Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

DAYA REGENERASI KALUS DAN TUNAS IN VITRO PADI VARIETAS TARABAS PADA BERBAGAI KONSENTRASI 2,4-D Wahyu Indra Duwi Fanata; Dalliyah Hadrotul Qudsiyah
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 7 No. 2 (2020): December 2020
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.92 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v7i2.4404

Abstract

In Vitro Callus and Plant Regeneration Rate of Tarabas Rice on Several Concentrations of 2,4-D The Agricultural Research and Development Agency and the West Java Provincial Government are developing new superior varieties with Japonica rice standards, namely the Tarabas variety. However, the equivalence of somatic embryogenesis ability of Tarabas rice with original Japonica variety has not been reported. In this study, the frequency of callus regeneration of Tarabas vs Hwayoung rice varieties was compared. Induction of callus from mature embryos with several concentrations of 2,4-D showed the same extent of callus formation in both rice varieties. Callus induced by 1 ppm of 2,4-D showed the higher rate of shoot formation. On the other hand, percentage of callus formation of Tarabas rice was not affected by the increase of 2,4-D concentrations and was able to show 100% regeneration rate  at the fourth week in the regeneration medium, although the shoot growth was not as fast as those from medium with 1 ppm 2,4-D. Therefore, these results suggest that Tarabas variety has a somatic embryogenesis capacity equivalent to that of japonica rice and has the potential as research objects in the field of biotechnology. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengembangkan varietas unggul baru dengan standar padi Japonica yaitu varietas Tarabas. Namun, kesetaraan varietas Tarabas dengan varietas Japonica asli dalam kemampuan embriogenesis somatik belum dilaporkan. Penelitian ini membandingkan respons kultur jaringan antara beras Tarabas dan padi Japonica varietas Hwayoung. Induksi kalus dari embrio matang dengan beberapa konsentrasi 2,4-D menunjukkan respons pembentukan kalus yang sama pada kedua varietas padi. Kalus yang diinduksi 1 ppm 2,4-D menunjukkan laju pembentukan tunas yang lebih tinggi. Di sisi lain, kalus Hwayoung yang diinduksi konsentrasi 2,4-D yang lebih tinggi menunjukkan penghambatan dalam pembentukan tunas. Di lain pihak, pembentukan kalus padi Tarabas tidak terpengaruh oleh peningkatan konsentrasi 2,4-D dan mampu menunjukkan 100% laju regenerasi tanaman pada minggu keempat di media regenerasi walaupun pertumbuhan tunas tidak secepat pada perlakuan 1 ppm 2,4-D. Karena itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa varietas Tarabas memiliki kapasitas embriogenesis somatik yang setara dengan padi japonica dan padi Tarabas mempunyai potensi sebagai obyek penelitian di bidang bioteknologi.
PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL PENYEMPROTAN PUPUK CAIR DARI LIMBAH KARET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Danar Musi Pawarta; Wahyu Indra Duwi Fanata; Gatot Subroto; Niken Sulistyaningsih
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 2 No 3 (2019): AGUSTUS
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.477 KB) | DOI: 10.19184/bip.v2i3.16284

