cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Sains
ISSN : 24423904     EISSN : 24423904     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) terbit 4 (empat) kali setahun pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember, berisi artikel-artikel tentang pendidikan sains baik ditulis dalam bahasa Indonesia maupun asing. Artikel yang dimuat berupa hasil penelitian dan hasil pemikiran. Jurnal Pendidikan Sains (JPS) diterbitkan oleh Pascasarjana Universitas Negeri Malang dengan Nomor ISSN 2338-9117.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1: Maret 2013" : 12 Documents clear
Competence ofSanitation-Hygiene of Students in Food Processing and Presentation in the Vocational High School with Catering Expertise in Bali Luh Masdarini
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.565 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3977

Abstract

Kompetensi Higiene-Sanitasi Siswa dalam Pengolahan dan Penyajian Makanan di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali Abstract: The aim of research to uncover and describe the knowledge, attitudes, and performance of sanitary-hygiene of students in the processing and presentation of the food at the Vocational High School with Catering Expertise in Bali. This research uses descriptive quantitative research design and the research subjects students is the Vocational High School with Catering Expertise in Bali which amounts to 198 students. The research instrument used is a knowledge test, questionnaire, and observation sheet. Furthermore, the data were analyzed with descriptive technique using a percentage formula. The results showed that: (1) understanding of hygiene-sanitation student in the processing and presentation of the food at the Vocational Expertise Expertise in Bali Catering 82.89% which are very good; (2) The attitude of the students in the hygiene-sanitary processing and presentation of the food at the Vocational Expertise in Bali Catering 84.36% which are very good; (3) The performance of students in the hygiene-sanitary processing and presentation of the food at the Vocational Expertise in Bali Catering 90.20% which are very good. Key Words: comprehension, attitude, performance, principles of hygiene-sanitation, vocational, processing and presentation of food Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengungkap dan mendeskripsikan pemahaman, sikap, dan unjuk kerja higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian siswa di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali yang berjumlah 198 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pengetahuan, angket, dan lembar observasi. Selanjutnya data dianalisis dengan teknik deskriptif dengan menggunakan formula persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemahaman higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan di SMK Bidang Keahlian Keahlian Tata Boga di Bali 82,89% termasuk kategori sangat baik; (2) Sikap higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali 84,36% termasuk kategori sangat baik; (3) Unjuk kerja higiene-sanitasi siswa dalam pengolahan dan penyajian makanan di SMK Bidang Keahlian Tata Boga di Bali 90,20% termasuk kategori sangat baik. Kata kunci: pemahaman, sikap, unjuk kerja, prinsip-prinsip higiene-sanitasi, SMK, pengolahan dan penyajian makanan
The Effect of Problem Based Learning (PBM) to the Basic Physics II Achievement In terms of scientific methodology and attitude of Physics Students Scientific-Education Program, State University of Malang Eddy Supramono
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.722 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3965

