cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia" : 11 Documents clear
Kajian Daya Dukung Lingkungan Fisik Wisata Berkemah Telaga Cebong Desa Sembungan untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan Sri Rahayu Budiani; Lucky Puspitasari; Masna Naila Adibah; Atik Fauzia; Sandra Nisa Basuki
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.32304

Abstract

Pariwisata di Dieng sangat diminati oleh wisatawan, salah satunya adalah wisata berkemah Telaga Cebong di Sembungan, Dieng. Aktivitas pariwisata berkemah di Telaga Cebong menunjukkan peningkatan yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai daya dukung lingkungan fisik Telaga Cebong guna menetapkan jumlah maksimum wisatawan yang secara fisik dapat tercukupi oleh ruang yang disediakan telaga tersebut dan membandingkannya dengan kondisi aktual, serta merekomendasikan strategi optimalisasi objek wisata Telaga Cebong berdasarkan asas pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan rumus Physical Carrying Capacity (PCC) untuk menghitung daya dukung lingkungan fisik dengan menggunakan variabel luas wilayah wisata, luas wilayah agar wisatawan tetap merasa nyaman, dan faktor rotasi. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai daya dukung lingkungan fisik Telaga Cebong adalah 404 tenda per hari. Jumlah wisatawan yang berkemah baik saat hari kerja maupun akhir pekan belum melampaui nilai daya dukung sehingga pengelolaan di kawasan Telaga Cebong perlu dioptimalkan.Tourism in Dieng is in great demand by tourists, one of which is the camping tour of Lake Cebong in Sembungan, Dieng. The activities of camping tourism in Lake Cebong show an increase that can affect the environment. This study aims to calculate the carrying capacity of Lake Cebong physical environment to determine the maximum number of tourists who can be physically satisfied by the space provided by the lake and compare it with the actual condition, and recommend the optimization strategy of Lake Cebong tourism object based on the principle of sustainable tourism. This study uses Physical Carrying Capacity (PCC) formula to calculate the carrying capacity of the physical environment by using wide varieties of tourist areas to keep tourists comfortable, and rotation factor. The calculation results show that the carrying capacity of the physical environment of Lake Cebong is 404 tents per day. The number of tourists who camp on both weekdays and weekends has not exceeded the carrying capacity so that management in Lake Cebong area needs to be optimized.
Ketersediaan dan Kualitas Airtanah pada Akuifer Tidak Tertekan Di Kecamatan Jawilan dan Kopo, Kabupaten Serang Setyawan Purnama
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.952 KB) | DOI: 10.22146/mgi.33250

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui sistem akuifer di daerah penelitian, (2) menghitung ketersediaan airtanah pada akuifer tidak tertekan dan (3) menganalisis kualitas airtanahnya. Sistem akuifer diketahui dengan melakukan interpretasi data geolistrik. Potensi akuifer tidak tertekan dihitung secara kualitatif melalui skoring dan tumpang susun antara Peta Kedalaman Muka Airtanah, Peta Fluktuasi Airtanah dan Peta Kualitas Airtanah. Volume akuifer ditentukan berdasarkan perkalian antara luas wilayah masing-masing potensi dan tebal akuifer. Ketersediaan airtanah dihitung berdasarkan asumsi aliran airtanah statik, sedangkan hasil aman pengambilan airtanah ditentukan berdasarkan parameter fluktuasi airtanah, luas akuifer dan spesifik yield. Kualitas air dianalisis berdasarkan pengambilan sampel air pada sumur gali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di daerah penelitian ditemukan adanya akuifer semi tertekan dan akuifer tidak tertekan. Ditinjau dari potensinya, ketersediaan airtanah pada akuifer tidak tertekan sebesar 1.205.967.345 m3, dengan hasil aman pengambilan airtanah sebesar  54.585.307 m3/tahun. Untuk kualitas air, secara umum baik, meskipun beberapa parameter seperti kalsium, magnesium, mangan dan COD kadarnya telah melampaui baku mutu  di beberapa sampel.ABSTRACT The objectives of the research are (1) knowing the aquifer system in research area, (2) calculate groundwater availability in unconfined aquifer and (3) analysis the groundwater quality. Aquifer system is known by interpretation of geoelectric data. Groundwater potency is calculated qualitatively by scoring and overlay of Groundwater Depth Map, Groundwater Fluctuation Map and Groundwater Quality Map. Aquifer volume is calculated by multiplied area width of each potency and aquifer thickness. Amount of groundwater is calculated base on static groundwater flow assumption, whereas safe yield of groundwater exploitation is determined base on parametre groundwater fluctuation, aquifer width and specific yield. Groundwater quality are analized by groundwater samples that taken from dug well. Result of research show that there are two aquifer type in research area i.e. semi confined aquifer and unconfined aquifer. The potency of unconfined aquifer is 1.205.967.345 m3, with safe yield 54.585.307 m3/year. For groundwater quality, generally good, although some parameters have concentration exceeded the standard in some samples such as calcium, magnesium, manganese and COD.
Struktur Komunitas dan Persentase Penutupan Kanopi Mangrove Pulau Salawati Kabupaten Kepulauan Raja Ampat Provinsi Papua Barat Joshian Nicolas William Schaduw
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.803 KB) | DOI: 10.22146/mgi.34745

