cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Ruang
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
RUANG merupakan jurnal penelitian ilmiah yang memberikan kontribusi pengetahuan terkait perencanaan wilayah dan kota. Jurnal ini dipublikasikan oleh Perencanaan Wilayah dan Kota.
Arjuna Subject : -
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ruang" : 3 Documents clear
KARAKTERISTIK PENGGUNAAN SEPEDA DI KELURAHAN MEDONO KECAMATAN PEKALONGAN BARAT Ruruh Tri Ardanariswari Putri; Diah Intan Kusumo Dewi
Ruang Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.686 KB)

Abstract

Abstrak: Tingginya pesepeda di Kelurahan Medono tidak didukung dengan adanya faslitas khusus untuk pesepeda. Hal ini menyebabkan adanya ketidaknyamanan dan rentannya keamanan bagi pengguna sepeda yang ada. Menghadapi hal tersebut, pemerintah diharapkan lebih bisa memperhatikan kebutuhan pesepeda tersebut. Dengan demikian, keamanan dan kenyamanan pesepeda akan meningkat. Sehingga jumlah penggunaan sepeda juga akan meningkat jumlahnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji karakteristik penggunaan sepeda di Kelurahan Medono. Pada Penelitian ini digunakan pendekatan penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis dilakukan terhadap data primer dan sekunder. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Pemilihan sampel menggunakan Teknik Simple Random Sampling. Sedangkan penentuan ukuran sampel menggunakan pengukuran dengan rumus Taro Yamane atau Slovin. Hasil dari penelitian ini yaitu teridentifikasinya karakteristik penggunaan sepeda di Kelurahan Medono. Sehingga hipotesis yang didapatkan adalah bahwa karakteristik penggunaan sepeda di Kelurahan Medono adalah mayoritas dilakukan oleh penduduk laki-laki usia produktif antara 19-27 tahun yang kebanyakan bekerja sebagai buruh, maksud/tujuan perjalanan yang dilakukan dengan menggunakan sepeda adalah untuk maksud/tujuan perjalanan bekerja, Kecepatan rata-rata bersepeda di kelurahan ini yaitu sekitar 15 km/jam untuk menempuh jarak pendek (≤2,5 km) dengan waktu tempuh <10 menit. Kemudian, setelah mengetahui hasil dan gambaran keseluruhan dari penelitian ini, maka diharapkan penelitian ini dapat menjadi rekomendasi untuk kebijakan transportasi yang mengarah kepada perwujudan transportasi yang berkelanjutan terkait penggunaan sepeda sebagai transportasi yang ramah lingkungan.Kata kunci: karakteristik penggunaan sepeda, sustainable transportation Abstract: The Height of bikers are not supported by supporting bicycle facilities. This matter causes the bikers to be uncomfortable and unsafe. To face the condition, the local government of Pekalongan regency should give more attention to the bikers’ need. Thus, the bikers’ comfort and safety can increase, so the quantity of the bikers will increase as well. This study aims to analyze bicycle using characteristics in Medono village. The writer of this study uses descriptive qualitative research method. The writer analyzes the primary data and the secondary data by making frequency distribution table. Besides that, those all data are collected by conducting an observation and by distributing questionnaires to some samples. The samples are the local residents of Medono village who use bicycle as their main daily transportation. Meanwhile, the samples are taken by using Simple Random Sampling Technique. In addition, the writer uses Taro Yamane (Slovin) to determine the sample measure. The result of this study shows that there are bicycle using characteristics in Medono village that are identified by the writer. The identified hypothesis shows that the characteristics of bicycle using in Medono village are: 1) the majority of the bikers are 19-27 years - old - male residents who work as laborers; 2) the majority of the bikers’ trip destination is working trip; 3) the bikers’ speed is around 15 km/hours to take short mileage (≤2,5 km) in <10 minutes. Then, after knowing the description and the result of this study, the writer hopes that this study can become a recommendation for transportation policies that lead to sustainable transportation materialization of bicycle using as a pro-environmental transportation.Keyword: bicycle using characteristics, sustainable transportation   
KAJIAN PENGEMBANGAN PENINGGALAN SEJARAH SEBAGAI OBJEK WISATA DI KECAMATAN LASEM Bagas Satria Anggriawan; Sugiono Soetomo
Ruang Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Lasem adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Rembang yang terletak diantara dua kota besar yaitu Semarang dengan Surabaya. Lasem memiliki potensi pariwisata terutama peninggalan sejarahnya, mulai dari peninggalan budaya tiongkok sampai peninggalan tokoh – tokoh agama yang ada di Lasem. Banyak peninggalan budaya tiongkok di Lasem yang dipengaruhi oleh  masyarakat tionghoa sehingga pada jaman dulu Lasem dikenal sebagai Tiongkok Kecil. Bentuk bangunan khas tiongkok yang jumlahnya ratusan dapat dijumpai di daerah pecinan, serta klenteng – klenteng yang masih terawat sampai sekarang. Terdapat juga pasujudan tokoh agama yang sering dikunjungi peziarah yang lewat di Lasem. Selain itu, atraksi budaya sering diadakan di Lasem pada hari besar keagamaan masyarakat pecinan maupun festival yang diadakan setiap tahunnya yang menampilkan berbagai kebudayaan yang ada di Lasem. Letaknya yang strategis berada di sepanjang jalur utama pantura merupakan kelebihan dalam mengembangkan pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sebagai objek wisata di Kecamatan Lasem. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, serta dokumen. Teknik sampling dilakukan dengan snowball sampling. Kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis kondisi peninggalan sejarah baik fisik maupun non fisik, menganalisis pelaku yang terkait dalam pariwisata di Lasem, serta menganalisis pasar wisata Lasem. Output yang dicapai yaitu kajian dalam mengembangkan peninggalan sejarah sebagai objek wisata di Kecamatan Lasem, agar perekonomian masyarakat meningkat dengan kegiatan pariwisata yang akan dikembangkan tersebut. Kata Kunci : Peninggalan Sejarah, Pariwisata, Pelaku Pariwisata Abstract Lasem is a sub-district of Rembang located between two major cities: Semarang with Surabaya.Lasem having tourism potential especially relics of history, starting from a relic chinese culture to a relic figure. Many a relic chinese culture in lasem influenced by chinese society so that in earlier times lasem known as china small town. A building form peculiar to the chinese numbering hundreds of pecinan, could be found in the region of and pagoda still manicured until now.There are also pasujudan religious leaders frequented pilgrims to pass on lasem.In addition, attraction culture often held in lasem on the great society pecinan and religious festival held annually featuring a variety of culture, which is in lasem.Its strategic location are located along the main line pantura is an edge in developing tourism. The aim of this research is to find a relic of history can be made as an object of tourism in sub-district lasem.A method of research used that is a method of qualitative with the technique of collecting data in observation, interview as well as a document.The technique of sampling done with snowball of sampling.Then analyzed using analysis descriptive qualitative to analyze the condition of a relic the history of either physical or non-physical, analyzing the doer that related in tourism in lasem, and analyzing market wisata lasem.Output to be achieved: study in developing a relic of its history as tourism objects in sub-district lasem, so that the economy is increased by tourism are community will be developed.Keywords : Heritage, Actors Tourism, Tourism Development
KAJIAN DESAIN KAWASAN BERBASIS KONSEP WSUD (WATER SESITIVE URBAN DESIGN) DI DAERAH LANGKA AIR (Studi Kasus: Desa Gambirmanis, Kec. Pracimantoro, Kab. Wonogiri) Herlina Kusuma Wardani; Wakhidah Kurniawati
Ruang Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Ruang
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.299 KB)

