cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli" : 14 Documents clear
Tingkat Pertumbuhan dan Biomassa Bibit Rhizophora apiculata di Perairan Delta Upang Banyuasin Sumatera Selatan Herpinawati .; Zulkifli Dahlan; Sarno .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.301 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1116

Abstract

The research about growth level and seed biomass of Rhizophora apiculata was conducted on September to November 2009 in Upang Delta area, Banyuasin Regency, Province of South Sumatera. The observation location was divided into 3 stations. The  growth level of Rhizophora apiculata seed was measured in each monitorings for three months after planting. Calculation and measured were done conducted consist of living percentage, seed growing, total of leaves and diameter of tree. Calculation biomass of Rhizophora apiculata seed was conducted by cutting seed then it was dried on the oven with temperature 105 oC for 24 hours. The living percentage of R. Apiculata was range between 46,67-73,33%. The increase height average of bud weas 0,45-0,74 cm. The average diameter of bud which have been planting for 3 months were 0,02-0,04 peaces. Biomass of R. apiculata feed lings 3 months were 21,622-33,729 gr. Keywords: Biomass, Growth level, Rhizophora apiculata, The Delta of Upang.   Penelitian tingkat pertumbuhan dan biomassa bibit Rhizophora apiculata dilakukan pada bulan September sampai November 2009 di Delta Upang Kabupaten Banyuasin, Propinsi Sumatera Selatan. Lokasi pengamatan dibagi menjadi 3 stasiun. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan bibit R. apiculata dilakukan pengukuran pada setiap kali pengamatan selama tiga bulan setelah penanaman. Perhitungan dan pengukuran yang dilakukan meliputi persentase kehidupan , pertumbuhan tunas, jumlah daun serta ukuran diameter batang. Perhitungan biomassa bibit R. apiculata dilakukan dengan memotong bibit kemudian dikeringkan ke dalam oven pada suhu 105oC selama 24 jam. Tingkat persentase hidup R. apiculata yaitu berkisar antara 46,67-73,33%. Pertambahan tinggi tunas rata-rata bibit yaitu 0,45-0,74 cm. Diameter rata-rata selama tiga bulan penanaman berkisar antara 0,02-0,04 mm dan jumlah daun rata-rata selama tiga bulan penanaman yaitu 2-3 helai. Biomassa yang didapatkan setelah tiga bulan pengamatan yaitu 21,622-33,729 gr. Kata kunci : Biomassa, Delta Upang, Rhizophora apiculata, Tingkat pertumbuhan
Karakteristik perairan mangrove Tanjung Api-api Sumatera Selatan berdasarkan sebaran parameter lingkungan perairan dengan menggunakan analisis komponen utama (PCA) Tengku Zia Ulqodry; Dietriech G Bengen; Richardus F Kaswadji
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.494 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1039

Abstract

Mangrove ecosystem is a unique ecosystem in coastal area and has useful economic and ecological function. The aim of this research was to know the characteristic of mangrove water of Tanjung Api-api, South Sumatera based on its environmental paramaters. This research has been done in April-June 2007. Sample of water was collected by using water sampler. Water parameters were measured consist of temperature, salinity, pH, Dissolved Oxygen, Nitrate, Phosphate, Ammonium, Total Suspended Solid and Total Organic Matter. Principal Component Analysis was used to determine characteristic of physico-chemical parameters between observation stations. The results showed that station I (sea area) was characterized by high value for temperature, dissolved oxygen, and pH; station II (mouth river) was characterized by high value of TOM and TSS; while station III (river) was characterized by low value of environmental parameters compared with the other stations. Keywords : Environmental parameters, Principal Component Analysis, Mangrove, Tanjung Api-api     Ekosistem mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem pesisir yang unik dan memiliki fungsi ekologis dan ekonomis yang sangat bermanfaat di lingkungan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik habitat mangrove Tanjung Api-api berdasarkan parameter kualitas perairan. Penelitian ini dilakukan pada bulan april-Juni 2007. Pengambilan sampel air dengan menggunakan water sampler lalu dimasukkan kedalam botol gelap. Parameter air yang diamati meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, nitrat, fosfat, Ammonia, Total Padatan Tersuspensi dan bahan organik total. Untuk menentukan variasi karakteristik fisika kimia perairan antar stasiun pengamatan digunakan Principal Component Analysis atau PCA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perairan mangrove Tanjung Api-api untuk Stasiun I (daerah laut) dicirikan oleh suhu, salinitas, DO dan pH yang tinggi, Stasiun II (mulut muara) lebih dicirikan oleh nilai TOM dan TSS yang tinggi, sedangkan Stasiun III (sungai) dicirikan oleh parameter fisika-kimia air dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan stasiun-stasiun yang berada di daerah laut dan muara.   Kata kunci: Analisis Komponen Utama, Mangrove, Parameter Fisika Kimia, Tanjung Api-api
Struktur Komunitas Gastropoda Pada Ekosistem Mangrove di Muara Sungai Batang Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Rafki Ernanto; Fitri Agustriani; Riris Aryawaty
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.52 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1128

