cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Mintakat: Jurnal Arsitektur
ISSN : 14117193     EISSN : 26544059     DOI : 10.26905
Core Subject : Social, Engineering,
Mintakat: Jurnal Arsitektur (JAM) dalam versi jurnal online yang terbit di tahun 2017 ini sebenarnya adalah format baru dari penerbitan offline sejak tahun 2000. Jurnal ini diterbitkan oleh oleh Group Konservasi Arsitektur & Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang. Dalam format online JAM merencanakan akan terbit 2 (dua) kali dalam setiap volume pada bulan Maret dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 2 (2021): September 2021" : 5 Documents clear
TELAAH ASPEK BUDAYA DALAM ARSITEKTUR PENDOPO MANGGALA PRAJA NUGRAHA DI KABUPATEN TRENGGALEK Pamuji, Subyantoro Retno; Wiryono, Junianto Hadi
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 22, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v22i2.4825

Abstract

Rumah tradisional Jawa merupakan salah satu kebudayaan peninggalan nenek moyang suatu masyarakat dari masa lalu, dikenal dengan nama Rumah Joglo. Namun pada perkembangannya saat ini, rumah tinggal masyarakat tradisional Jawa telah mengalami banyak perubahan, baik dalam bentuk, ruang maupun penggunaan ornamen dan bahan bangunan. Maka dari itu mendalami sejauh mana rumah adat Jawa ini Pendopo Manggala Praja Nugraha di Kabupaten Trenggalek diadopsi dari sisi budaya menjadi sangat penting untuk diketahui. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bentuk, ornamen, interior dan tata ruang pendopo Manggala Praja Nugraha ditinjau dari aspek budaya Jawa. Metode yang dipakai dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur dari berbagai jurnal dan artikel ilmiah. Dari tujuan diatas maka rumusan masalah adalah bagaimana bentuk, ornamen, interior dan tata ruang pendopo Manggala Praja Nugraha ditinjau dari aspek budaya Jawa . Hasil yang didapatkan bahwa dari aspek bentuk pendopo tersebut masih kental mengadopsi budaya jawa namun dari sisi ornamen dan interior sedikit sekali mengadopsi unsur budaya jawa.Kata kunci: Joglo, Ornamen, Pendopo.                                         ABSTRACTThe traditional Javanese house is one of the cultural heritage of a society's ancestors from the past, known as the Joglo House. However, in its current development, traditional Javanese houses have undergone many changes, both in form, space and use of ornaments and building materials. Therefore, exploring the extent to which this Javanese traditional house, the Manggala Praja Nugraha Hall in Trenggalek Regency, was adopted from a cultural perspective, is very important to know. The purpose of writing this article is to determine the shape, ornament, interior and layout of the Manggala Praja Nugraha pavilion in terms of Javanese cultural aspects. The method used in writing this article is literature study from various journals and scientific articles. From the above objectives, the formulation of the problem is How the shape, ornament, interior and layout of the Manggala Praja Nugraha pavilion in terms of Javanese cultural aspects. The results show that the shape of the pavilion still adopts Javanese culture, but in terms of ornamentation and interior, it has very little adoption of Javanese cultural elements.Keywords: Joglo, Ornament, Pendopo.
EVALUASI PURNA HUNI (EPH) HOTEL SENYUM KOTA BATU PADA ASPEK TEMA “MEMORY AND ENTERTAINMENT” Surjo Widodo; Nurhamdoko Bonifacius; Hery Budiyanto
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 22, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v22i2.5570

