cover
Contact Name
Rendy Anggriawan
Contact Email
bipfapertaunej@gmail.com
Phone
+6285946410007
Journal Mail Official
bipfapertaunej@gmail.com
Editorial Address
Jl. Kalimantan, Sumbersari, Universitas Jember.
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Berkala Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 23388331     DOI : https://doi.org/10.19184
Berkala Ilmiah PERTANIAN (BIP) is an electronic journal (e-journal) that established in August 2013 and publishes scientific articles, especially research results of students in the University of Jember in agriculture in general which includes Agriculture (Fields of Cultivation, Soil and Pests and Plant Diseases), Agricultural Technology (Agricultural Engineering and Technology) and Agricultural Socio-Economics. In addition, BIP also receives manuscript of research-based articles from outside the University of Jember through the OJS acceptance system (Open Journal System). The submitted article should not been submitted or published in any other scientific journals or is being review by a reviewer. This e-journal (BIP) publishes quarterly for August, November, February, and May.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 1 (2022): Februari" : 10 Documents clear
PERUBAHAN SENYAWA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA RIMPANG JAHE (Zingiber officinale) SELAMA FASE TUMBUH TUNAS Arbi Bahtiar Boedi Iman Halanobis; Tri Agus Siswoyo
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.697 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.33153

Abstract

Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rempah dan herbal yang dimanfaatkan sebagai minuman atau campuran pada bahan pangan. Jahe memiliki nilai jual yang tinggi karena banyaknya permintaan konsumen baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun sebagai bahan baku perusahaan jamu dan makanan. Permasalahan utama pada budidaya jahe adalah sulitnya menjaga ketersediaan rimpang benih bermutu dalam jumlah cukup pada waktu yang diperlukan. Permasalah tersebut disebabkan oleh rendahnya mutu bahan tanaman, seperti umur panen dan penyimpanan yang tidak tepat. Jahe mengandung senyawa antioksidan alami yang secara farmakologis cukup tinggi dan mampu menghambat radikal bebas. Senyawa antioksidan yang terdapat pada jahe yaitu senyawa fenolik yang berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, dan asam-asam organik polifungsional. Senyawa fenolik pada jahe yang berperan sebagai antioksidan terdiri dari gingerol dan shogaol. Berdasarkan penelitian sebelumnya menyatakan bahwa penyimpanan pada rimpang jahe berpengaruh dalam kandungan senyawa antioksidan pada rimpang jahe. Begitu pula dengan seiring bertambahnya periode pertumbuhan tunas rimpang jahe maka aktivitas antioksidannya semakin meningkat. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui mengenai pengaruh umur rimpang pada umur tumbuh tunas terhadap perubahan senyawa dan aktivitas antioksidan. Data yang diperoleh yaitu pada umur rimpang jahe berpengaruh terhadap perubahan senyawa dan aktivitas antioksidan pada rimpang jahe. Umur tunas jahe yang telah melalui proses penyimpanan tidak berpengaruh terhadap perubahan senyawa dan aktivitas antioksidan pada rimpang jahe.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TEBU VAR. BULULAWANG HASIL MUTASI Oktavin Dwiki Rianditya; Sri Hartatik
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.827 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.29677