Abstract

ABSTRACT Rubber is one of the important plantation crops for Indonesia. Rubber production that continues to increase is inseparable from the rubber waste produced, especially rubber wastewater. Rubber liquid waste can be managed into liquid fertilizer because there are carbon and nitrogen contents that can be used by microbes as growth substrate. Exploitation of rubber liquid waste is also expected to be able to solve existing problems in the cultivation of shallots, especially in the formation of tubers and minimize the use of chemical fertilizers. This study aims to determine the effect of liquid fertilizer concentration and interval of spraying liquid fertilizer from rubber waste on the growth and yield of shallots. The liquid fertilizer concentration used is 0 ml/l, 5 ml/l, 10 ml/l and 15 ml/l. The liquid fertilizer spraying interval used is 1 week, 2 weeks and 3 weeks. Data obtained next analyzed and tested using DMRT α 5%. The result showed te best treatment combination for concentration of 15 ml/l and a spraying interval of 1 week. Keywords: rubber waste, concentration, spraying interval, shallots ABSTRAK Karet merupakan salah satu tanaman perkebunan yang penting bagi Indonesia. Produksi karet yang terus meningkat tidak lepas dari limbah karet yang dihasilkan khususnya limbah cair karet. Limbah cair karet dapat dikelola menjadi pupuk cair dikarenakan terdapat kandungan karbon dan nitrogen yang dapat digunakan oleh mikroba sebagai subtrat pertumbuhan. Pemanfaatan limbah cair karet diharapkan juga dapat menyelesaikan permasalahan yang ada dalam budidaya tanaman bawang merah khususnya dala pembentukan umbi dan meminimalisir penggunaan pupuk kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pupuk cair dan interval penyemprotan pupuk cair dari limbah karet terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Konsentrasi pupuk cair yang digunakan antara lain 0 ml/l, 5 ml/l, 10 ml/l dan 15 ml/l. Interval penyemprotan pupuk cair yang digunakan antara lain 1 minggu, 2 minggu dan 3 minggu. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan diuji menggunakan DMRT α 5%. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan terbaik untuk konsentrasi dan interval penyemprotan pupuk cair adalah konsentrasi 15 ml/l dan interval penyemprotan 1 minggu. Kata Kunci: limbah karet, konsentrasi, interval penyemprotan, bawang merah
PENGARUH JENIS AUKSIN TERHADAP PEMBENTUKAN KALUS DAN DAYA REGENERASI TIGA VARIETAS PADI LOKAL Zaiyin Rizky Ageng Maulidia; Wahyu Indra Duwi Fanata
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 2 No 2 (2019): MEI
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.39 KB) | DOI: 10.19184/bip.v2i2.16175

Abstract

ABSTRACT Indonesia is rich in rice genetic diversity in the form of javanica rice. Subspecies javanica have some superiority characters, among others a strong plant tissue, but in generally they have low productivity. Weaknesses of javanica rice can be repaired by biotechnology through genetic transformation techniques from callus of plant. Auxin types and genotypes are important factors for callus induction and plant regeneration. Therefore, this research held for know callus introduction and plant regeneration of three varieties of Javanica rice (Pendok, Genjah Arum, and Menthik Wangi Susu) combined with type of auxin (2,4-D and pychloram). The experimental design of RALs two factorials, there are three varieties of rice (Pendok, Genjah Arum, and Menthik Wangi Susu) and two types of auxin (2,4-D and Pychloram) and analyzed by DMRT α5%. The results of this study is Mentik Wangi Susu have highest regeneration than Pendok and Genjah Arum. The use of 2,4-D resulted in a higher callus induction and plant regeneration than pychloram in the three rice varieties used. While the best combination of treatments for callus induction and regeneration is Menthik Wangi Susu and 2,4-D. Keyword: auxin, javanica, callus induction, plant regeneration. ABSTRAK Indonesia kaya akan keragaman genetik padi berupa padi javanica. Padi sub spesies javanica memiliki beberapa keunggulan diantaranya jaringan tanaman yang kuat, namun pada umumnya mempunyai tingkat produktivitas gabah yang rendah. Kelemahan pada padi javanica dapat diperbaiki dengan bioteknologi melalui teknik transformasi genetik menggunakan jaringan kalus. Genotip dan jenis auksin merupakan faktor penting dalam induksi kalus dan regenerasi tanaman padi secara in vitro. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui daya pembentukan kalus dan regenerasi pada tiga varietas padi javanica, yaitu Pendok, Genjah Arum, dan Menthik Wangi Susu yang dikombinasikan dengan perlakuan jenis auksin berupa penggunaan 2,4-D dan pikloram. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL dua faktorial yaitu varietas tanaman padi dan jenis auksin dengan pengujian menggunakan DMRT α5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga varietas padi yang digunakan, varietas Mentik Wangi Susu menunjukan daya regenerasi yang tertinggi dibandingkan varietas Pendok dan Genjah Arum. Penggunaan 2,4-D menghasilkan tingkat pengkalusan dan regenerasi yang tinggi dibandingkan pikloram pada tiga varietas padi yang digunakan. Sedangkan kombinasi perlakuan yang terbaik untuk induksi kalus dan daya regenerasi adalah penggunaan varietas Menthik Wangi Susu dan auksin dalam bentuk 2,4-D. Kata Kunci: auksin, javanica, induksi kalus, regenerasi tanaman.
PEMANFAAATAN LIMBAH URINE KELINCI MENJADI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) Ummi Sholikhah; Illia Seldon Magfi; Wahyu Indra Duwi Fanata
Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship Volume 03, Issue 02, May 2018
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semakin luas lahan budidaya pertanian maka semakin tinggi pula kebutuhan akan pupuk  dan juga  pestisida. Maka hal ini memunculkan permasalahan yang sering dihadapi mitra dalam usaha pertaniannya adalah ketika menghadapi kelangkaan pupuk dan juga ketika menghadapi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) pada lahan areal budidaya nya. Tingginya harga sarana produksi terutama pupuk kimia dan banyak petani tidak mampu membeli pupuk kimia ini dapat berakibat rendah nya hasil produksi pertanian, di sisi yang lain ketergantungan yang tinggi terhadap pupuk kimia. Ketersediaan limbah urine ternak kelinci yang ada di Kecamatan Semboro maupun di Kabupaten Jember cukup  melimpah dan masih belum di manfaat kan secara optimal, di dukung banyak nya peternak kelinci yang  tergabung dalam komunitas peternak kelinci, maka pemanfaatan dan pengolahan limbah urine ternak kelinci menjadi pupuk dan pestisida organik mempunyai prospek yang cukup cerah guna mengatasi permasalahan yang di hadapi  oleh masyarakat petani anggota Mitra dari kegiatan pengapdian ini, melihat ketersediaan bahan baku dan kebutuhan yang seimbang dan memadai. Urine kelinci yang sudah di olah menjadi pupuk organik dan pestisida organik tidak hanya bermanfaat untuk pertumbuhan   tanaman dan mengembalikan kesuburan lahan, tetapi juga untuk mengurangi biaya yang harus di keluarkan dalam kegiatan usahatani serta lebih ramah lingkungan. 
Unfolded protein response in rice (Oryza sativa L.) varieties with different level of salt stress tolerance Galang Rizki Ramadhan; Sholeh Avivi; Bambang Sugiharto; Wahyu Indra Duwi Fanata
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 26, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijbiotech.67039