Abstract

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) terhadap Prestasi Belajar Fisika Dasar II Ditinjau dari Kerja Ilmiah dan Sikap Ilmiah Mahasiswa Abstract: The Lecture of Basic Physics theory tend to be informative, lecturers tend to resolve existing material on the syllabus, consequently any misunderstanding about the student problem solving in physics. This study aims to examine differences in student achievement in the application of PBM models in terms of scientific work and scientific attitude. This research uses research Quasy Experimentation (semi-experimental) with a factorial design that uses two factors and each factor using two categories. The research population is the entire second semester students, forces from 2011 to 2012 as many as 6 classes The research sample taken as many as two classes each class comprised 36 students with purposive sampling. Achievement test instruments in the form of multiple choice questions as many as 25 items that have been tested validity, using the 87 student class of 2010 and 2011 as respondents. Reliability of the instrument sought to use the KR 20. Hypothesis testing using ANOVA statistical Two Line. The results show differences in performance of high-class scientific experiment with the controls but not significantly. There are differences in student achievement low scientific work significantly between the experimental class with the conventional. There are no differences in student achievement between the high scientific attitude with conventional experimental class and also no difference in student achievement are low scientific attitude between the experimental class with the conventional material-Geometric Optics. Key words: PBM, achievements, scientific work, scientific attitudeAbstrak: Kuliah teori Fisika Dasar cenderung berupa informasi, dosen cenderung menuntaskan materi yang ada pada silabi, akibatnya adanya pemahaman yang keliru pada mahasiswa tentang pemecahan masalah dalam fisika. Penelitian ini bertujuan menguji perbedaan prestasi belajar mahasiswa pada penerapan model PBM ditinjau dari kerja ilmiah dan sikap ilmiah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasy Experimentation (semi eksperimen) dengan desain faktorial yang menggunakan dua faktor dan masing-masing faktor menggunakan dua katagori. Populasi penelitian yang digunakan adalah seluruh mahasiswa semester 2, angkatan 2011-2012 sebanyak 6 kelas. Sampel penelitian yang diambil sebanyak 2 kelas yang setiap kelasnya terdiri 36 mahasiswa secara purposive sampling. Instrumen tes prestasi berupa soal pilihan ganda sebanyak 25 butir soal yang telah diuji validitasnya, menggunakan 87 mahasiswa angkatan 2010 dan 2011 sebagai responden. Reliabilitas instrumen dicari dengan menggunakan KR 20. Uji hipotesis menggunakan statistik Anava Dua Jalur. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan prestasi kerja ilmiah tinggi kelas eksperimen dengan kontrol tetapi tidak signifikan. Ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa kerja ilmiah rendah yang signifikan antara kelas eksperimen dengan konvensional. Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa sikap ilmiah tinggi antara kelas eksperimen dengan konvensional dan juga tidak terdapat perbedaanprestasi belajar mahasiswa sikap ilmiah rendah antara kelas eksperimen dengan konvensional pada materi Optika-Geometrik.Kata kunci: PBM, prestasi, kerja ilmiah, sikap ilmiah
Scaffolding process Based on Diagnosis Students Difficulties in Solving Linear Program by Using Mapping Mathematic Mustaqim Mustaqim
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.773 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3973

Abstract

Proses Scaffolding Berdasarkan Diagnosis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Program Linear dengan Menggunakan Mapping Mathematic Abstract: Diagnosis difficulties are important for teachers in teaching. By making a diagnosis, the teacher can know in which part of students experiencing difficulties and then provide appropriate alternative solutions. Diagnosis can be done by using mathematic mapping. The subjects were students of class XI Agribusiness Program Ruminant SMKN I Maesan Bondowoso as many as six students were selected based on an error in diagnostic tests and communication skills. This research data is the result of students' work, recording during the test and the scaffolding, important notes, and sheets scaffolding.  Accumulated data is done by testing techniques, interviews, and provide scaffolding. The provision of scaffolding in this study as the scaffolding strategies expressed by Anghilery. Activity data analysis is a data reduction step, step presentation of data, and conclusions step data. Based on the results of the study, it is found that the provision of scaffolding in part difficult experienced by students can reduce / eliminate the difficulties students. Key Words: diagnosis, mapping mathematic, scaffolding Abstrak: Diagnosis kesulitan merupakan hal yang lebih penting bagi guru dalam mengajar. Dengan melakukan diagnosis, guru dapat mengetahui di bagian mana siswa mengalami kesulitan dan kemudian memberikan alternatif solusi tepat. Diagnosis bisa dilakukan dengan menggunakan mapping mathe-matic. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Agribisnis Ternak Ruminansia SMKN I Maesan Bondowoso sebanyak 6 siswa yang dipilih berdasarkan kesalahan dalam tes diagnosis dan kemampuan komunikasi. Data penelitian ini adalah hasil karya siswa, rekaman selama tes dan proses scaffolding, catatan penting, dan lembaran scaffolding. Akumulasi data dilakukan dengan uji teknik, wawancara, dan memberikan scaffolding. Pemberian scaffolding dalam penelitian ini seperti dalam strategi scaffolding yang dinyatakan oleh Anghilery. Aktivitas analisis data adalah langkah reduksi data, langkah penyajian data, dan langkah kesimpulan data. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pemberian scaffolding di bagian sulit yang dialami siswa dapat mengurangi/menghilangkan kesulitan siswa.Kata kunci: diagnosis, mapping mathematic, scaffolding
Effectiveness of Cooperative Learning STAD to the Physics Learning Achievement from Achievement Motivation of High School Students Budi Nurani
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.722 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3968