Abstract

River Estuary is a mixing place of two mass of water such as the freshwater mass and seawater which is influenced by the physical characteristics of water such as seasons, tide, current, temperature, and salinity. Estuary area is one of the area for the mangrove ecosystem where mangrove ecosystem are habitat from kind of benthic organism, one of the kind is gastropods. Gastropod density on mangrove ecosystem was influenced by the activity which was found in mangrove ecosystem, where, it could be giving an effect of gastropod living cause gastropod tend to live staying with limited moving.  The aim of this research was to know mangrove density, community gastropods structure and relation between biota(gastropods) and their habitat (mangrove) in river estuary Batang Village which was conducted on October 2009, using method to determine monitoring station was purposive random sampling technique in order to represent research area and to take data by using square transect method. Based on the result of research, the total of gastropod which were achieved on mangrove ecosystem of river estuary Batang Village 10 species from 7 families. The most species were Syncera brevicula. Density of gastropod at research location gyrate from 32-78 individual/m².The high density of gastropoda were getting in stasiun 1 with the total 78 ind/m², where as the low density of gastropoda were getting in stasiun 3 with the total 32 ind/m². Diversity index were range between 1,21-1,50, uniformity ondex in the research location were range between 0,55-0,81 and Domination index were range between 0,29-0,43 which have meaning that there was no domination spesies in the research location. To mangrove vegetatiom in research location of   river estuary Batang Village, generally it were founded 6 species from 3 families where the family Rhizoporaceae were mangrove family which dominated the research location.   Keyword : Batang River, Estuary, Gastopod and Mangrove   Muara sungai adalah tempat bercampurnya dua massa air yaitu massa air tawar dan air laut yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik perairan seperti musim, pasang surut, arus, suhu, dan salinitas. Daerah muara adalah salah satu habitat dari berbagai macam organisme hewan bentik, salah satunya adalah gastropoda. Kepadatan gastropoda pada ekosistem mangrove sangat dipengaruhi oleh kegiatan yang terdapat pada ekosistem mangrove dimana hal ini akan memberikan efek terhadap kelangsungan hidup gastropoda karena gastropoda hidup cenderung menetap dengan pergerakan yang terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan mangrove, struktur komunitas gastropoda dan hubungan antara biota (gastropoda) dengan habitatnya (mangrove) di muara Desa Sungai Batang yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 dengan metode yang digunakan untuk penentuan stasiun pengamatan yakni teknik purposive random sampling sehinggga dapat mewakili daerah penelitian dan untuk pengambilan data menggunakan metode transek kuadrat. Berdasarkan hasil penelitian jumlah gastropoda yang ditemukan pada ekosistem mangrove di muara Sungai Batang sebanyak 10 spesies dari 7 famili. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah Syncera brevicula. Kepadatan gastropoda pada lokasi penelitian berkisar dari 32-78 individu/m². Kepadatan gastropoda tertinggi terdapat pada stasiun 1 yaitu 78 individu/m², sedangkan yang memiliki kepadatan terendah terletak pada stasiun 3 yaitu 32 individu/m². Indeks keanekaragaman berkisar antara 1,21-1,50, indeks keseragaman pada lokasi penelitian berkisar antara 0,55-0,81 dan indeks dominansi spesies berkisar antara 0,29-0,43 yang berarti tidak ada spesies yang mendominasi pada stasiun penelitian. Untuk vegetasi mangrove di daerah penelitian di muara desa Sungai Batang, secara umum ditemukan 6 spesies dari 3 famili dimana famili Rhizoporaceae merupakan famili mangrove yang mendominasi pada lokasi penelitian. Kata kunci: Estuaria, Gastropoda, Mangrove, Sungai Batang.
Kemiringan dinding perangkap Jodang (Slope of Jodang Trap Wall) Gondo Puspito
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.432 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1067