Abstract

Plants activate the unfolded protein response as part of cellular adaptation, thereby maintaining the endoplasmic reticulum homeostasis during external stresses exposure. In this study, we examined the relationship between the degree of salt tolerance and unfolded protein response-related gene expression in India salt-tolerant Pokkali and INPARI 35 varieties compared to the Indica salt-sensitive counterpart IR64 and INPARI 4 varieties.  Our result showed that the salt tolerance of Pokkali and INPARI 35 had been confirmed by their higher survival rate, higher chlorophyll content, lower electrolyte leakage, and lower H2O2 and malondialdehyde content under salt stress conditions. Furthermore, the expression of unfolded protein response genes was highest in INPARI 35, whereas IR64 and INPARI 4 exhibited low gene induction during endoplasmic reticulum stress conditions. Among the four examined varieties the salt tolerant Pokkali surprisingly showed the lowest induction of all examined unfolded protein response-related genes. These results indicated the possibility that unfolded protein response supports the rice plant for adapting to the saline environment.
Pengembangan Budidaya Azolla Mycrophilla Sebagai Alternatif Pakan Ternak dan Pemanfaatannya Sebagai Pupuk Bio Organik di Wilayah Masyarakat Desa Baletbaru, Sukowono Desy Cahya Widianingrum; Nilasari Dewi; Wahyu Indra Duwi Fanata; Ummi Sholikhah
Jurnal Abdimas Madani dan Lestari (JAMALI) Volume 03, Issue 01, Maret 2021
Publisher : UII

