cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Sains
ISSN : 24423904     EISSN : 24423904     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Pendidikan Sains (JPS) terbit 4 (empat) kali setahun pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember, berisi artikel-artikel tentang pendidikan sains baik ditulis dalam bahasa Indonesia maupun asing. Artikel yang dimuat berupa hasil penelitian dan hasil pemikiran. Jurnal Pendidikan Sains (JPS) diterbitkan oleh Pascasarjana Universitas Negeri Malang dengan Nomor ISSN 2338-9117.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1: March 2017" : 5 Documents clear
Project Based Learning Using Power System Training Device Goro Fujita; Arwindra Rizqiawan
Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 1: March 2017
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.209 KB) | DOI: 10.17977/jps.v5i1.8217

Abstract

Abstract: For an electrical engineer, training of power system configuration and operation is an essential problem. This paper proposes new training device which consists of separated circuit blocks (module). For example, induction generator, inverter, capacitor, measurement, are used. The trainee selects and assembles them to build a circuit then easy to conduct an experiment. This methodology is effective for group work so as it may be used for PBL (Project Based Learning) program. The concept and required skill to build this device are introduced in this paper.Key Words: training device, PBLAbstrak: Bagi insinyur kelistrikan, pelatihan tentang konfigurasi sistem tenaga dan operasi adalah penting. Tulisan ini mengusulkan perangkat pelatihan baru yang terdiri dari blok rangkaian terpisah (modul). Sebagai contoh, dalam modul ini digunakan generator induksi, inverter, kapasitor, pengukuran. Trainee memilih dan merakit untuk membangun sebuah sirkuit yang mudah untuk digunakan sebagai percobaan. Metodologi ini efektif digunakan untuk kerja kelompok sehingga dapat digunakan untuk PBL (Project Based Learning) Program. Konsep dan keterampilan yang diperlukan untuk membangun perangkat ini, diperkenalkan dalam makalah ini.Kata kunci: perangkat pelatihan, PBL
Remote and Proximal Delivery of The Laboratory Component of Electrical and Energy Systems Course Stamen Gadzhanov; Andrew Nafalski; Aji Prasetya Wibawa
Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 1: March 2017
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.409 KB) | DOI: 10.17977/jps.v5i1.8218

Abstract

Abstract: This paper describes the practical activities of Electrical Energy Systems (EES) course at University of South Australia (UniSA). The practical subject is Laboratory Component (LC). It is a compulsory subject for first-year students of bachelor of the engineering program. Students may do practically in conventional laboratories or by using Internet-based remote laboratory (RL). An experiment was conducted to explore the students’ preference for practical approaches. Most students prefer the RL schedule flexibility while the others like to do real component wiring in an electrical laboratory. The combination between proximal and remote laboratories may become the best approach to delivering the LC practical.Key Words: real laboratory, remote laboratory, laboratory componentAbstrak: Tulisan ini menjelaskan kegiatan praktis pada matakuliah Electrical Energy Systems (EES) di University of South Australia (UniSA). Subjek praktis dalam penelitian ini adalah Laboratory Component (LC). Sebagai matakuliah wajib untuk mahasiswa tahun pertama dari sarjana program rekayasa. Siswa diharapkan dapat melakukan praktek di laboratorium konvensional atau dengan menggunakan remote laboratorium berbasis internet (RL). Penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi preferensi siswa pada pendekatan praktis. Kebanyakan siswa lebih suka fleksibilitas jadwal RL sementara yang lain ingin melakukan real component wiring di laboratorium listrik. Kombinasi antara laboratorium proksimal dan terpencil mungkin menjadi pendekatan terbaik untuk memberikan LC praktis.Kata kunci: laboratorium nyata, laboratorium terpencil, komponen laboratorium
Guided Inquiry Method Employing Virtual Laboratory to Improve Scientific Working Skills Siti Juwariyah; Soepriyono Koes H; Eny Latifah
Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 1: March 2017
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.866 KB) | DOI: 10.17977/jps.v5i1.9016

Abstract

Abstract: There are many obstacles in achieving the goals of learning physics. One of those is how students’ assumption on physics as something abstract and can not be verified by experiment, because of the unavailability of laboratory and equipment in schools. This study aims to assess if students’ scientific work skills learned through Guided Inquiry method employing Virtual Laboratory is higher than those learned through conventional method. The research used quasi-experimental research method with the Non-equivalent control group design. The data was analyzed by using ANCOVA test. The results showed that when covariable controlled the prior knowledge, students’ scientific working skill is higher with guided inquiry method employing virtual laboratory than those who learned through conventional learning.Key Words: guided inquiry, virtual labs, scientific working skill Abstrak: Banyak kendala yang harus dihadapi dalam mencapai tujuan pembelajaran fisika. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, salah satu kendalanya adalah anggapan siswa bahwa materi fisika merupakan sesuatu yang abstrak dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya dengan eksperimen di sekolah, karena tidak tersedianya peralatan laboratory. Telah dilakukan penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampilan kerja ilmiah siswa yang belajar dengan pembelajaran guided Inquiry berbantuan Laboratory virtual. Metode penelitian yang di implimentasikan adalah kuasi eksperimen, dengan desain penelitian Non-equivalent control-group design. Analisis data menggunakan uji ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dikendalikan kovariabel pengetahuan awal, keterampilan kerja ilmiah siswa lebih tinggi pada siswa yang belajar dengan guided inquiry berbantuan laboratory virtual dibanding yang belajar dengan pembelajaran konvensionalKata kunci: Guided Inquiry, Laboratory Virtual
Classification of Metacognitive into Two Catagories to Support the Learning Process Husnul Rahmawati Sakinnah; Adhistya Erna Permanasari; Indah Soesanti
Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 1: March 2017
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.506 KB) | DOI: 10.17977/jps.v5i1.9069