Abstract

This research tried to test 3 slopes of jodang trap wall which were usually used by Palabuhanratu fishermen. The objective was to obtain slope of trap wall that selective to babylon snails size. The wall could be passed only by snails with shell length of p ³ 4.27 cm. In this research, 9 traps with slope of 30, 40 and 50o were operated in Palabuhanratu waters. Fishing operations were done 10 times with 3 hours soaking time for each fishing operation. Result showed that slope of jodang trap wall of 50o was more selective than the other two jodang traps. It caught 29.11% of snails with shell length of p ³ 4.27 cm. While, slope of a =40 and a =30o were 19.42% and 10.41% of total catch of babylon snails. Key words: Slope and jodang trap wall   Penelitian ini mencoba menguji 3 kemiringan dinding perangkap jodang yang biasa digunakan oleh nelayan Palabuhanratu. Tujuannya untuk mendapatkan sudut kemiringan dinding perangkap yang selektif terhadap ukuran keong macan. Dinding perangkap hanya dapat dilalui oleh keong dengan panjang cangkang p ³ 4,27 cm. Dalam penelitian ini, 9 perangkap dengan sudut kemiringan a = 30, 40 dan 50o dioperasikan di perairan Palabuhanratu. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 10 kali dengan waktu perendaman 3 jam per operasi penangkapan. Hasilnya menunjukkan bahwa a = 50o lebih selektif dibandingkan dengan kedua sudut kemiringan dinding lainnya. Sudut kemiringan ini menangkap 29,11% keong dengan panjang cangkang p ³ 4,27 cm. Adapun sudut kemiringan a = 40o dan a = 30o adalah 19,42% dan 10,41% dari total tangkapan keong macan.   Kata kunci: Sudut kemiringan dan dinding perangkap jodang
Studi ketoksikan dinoflagelata spesies Prorocentrum minimum (Dinophyceae) Schiller (Pavillard) Rozirwan .; Gires Usup
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.835 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1030

Abstract

This study was carried out to determine the toxicity of the dinoflagellate Prorocentrum minimum species that formed massive blooms in Lido Beach, Johor Bahru in July 2002. Clone cultures were established in ES-DK medium at 26o C under a 14:10 hour light dark cycle. Species toxicity was determined by intra peritoneal (i.p) injection of culture extract into mice. Cultured cell extracts were toxic to mice. The major symptoms were muscular paralysis and diarrhea. However no mouse mortality was observed even after 13 hours.  Extracts of cultured cells were also hemolytic on rabbit red blood cells. Keywords: Dinoflagellate, HAB, Prorocentrum minimum, Red Tide dan Toxicity Kajian dilakukan untuk menentukan ketoksikan dinoflagelata spesies Prorocentrum minimum yang menyebabkan kejadian pasang merah besar-besaran di perairan Pantai Lido, Johor Bahru pada Juli tahun 2002. Kultur klon telah dibuat dalam medium ES-DK pada suhu 26o C dan siklus pencahayaan 14:10 jam terang gelap. Ketoksikan spesies diuji dengan penyuntikan ekstrak kultur secara intra peritoneal (i.p.) terhadap tikus. Hasil pengamatan menunjukan ekstrak sel yang dikultur memberikan pengaruh racun kepada tikus. Gejala utama adalah kejang otot dan menceret/diare. Walau bagaimanapun tidak didapati tikus yang mati setelah dilakukan pengamatan selama 13 jam. Ekstrak toksin spesies ini juga menunjukkan pengaruh hemolitik terhadap eritrosit kelinci. Kata kunci: Dinoflagellata, HAB, Prorocentrum minimum, Red Tide dan Toxicity
Simulasi Pemodelan Arus Pasang Surut di Luar Kolam Pelabuhan Tanjung Priok Menggunakan Perangkat Lunak SMS 8.1 Indriani .; Netty Kurniawaty; Muhammad Hendri
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.175 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1130