Abstract

Hotel Senyum adalah salah satu fasilitas di destinasi baru di dalam lingkungan Jawa Timur Park 3, di kota Batu. Hotel Senyum mengusung konsep memory and entertainment. Konsep Hotel Senyum ini memiliki keunikan yang mengarah kepada target wisata keluarga. Setiap lantainya memiliki tema-tema yang bernuansa berbeda dan diadaptasi dari beberapa negara, antara lain seperti: Jepang, Mexico, Cina, Maroko, Afrika, Eropa, Yunani dan Indonesia, sehingga menjadikan hotel ini menjadi sangat impresif. Melalui keunikan konsep memory and entertainment tersebut tulisan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kesesuaian tema dengan performansi fisik interior ruangnya menurut persepsi dan pandangan wisatawan sebagai pengguna. Penelitian ini bertujuan mengetahui sukses dan tidaknya hasil konsep asil rancangan tersebut, setelah Hotel Senyum ini satu tahun beroperasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Evaluasi Pasca Huni (EPH). Metode EPH dilakukan guna menguji secara teknis dan fungsionalnya sebuah ruangan. Secara teknis berhubungan dengan kesesuaian antara standar teknikal dengan eksisting di lapangan, sedangkan fungsional mengacu pada kesesuaian aktivitas dengan ruang didalamnya. Analisis dilakukan untuk melihat indikasi keberhasilan dari keterkaitan tema-tema didalam sebuah perancangan pada interior kamar Hotel Senyum dengan persepsi suasana menurut responden. Hasil terkait dengan jenis kelamin (gender) didominasi kategori pria prosentase senilai 70%, jumlah yang menginap dengan kategori sekali dominasi nilai prosentase 77%, berkunjung dengan keluarga didominasi nilai prosentase 87%, alasan menginap mencoba hotel baru mendominasi pada nilai prosentase 63%, tema Kamar yang paling sering dikunjungi tema kamar Maroko dan tema kamar Jepang dengan dominasi masing-masing nilai prosentase 17%, interior mencerminkan tema yang paling tinggi nilai prosentasenya 77% adalah kategori berhasil, elemen interior yang paling bagus dan memiliki paling tinggi nilai prosentasenya adalah kategori dekorasi dengan nilai 47%, alasan memilih tema kamar coba hal baru yang tertinggi memiliki nilai prosentase 70%, tingkat kepuasan dengan nilai prosentase 80% adalah kategori puas. Kata kunci : memory and entertainment, tema desain interior, evaluasi purna huni (EPH) ABSTRACTHotel Senyum is one of the facilities in a new destination within the Jawa Timur Park 3 neighborhood, in the city of Batu. Hotel Smile carries the concept of memory and entertainment. The concept of this Hotel Senyum is unique which leads to family tourism targets. Each floor has different nuanced themes adapted from several countries, such as: Japan, Mexico, China, Morocco, Africa, Europe, Greece and Indonesia, making this hotel very impressive. Through the uniqueness of the concept of memory and entertainment, this paper is intended to evaluate the suitability of the theme with the physical performance of the interior of the space according to the perceptions and views of tourists as users. This study aims to determine the success or failure of the results of the original design concept, after the Hotel Senyum has been operating for one year. The study was conducted using the Post-Occupational Evaluation (EPH) method. The EPH method is used to test technically and functionally a room. Technically related to the suitability of technical standards with existing in the field, while functional refers to the suitability of the activity with the space in it. The analysis was carried out to see indications of the success of the interrelationship of themes in a design on the interior of the Hotel Senyum room with the perception of the atmosphere according to the respondent. The results related to gender are dominated by the male category, the percentage is 70%, the number who stays in the single category is the percentage value is 77%. The rooms most frequently visited are Moroccan theme rooms and Japanese room themes with a dominance of 17% each, the interior reflects the theme with the highest percentage value 77% is the successful category, the best interior element and has the highest percentage value is the decoration category with a value of 47%, the reason for choosing the theme of the room to try new things is the highest percentage value of 70%, the level of satisfaction with a percentage value of 80% is the satisfied category. Keywords: memory and entertainment, interior design themes, after-occupancy evaluation (EPH
REKONSTRUKSI INTERIOR BANGUNAN SEJARAH OPTIK SURYA DENGAN MODEL 3D Baskoro Azis; Adisti Safrilia; Ida Bagus Ananta Wijaya
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 22, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v22i2.6043

Abstract

Bangunan bersejarah di Kota Malang merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang menjadi bukti penjajahan. Optik Surya merupakan salah satu  bangunan bersejarah yang dibiarkan karena perawatan bangunan yang mahal sehingga menyebabkan bangunan tersebut terlihat lusuh di Kota Malang. Pelestarian dan rekosntruksi pada bangunan bersejarah terutama pada interior masih belum seimbang dengan eksteriornya. Maka perlu diadakan pelestarian dengan metode rekonstruksi 3D interior pada bangunan Optik Surya dengan menganalisa elemen desain dan prinsip desain untuk mengetahui ciri khas bangunan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan mengumpulkan data observasi lapangan, tinjauan pustaka dan data visual. Hasil temuan berupa elemen bentuk , elemen pencahyaan dan warna yang paling mendominasi pada perbandingan antara elemen dan prinsip desain interior bangunan bersejarah Optik Surya dengan suasana pada tahun 1973 dan masa sekarang.
PEMANFAATAN RUANG TERBUKA (OPEN SPACE) UNTUK TEMPAT BERKUMPUL DI JALUR PEJALAN KAKI Prasetyo Febriarto
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 22, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v22i2.5757

