Jurnal Filsafat
Jurnal Filsafat is a scientific journal that first published in 1990, as a forum for scientific communication, development of thinking and research in philosophy. Jurnal Filsafat is published twice a year, in February and August with p-ISSN: 0853-1870, and e-ISSN: 2528-6811
The Editorial Team of Jurnal Filsafat accepts manuscript in the field of philosophy which has never been published in other media. Editorial Team has the right to edit the manuscript as far as not changing the substance of its contents.
Jurnal Filsafat Address: Notonagoro Building, 2nd Floor, Faculty of Philosophy, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Jl. Olahraga Bulaksumur, Yogyakarta, 55281; Email: jurnal-wisdom@ugm.ac.id; Website: jurnal.ugm.ac.id/wisdom; Phone: (0274) 515368 / (0274) 546 605.
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 22, No 3 (2012)"
:
10 Documents
clear
Pandangan Islam terhadap Kepemimpinan Wanita dalam Mewujudkan Masyarakat Madani di Indonesia
Widyastini, Hj.
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisasi pandangan Islam terhadap kepemimpinan wanita dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia dan melakukan evaluasi kritis tentang kepemimpinan wanita sehingga hal tersebut dapat dipahami oleh bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika yang berwilayah dari Sabang-Merauke.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis, sintesis dan verstehen. Metode-metode tersebut digunakan untuk menguraikan data-data yang diperoleh sesuai dengan bagian-bagiannya kemudian digabungkan satu per satu, sehingga diperoleh suatu hasil penelitian dan diambil kesimpulan dengan menggunakan kaidah-kaidah logika yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pandangan Islam terhadap kepemimpinan wanita dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia merupakan suatu proses berpikir filosofis religius dalam rangka meraih suatu kejelasan dalam memahami masalah-masalah krusial, yang terutama berkaitan dengan kepemimpinan seorang wanita, kehidupan masyarakat dalam suasana kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini yang terdapat dalam masyarakat madani.Kata kunci: kepemimpinan/pemimpin wanita, masyarakat madani, Indonesia.
Nilai-nilai Hukum dalam Masyarakat Bugis-Makassar (Sebuah Tinjauan Filsafat Hukum)
Tarwiyani, Tri
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Budaya Bugis-Makassar adalah salah satu budaya yang belum banyak diungkap sisi filosofisnya. Padahal nilai-nilai filosofis yang terdapat di dalam kebudayan tersebut menarik dan tidak kalah dibandingkan nilai-nilai filosofis Barat. Penggalian nilai-nilai filosofis masyarakat Bugis-Makassar ini bertujuan untuk mencari dan merumuskan filsafat yang ada di Indonesia atau disebut dengan Filsafat Nusantara.Berdasarkan kajian yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan: (1) nilai-nilai hukum yang terdapat di masyarakat Bugis-Makasar berkaitan dengan hakikat manusia yang merupakan landasan dan dasar dari panggaderreng. (2) Dalam hal hukum dan keadilan, mereka memandang bahwa yang adil adalah yang benar yaitu dengan menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya dan adanya keseimbangan. (3) Individu di dalam masyarakat ini diakui secara mutlak. (4) Negara (raja) harus menjamin hal tersebut karena perjanjian yang diadakan antara raja dengan masyarakat bukan berarti raja mempunyai kekuasaan yang mutlak. (5) Raja mempunyai tanggung jawab dan kewajiban terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.Kata kunci: nilai hukum, Bugis-Makassar, keadilan, kesejahteraan
Ide-ide Pokok dalam Filsafat Sejarah
Munir, Misnal
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Filsafat sejarah spekulatif yang dikemukakan oleh para filosof filsafat sejarah telah mempengaruhi perkembangan cara berpikir manusia modern. Khususnya di Barat, pemikiran filsafat sejarah telah mempengaruhi cara berpikir manusia memahami masa lampau, masa kini, dan masa depan.Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan memakai metode âhermeneutik filsafatiâ, dengan unsur-unsur seperti; deskripsi, interpretasi, dan komparasi.Berdasarkan hasil penelitian, ada empat ide pokok dalam filsafat sejarah, yaitu, ide tentang kemajuan, ide tentang waktu, ide tentang kebebasan, dan ide tentang makna masa depan. Ide tentang kemajuan merupakan ide yang mendorong perubahan sejarah kemanusiaan ke arah yang lebih baik. Ide tentang waktu merupakan ide yang menggugah manusia untuk memahami sejarah dalam dimensi masa lampau, masa kini, dan masa depan. Ide tentang kebebasan memberikan pilihan bagi manusia untuk menentukan arah masa depannya. Ide tentang makna masa depan memberikan pemahaman kepada manusia tentang adanya harapan di waktu yang akan datang. Â Kata kunci: kemajuan, waktu, kebebasan, masa depan.