Abstract

Mangrove adalah salah satu ekosistem penting yang berada dipulau kecil, perubahan kondisi pada ekosistem ini akan mempengaruhi produktivitas dari ekosistem terkait lainnya seperti padang lamun dan terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa struktur komunitas mangrove dan persentase penutupan kanopi yang ada di Pulau Salawati Kabupaten Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Penelitian ini dilakukan secara berkala dari tahun 2016-2017, monitoring dari struktur komunitas dan persentase penutupan untuk mengetahui pertumbuhan dan tingkat degradasi dari ekosistem mangrove. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah analisa struktur komunitas mangrove dan hemisperichal photography analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pulau Salawati memiliki empat jenis mangrove (Rhizophora mucronata, R.  apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba) dengan kerapatan rata-rata 1254,3 ind/ha, persentase penutupan mangrove rata-rata sebesar 84,14% tahun 2016 dan 84,73% tahun 2017 atau meningkat 0,59%. Jenis mangrove yang mendominasi adalah jenis Rhizophora apiculata yang memiliki indeks nilai penting tertinggi. Stasiun 1 di Kampung Wamega mengalami penurunan persentase kanopi mangrove sebesar 8,62%, yang diakibatkan oleh penebangan pohon mangrove disekitar daerah penelitian. Kondisi kanopi mangrove Pulau Salawati termasuk kategori baik, sedangkan untuk kerapatan rata-rata mangrove di Pulau Salawati masuk dalam kategori padat. Kajian ini penting dilanjutkan secara berkala untuk memonitoring kondisi mangrove yang ada di Pulau Salawati dan pulau lainnya yang memiliki ekosistem mangrove.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi (Kasus Di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang) Seri Aryati; Sukamdi Sukamdi; Dyah Widyastuti
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.35474

Abstract

Pemilihan metode kontrasepsi di Kota Palembang memiliki tren penggunaan suntik dan pil KB yang dipilih peserta KB. Suntik dan pil KB paling dominan digunakan oleh wanita usia subur dengan persentase 50% dan 30% dari data BKKBN Kota Palembang 2018, naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Padahal cara yang efektif untuk membatasi kelahiran dengan penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti implan, Intra Uterine Device dan Metode Operasi Penelitian ini bertujuan mengetahui distribusi pengggunaan metode kontrasepsi modern menurut metode kontrasepsi jangka panjang maupun jangka pendek serta untuk mengetahui hal yang paling berpengaruh dalam pemilihan metode kontrasepsi modern pada wanita usia subur yang telah menikah. Metode penelitian ini menggunakan survei, observasi dan melakukan wawancara dengan kuesioner. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariabel (deskriptif), bivariabel (chi-square and t-test) dan multivariabel (regresi logistik).  Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan suntik KB tetap menjadi tren pemilihan metode kontrasepsi oleh Wanita Usia Subur (WUS) di Kota Palembang. Jenis kelamin anak yang dimiliki pasangan usia subur menjadi faktor dominan yang berpengaruh terhadap pemilihan metode kontrasepsi oleh wanita usia subur. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji statistik multivariat regresi logistik dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Wanita Usia Subur memilih kontrasepsi jangka panjang atau bahkan permanen jika telah mempunyai anak dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin anak yang dimiliki oleh pasangan usia subur merupakan sesuatu nilai yang sangat penting bagi pengambilan keputusan untuk memakai kontrasepsi jangka panjang.
Hidrogeomorfologi dan Potensi Mataair Lereng Baratdaya Gunung Merbabu Arif Ashari; Edi Widodo
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.667 KB) | DOI: 10.22146/mgi.35570