Abstract

Jalur pejalan kaki merupakan merupakan suatu pelengkap penting dalam penghubung pencapaian yang mudah selain menggunakan moda lain diperkotaan. Jalur pejalan kaki di jalan Jenderal Soedirman kota Yogyakarta merupakan ruang secara sekilas kosong karena jarang dilintasi orang maka ruang terbuka tersebut menjadi peluang dan pilihan mendesak untuk melanjutkan kehidupan. Muncul aktivitas selain pejalan kaki yahg dapat menjadi tempat berkumpul dan mengapa ruang terbuka (open space) berupa jalur pejalan kaki menjadi tempat aktivitas selain berjalan kaki dan faktor apa yang mempengaruhi terjadinya perilaku tersebut. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui intensitas penggunaan jalur pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksploratif dengan analisis deskriptif, karena pengetahuan peneliti masih dangkal maka perlu pengecekan secara fakta dilapangan, berharap menemukan sesuatu yang menjadi temuan awal untuk menggambarkan sesuatu hal yang terjadi di lokasi penelitian. Metode ini didukung studi literatur terkait agar semakin teruji dan terarah. Hasil dari penelitian ini, bahwa aktivitas di ruang terbuka publik selain untuk para pejalan kaki merupakan aktivitas yang memutuskan jalur pergerakan pejalan kaki. Para pejalan kaki mengubah perilaku karena sesuai perubahan lingkungan. Simpulan dari penelitian ini, bahwa jalur pejalan kaki tidak sesuai dengan fungsinya, disfungsi jalur pejalan kaki dengan keberadaan aktivitas selain pejalan kaki yang merampas hak para pejalan kaki.
RUMAH SAKIT DARURAT BENCANA DENGAN STRUKTUR PNEUMATIK TIUP Muhammad Iqbal; Hery Budiyanto; Nurhamdoko Bonifacius
Mintakat: Jurnal Arsitektur Vol 22, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Architecture Department University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jam.v22i2.5372

Abstract

Penelitian desain ini dimulai dari permasalahan penanganan penduduk yang sakit dan kebutuhan fasilitas medis darurat di daerah bencana. Kecepatan dan Efisiensi dalam penanganan bencana, tindakan pencegahan yang efektif, rehabilitasi dan pemulihan, penyampaian bantuan bencana yang tepat waktu akan meminimalkan hasil negatif setelah bencana terjadi. Penanggulangan bencana dimaksudkan untuk menampung banyak korban bencana dalam suatu bangunan yang layak huni dan nyaman, salah satu fasilitas penanggulangan bencana yang sangat dibutuhkan adalah Rumah Sakit Darurat Bencana, yang terdiri dari peralatan diagnostik dasar dan sarana yaitu: Triase, ICU, Ruang Operasi, Terapi / Perawatan, Ruang Konsultasi, Radiologi, Laboratorium / Diagnostik, Apotek. Sampai saat ini Fasilitas Rumah Sakit Darurat Bencana Terpadu belum tersedia di Indonesia, beberapa bencana yang terjadi di Indonesia hanya difasilitasi dengan posko kesehatan dengan tenda atau gedung gawat darurat yang dibangun dengan struktur dan teknologi konvensional yaitu tenda rangka baja dengan biaya yang tinggi dan waktu yang lama. untuk membangun. Oleh karena itu, RS Gawat Darurat Bencana membutuhkan suatu struktur yang dapat dibangun dalam waktu singkat dengan menggunakan struktur pneumatic air inflated. Konsep desain RS Emergency Disaster difokuskan pada kecepatan dan efisiensi penanganan pasien sehingga akan membantu proses penyembuhan. Metode penelitian untuk perancangan Rumah Sakit Darurat Bencana ini menggunakan desain berbasis bukti yaitu rancangan yang didasarkan pada bukti ilmiah berupa hasil penelitian sebelumnya dan penelitian sendiri. Terdapat 5 parameter dalam perancangan Rumah Sakit Darurat Bencana, yaitu: mobilitas, portable, modularitas, keamanan dan kenyamanan bagi pasien dan tenaga medis. Penataan massa bangunan rumah sakit darurat dirancang secara berjenjang, dimulai dari kebutuhan dasar pada awal bencana terjadi yaitu bangungan triase dan ruang operasi, selanjutnya berangsur-angsur dilengkapi dengan fasilitas kesehatan lain sehingga rumah sakit dapat berfungsi sebagaimana rumah sakit layaknya yang dapat menampung 150 pasien rawat inap.

Page 1 of 1 | Total Record : 5