Makna Agama sebagai Tradisi dalam Bingkai Filsafat Perennial
Amin, Husna
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Memikirkan serta merumuskan kembali makna agama merupakan tanggung jawab seluruh umat beragama di dunia. Hal ini dimotivasi oleh situasi dan kondisi kehidupan umat beragama saat ini sangat buruk. Agama seringkali tampil dalam wajah yang suram, keras dan kejam. Berbagai kekerasan yang muncul, hampir tidak bisa dipisahkan dengan agama, bahkan agama dianggap sebagai sumber kekerasan dan agama juga pada akhirnya yang dituntut untuk bertanggung jawab menyelesaikan persoalan tersebut. Agama kini ditantang oleh zamannya, sehingga dibutuhkan kesiapan intelektual masing-masing umat beragama untuk mempertahankan nilai kehadiran dan kesucian agama sebagai alternatif mengatasi kompleksitas masalah agama yang muncul akhir-akhir ini.Mendudukan agama pada posisi yang sebenarnya mengharuskan kita mengkaji eksistensi agama sebagai sebuah tradisi. Agama sebagai tradisi dalam bingkai Filsafat perennial merupakan sesuatu yang ada dan akan senantiasa. Agama dalam bingkai tradisi tidak hanya sekedar aturan kehidupan yang dianut umat beragama, tetapi telah menjadi fitrah hakiki kemanusiaan yang secara bersahaja ditanamkan Allah swt dalam hati manusia atau hakikat primordialnya. Tradisi adalah jantung atau inti ajaran agama yang senantiasa terjaga dan terpelihara dalam kitab suci yang lebih dikenal dengan scientia sacra perspektif Filsafat Perennial. Tulisan ini mencoba mengupas Agama sebagai tradisi dalam bingkai Filsafat Perennial, sebuah upaya mengembalikan agama pada posisi yang sebenarnya, bukan sekedar kontruksi pemikiran, tetapi menuai tradisi sebagai inti sari agama sebagai dasar fundamental tumbuh dan berkembangnya tradisi-tradisi lainnya. Di atas tradisi sakral dan primordial inilah bangunan peradaban manusia maju dan kokoh.Kata kunci: Agama, Tradisi dan Filsafat Perennial
Urban Sufism: The New Spirituality of Urban Communities in Indonesia
Mustofa, Farid
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The backgrounds of this research was the three major difficulties experienced by Indonesia nation after the political transformation of 1998, i.e. economic crisis in 1998, terrorism, and natural disasters. People who live in difficult situations need a way to solve the problem. Besides the physical solution, mental solutions (e.g. spirituality and religiosity) have significant role as a way out of trouble. In this context, the excitement of spiritualism in the community, whether urban or rural, is marked the strengthening of local spirituality and beliefs, for example sufism. Sufism has become a necessity of life of modern society. Even recently there is an interesting phenomenon of the urban community stretching to the study of Sufism. This study focused on understanding and history of Sufism in general, the emergence of Urban Sufism in Indonesia, the types and the contributing factors.This research is a library research which used philosophical hermeneutic method. Elements of methods used are description, historical, language analytics, verstehen, and heuristics.The result of the research are described as follows: Urban Sufism is a religious social phenomenon of urban society arising from the quest on spiritual dimension of religion. One significant factor that encourages the emergence of this movement is people missed the spiritual aspect wich is almost missing in daily life. Based on the organization or community, urban Sufism has different shapes, such as Salat Khusyuk Community and "Majelis Zikir".Keywords: sufism, urban society, spiritual dimension
Pandangan Islam terhadap Kepemimpinan Wanita dalam Mewujudkan Masyarakat Madani di Indonesia
Widyastini, Hj.