Abstract

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Model STAD terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari Motivasi Berprestasi Siswa SMA Abstract: The aim of this study is to determine the effectiveness of cooperative learning model of STAD in improving the student achievement compared to conventional learning, knowing the effectiveness of cooperative learning model of STAD than conventional learning to improve learning achievement for students with high achievement motivation, and determine the effectiveness of cooperative learning model of STAD compared to conventional learning to improve learning achievement for students with low achievement motivation. This study uses a quasi-experimental design with a 2 x 2 factorial design of study population is all students of class X SMA Negeri 3 Malang. Sampling is done randomly. Of the total students, it is divided into 8 parallel classes, four classes were sampled. The sample of 4 classes, two classes are used as experimental class learning with cooperative learning STAD model, and 2 classes as control class learning with conventional learning. Results of the study are: (1) The cooperative learning model of STAD no more effective than conventional learning to improve student achievement, (2) cooperative learning STAD model is more effective than conventional learning to improve student achievement that have high achievement motivation, (3) learning model of cooperative STAD is not more effective than conventional learning to improve student achievement that have low achievement motivation. Key Words: STAD model cooperative learning approach, achievement motivation, academic achievement Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif model STAD dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dibandingkan pembelajaran konvensional, mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif model STAD dibandingkan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, dan mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif model STAD dibandingkan pembelajaran konvensional dalam meningkatkan prestasi belajar untuk siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experiment dengan desain faktorial 2 x 2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Malang. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Dari keseluruhan siswa yang terbagi menjadi 8 kelas paralel, 4 kelas diambil sebagai sampel. Dari 4 kelassampel tersebut, 2 kelas digunakan sebagai kelas eksperimen yang belajar dengan pembelajaran kooperatifmodel STAD, dan 2 kelas sebagai kelas kontrol yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian adalah: (1) pembelajaran kooperatif model STAD tidak lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, (2) pembelajaran kooperatif model STAD lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan prestasibelajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, (3) pembelajaran kooperatif model STAD tidak lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.Kata kunci: pendekatan pembelajaran kooperatif model STAD, motivasi berprestasi, prestasi belajar
The Development of the Student Book Five Phase Learning Model by Van Hiele on 2D material in Class VIII SMP Laboratorium, State University of Malang Sugiyarti Sugiyarti
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.307 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3974

Abstract

Pengembangan Buku Siswa dengan Mengacu Lima Fase Belajar Model Van Hiele pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang Abstract: The aim of this study is the development of the student produces books and lesson plan (RPP), which is characterized by a phase of learning models by  Van Hiele the 2D materials on class VIII are valid, practical and effective.The  Development model used was developed by Plomp (2010). The average score for all aspects of student book validation results, RPP and final tests valid criteria. The average score for all indicators observations feasibility and feasibility study books students meet practical criteria. Mastery of geometry is measured through the final test results and the results of the activity of student performance in achieving mastery of classical books exceeds the 87% stipulated classical mastery of 70%. The observation of student activity during learning for all indicators meet the criteria set very high student activity. Students' response to the book and learning the learning phase model of van Hiele on the material of figures with the flat side positive. Notes, suggestions and comments from both validators, practitioners and observers are used in revising the development of this product. Results of the validation and field trials obtained student books and lesson plan (RPP) valid, practical and effective. Key Words: geometry flat side, the learning phase model of Van Hiele Abstrak: Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan buku siswa dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang bercirikan fase belajar model van Hiele pada materi bangun ruang kelas VIII yang valid, praktis dan efektif. Model pengembangan yang digunakan dikembangkan oleh Plomp (2010). Skor rata-rata untuk semua aspek hasil validasi buku siswa, RPP dan tes akhir memenuhi kriteria valid. Skor rata-rata untuk semua indikator hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dan keterlaksanaan buku siswa memenuhi kriteria praktis.  Penguasaan materi bangun ruang yang diukur melalui hasil tes akhir dan hasil aktivitas unjuk kerja siswa dalam buku mencapai penguasaan klasikal 87% melebihi penguasaan klasikal yang ditetapkan yakni 70%. Hasil pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran untuk semua indikator memenuhi kriteria yang ditetapkan yakni aktivitas siswa sangat tinggi. Respon siswa terhadap buku dan pembelajaran dengan fase belajar model van Hiele pada  materi bangun ruang sisi datar positif. Catatan, saran dan komentar baik dari validator, praktisi dan observer digunakan dalam merevisi produk pengembangan ini. Hasil validasi dan uji coba lapangan diperoleh buku siswa dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang valid, praktis dan efektif. Kata kunci: bangun ruang sisi datar, fase belajar model Van Hiele 
The Effects of Heavy Metal Cadmium Against Apoptosis Through Activation of Caspase-3 protein on Sea Urchins Diadema setosum Dominggus Rumahlatu
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.352 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3970