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jamali.vol3.iss1.art2

Abstract

Desa Balletbaru Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember  adalah desa yang memiliki potensi besar baik di bidang pertanian maupun peternakan. Pada umumnya masyarakat di desa tersebut masih tergantung pada pemanfaatan pakan ternak hijuan yaitu rumput dan limbah pertanian. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mengenalkan Azolla sebagai alternatif pakan dan bahan pupuk bio-organik kepada masyarakat serta memberikan pelatihan budidaya sehingga terbentuknya  suatu kelompok usaha di Desa Balletbaru, Kecamatan Sukowono. Rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi kegiatan, penyuluhan pentingnya Azolla dan manfaatnya sebagai pakan ternak dan pupuk bio-organik, praktek pembuatan kolam dan cara budidaya, monitoring perkembangan Azolla, pemanenan, praktek pembuatan pupuk, serta inisiasi pemasaran Azolla melalui media sosial. Luaran dari program ini diantaranya transfer teknologi tentang Budidaya Azolla sebagai pakan alternatif bernutrisi tinggi dan sebagai pupuk bio-organik, petunjuk/manual  yang berisi tentang cara budidaya dan pemanfaatan Azolla sebagai pakan ternak dan pupuk bio-organik, petunjuk/ manual analisis usaha  budidaya Azolla, serta hasil produksi ternak yang semakin optimal sehingga menjadi salah satu sumber ekonomi yang dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahterahan masyarakat  mitra pengabdian dan sekitarnya.
Expression of cytokinin responsive and ethylene biosynthesis genes in rice callus with different regeneration rates Syafira Fatihatul Husna; Parawita Dewanti; Bambang Sugiharto; Wahyu Indra Duwi Fanata
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 27, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijbiotech.70264

Abstract

This study aimed to investigate the correlation between callus regeneration rate and the expression of several genes responsible for cytokinin response and ethylene biosynthesis in the Ciherang, Mentik Wangi Susu, Hwayoung and Tarabas rice varieties. The callus regeneration rate of each rice variety was in vitro tested using N6 media, while the gene expression during the callus regeneration stages was examined using quantitative real‐time PCR (qRT‐PCR). Our results showed that the callus of Ciherang and Mentik Wangi Susu showed earlier green spot formation that then turned brown at a later stage, resulting in a low regeneration rate. While Hwayoung and Tarabas showed late green spot formation, high shoot regeneration was observed in both calluses. Gene expression analysis of regeneration media‐grown calluses showed that two cytokinin‐responsive genes, OsRR2 and OsRR6, were highly expressed in the Ciherang and Hwayoung callus, respectively. We also observed that ethylene biosynthesis genes such as OsACS1 and OsACO1 were highly expressed in the Mentik Wangi Susu and Hwayoung callus, respectively. Moreover, the expression of OsBBM1 was high in Hwayoung and Tarabas. Thus, the positive correlation between the expression of cytokinin‐responsive and ethylene biosynthesis genes with somatic embryogenesis activity likely depends on the induction level of OsBBM1.
Resistance gene expression in selected Indonesian pigmented rice varieties against infection by Xanthomonas oryzae pv. oryzae Nur Elia Nadhira; Ali Wafa; Wahyu Indra Duwi Fanata; Hardian Susilo Addy
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 27, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijbiotech.70445

Abstract

Rice (Oryza sativa L.) production is limited by bacterial leaf blight (BLB), caused by Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo). For decades, researchers have attempted to control this disease by growing plants with blight‐resistant Xa genes. Genetic resources often vary between rice varieties, and there is little information about the genetic resources of the pigmented rice varieties widely grown in Indonesia and their resistance genes against Xoo. The purpose of this study was to determine the expression of Xa genes in pigmented rice such as Inpari 24 and Cempo Merah (red‐pigmented) along with Hitam Bantul (black‐pigmented) and white rice varieties IR64 and Ciherang, and to evaluate their resistance to BLB. All varieties carried the Xa4, Xa10 and xa13 genes but varied in the Xa1, Xa7 and Xa21 genes. The rice varieties expressed some of these genes only after inoculation with Xoo. Disease assessment categorised the three different pigmented rice varieties as resistant (Ciherang, Cempo Merah and Hitam Bantul), while IR64 (white) and Inpari 24 (red) were moderately resistant. There was no specific pattern of Xa genes possession, quality of expression or resistance level to X. oryzae pv. oryzae. Therefore, when breeding plants, the selection of parental variety must be considered in terms of the possession and expression of Xa genes such as Xa10 as a molecular marker for resistance.
PENGARUH INDUKSI MUTASI DENGAN MUTAGEN EMS (ETHYL METHANE SULFONATE) TERHADAP HASIL DAN KUALITAS KEDELAI HITAM (Glycine soja (L) Merrit) Febrian Puji Laksono; Wahyu Indra Duwi Fanata
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 2 (2022): Mei
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.433 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i2.29162