Abstract

Data Direktorat Jendral Perkebunan (2020), menunjukkan bahwa rata-rata rendemen tebu di Indonesia sebesar 6,5 persen - 7,5 persen. Apabila tebu di Indonesia memiliki rata-rata rendemen di atas 10 persen, maka impor gula dapat ditekan. Peningkatan rendemen dapat dilakukan dengan menanam tebu yang memiliki rendemen tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan dalam perubahan genetik untuk mendapatkan tanaman hasil mutasi memiliki rendemen berkisar antara 15,57 – 18,58 persen. Perubahan genetik pada tanaman tebu diduga mengakibatkan kebutuhan nutrisi tanaman yang berbeda, khususnya fosfor (P). Unsur hara fosfor menjadi salah faktor penting yang sangat berperan dalam jalur biosintesis sukrosa. Fungsi utama dalam tanaman adalah menyimpan dan mentransfer energi dalam bentuk ADP dan ATP (Liferdi, 2010). Energi diperoleh dari fotosintesis dan metabolisme karbohidrat yang disimpan dalam campuran fosfat untuk digunakan dalam proses pertumbuhan. Percobaan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai selesai 2020 bertempat di Desa Sumberjeruk, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan faktor pertama genotipe tebu (3 mutan) dan faktor kedua dosis P (5 taraf dengan peningkatan 10%), yakni (P0 = 110 kg P/ha, P1 = 121 kg P/ha, P2 = 132 kg P/ha, P3 = 143 kg P/ha, P4 = 154 kg P/ha), sehingga terdapat 15 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tebu mutan M4.3 dapat mendukung untuk mendapatkan rendemen optimum terhadap kandungan sukrosa daun. Pemberian dosis pupuk P2 sebanyak 132 kg P/ha pada tebuM4.2 memberikan hasil paling optimum pada jumlah anakan dan dosis pupuk P2 sebanyak 132 kg P/ha pada tebu M4.3 memberikan hasil paling optimum pada diameter batang tebu
Perbedaan Karakteristik Sebaran Spasial Hujan di Kabupaten Jember Menggunakan Metode Inverse Distance Weighted (IDW) dan Poligon Thiessen Roni Bahtiar; Yagus Wijayanto; Subhan Arif Budiman; Tri Wahyu Saputra
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.326 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.34423

Abstract

Rain is one of the elements that make up the climate. Rainfall in an area can be influenced by many factors. The rainfall data at a point in the rain station only represents the area at that point. Interpolation is done to present the rainfall data so that it can be easily understood. This study was conducted to determine the characteristics of the spatial distribution of rain in Jember Regency using the Thiessen Polygon and Inverse Distance Weigthed (IDW) methods and to determine the best method between the two. The data used in this study are the annual average rainfall data that has been obtained Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember, Dinas PUPR Sumber Daya Air, and PTPN XII. Data processing is carried out using the ArcGIS program, and then a rainfall distribution map is made. The RMSE (Root Mean Square Error) calculation was carried out using the IDW method using 5 power levels, namely 0.5, 1, 2, 3, and 4. The results of calculations using the Thiessen polygon method produce a characteristic distribution of rainfall in which the rainfall decreases with the area moving south towards the coast. The Inverse Distance Weighted (IDW) method shows diversity with the lowest value being 94.71 mm and the highest being 406.92 mm per year. The power value 4 shows the RMSE calculation result of 0.00026 which is the lowest value.
TOKSISITAS DAUN BIDURI (Calotropis gigantea) DAN DAUN TEMBELEKAN (Lantana camara L) TERHADAP KUTU KEBUL (Bemisia tabaci) Pradiar Ikhsanu; Sigit Prastowo
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.965 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.28830

Abstract

Hama merupakan organisme yang mampu membuat tanaman mengalami kerusakan. Salah satu hama yang menyerang tanaman adalah kutu kebul (Bemisia tabaci). Kutu kebul tergolong hama polifaq karena mampu menyerang banyak jenis tanaman dari berbagai famili.Tanaman yang terserang kutu kebul akan terdapat tanda bintik-bintik, menguning, lalu rontok. Upaya pengendalian yang bisa dilakukan dengan menggunkan pestisida nabati. Tembelekan mengandung bahan aktif senyawa alkoloid (Lantanine), flovonoid dan triterpenoid. Biduri mengandung bahan aktif saponin, flovonoid, polifenol, glukosida kalotropin, sedikit damar, alban dan fluavil. Cara kerja ekstrak daun biduri dan tembelekan adalah racun kontak. Data mortalitas hama kutu kebul dihitung dengan menggunakan analisis varian (ANOVA), untuk membedakan rerata antar perlakuan diuji dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf 5 %. Efektifitas ekstrak daun biduri dan daun tembelekan dihitung nilai LC50 dengan menggunakan analisis probit. Nilai mortalitas terbaik nya yaitu pada perlakuan P5 konsentrasi 15 % dengan lama pengamatan 48 jam menunjukkan mortalitas sebesar 80 % berbeda nyata dengan perlakuan lain. Mortalitas terbaik pada perlakuan P10 konsentrasi 15 % pada pengamatan 48 sebesar 90 % berbeda nyata dengan perlakuan lain. Nilai LC50 pada biduri dan tembelekan mortalitas terbaiknya pada konsentrasi 11,61 ml dan 6,51 ml membutuhkan waktu 12 jam untuk membunuh 50 % serangga uji.
PENGARUH PUPUK BOKASHI JERAMI DAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN SELEDRI (Apium graviolens L.) Rona Al Kanza; Kacung Hariyono; Mohammad Ubaidilah; Tri Wahyu Saputra
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.327 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.28798