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jf.3097
Tujuan penelitian ini adalah untuk menginventarisasi pandangan Islam terhadap kepemimpinan wanita dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia dan melakukan evaluasi kritis tentang kepemimpinan wanita sehingga hal tersebut dapat dipahami oleh bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika yang berwilayah dari Sabang-Merauke.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis, sintesis dan verstehen. Metode-metode tersebut digunakan untuk menguraikan data-data yang diperoleh sesuai dengan bagian-bagiannya kemudian digabungkan satu per satu, sehingga diperoleh suatu hasil penelitian dan diambil kesimpulan dengan menggunakan kaidah-kaidah logika yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pandangan Islam terhadap kepemimpinan wanita dalam mewujudkan masyarakat madani di Indonesia merupakan suatu proses berpikir filosofis religius dalam rangka meraih suatu kejelasan dalam memahami masalah-masalah krusial, yang terutama berkaitan dengan kepemimpinan seorang wanita, kehidupan masyarakat dalam suasana kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini yang terdapat dalam masyarakat madani.Kata kunci: kepemimpinan/pemimpin wanita, masyarakat madani, Indonesia.
Nilai-nilai Hukum dalam Masyarakat Bugis-Makassar (Sebuah Tinjauan Filsafat Hukum)
Tarwiyani, Tri
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jf.3098
Budaya Bugis-Makassar adalah salah satu budaya yang belum banyak diungkap sisi filosofisnya. Padahal nilai-nilai filosofis yang terdapat di dalam kebudayan tersebut menarik dan tidak kalah dibandingkan nilai-nilai filosofis Barat. Penggalian nilai-nilai filosofis masyarakat Bugis-Makassar ini bertujuan untuk mencari dan merumuskan filsafat yang ada di Indonesia atau disebut dengan Filsafat Nusantara.Berdasarkan kajian yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan: (1) nilai-nilai hukum yang terdapat di masyarakat Bugis-Makasar berkaitan dengan hakikat manusia yang merupakan landasan dan dasar dari panggaderreng. (2) Dalam hal hukum dan keadilan, mereka memandang bahwa yang adil adalah yang benar yaitu dengan menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya dan adanya keseimbangan. (3) Individu di dalam masyarakat ini diakui secara mutlak. (4) Negara (raja) harus menjamin hal tersebut karena perjanjian yang diadakan antara raja dengan masyarakat bukan berarti raja mempunyai kekuasaan yang mutlak. (5) Raja mempunyai tanggung jawab dan kewajiban terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.Kata kunci: nilai hukum, Bugis-Makassar, keadilan, kesejahteraan
Ide-ide Pokok dalam Filsafat Sejarah
Munir, Misnal
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jf.3099
Filsafat sejarah spekulatif yang dikemukakan oleh para filosof filsafat sejarah telah mempengaruhi perkembangan cara berpikir manusia modern. Khususnya di Barat, pemikiran filsafat sejarah telah mempengaruhi cara berpikir manusia memahami masa lampau, masa kini, dan masa depan.Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan memakai metode “hermeneutik filsafatiâ€, dengan unsur-unsur seperti; deskripsi, interpretasi, dan komparasi.Berdasarkan hasil penelitian, ada empat ide pokok dalam filsafat sejarah, yaitu, ide tentang kemajuan, ide tentang waktu, ide tentang kebebasan, dan ide tentang makna masa depan. Ide tentang kemajuan merupakan ide yang mendorong perubahan sejarah kemanusiaan ke arah yang lebih baik. Ide tentang waktu merupakan ide yang menggugah manusia untuk memahami sejarah dalam dimensi masa lampau, masa kini, dan masa depan. Ide tentang kebebasan memberikan pilihan bagi manusia untuk menentukan arah masa depannya. Ide tentang makna masa depan memberikan pemahaman kepada manusia tentang adanya harapan di waktu yang akan datang.  Kata kunci: kemajuan, waktu, kebebasan, masa depan.