Abstract

Karakteristik bentanglahan pada suatu wilayah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi distribusi spasial mataair. Penelitian ini dilaksanakan pada lereng baratdaya Gunung Merbabu dengan tujuan: (1) menganalisis persebaran mataair berdasarkan satuan bentuklahan, (2) menganalisis jenis mataair serta kualitas dan kuantitas air. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan metode survei dengan pengambilan sampel secara sistematik. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan memperhatikan aspek spasial didukung analisis SIG dengan nearest neighbour analysis dan pencocokan. Hasil penelitian: (1) terdapat pola persebaran mataair di Lereng Baratdaya Gunung Merbabu pada perbatasan lereng gunungapi dengan kaki gunungapi dan kaki gunungapi dengan dataran kaki gunungapi. Kedudukan mataair berada pada ketinggian 1000-1500 mdpal yang menunjukkan sistem sabuk mataair vulkanik. Pola persebaran mataair yang relatif tidak teratur menunjukkan mulai bekerjanya proses denudasi pada morfologi kerucut vulkan Merbabu. (2) berdasarkan pengamatan pada 30 sampel mataair, diketahui jenis mataair umumnya berupa mataair celah, debit bervariasi antara 0,057 liter/detik hingga 2 liter/detik. Kualitas air yang meliputi suhu air, pH, DHL, dan DO relatif seragam.
Geografi dalam Perspektif Filsafat Ilmu Furqan Ishak Aksa
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.201 KB) | DOI: 10.22146/mgi.35682

Abstract

The propensity of geography specialization is increasingly prevalent (especially in Indonesia). Geography is no longer interpreted as integrative, covering both physical and human aspects. This resulted in a study by geographers concerning only material objects of geography. Not infrequently it would be overlapping with other science clusters. This condition is disadvantageous, geography can be considered not as a science if it does not have the characteristics/differentiation with other science. It may affect the existence of geography in the future. This article aims to provide the description of the geography from the perspective of philosophy of science. By reviewing the literature, this paper attempts to explain aspects of ontology, epistemology, and axiology. Ontology geography is a science that examines the physical and human aspects. Characteristic of geography study using spatial approach, environment, and area complex. Epistemologically, geography uses both quantitative and qualitative methods. Caused, in examining the physical and human aspects of using the two methods is highly recommended so that the results of geographic studies more comprehensive. As axiology, the existence of geography is increasingly important to sustainable development goals.
Pola Spasial Hak Tanggungan dalam Perkembangan Perkotaan Purwokerto Nesty Vie Laily; Iwan Rudiarto
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.011 KB) | DOI: 10.22146/mgi.35828

Abstract

Hak tanggungan sebagai salah satu investasi swasta memiliki nilai besar, begitu juga di Perkotaan Purwokerto. Namun disatu sisi belum banyak yang melakukan analisis kontribusi terhadap perkembangan suatu wilayah khususnya perkotaan. Dengan mengidentifikasi pola spasial hak tanggungan menggunakan analisis Average Nearest Neighboor dan analisis densitas serta meng-overlay-kan hasil analisis pada struktur perkembangan Perkotaan Purwokerto diperoleh informasi pola perambatan kejadian hak tanggungan di dalam perkembangan Perkotaan Purwokerto. Hasil yang diperoleh bahwa ada kecenderungan pengelompokan kejadian hak tanggungan pada area peralihan/ berkembang (Edge) Perkotaan Purwokerto, dengan nilai rerata tetangga terdekat 0,572 pada tahun 2012 dan 0,625 pada tahun 2017. Untuk nilai tanggungan memiliki kecenderungan mengelompok di pusat kota (CBD). Hasil perhitungan kontribusi kejadian hak tanggungan (investasi) terhadap perubahan guna tanah di Perkotaan Purwokerto diperoleh nilai rerata sebesar 38,70%, dengan kontribusi paling tinggi terletak pada wilayah Purwokerto Utara dan terkecil pada wilayah Purwokerto Timur.
Akurasi geometri garis pantai hasil transformasi indeks air pada berbagai penutup lahan di Kabupaten Jepara Arief Wicaksono; Pramaditya Wicaksono
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (759.323 KB) | DOI: 10.22146/mgi.36948