Abstract

ABSTRAKSeledri (Apium graveolens L.) merupakan tanaman sayuran daun yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia baik sebagai obat maupun sebagaibahan penyedap rasa makanan. Salah satu kemampuan tanaman untuk tumbuh secara optimal yaitu dengan kecukupan nutrisi yang diperoleh dari seginutrisi yang diberikan untuk tanaman seledri yaitu berupa pupuk. Pupuk bokashi merupakan salah satu contoh jenis pupuk organik. Bokashimerupakan kompos yang dapat dihasilkan melalui adanya fermentasi dengan pemberian Effective Mikroorganisme-4 (EM4) merupakan aktivatoruntuk mempecepat proses pembuatan kompos. Penambahan pupuk Nitrogen pada budidaya tanaman seledri pada lahan bisa menjadi solusi untukmengatasi permasalahan tersebut. Pupuk Nitrogen merupakan golongan pupuk anorganik. Percobaan dilaksanakan di daerah Pakusari KabupatenJember. Penelitian dimulai pada bulan Oktober sampai dengan November 2021. Percobaan pada penelitian ini menggunakan metode RancanganAcak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dari 2 faktor perlakuan yaitu dari Faktor I adalah aplikasi pupuk N (Urea) yang terdiri dari 4 taraf. Faktor IIadalah aplikasi pupuk Bokashi Jerami yang terdiri dari 4 taraf dan diulang untuk sebanyak 3 ulangan. Faktor pertama adalah aplikasi pupuk Nitrogenyaitu P0 : Perlakuan dosis 0 g Urea/tanaman atau 0 kg/ha (sebagai kontrol) P1 : Perlakuan dosis 2,62 g Urea/tanaman atau 300 kg/ha (setara dengan1,566 N g/tanaman), P2 : Perlakuan dosis 5,23 g Urea/tanaman atau 600 kg/ha (setara dengan 3,132 N g/tanaman), P3 : Perlakuan dosis 7,84 gUrea/tanaman atau 900 kg/ha (setara dengan 4,698 N g/tanaman). Faktor kedua perbedaan dosis pupuk Bokshi Jerami yaitu: K0: Perlakuan PupukBokashi 0 g/tan, K1 : Perlakuan Pupuk Bokashi 250 g/tan atau 8,3 ton/ha, K2 : Perlakuan Pupuk Bokashi 500 g/tan atau 16,6 ton/ha, K3 : PerlakuanPupuk Bokashi 750 g/tan atau 24,9 ton/ha. Penelitian ini memiliki 16 kombinasi perlakuan dan masing masing diulang sebanyak 3 kali. Jumlah keseluruhanpercobaan terdiri dari 48 percobaan. Perlakuan dosis terhadap pupuk Urea 5,23 g/tanaman atau setara dengan 600 kg/ha berpengaruh tertinggipada tinggi tanaman, panjang akar, dan jumlah anakan tanaman seledri, sedangkan perlakuan dosis pupuk Urea 2,62 berpengaruh tertinggi padajumlah daun. Perlakuan dosis pupuk bokashi jerami 500 g/tanaman setara dengan 16,6 ton/ha berpengaruh tertinggi pada tinggi tanaman, panjangakar, jumlah anakan dan kadar klorofil.
pengaruh pemangkasan dan pemupukan NPK terhadap tanaman pare (Momordica charantia L.) Alifatul Laela Mauliddiana; Usmadi Usmadi
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.024 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.28850

