cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
ISSN : 23548568     EISSN : 25276565     DOI : -
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan is the official scientific publications from Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC). The journal publishes research findings at different aspect of forest tree seeds, include: seed sources development and management, reproductive biology, seed ecology and biology, seed handling technology, vegetative propagation technology, seed health, nursery technology, seed and seedling quality testing, seed policy and social economy.Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan publish twice a year in August and December.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan" : 6 Documents clear
PENGARUH SORTASI BENIH TERHADAP VIABILITAS DAN PERTUMBUHAN BIBIT AKOR (Acacia auriculiformis) Eliya Suita
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.2.65-70

Abstract

Akor (Acacia auriculiformis), merupakan jenis penghasil kayu energi. Jenis ini mempunyai ukuran benih yang bervariasi. Untuk mendukung keberhasilan penanaman, diperlukan penyediaan benih bermutu. Salah satu cara untuk mendapatkan benih yang berkualitas baik yaitu dengan cara menseleksi benih berdasarkan berat atau ukuran benih. Tujuan kegiatan penelitian adalah mengetahui pengaruh sortasi benih terhadap perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit akor. Seleksi benih menggunakan alat Seed Gravity Table. Benih-benih yang sudah diklasifikasikan sesuai ukuran benih, masing- masing dikecambahkan. Hasil dari kecambah normal dipindahkan ke polybag, kemudian bibit diukur tingginya setiap bulan sampai 3 bulan. Persentase berat benih terbanyak yang diseleksi dengan Seed Gravity Table terdapat pada benih ukuran Kelompok Benih 3 (KB3) (55,82%) dan terkecil pada benih ukuran KB4 (8,01%). Daya berkecambah benih dan pertumbuhan tinggi bibit hasil sortasi umumnya memperlihatkan bahwa benih kriteria KB1 dan KB2, lebih baik dibandingkan benih ukuran KB4.
PENGARUH PEMANGKASAN DAN PELENGKUNGAN TERHADAP PRODUKSI TUNAS PADA POHON PANGKAS KAYU BAWANG (Azadirachta excelsa) Agus Astho Pramono; NFN Danu
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.2.71-76

Abstract

Stek merupakan teknik perbanyakan alternatif untuk memecahkan permasalahan dalam pembibitan kayu bawang (Melia azedarach) yang disebabkan oleh benihnya yang tergolong rekalsitran. Perbanyakan vegetatif dalam skala besar membutuhkan sumber bahan stek yang dapat disediakan oleh suatu kebun pangkas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pengelolaan kebun pangkas. Penelitian pertama bertujuan untuk mengetahui pengaruh tinggi tanaman induk (30 cm, 60 cm, 90 cm) pada produktivitas tunas. Penelitian kedua adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan pemangkasan dan pelengkungan terhadap pertumbuhan dan jumlah tunas. Perlakuannya adalah: 1) pucuk dipanen (2-3 ruas), cabang dilengkungkan, dan daun dibiarkan tidak dipetik, 2) pucuk dipanen (cabang disisakan sepanjang 10 cm), semua daun dipetik, cabang tidak dilengkungkan; 3) pucuk dipanen (2-3 ruas ), cabang dilengkungkan, dan semua daun dipetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman induk yang dipangkas 30 cm merupakan perlakuan yang terbaik pada pemangkasan pertama. Pemeliharaan selanjutnya yang terbaik adalah setelah pucuk dipanen (2-3 cm), cabang dilengkungkan, dan semua daun pada cabang dipetik.
PENGARUH FUNGISIDA TERHADAP VIABILITAS BENIH LAMTORO (Leucaena leucocephala) Tati Suharti; Eliya Suita
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.2.77-82

Abstract

Benih bermutu tinggi yaitu benih yang mempunyai mutu fisik, fisiologis dan patologis. Salah satu upaya untuk mengurangi kerusakan akibat patogen benih, perlu dilakukan pengujian kesehatan benih selanjutnya dilakukan teknik pengendalian tepat. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh fungisida terhadap viabilitas benih lamtoro (Leucaena leucocephala). Metoda penelitian yaitu 1) identifikasi cendawan pada benih sehat, terinfeksi ringan dan terinfeksi berat 2) pengujian daya berkecambah 3) pengaruh perlakuan fungisida terhadap benih yang sehat dan terinfeksi ringan. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis cendawan yang ditemukan pada benih sehat adalah Aspergillus sp. (11%), Penicillium sp. (9%), Fusarium sp. (22%) dengan daya berkecambah sebesar 70,5%, pada benih terinfeksi ringan ditemukan Aspergillus sp. (51%), Penicillium sp. (51%), Fusarium sp. (30%) dengan daya berkecambah sebesar 19,5% sedangkan pada benih yang terinfeksi berat ditemukan Aspergillus sp. (99%), Penicillium sp. (99%), Fusarium sp. (40%) dengan daya berkecambah sebesar 0%. Perlakuan untuk benih yang sehat adalah dengan perendaman dalam air panas selama 24 jam. Perlakuan tersebut menghasilkan daya berkecambah 70,5% sedangkan untuk benih yang terinfeksi yaitu dengan merendam benih terlebih dahulu dalam air panas selama 24 jam kemudian dalam larutan benomil 0,2% selama 1 jam. Perlakuan tersebut mempunyai daya berkecambah 65,5%. Dengan demikian perlakuan untuk benih yang sehat adalah dengan perendaman dalam air panas selama 24 jam sedangkan untuk benih yang terinfeksi yaitu dengan merendam benih terlebih dahulu dalam air panas selama 24 jam kemudian dalam larutan benomil 0,2% selama 1 jam.
MODEL PRODUKSI BENIH MALAPARI (Pongamia pinnata Merril.) DI BATUKARAS, CIAMIS, JAWA BARAT NFN Danu; Sofwan Bustomi; Kurniawati Purwaka Putri
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.2.51-57