Abstract

  The Model simulation of tidal current was carried out by using software Surface Water Modeling System 8,1 to determine the pattern of tidal current at the out water pond of the Tanjung Priok port. This research was conducted on june to july 2009 to get field data at out side water port of Tanjung Priok Port. Data processing was done on September-October 2009 at the Hidrooceanography Department, Indonesia Navy, Ancol, North Jakarta  The data were used such as, ground data which was the direction data and the speed, and The height of water. The results of this research showed that the type of tide in outside waters pond of the Tanjung Priok port was diurnal with the value of formzhal 3,55. The current condition on the flood was moving to the south side (going to beach) and on ebb was moving to the north side (going to sea). The Maximum speed of tide current on spring tide was range between 0,0003 - 0,018 m/s, Whereas, on the neap tide were range between 0,0005-0,015 –m/s.   Keywords: Modeling System 8,1, Tanjung Priok, Tidal Current Simulasi pemodelan arus pasang surut dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SMS 8.1 untuk menentukan pola arus pasang surut di luar kolam Pelabuhan Tanjung Priok. Penelitian ini di lakukan dengan 2 tahap, tahap pertama yaitu pengambilan data lapangan pada bulan Juni-Juli 2009 di Perairan Teluk Jakarta khususnya di luar Kolam Pelabuhan Tanjung Priok serta tahap kedua yaitu pengolahan data serta running program pada bulan September-Oktober 2009 di Dinas Hidro-Oseanografi TNI-AL Ancol, Jakarta Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe pasang surut di luar kolam Pelabuhan Tanjung Priok yaitu harian tunggal dengan nilai bilangan formzal 3,44. Kondisi arus pada saat pasang adalah bergerak ke arah selatan (menuju pantai) sedangkan pada saat surut bergerak ke arah utara (menuju laut). Kecepatan arus pasut pada kondisi purnama (spring tide) berkisar antara 0,0003-0,018 m/s, sedangkan pada kondisi perbani (neap tide) berkisar antara 0,0005-0,015 m/s.   Kata kunci : Arus Pasang Surut, Pemodelan, SMS 8.1, Tanjung Priok
Pengaruh logam timbal (pb) terhadap jaringan hati ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) Ade Elha Triadayani; Riris Aryawaty; Gusti Diansyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.625 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1078

Abstract

This research was conducted on June-July 2009. The aim of this research is to know condition of liver’s grace Kelly fish (Cromileptes altivelis) caused by lead (Pb). The total of animal which was used in this research are 20 fish which are 5 fish in each condition. This research used a treatment which concentrations are 0 ppm, 0.05 ppm, 0.10 ppm and 0.15 ppm. The picture of liver’s fish tissue was achieved by using histology preparat, using paraffin method and coloring haematoksilin and eosin. The result of this research showed toxic effect of grace kelly fish, there are damage of liver such as fat degeneracy, hidrofik degeneracy, hemoragy, kongesty and hepatitis necrosis. Based on this result, could be gotten the conclusion that lead can influenced structure of liver’s grace Kelly fish which cause damage for the low until high level. . Keywords : Grace Kelly Fish, Histology, Liver, Metal Pb   Penelitian ini dilakukan pada Juni sampai Juli 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi hati ikan kerapu bebek akibat adanya logam timbal (Pb). Jumlah hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 ekor dimana terdapat 5 ekor untuk setiap perlakuan. Terdapat 4 perlakuan dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol), 0,05 ppm, 0,1 ppm dan 0,15 ppm. Gambaran jaringan hati ikan diperoleh dengan melakukan pembuatan preparat histologi, menggunakan metode parafin dan pewarnaan haematoksilin dan eosin. Hasil penelitian menunjukkan efek toksik timbal terhadap ikan kerapu bebek, yaitu dengan adanya kerusakan pada sel hati berupa degenerasi melemak, degenerasi hidrofik, hemoragi, kongesti dan nekrosis hepatitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam timbal (Pb) berpengaruh terhadap struktur jaringan hati ikan kerapu bebek yaitu dapat menyebabkan kerusakan pada tingkat ringan sampai berat.   Kata Kunci : Hati, Histologi, Ikan Kerapu Bebek, Logam Timbal
Selektivitas Drift Gillnet pada Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Di Perairan Belawan Pantai Timur Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara Sutan Barita S Tambunan; Fauziyah .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.541 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1121