Abstract

Pare Plant is a type of horticultural plant originating from the cucurbitaceae family. Bitter gourd contains antioxidants that help suppress the inflammatory response and lower glucose levels in diabetes. Cultivation of bitter melon by using pruning and the use of NPK fertilizer can increase production yields. Pruning on plants needs to be done in order to increase the number of flowers produced by plants. NPK fertilizer is a macro nutrient needed by plants to be able to grow and metabolic processes in plants can run well. This research was conducted in the Patrang sub-district, Patrang sub-district, Jember district which was carried out from March to June 2021. This research method used a completely randomized design (RAL) with a 4x3 factorial design which was repeated 3 times. The first factor is pruning which consists of 3 levels of treatment P1 (without pruning), P2 (3 branches pruning on segments 1-3 and P3 (6 pruning branches on sections 1-6), and the second factor is the dose of NPK fertilizer which consists of 4 The treatment levels were N1 (0 g/plant), N2 (10g/plant), N3 (20 g/plant) and N4 (30 g/plant). The experimental results showed that there was an interaction effect on NPK fertilization with pruning which gave very significant different results to fruit diameter. The effect of NPK fertilizer application was significantly different on fruit length and fruit volume. In the treatment, the effect of giving NPK fertilizer was not significantly different on the initial appearance of flowers, the number of fruits and significantly different on the number of fruits.
Inventarisasi Keragaman Cadangan Biji Gulma Pada Lahan Kopi Rakyat di Kecamatan Silo Kabupaten Jember Misbahul Hasan Zainudin; Syaifuddin Hasjim
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.02 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.28801

Abstract

Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memagang peranan penting di Indonesia. Inventarisasi Keragaman Cadangan Biji Gulma Pada Lahan kopi Rakyat merupakan langkah menentukan keberhasilan pengendalian gulma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman cadangan biji gulma pada lahan kopi rakyat di kecamatan silo kabupaten jember. Analisis menggunkan analisis data secara kuantitatif dan deskriptif. Variable pengamatan yang diamati meliputi kerapatan biji gulma yang viabel (m2), indeks nilai penting jenis biji gulma yang viabel, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, dan indeks kesamaan Sorensen. Gulma yang berhasil di indentifikasi meliputi: Crotalaria retusa, Mecordonia procumbens, Amarantus spinosus, Cleome rutidospermae, Acalypha indica, Triantema portulacastrum, Cyatula prostrata, Ludwigia prostrata, Borreria alata, Phylantus urinariai, Synendrella nodiflora, Oldenlandia corymbose, Panicum dichotomiflorum. dan Cyperus rotundus. Cadangan biji gulma berdaun lebar memiliki total nilai penting dan tingkat kerapatan tertinggi pada setiap interval kedalaman. Nilai indeks keragaman antara pada kedalaman 0-10 cm, 11-20 cm dan 21-30 cm secara berurutan adalah 1.6334, 1.9671 dan 2.1724. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman jenis di setiap tingkat kedalaman tergolong kedalam kategori sedang. Indeks kesamaan jenis antara setiap kedalaman sampel bernilai > 61% dan < 91% yang menunjukkan keragaman jenis cadangan biji gulma pada setiap kedalaman memiliki tingkat kesamaan yang tinggi.
PENGARUH PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK TERHADAP POPULASI Bacillus sp. UNTUK MENEKAN PERKEMBANGAN PENYAKIT KARAT DAUN PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.) Sinta Vira Vidyawati; Rachmi Masnillah
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.74 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.29666

Abstract

Tingkat konsumsi kedelai mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun produksi tergolong fluktuatif sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Faktor yang mempengaruhi produksi kedelai adalah OPT (organisme pengganggu tanaman) salah satunya Phakopsora pachyrhizi. Pengendalian P. pachyrhizi dilakukan menggunakan APH Bacillus sp. Penambahan pupuk organik menjadi media tumbuhnya mikroorganisme dekomposer dapat meningkatkan jumlah koloni bakteri dan induksi ketahanan tanaman. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penambahan pupuk organik terhadap populasi Bacillus sp., penyakit karat dan berat biji kering tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret-September 2021 di Labolatorium Mikrobiologi Pendidikan Biologi Universitas Jember dan Lahan Pertanian di desa Slawu Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 4 pupuk organic pengaplikasian 7,5 ton/ha yaitu K (kontrol), KA (Pupuk vermikompos dosis 0,75kg/m2), KS (Pupuk kompos kotoran sapi dosis 0,75kg/m2) dan KK (pupuk kompos kotoran kambing dosis 0,75kg/m2). Data yang diperoleh dinalisis menggunakan ANOVA, apabila terdapat perbedaan nyata dilanjutkan uji DMRT dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan penambahan pupuk organic meningkatkan populasi Bacillus sp. sebesar 4,78x199 (koloni biru), 8,80x109 (koloni merah), kompos kambing menurunkan perkembangan penyakit dengan keparahan 30,44% dan efektifitas 13,74% serta meningkatkan berat biji kering sebesar 9,94 gr/tanaman atau 1,24 ton/ha.
KARAKTERISASI ENZIM α- AMILASE PENGGEREK BATANG KUNING (Scirpophaga Incertulas) PADA TANAMAN PADI DI JEMBER Mohammad Nizar Sahadati Amri; Wahyu Indra Duwi Fanata
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.256 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.28811