Abstract

Abstract: Learning outcomes are the patterns of actions, values, understanding, attitudes, appreciation and skills. Learning outcomes are related to the metacognitive of student where the elements contained in metacognitive is cognitive. The relationship between cognitive and metacognitive which is the foundation of cognitive is metacognitive. There are two components such as knowledge of metacognitive and regulation of metacognitive. In the learning process, cognitive factors are not the only one that can support, but also a metacognitive factor is a very influential factor for the success of the learning process. Thus, it is very important to do with a deeper analysis about metacognitive by identifying me-tacognitive level to support the learning process. Identification of metacognitive is performed by using Naïve Bayes Classifier algorithm (NBC) which NBC is one of an algorithm that is used for classification algorithm for data mining. In these studies, it is obtained that the accuracy scored 88,0597% when tested using NBC.Key Words: metacognitive, knowledge of metacognitive, regulation of metacognitive, cognitive, Naïve Bayes Classifier (NBC) Abstrak: Hasil pembelajaran merupakan pola tindakan, nilai-nilai, pemahaman, sikap, apresiasi dan keterampilan. hasil belajar terkait dengan metakognitif siswa di mana unsur-unsur yang terkandung dalam metakognitif adalah kognitif. Hubungan antara kognitif dan metakognitif merupakan dasar dari kognitif adalah metakognitif. Terdapat dua komponen dalam pengetahuan metakognitif dan regulasi metakognitif. Dalam proses pembelajaran, faktor kognitif bukan satu-satunya yang dapat mendukung, tetapi juga faktor metakognitif adalah faktor yang sangat berpengaruh bagi keberhasilan proses pembelajaran. Jadi, sangat penting untuk melakukan analisis yang lebih mendalam tentang metakognitif dengan mengidentifikasi tingkat metakognitif untuk mendukung proses pembelajaran. Identifikasi metakognitif dilakukan dengan menggunakan algoritma Naïve Bayes Classifier (NBC) dimana NBC merupakan salah satu algoritma yang digunakan untuk algoritma klasifikasi untuk data mining. Dalam penelitian tersebut diperoleh bahwa nilai akurasi adalah 88,0597% saat diuji menggunakan NBC.Kata kunci: Metakognitif, Pengetahuan Metakognitif, Peraturan Metakognitif, Kognitif, Naïve Bayes Classifier (NBC)
Comparison on Critical Thinking Skill and Cognitive Learning Outcome among Students of X Grade with High and Low Academic Ability in Ternate through Reading Questioning Answering (RQA) Strategy Murni Thalib; A. Duran Corebima; Abdul Ghofur
Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 1: March 2017
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.323 KB) | DOI: 10.17977/jps.v5i1.9018

Abstract

Abstract: Equity of education can be attained by the implementation of Reading Questioning Answering (RQA) learning strategy. RQA has potential to optimize the critical thinking skills and cognitive learning outcome of students. The aim of this study is to compare the critical thinking skills and cognitive learning outcome among students with different academic ability through RQA strategy. The subjects are students in X grade of SMA Al-Khairat and SMAN 5 Ternate. The result showed that the critical thinking skills percentage of low academic ability students is higher 5.691% than high academic ability students, and the cognitive learning outcome percentage of low academic students is higher 7.067% than high academic students. Therefore, RQA able to empower the critical thinking skills and cognitive learning outcomes of low academic ability studentsKey Words: Critical Thinking Skills, Cognitive learning Outcome, Academic Ability, RQA strategy Abstrak: Upaya pemerataan pendidikan dapat dilakukan melalui penerapan strategi pembelajaran Reading Questioning Answering (RQA). RQA diketahui berpotensi untuk mengoptimalkan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif antara siswa berkemampuan akademik berbeda melalui strategi RQA. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA AL-Khairaat dan SMA N 5 Kota Ternate.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata presentase peningkatan keterampilan berpikir kritis  siswa berkemampuan akademik rendah lebih tinggi 5,691% dibandingkan siswa berkemampuan akademik tinggi sedangkan rata-rata presentase peningkatan hasil belajar kognitif  siswa berkemampuan akademik rendah lebih tinggi 7,067% dibandingkan siswa berkemampuan akademik tinggi. Jadi, RQA mampu memberdayakan keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif siswa pada kemampuan akademik rendahKata kunci: keterampilan berpikir kritis, hasil belajar kognitif, kemampuan akademik, strategi Pembelajaran RQA

Page 1 of 1 | Total Record : 5