Makna Agama sebagai Tradisi dalam Bingkai Filsafat Perennial
Amin, Husna
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22146/jf.3094
Memikirkan serta merumuskan kembali makna agama merupakan tanggung jawab seluruh umat beragama di dunia. Hal ini dimotivasi oleh situasi dan kondisi kehidupan umat beragama saat ini sangat buruk. Agama seringkali tampil dalam wajah yang suram, keras dan kejam. Berbagai kekerasan yang muncul, hampir tidak bisa dipisahkan dengan agama, bahkan agama dianggap sebagai sumber kekerasan dan agama juga pada akhirnya yang dituntut untuk bertanggung jawab menyelesaikan persoalan tersebut. Agama kini ditantang oleh zamannya, sehingga dibutuhkan kesiapan intelektual masing-masing umat beragama untuk mempertahankan nilai kehadiran dan kesucian agama sebagai alternatif mengatasi kompleksitas masalah agama yang muncul akhir-akhir ini.Mendudukan agama pada posisi yang sebenarnya mengharuskan kita mengkaji eksistensi agama sebagai sebuah tradisi. Agama sebagai tradisi dalam bingkai Filsafat perennial merupakan sesuatu yang ada dan akan senantiasa. Agama dalam bingkai tradisi tidak hanya sekedar aturan kehidupan yang dianut umat beragama, tetapi telah menjadi fitrah hakiki kemanusiaan yang secara bersahaja ditanamkan Allah swt dalam hati manusia atau hakikat primordialnya. Tradisi adalah jantung atau inti ajaran agama yang senantiasa terjaga dan terpelihara dalam kitab suci yang lebih dikenal dengan scientia sacra perspektif Filsafat Perennial. Tulisan ini mencoba mengupas Agama sebagai tradisi dalam bingkai Filsafat Perennial, sebuah upaya mengembalikan agama pada posisi yang sebenarnya, bukan sekedar kontruksi pemikiran, tetapi menuai tradisi sebagai inti sari agama sebagai dasar fundamental tumbuh dan berkembangnya tradisi-tradisi lainnya. Di atas tradisi sakral dan primordial inilah bangunan peradaban manusia maju dan kokoh.Kata kunci: Agama, Tradisi dan Filsafat Perennial
Urban Sufism: The New Spirituality of Urban Communities in Indonesia
Mustofa, Farid
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (8801.918 KB)
|
DOI: 10.22146/jf.3096
The backgrounds of this research was the three major difficulties experienced by Indonesia nation after the political transformation of 1998, i.e. economic crisis in 1998, terrorism, and natural disasters. People who live in difficult situations need a way to solve the problem. Besides the physical solution, mental solutions (e.g. spirituality and religiosity) have significant role as a way out of trouble. In this context, the excitement of spiritualism in the community, whether urban or rural, is marked the strengthening of local spirituality and beliefs, for example sufism. Sufism has become a necessity of life of modern society. Even recently there is an interesting phenomenon of the urban community stretching to the study of Sufism. This study focused on understanding and history of Sufism in general, the emergence of Urban Sufism in Indonesia, the types and the contributing factors.This research is a library research which used philosophical hermeneutic method. Elements of methods used are description, historical, language analytics, verstehen, and heuristics.The result of the research are described as follows: Urban Sufism is a religious social phenomenon of urban society arising from the quest on spiritual dimension of religion. One significant factor that encourages the emergence of this movement is people missed the spiritual aspect wich is almost missing in daily life. Based on the organization or community, urban Sufism has different shapes, such as Salat Khusyuk Community and "Majelis Zikir".Keywords: sufism, urban society, spiritual dimension