Abstract

Garis pantai merupakan salah satu data dasar dalam pemetaan yang harus dijamin ketersediaannya. Pesisir di Indonesia memiliki variasi penutup lahan sehingga karakteristik indeks air dalam memperoleh data garis pantai perlu diketahui agar pemanfaatan indeks air menjadi efektif. Tujuan penelitian ini adalah menghitung akurasi geometri garis pantai menggunakan transformasi NDWI, MNDWI, dan AWEI pada penutup lahan berbeda. Garis pantai hasil indeks air diperoleh dari citra Landsat 8 OLI, sedangkan garis pantai referensi untuk uji akurasi diperoleh dari interpretasi visual citra PlanetScope. Standar penilaian ketelitian horizontal garis pantai hasil indeks air menggunakan Perka BIG No 15 Tahun 2014. Hasil penelitian adalah pada nilai akurasi geometri garis pantai skala 1:100.000, tidak ada satu pun indeks air yang mampu mengakomodasi perolehan garis pantai pada semua kelas penutup lahan. Variasi nilai akurasi geometri setiap indeks air disebabkan oleh variasi kondisi citra, karakteristik saluran yang digunakan dalam formula indeks air, dan piksel campuran.
Zonasi Kawasan Wisata Pantai di Kabupaten Garut Jawa Barat Menggunakan Pemodelan Viewshed Ankiq Taofiqurohman
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.37679

Abstract

Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki pesisir dengan garis pantai sepanjang 80 km. Pesisir Kabupaten Garut belum dioptimalkan untuk tujuan wisata padahal Pesisir Kabupaten Garut diprioritaskan menjadi kawasan wisata minat khusus Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan zonasi kawasan wisata pantai dengan memanfaatkan data foto geotagging dan pemodelan viewshed. Data foto geotagging yang digunakan adalah foto yang menangkap pemandangan pesisir di Kabupaten Garut. Hasil penelitian menunjukan terdapat 3 zona inti kawasan pariwisata dengan masing-masing zona terdiri dari 4 kawasan pantai wisata yang biasa dikunjungi wisatawan. Tiap kawasan pantai wisata memiliki rata-rata luas viewshed antara 0,073 km2 sampai dengan 1,481 km2.
Pendugaan Distribusi Air Lindi dengan Geolistrik Metode ERT di TPA Piyungan, Bantul, DIY Fajri Ramadhan; Farida Prasasti D.R; Febby Firizqy; Tjahyo Nugroho Adji
Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2136.804 KB) | DOI: 10.22146/mgi.38813

Abstract

TPA Piyungan menampung sampah hingga 550 ton/hari, sehingga air lindi (leachate) yang dihasilkan akan lebih besar dan dapat berdampak pada airtanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pencemaran air lindi pada airtanah di sekitar TPA Piyungan, dan dilakukan dengan menggunakan metode Electrical Resistivity Tomography (ERT) konfigurasi Wenner Beta, flownet, dan uji sifat fisik-kimia air. Hasil dari penelitian adalah (1) aliran airtanah secara dominan bergerak ke arah Barat Laut dari TPA Piyungan yang merupakan kawasan padat permukiman; (2) hasil geolistrik metode ERT di Dusun Pleret menunjukkan adanya distribusi air lindi pada kedalaman 5-20 m dengan nilai resistivitas 1-3 Ώmeter, sementara kedalaman airtanahnya juga berada pada kedalaman 5-15 meter; (3) hasil pengukuran DHL, TDS, dan salinitas yang menunjukkan sebagian sumur memiliki nilai di atas baku mutu yang dipersyaratkan untuk air minum. Oleh karena itu, airtanah sekitar TPA Piyungan terutama bagian Barat Laut telah tercemar akibat air lindi.

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 39, No 1 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 2 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989) Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 1 (1988) Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia More Issue