cover
Contact Name
Amirullah
Contact Email
amirullah8505@unm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Pattingalloang : Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Penelitian Kesejarahan
Jurnal Pattigalloang adalah Publikasi Karya Tulis Ilmiah dan Pemikiran Kesejarahan dan ilmu-ilmu sosial.
Articles 3 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 April - Juni 2014" : 3 Documents clear
MODERNISASI PERIKANAN DI AMASSANGAN POLEWALI MANDAR (1974-2013) Sangga, Marwan
PATTINGALLOANG Vol. 1 No. 2 April - Juni 2014
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v1i2.1646

Abstract

Pola penangkapan ikan pada mulanya masih bersifat tradisional dengan jumlah produksi yang sangat terbatas pada kebutuhan rumah tangga. Selain itu wilayah jangkauan penangkapan masih terbatas pada pesisir pantai. Faktor yang menyebabkan masyarakat di Kelurahan Amassangan mengembangkan profesi sebagai nelayan kerena didukung oleh kondisi alam laut sangat potensial untuk nelayan. Disamping itu pola hidup masyarakat dengan kultur bahari yang diwariskan dari genesi-ke generasi sulit untuk ditinggalkan. Dalam perkembangan selanjutnya mengalami peningkatan, utamanya dalam hal motorisasi perahu dan modernisasi alat-alat penangkapan sehingga produktivitas penangkapan ikan semakin meningkat. Perkembangan tersebut tidak terlapas dari berbagai pihak yang selalu berusa mengembangkan kesejahteraan masyarakat yaitu, pemerintah serta partisipasi aktif dari nelayan yang menerapkan program motorisasi dan modernisasi nelayan merupakan dukungan bagi penerapan teknologi di bidang perikanan, terutama di Kelurahan Amassangan Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar.Kata Kunci: Nelayan dan Modernisasi di Polewali Mandar
POLITIK TANA’ SEMPUGI KERAJAAN BONE; STRATEGI PENYATUAN KERAJAAN-KERAJAAN LOKAL DI SULAWESI SELATAN (ABAD XVII-XVIII) Haeruddin Haeruddin
PATTINGALLOANG Vol. 1 No. 2 April - Juni 2014
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v1i2.1634

Abstract

 Pasca Perang Makassar telah  tercipta asseajingeng (ikatan persaudaraan atau kekerabatan) antar kerajaan-kerajaan lokal di Sulawesi Selatan dengan Kerajaan Bone sebagai basisnya yang pelaksanaannya dimotori oleh Latenritatta Arung Palakka, saudara-saudara perempuannya, La Patau Matannatikka, putra-putri dan cucu La Patau serta dengan bangsawan Bone lainnya melalui politik kawin mawin yang kemudian melahirkan tana’ sempugi (negeri yang bersatu dalam ikatan sekuturunan dan genealogi). Dengan terciptanya tana’ sempugi tersebut itu kemudian telah merajut rasa menyatu atau pengintegrasian antar masing-masing Kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan yang kemudian menjadi kekuatan utama untuk menghadapi penjajahan Kompeni Belanda (VOC) di kawasan ini. Kata Kunci: Politik Tana’ Sempugi, Kerajaan Bone dan Penyatuan Kerajaan di Sulawesi Selatan 
POLIGAMI DAN PERNIKAHAN USIA DINI STUDI KASUS MASA PERGERAKAN DI/TII DI LUWU 1950-1965 Hasnaeni Haerani; Muh. Rasyid Ridha
PATTINGALLOANG Vol. 1 No. 2 April - Juni 2014
Publisher : Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Fakultas Ilmu Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/pattingalloang.v1i2.1573

Abstract

Kecenderungankegiatan poligami dan pernikahan usia dini yang terjadi di masyarakat Luwu ini akibat dari kegiatan penculikan gadis-gadis desa yang dilakukan oleh para anggota atau tentara DI/TII. Disamping itu, Tentara Indonesia Batalyon Siliwangi juga menjadi salah satu faktor penyebab poligami dan pernikahan usia dini terjadi. Orang tua lebihmemilih menyelamatkan anak mereka dengan menikahkannya dengan kerabat daripada harus dibawa oleh tentara DI/TII atau tentara Indonesia dari batalyon Siliwangi. Akibat dari poligami dan pernikahan usia dini ialah, terabaikannya adat pernikahan masyarakat diantaranya, ritual pernikahan orang bugis juga tidak dilaksanakan dan poligami yang dilakukan oleh anggota DI/TII mengakibatkan perpecahan di tubuh DI/TII. Disamping itu dampak positifnya perempuan yang menikah di usia dini dan poligami tetap menjalankan pernikahan mereka pasca pergerakan DI/TII di Luwu. Kata Kunci: Poligami, Pernikahan Dini, dan Pergerakan DI/TII di Luwu

Page 1 of 1 | Total Record : 3