Abstract

Tanaman kedelai merupakan salah satu jenis tanaman yang menjadi sektor perekonomian Indonesia di bidang pertanian. Permintaan kedelai di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya bersamaan dengan peningkatan jumlah penduduk. Banyaknya permintaan akan tanaman kedelai belum dapat terpenuhi akibat rendahnya produktivitas tanaman kedelai tersebut. Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi mutagen EMS terhadap kualitas hasil produksi pada tanaman kedelai hitam. Manfaat dari penelitian ini adalah memperoleh informasi mengenai pengaruh konsentrasi mutagen EMS terhadap kualitas dan hasil produksi pada tanaman kedelai hitam. Penelitian ini menggunakan perlakuan yaitu konsentrasi EMS dengan lama perendaman benih selama 3 jam. Faktor konsentrasi EMS (P) dengan 4 taraf perlakuan: P0 : EMS dengan konsentrasi 0,00% (kontrol),P1 : EMS dengan konsentrasi 0,03%, P2 : EMS dengan konsentrasi 0,05%, P3 : EMS dengan konsentrasi 0,07%. Terdapat 4 perlakuan yang masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 25 kali sehingga total satuan percobaan sebanyak 100 satuan percobaan dengan tiap polibag terdapat 1 tanaman. Hasil Penelitian selanjutnya dilakukan analisis data. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kunatitatif. Data yang disajikan berupa data kuantitatif dan dideskripsikan menggunakan kata-kata. Kata kunci: Tanaman Kedelai Hitam, Mutasi Tanaman, Ethyil Methane Sulfonate.
RESPON KERAGAAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) TERHADAP KONSENTRASI LARUTAN SODIUM AZIDA Novita Indah Kartika Sari; Wahyu Indra Duwi Fanata
Berkala Ilmiah Pertanian Vol 5 No 2 (2022): Mei
Publisher : Jember University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.768 KB) | DOI: 10.19184/bip.v5i2.29199

Abstract

ABSTRAK Cabai besar merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di Indonesia. Harga cabai besar, sering kali mengalami kenaikan terutama pada saat hari hari besar. Salah satu yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas cabai besar yaitu dengan menghasilkan kultivar baru yang unggul. Hal yang dapat dilakukan untuk menghasilkan kultivar baru yaitu dapat menggunakan perlakuan mutasi. Perlakuan mutasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mutasi kimia dengan menggunakan larutan Sodium Azida (NaN3). Perlakuan mutasi Sodium Azida (NaN3) yang digunakan yaitu dengan konsentrasi 0,75mM dan konsentrasi 1,5mM. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan tanaman cabai besar (Capsicum annuum L) yang mampu berproduksi lebih tinggi dan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi Sodium Azida terhadap keragaan dan produktivitas tanaman cabai besar (Capsicum annuum L). Manfaat dari penelitian ini yaitu untuk memberikan pengetahuan tambahan dibidang pertanian khususnya mengenai tanaman cabai besar yang diberi Sodium Azide, serta menjadi tambahan literatur bagi penelitian selanjutnya. Penelitian dilaksanakan di greenhouse Desa Lojajar Kecamatan Tenggarang Kabupaten Bondowoso. Bahan yang digunakan meliputi benih cabai varietas Astina, larutan sodium azide (SA). Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 15 kali ulangan hingga terdapat 45 kombinasi perlakuan diantaranya kontrol, perlakuan sodium azide 0,75mM, dan perlakuan sodium azide 1,5mM lalu uji lanjut dengan menggunakan BNJ dengan taraf 5%. Hasil analisis ragam dapat diketahui bahwa sodium azide dengan perlakuan 0mM, 0,75mM, 1,5mM menunjukan bahwa perlakuan sodium azide 1,5mM dapat memberikan hasil terbaik dibandingan dengan perlakuan P0 (kontrol) dan perlakuan P1(Sodium azide 0,75mM) serta memberikan pengaruh positif terhadap jumlah cabang aktif yaitu sebesar 19 cabang, jumlah bunga sebesar 25 bunga, jumlah buah sebesar 20 buah dan berat buah sebesar 155,73 gram per tanaman. Namun perlakuan P0 (kontrol), P1(0,75mM), P2 (1,5mM) tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan klorofil. Kata Kunci : Cabai Besar, Mutasi Gen, Sodium Azide(ZA)