Abstract

Abstrak: Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kawasan yang letaknya berada di daerah hulu Sungai Bengawan Solo dimana kawasan ini memiliki peranan sebagai kawasan resapan air guna menjaga keseimbangan air kawasan di bawahnya. Kabupaten Wonogiri memiliki luas daerah tangkapan air yang cukup besar sehingga memungkinkan untuk menyimpan cadangan air bagi wilayah-wilayah yang ada di dalamnya. Namun pada kenyataannya, masih ada wilayah di Kabupaten Wonogiri yang mengalami kelangkaan air. Masalah kelangkaan air di Kabupaten Wonogiri ini terutama berada pada Kecamatan Pracimantoro. Kecamatan Pracimantoro merupakan kecamatan terbesar yang ada di Kabupaten Wonogiri. Namun karena jenis tanah yang ada di wilayah ini sebagian besar terdiri dari tanah kars,dimana tanah kars ini memiliki karakteristik menyerap air secara cepat sehingga kawasan di atasnya menjadi kering namun di satu sisi tanah ini menyimpan cadangan air yang cukup besar di bawahnya. Ini yang menyebabkan kawasan di sekitar Kecamatan Pracimantoro sering terjadi kekeringan. Kawasan yang paling parah dalam kelangkaan sumberdaya air di Kecamatan Pracimantoro ini terletak di Desa Gambirmanis. Desa ini seringkali tidak terjangkau oleh infrastruktur penunjang termasuk diantaranya infrastruktur jaringan air bersih. Selain tidak terjangkaunya desa oleh prasarana air bersih, desa ini juga bertanah kars sehingga sungai-suangai yang ada hampir semua mengering akibat air yang terserap oleh tanah, disamping itu tidak adanya sumber mata air menyebabkan semakin sulitnya sumber air bersih yang bisa didapatkan oleh masyarakat. Kondisi ini menyebabkan desain kawasan yang dapat menyimpan cadangan air menjadi sangat penting bagi Desa Gambirmanis.        Kata Kunci : Kelangkaan Air, Desain Kawasan, WSUD (Water Sensitive Urban Design). Abstract: Wonogiri is one area that is located in the headwaters of the Solo River where the region has a role as a water catchment area in order to maintain the water balance in the area below it . Judging from land use Wonogiri , almost 90 % is an area of green open space consisting of forest , mixed farms , fields and moors (RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2031) . Wonogiri has catchment area is large enough to allow water to save up for those areas that are in it . But in reality , there are still areas in Wonogiri experiencing water scarcity . The problem of water scarcity in the Wonogiri district is primarily located on Pracimantoro . Pracimantoro is the largest districts in the Wonogiri . However, because of the type of soil in this area is mostly composed of karst soil , where it has the characteristics of karst soil absorb water quickly so that it becomes a dry area on one side of the ground , but in this store are fairly large water reserves beneath it . This causes the area around Pracimantoro frequent droughts . The most severe in the area of water resource scarcity in Pracimantoro is located in the village of Gambirmanis . Gambirmanis Village often not affordable by supporting infrastructure including water supply network infrastructure . In addition to the village by the inaccessibility of clean water infrastructure , this village also landed karst river so that there is almost dried up due to water absorbed by the soil , in addition to the absence of water sources making it even harder to clean water can be obtained by the public . These conditions led to the design area that can store water up to be very important for the village Gambirmanis.Keywords : Water Scarcity , WSUD ( Water Sensitive Urban Design )

Page 1 of 1 | Total Record : 3