Abstract

Efek Logam Berat Kadmium Terhadap Apoptosis Melalui Aktivasi Protein Caspase-3 pada Bulu Babi Diadema setosum Abstract: This study is the Cd metal effect on apoptosis in cells D. setosum urchins. The study iss conducted in the laboratory of LIPI Ambon (Indonesia).  TheDoses of the treatment is dissolved 0.0, 1.0, 3.0, 6.0, 9.0, and 12.0 mg / L Cd.  Each treatment was repeated 7 times. The age of animal is about 8 months weighs 90 grams with a circumference of 15 cm body. The Experimental animals is fed with grass. The measurement of caspase-3 protein concentrations performed on the liver organ with method Caspase Colorimetric Assay Kit followed by staining Hematoxilen-eosin (HE). Data are analyzed with ANOVA test single and advanced to the MDRS 0:05. The results shows that Cd treatment significantly increases levels of Caspase-3 protein. Caspase-3 protein concentrations highest in treatment dose 12 mcg / L.  It is required for further studies which related to the potential increase in Caspase-3 protein as an alternative biomonitoring marine pollution by metals Cd. Key Words: Cadmium, Diadema setosum, Apoptosis, Caspase-3 Abstrak: Telah dilakukan penelitian mengenai efek logam Cd terhadap apoptosis pada sel bulu babi D. setosum. Penelitian dilakukan di laboratorium Balai LIPI Ambon (Indonesia). Dosis-dosis perlakuan adalah 0.0, 1.0, 3.0, 6.0, 9.0, dan 12.0 µg/L Cd terlarut. Pada tiap perlakuan diulang 7 kali. Usia hewan coba sekitar 8 bulan berbobot 90 gram dengan lingkar tubuh 15 cm. Hewan coba diberi makan lamun. Pengukuran konsentrasi protein caspase-3 dilakukan pada organ hepar dengan metode Caspase Colorimetric Assay Kit dilanjutkan dengan pewarnaan Hematoxilen-Eosin (HE). Data penelitian di-analisis dengan ANAVA tunggal dan uji lanjut dengan MDRS 0.05. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perlakuan Cd sangat signifikan meningkatkan kadar protein Caspase-3. Konsentrasi protein Caspase-3 tertinggi pada dosis perlakuan 12 µg/L. Diperlukan kajian lanjutan terkait potensi peningkat-an protein Caspase-3 sebagai satu alternatif biomonitoring pencemaran perairan laut oleh logam Cd. Kata kunci: Cadmium, Diadema setosum, Apoptosis, Caspase-3
Influence of Guided Discovery Learning Strategy on Motivation and Learning Outcomes on Natural Science of Students in Class IV Rantepao I SDN Toraja Utara Benyamin Salu
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.112 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3975

Abstract

Pengaruh Strategi Penemuan Terbimbing terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Rantepao I Kabupaten Toraja UtaraAbstract: The study aims to determine: 1) the influence of guided discovery learning strategy in science subjects on motivation to learn and 2) the effect of guided discovery learning strategy in science subjects on learning outcomes. The study design is experimental design. The subjects were students of class IV SDN Rantepao I of Toraja Utara consisting of two classes with 38 students in a class IVA and 37 students in class IVB. The Data collection technique used observation, questionnaires, and tests. The Hypothesis testing is using Anacova Techniques. The results shows that motivation and student learning outcomes is higher in guided discovery learning  strategy compared to the conventional strategy. Key Words: strategy guided discovery, learning motivation, learning outcomes Abstrak: Penelitian bertujuan mengetahui: 1) pengaruh strategi penemuan terbimbing pada mata pelajaran IPA terhadap motivasi belajar dan 2) pengaruh strategi penemuan terbimbing  pada mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar. Rancangan penelitian adalah desain eksperimen. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Rantepao I Kabupaten Toraja Utara yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas IVA 38 siswa dan IVB 37 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan tes. Pengujian hipotesis menggunakan teknik Anacova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan hasil belajar siswa lebih tinggi pada strategi penemuan terbimbing dibanding strategi konvensional.Kata kunci: strategi penemuan terbimbing, motivasi belajar, hasil belajar
The Effect of LC Learning Model Combined with Flow Chart to the Quality Process, Results Learning and Metacognitive Ability of Students Suryati Suryati
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.804 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3963