Abstract

The Research are Drift Gillnet Selectivity For Short Bodied Mackerels (Rastrelliger kanagurta) in Belawan East Coast North Sumatera North Sumatera held on July to August 2009. The objective of this research is to determine the size and how the mackerel (Rastrelliger kanagurta) get caught, to determine the drift gillnet selectivity for short bodied mackerels (Rastrelliger kanagurta) using three type treatment of mesh size 1.75; 1.8 and 1.9 inch and using mackerel (Rastrelliger kanagurta) and draw selectivity drift gillnet curve. Fish sampling conduct using Experimental Fishing methods with fishing ground determination following fishing base operation. This Experiment shows result that Mackerel caught using drift gillnet with size of mesh 1.75, 1.8 and 1,9 inch is 282 fish or 25,04 % from total catch 1126 fish. The range size of the fish listed as fork length 13,0-32,2 cm, girth 3,5-7,2 cm, and fish weight 166,30-167,79 gram. During the experiment, based on how the fish caught using entangled is 29, 78 %. The mesh size 1,9 Inch is the most selective getting mackerel (Rastrelliger kanagurta). Selectivity curve for fork length measurement show a slope curve where as ratio of increment and decrement of the three mesh size almost contiguous.   Keywords: belawan coast, drift gillnet, mesh selectivity, short bodied mackerel   Penelitian mengenai selektivitas drift gillnet pada ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) Di Perairan Belawan Pantai Timur Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara pada bulan Juli-Agustus 2009. Tujuan penelitian adalah mengetahui ukuran dan cara tertangkapnya ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta), menentukan selektivitas drift gillnet dengan perlakuan mesh size 1.75, 1.8, dan 1.9 inci dan menggambarkan kurva selektivitas drift gillnet ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan metode Experimental Fishing dengan penentuan daerah penangkapan mengikuti operasi penangkapan ikan atau fishing base nelayan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ikan kembung lelaki yang tertangkap dengan menggunakan drift gillnet sebanyak 282 ekor atau sebesar 25.04 % dari jumlah total hasil tangkapan, yaitu sebesar 1126 ekor, kisaran ukuran ikan kembung lelaki yang tertangkap masing-masing adalah fork length 13,0-32,2 cm, girth 3,5-7,2 cm, dan berat ikan 166,30-167,79 gram. Berdasarkan data, cara tertangkap ikan, banyak ikan yang tertangkap dengan cara terpuntal (Entagled) yaitu sebesar 29,78%. Jaring dengan ukuran mesh size 1.9 inci paling selektif menangkap ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) selama penelitian. Kurva selektivitas memberikan bentuk yang landai dimana nilai ratio kenaikan dan penurunan antara ketiga mesh size tersebut hampir berdekatan.   Kata kunci: drift gillnet, ikan kembung lelaki, mesh selektivitas, perairan belawan
Faktor konsentrasi Pb, Cd, Cu, Ni, Zn dalam sedimen perairan pesisir Kota Dumai Yusni Ikhwan Siregar; Jhon Edward
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.159 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1007