Abstract

Dalam pengembangan malapari (Pongamia pinnata Merril) sebagai penghasil bahan baku energi minyak nabati diperlukan benih bermutu dengan jumlah yang cukup dan berkelanjutan. Adanya model pendugaan produksi benih dapat membantu proses perencanaan produksi lebih akurat. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan model penduga produksi benih malapari (Pongamia pinnata Merril) di Desa Batukaras, Kabupaten Ciamis. Pohon contoh penghasil benih malapari dipilih secara purposive sebanyak 30 pohon menurut sebaran kelas diameter pohon yang ada di areal penelitian yaitu sebanyak 103 pohon. Setiap pohon contoh dilakukan pengukuran diameter pohon, tinggi total, tinggi bebas cabang dan diameter tajuk. Diameter pohon diukur pada ketinggian 130 cm dari permukaan tanah. Data produksi benih diperoleh dengan cara memetik seluruh polong setiap pohon contoh. Hasil penelitian mununjukkan bahwa diameter pohon (x2) dan diameter tajuk (x3) berkorelasi terhadap produksi polong malapari, sedangkan produksi benih hanya berkorelasi dengan diameter tajuk. Model penduga produksi benih malapari di Batukaras adalah Yb = -1050 + 482 x3 butir (r= 48,5% ).
IDENTIFIKASI DAN TEKNIK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT BENIH PULAI (Alstonia scholaris) Evayusvita Rustam; Naning Yuniarti; Tati Suharti
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.2.83-90

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengendalikan hama dan penyakit benih pulai yang terbawa dari lapangan. Identifikasi cendawan dilakukan dengan menginkubasi benih selama 7 hari, sedangkan untuk pengendalian terhadap hama dan penyakit benih diberi insektisida nabati dan kimia. Dari hasil identifikasi jenis cendawan pada benih pulai yaitu Aspergillus sp, Curvularia sp., Fusarium sp., Penicillium sp. dan Rhizopus sp. Persentase infeksi cendawan tertinggi pada benih pulai asal Nagrak (Aspergillus sp. sebesar 92%, Curvularia sp. 29% dan Fusarium sp. 21%), sedangkan persentase infeksi cendawan terendah pada benih pulai asal Jambi (Aspergillus sp. 2% dan Fusarium sp. 1%). Perlakuan terbaik yang dapat mengendalikan hama pada benih pulai adalah perlakuan yang diberi ekstrak daun suren dalam wadah plastik tertutup dan disimpan di ruang suhu kamar 270C selama 2 bulan. Pengendalian penyakit, terbaik pada benih adalah memberi bubuk kunyit ke dalam wadah plastik tertutup dan disimpan di lemari es 160C. Perlakuan tersebut menghasilkan daya kecambah masing-masing 70%.
PENGGUNAAN RHIZOBIUM DAN MIKORIZA DALAM PERTUMBUHAN BIBIT KALIANDRA (Calliandra callothyrsus) UMUR 5 BULAN) Rina Kurniaty; Sofwan Bustomi; Enny Widyati
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.2.59-64

Abstract

Kaliandra (Calliandra callothyrsus) merupakan salah satu jenis yang dapat dikembangkan sebagai kayu energi karena selain memiliki nilai kalor tinggi. Inokulasi dengan rhizobium dan mikoriza telah umum dikenal dapat meningkatkan mutu bibit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui infektivitas dan efektivitas rhizobium dan mikoriza terhadap pertumbuhan bibit kaliandra umur 5 bulan. Perlakuan yang diberikan adalah rhizobium 1 ml, mikoriza 2 g per bibit dan kombinasi keduanya serta perlakuan tanpa mikroba sebagai kontrol. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inokulasi rhizobium dengan dosis satu ml per bibit tidak infektif tetapi efektif untuk meningkatkan tinggi 57%, diameter 12,5% dan berat kering 186%. Sedangkan inokulasi mikoriza dengan dosis 2 g/bibit infektif tetapi tidak efektif. Inokulasi secara tunggal dapat meningkatkan tinggi sebesar 9%, menurunkan diameter sebesar 12,5% dan menurunkan berat kering tanaman sebesar 19%. Inokulasi bersamaan mikoriza dengan rhizobium menurunkan efektivitas rhizobium dalam meningkatkan pertumbuhan bibit tersebut. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan rhizobium atau mikoriza yang diisolasi dari kaliandra atau jenis lain tetapi terlebih dahulu sudah dilakukan uji kompatibilitas.

Page 1 of 1 | Total Record : 6