Abstract

Pengaruh Model Pembelajaran LC Dipadu Diagram Alir terhadap Kualitas Proses, Hasil Belajar dan Kemampuan Metakognitif Siswa Abstract: The reaction rate is one of the topics that are considered difficult by students. One alternative constructivist learning models that are expected to facilitate students in learning the topic is a model Learning Cycle (LC). LC phases are more effective when combined with a flow diagram. The purpose of this study is to determine the effect of LC learning model combined with a flow diagram of the process quality, learning outcomes and students' metacognitive skills chemistry. This study uses a descriptive design and a quasi-experimental design. The subjects are students of class XI IPA SMAN 2 Malang year 2010/2011. The results shows that: (1) the material reaction rate, the result of learning and metacognitive abilities of students that learned with a learning model LC combined flowchart higher compared with the results of learning and metacognitive abilities of students that learned with a learning model LC without flowchart, (2 ) on the material reaction rate, there are differences in learning outcomes are higher in students who have high academic ability compared with the learning outcomes of students who have low academic ability and there are no significant differences in metacognitive skills among students who have high and low academic ability, 3) there is no interaction effect combined learning model LC flow charts and academic ability for learning outcomes and metacognitive skills of students on the material reaction rate, (4) the material reaction rate, the quality of the learning process of students that learned with a learning model LC combined with a flowchart and learning model of LC without flowchart is progressing well. Key Words: LC, flow chart, metacognitive skills Abstrak: Laju reaksi merupakan salah satu pokok bahasan yang dianggap sulit oleh siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran konstruktivistik yang diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mempelajari topik tersebut adalah model pembelajaran Learning Cycle (LC). Fase-fase LC lebihefektif jika dipadu dengan diagram alir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran LC dipadu dengan diagram alir terhadap kualitas proses, hasil belajar dan kemampuan metakognitif kimia siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dan rancangan eksperimen semu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN 2 Malang tahun ajaran 2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pada materi laju reaksi, hasil belajar dan kemampuan metakognitif siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran LC dipadu diagram alir lebihtinggi dibandingkan dengan hasil belajar dan kemampuan metakognitif siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran LC tanpa diagram alir, (2) pada materi laju reaksi, terdapat perbedaan hasil belajar yang lebih tinggi pada siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan akademik rendah dan tidak terdapat perbedaankemampuan metakognitif yang signifikan antara siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi dan rendah, (3) tidak terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran LC dipadu diagram alir dengan kemampuan akademik terhadap hasil belajar dan kemampuan metakognitif siswa pada materi laju reaksi, (4) pada materi laju reaksi, kualitas proses pembelajaran siswa yang dibelajarkan dengan modelpembelajaran LC dipadu dengan diagram alir dan pembelajaran model LC tanpa diagram alir berlangsungdengan baik.Kata kunci: LC, diagram alir, kemampuan metakognitif
Type of Misconception Genetics Found on Textbook in High School Elya Nusantari
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.421 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3971