Abstract

Anthropological pollution threat to coastal and marine ecosystems Dumai City is intensifying with the acceleration of industrial development in various sectors. Aquatic ecosystem as a final address pollution supply of land will bear the burden of heavy metal contamination. Has been studied heavy metal concentrations in water, sediment and fish. The research aims to identify the heavy metal pollutants travel on ecosystem components and evaluate the security status of fish as a public consumption. Results showed that bottom sediment has accumulated Pb, Cd, Cu, Ni and Zn as indicated by Factor Concentration (doubling), consecutive 25-27, 13-18, 9-38, 74-93 and 34-162 times the heavy metal body of water. In fish flesh Gulama (Pseudociena amoyensis) undetected Pb, Cd, Cu and Zn, consecutive from 4.07 to 5.52; 0.09 to 0.19; 0.13 to 0.29 and from 5.64 to 7.56 tg / g. This value is still below the safe limit consumption of fish when referring to the standard DG POM.   Keyword: Concetration Factor, heavy metal, sediment   Ancaman pencemaran antropologis terhadap ekosistem pesisir dan laut Kota Dumai semakin meningkat sejalan dengan percepatan pembangunan industri berbagai sektor. Ekosistem perairan sebagai alamat akhir pencemaran daratan akan menanggung beban pasokan cemaran logam berat. Telah dilakukan penelitian konsentrasi logam berat pada badan air, sedimen dan ikan. Penelitian bertujuan menemukenali perjalanan pencemar logam berat pada komponen ekosistem dan mengevaluasi status keamanan ikan sebagai konsumsi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimen dasar telah mengakumulasi Pb, Cd, Cu, Ni dan Zn yang ditunjukkan dengan Faktor Konsentrasi (pelipatgandaan), berturut turut 25-27, 13-18, 9-38, 74-93 dan 34-162 kali lipat dari logam berat badan air. Pada daging ikan Gulama (Pseudociena amoyensis) terdeteksi Pb, Cd, Cu dan Zn, berturut turut 4,07-5,52; 0,09-0,19; 0,13-0,29 dan 5,64-7,56 µg/g. Nilai ini masih dibawah batas aman konsumsi ikan bila merujuk standar Dirjen POM.   Kata kunci: Factor Konsentrasi, logam berat,  Ikan, sedimen
Simulasi pemodelan arus pasang surut di kolam Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menggunakan perangkat lunak SMS 8.1 (Surface-water Modeling System 8.1) Mawarda .; Netty Kurniawaty; Tengku Zia Ulqodry
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.693 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1081

Abstract

This research was conducted during June to Oktober in Tanjung Priok Port and in the Hydro-oceanography Department, Indonesian-Navy, Ancol, North Jakarta. The Model simulation was carried out by using the model of ADCIRD-2D, Surface Water Modeling System 8,1 to know the pattern of the tidal current at east season and the transitional II season. The results of this research showed that the type of tide in Tanjung Priok Port was diurnal tide with the value of formzhal 4,55. The conditions of the tidal curent in outside waters pond of the Tanjung Priok port in the east season and the transitional II season were similar same, when the flood moved entering the port pond and when the ebb moved outside the port pond. The maximum speed tide at Transitional II Season was taking place when MSL was going to high tide and MSL was going to low tide. The minimum speed tide was happening when the high and low tide conditions.   Keywords: Modelling Simulation, SMS 8.1, Tanjung Priok Port, Tidal current   Penelitian ini di lakukan pada Bulan Juni – Oktober 2009 di Perairan Kolam Pelabuhan Tanjung dan di Dinas Hidro-Oseanografi TNI-AL Ancol, Jakarta Utara. Simulasi pemodelan dilakukan dengan menggunakan model ADCIRD-2D, Surface Water Modelling System 8.1 untuk mengetahui pola arus pasut pada musim timur dan musim peralihan II, serta kecepatan maksimum dan minimum arus pasut pada musim peralihan II. Hasil penelitian ini menunjukkan tipe pasang surut di kolam pelabuhan Tanjung Priok yaitu harian tunggal dengan nilai bilangan formzhal 4.55. Kondisi arus di Perairan kolam pelabuhan Tanjung Priok pada musim timur dan musim peralihan II sama, yaitu saat pasang arus bergerak masuk ke kolam pelabuhan dan pada saat surut arus bergerak ke luar kolam pelabuhan. Kecepatan arus pasut maksimum pada musim peralihan II terjadi pada saat MSL menuju pasang tertinggi dan MSL menuju surut terendah pasang purnama. Kecepatan arus minimum terjadi pada kondisi pasang tertinggi dan surut terendah.   Kata kunci: Simulasi Pemodelan, SMS 8.1, Tanjung Priok Port and Tidal current

Page 1 of 2 | Total Record : 14