Abstract

Karakterisasi Enzim α-Amilase Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga Incertulas) Pada Tanaman Padi Di Jember Moh. Nizar Sahadati A. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember Jl. Kalimantan 37, Kampus Tegal Boto, Jember 68121 muhammadamri59@gmail.com ABSTRAK Padi sebagai tanaman pangan nasional sangat memerlukan perhatian sebagai negara agraris sangatlah penting untuk selalu memikirkan dan melakukan inovasi demi tercapainya swasembada pangan nasional. Sebagai tanaman pangan utama di Indonesia, padi memiliki banyak hama dari jenis serangga salah satunya adalah Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas). Enzim adalah sekelompok protein yang berperan sebagai pengkatalis dalam reaksi-reaksi biologis. Enzim dapat juga didefenisikan sebagai biokatalisator yang dihasilkan oleh jaringan yang berfungsi meningkatkan laju reaksi dalam jaringan itu sendiri. Enzim α-Amilase menghidrolisis ikatan α-1,4 glikosidik amilosa, amilopektin dan glikogen. Enzim ini bersifat sebagai endoamilase, yaitu enzim yang memecah pati secara acak dari tengah atau bagian dalam molekul. Berat molekul α-amilase rata-rata ± 50 KD. Enzim ini mempunyai rantai peptida tunggal pada gugusan proteinnya dan setiap molekul mengandung satu gram atom Ca. Kalsium yang berikatan dengan molekul protein enzim, membuat enzim α-amilase bersifat relatif tahan terhadap suhu, pH, dan senyawa seperti urea. Aktivitas α-amilase dapat diukur berdasarkan penurunan kadar pati yang larut, kadar dekstrin yang terbentuk, dan pengukuran viskositas atau jumlah gula pereduksi yang terbentuk. Adapaun metode penelitian yang akan dilaksanakan terdiri dari beberapa pengujian yaitu : isolasi dan pemurnian α-amilase dari penggerek batang kuning, perhitungan protein terlarut, aktifitas enzim α-amilase, pengaruh suhu terhadap enzim α-amilase, pengaruh konsentrasi substrat terhadap enzim α-amilase. Hasil analisa data akan dianalisis menggunakan analisa statistik deskriptif. Kata Kunci : Padi, Penggerek Batang Padi Kuning, Enzim α-amilase
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Padi Gogo (Oryza sativa L.) pada Berbagai Kondisi Cekaman Kekeringan Pasya Salsadilla; Kacung Hariyono
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 1 (2022): Februari
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.688 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i1.29356

Abstract

Drought has a direct impact on the agricultural sector. Dry land is one type of marginal land, because drought causes various negative impacts on plants. The long drought causes the water requirement for plants to stagnate so that the plants experience stress or experience drought stress conditions. Drought stress is an environmental condition where plants do not receive sufficient water intake, so that plants cannot carry out the process of growth and development optimally and production decreases. One way that can be done on the problem of drought is to identify several plant varieties to see the response and ability of plants to survive under stress conditions. The purpose of this study was to determine the effect of drought conditions, to determine the effect of upland rice varieties and the interactions that occur between upland rice varieties and various drought stress conditions on growth and yield. The research method used was a Factorial Completely Randomized Design (CRD). The first factor is 100% field capacity, 80% field capacity, 60% field capacity and 40% field capacity, while the second factor is Inpago 8 variety, Inpago 9 variety and Situ bagendit variety. The results of the research conducted showed that the level of drought stress had an effect on the growth and yield of upland rice plants. The higher the drought conditions experienced by plants, the growth and yields on plants are much lower and yields are less. This is because the availability of water for plants is not sufficient. The higher the drought conditions experienced by the plant, the longer the root length of the plant. This is because plants that experience drought stress in the vegetative phase will inhibit crown growth and increase root growth.

Page 1 of 1 | Total Record : 10