Abstract

Jenis Miskonsepsi Genetika yang Ditemukan pada Buku Ajar di Sekolah Menengah Atas Abstract: The study aims to reveal the types of misconceptions genetics in high school class XII textbook.  The Textbooks which analyzed is as many as 12 books published in 2007-2010. The analysis was conducted from Mei – October 2010. The research step is to identify the genetic misconceptions page by page and chapter by chapter. The results shows genetic misconceptions found in 7 or entire groups of the concept of the meaning and scope of genetics; genes, DNA and chromosomes; the relationship of genes, RNA, polypeptides, and the process of protein synthesis; linkages between mitotic and meiotic process by inheritance; principles and mechanisms of heredity inheritance; sex determination; and mutations. This is affected with the presentation of information used is the historial version, and classical genetic material still less representative (molecular). Presentation of the concept of genetics does not connect between concepts so that students' understanding  is fragmented. Teachers need to make a selection according to the standard textbook content of the material. Keywords: misconceptions, genetics, high school textbooks, the selection of books Abstrak: Penelitian  bertujuan  mengungkap jenis miskonsepsi   genetika pada buku ajar SMA kelas XII. Buku ajar dianalisis sebanyak 12 buku tahun terbit  2007-2010. Analisis dilakukan mulai Mei-Oktober 2010. Langkah penelitian adalah mengidentifikasi miskonsepsi genetika  halaman demi hala-man dan bab demi bab. Hasil penelitian menunjukkan miskonsepsi genetika ditemukan pada 7 atau seluruh kelompok konsep yakni arti dan ruang lingkup genetika; gen, DNA dan kromosom; hubung-an gen, RNA, polipeptida, dan proses sintesis protein; keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat; prinsip hereditas dan mekanisme pewarisan sifat; penentuan je-nis kelamin; dan mutasi. Hal ini akibat penyajian informasi masih versi sejarah, materi masih genetika klasik dan kurang representatif (molekuler). Penyajian konsep genetika tidak menghubungkan antar konsep sehingga pemahaman siswa terfragmentasi. Guru perlu melakukan seleksi buku ajar sesuai standar isi materi. Kata kunci: miskonsepsi, genetika, buku ajar SMA, seleksi buku
The Effect of Open Learning Achievement in Studying Physics Inquiry from the Scientific Working of Students in SMAN 1 Blitar Ratnaningtyas Martuti
Jurnal Pendidikan Sains Vol 1, No 1: Maret 2013
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.361 KB) | DOI: 10.17977/jps.v1i1.3976

Abstract

Pengaruh Pembelajaran Open Inquiry terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari Kerja Ilmiah Siswa SMA Negeri 1 Blitar Abstract:  Learning physics are still teacher-centered learning. Students tend to be passive in following the teaching of physics. While there are experiments to be followed, the students carry out the instructions were very clear with no cognitive challenges and physics learning achievement is less. Open inquiry learning provides learning opportunities for students to develop the ability of scientific work. The design of the study is a 2x2 factorial with purposive sampling technique. The population is all class XI IPA SMAN 1 Blitar in odd semester of academic year 2012/2013 with 6 classes as samples. The experimental group and the control group was divided into two groups containing 36 students. Data collection instrument is a scientific work and student achievement. Data were analyzed by two-way ANOVA and Tukey test. The results showed: (1) learning achievement of students studying physics using open inquiry learning is higher than with conventional learning, (2) there is an interaction between the learning ability of open inquiry and scientific work on physics learning achievement, (3) study the physics student achievement has the ability of high scientific work and learn to use open inquiry learning is higher than learning with conventional learning, and (4) achievement of students who have studied physics low scientific work ability by learning using open inquiry learning is lower than learning with conventional learning. Key Words: open inquiry, academic achievement, scientific work. Abstrak: Pembelajaran fisika yang digunakan selama ini masih banyak berpusat kepada guru. Siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran fisika. Walaupun ada eksperimen yang harus diikuti, siswa melaksanakan petunjuk yang sangat jelas tanpa ada tantangan kognitif dan prestasi belajar fisika kurang. Pembelajaran open inquiry menyediakan kesempatan belajar siswa untuk mengembangkan kemampuan kerja ilmiah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah faktorial 2x2 dengan teknik purposive sampling. Populasinya adalah seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 1 Blitar semester gasal tahun pelajaran 2012/2013 dengan 6 kelas sebagai sampel. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terbagi menjadi dua kelompok yang berisi 36 siswa. Instrumen pengambilan data adalah kerja ilmiah dan prestasi belajar siswa. Data dianalisis dengan Anava dua jalan serta uji Tukey. Hasil penelitian menunjukkan: (1) prestasi belajar fisika siswa yang belajar menggunakan pembelajaran open inquiry lebih tinggi daripada dengan pembelajaran konvensional, (2) terdapat interaksi antara pembelajaran open inquiry dan kemampuan kerja ilmiah terhadap prestasi belajar fisika, (3) prestasi belajar fisika siswa yang mempunyai kemampuan kerja ilmiah tinggi dan belajar menggunakan pembelajaran open inquiry lebih tinggi daripada belajar dengan pembelajaran konvensional, dan (4) prestasi belajar fisika siswa yang mempunyai kemampuan kerja ilmiah rendah dengan belajar menggunakan pembelajaran open inquiry lebih rendah daripada belajar dengan pembelajaran konvensional.Kata kunci: open inquiry, prestasi belajar, kerja ilmiah

Page 1 of 2 | Total Record : 12