Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN KARAKTER FISIK POHON DAN PRODUKSI POLONG MALAPARI (Pongamia pinnata Merr.): STUDI KASUS DI ALAS PURWO – JAWA TIMUR Kurniawati Purwaka Putri; Pande Gede Putra
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.1.1-11

Abstract

Informasi potensi produksi buah/biji malapari sangat dibutuhkan dalam kaitannya dengan potensi ketersediaan bahan baku untuk produksi minyak bio-diesel. Salah satu teknik pendugaan potensi produksi buah/biji malapari dengan menghubungkan antara produksi buah/biji dengan karakter fisik pohon dalam suatu model persamaan regresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara karakter fisik pohon dengan produksi polong malapari (Pongamia pinnata Merr.) di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Analisis data dengan menggunakan uji korelasi untuk menguji tingkat keeratan antara karakter fisik pohon malapari (diameter batang dan tinggi total pohon) dengan jumlah polong. Untuk menduga jumlah polong dilakukan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan diameter batang pohon berkorelasi erat dengan jumlah polong (70,3%). Model persamaan regresi penduga jumlah polong malapari yang terbaik adalah model regresi liniear dengan bentuk persamaan matematik adalah Y = 11,46 + 0,016 D (R2-adj = 44,4%; Se = 9,4) yang mana Y adalah produksi polong (jumlah polong/pohon) dan D adalah diameter batang pohon setinggi dada (cm).
POTENSI PRODUKSI BUAH MINDI BESAR (Melia azedarach L.) PADA BEBERAPA KELAS DIAMETER BATANG Yulianti Bramasto; Kurniawati Purwaka Putri
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.1.29-36

Abstract

Mindi besar (Melia azedarach) mempunyai prospek untuk dikembangkan karena mempunyai pertumbuhan yang relatif cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kelas diameter terhadap produksi buah mindi besar, terdapat tiga kelas diameter yaitu 36,6 – 49 cm; 49,1 – 61,5 cm; dan 61,6 – 74 cm. Penelitian dilaksanakan di Desa Selaawi, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), untuk mengetahui tingkat keeratan dilanjutkan dengan analisis linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter batang berkorelasi nyata dan positif dengan produksi buah (p< 0,001) dengan nilai r = 0,589. Produksi buah mindi besar terendah dihasilkan oleh pohon berdiameter kecil (36,6 - 49,0 cm) dengan rata-rata produksi sebesar 32,67 ± 12,55 kg. Pendugaan potensi produksi buah mindi besar untuk lokasi Desa Selaawi dapat menggunakan model persamaan alometrik Log Y = -2.389 + 2.40 log X1 (R2adj=33,2; simpangan baku =0,19). Berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2adj), menunjukkan bahwa variasi yang terjadi pada produksi buah mindi besar sebesar 29.9 %- 33.2 % dipengaruhi oleh adanya variasi diameter batang pohon, dan sebesar 66,8% – 72,1 % adalah faktor-faktor di luar diameter. Produksi buah tertinggi dihasilkan dari pohon dengan diameter diatas 49,1 cm dengan rata-rata produksi per pohon diatas 67 kg.
MODEL PENDUGAAN POTENSI PRODUKSI BENIH ACACIA MANGIUM PADA BERBAGAI BENTUK SUMBER BENIH Yulianti Bramasto; Kurniawati Purwaka Putri; Dede Jajat Sudrajat
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.1.21-29

Abstract

Salah satu jenis tanaman hutan yang banyak diminati untuk dijadikan bahan baku industri kehutanan, khususnya industri pulp dan paper adalah Acacia mangium, sehingga kebutuhan benih berkualitas jenis ini cukup tinggi. Untuk itu telah dibangun berbagai model sumber benih jenis Acacia mangium, khususnya oleh Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan Bogor, diberbagai lokasi penanaman. Penanaman antara lain dilaksanakan di Kebun Benih Parungpanjang, Majalengka dan Gunung Kencana Banten. Bentuk sumber benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tegakan Benih Provenan di Parungpanjang dan Tegakan Benih Uji Multilokasi di Gunung Kencana dan Majalengka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model pendugaan potensi produksi benih Acacia mangium pada berbagai tipe sumber benih.Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan analisis regresi. Pendugaan potensi produksi berdasarkan peubah bebas yaitu diameter, tinggi, lebar tajuk dan jumlah cabang sedangkan peubah tetap adalah berat benih bersih dan berat benih kotor.Berdasarkan hasil uji t semua peubah bebas yang digunakan tidak berbeda nyata. Nilai korelasi pada setiap model sumber benih berkisar antara 0,179-0,409. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan peubah tinggi, diameter, lebar tajuk dan jumlah cabang dalam menduga potensi produksi benih Acacia mangium di tegakan benih provenan Parung Panjang, tegakan uji multilokasi Majalengka dan Gunung Kencana adalah berkisar 17,9 - 40,9%.
MODEL PRODUKSI BENIH MALAPARI (Pongamia pinnata Merril.) DI BATUKARAS, CIAMIS, JAWA BARAT NFN Danu; Sofwan Bustomi; Kurniawati Purwaka Putri
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2013.1.2.51-57

Abstract

Dalam pengembangan malapari (Pongamia pinnata Merril) sebagai penghasil bahan baku energi minyak nabati diperlukan benih bermutu dengan jumlah yang cukup dan berkelanjutan. Adanya model pendugaan produksi benih dapat membantu proses perencanaan produksi lebih akurat. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan model penduga produksi benih malapari (Pongamia pinnata Merril) di Desa Batukaras, Kabupaten Ciamis. Pohon contoh penghasil benih malapari dipilih secara purposive sebanyak 30 pohon menurut sebaran kelas diameter pohon yang ada di areal penelitian yaitu sebanyak 103 pohon. Setiap pohon contoh dilakukan pengukuran diameter pohon, tinggi total, tinggi bebas cabang dan diameter tajuk. Diameter pohon diukur pada ketinggian 130 cm dari permukaan tanah. Data produksi benih diperoleh dengan cara memetik seluruh polong setiap pohon contoh. Hasil penelitian mununjukkan bahwa diameter pohon (x2) dan diameter tajuk (x3) berkorelasi terhadap produksi polong malapari, sedangkan produksi benih hanya berkorelasi dengan diameter tajuk. Model penduga produksi benih malapari di Batukaras adalah Yb = -1050 + 482 x3 butir (r= 48,5% ).
PENGARUH SIFAT FISIK MEDIA DAN ZAT PENGATUR TUMBUH IBA PADA PERTUMBUHAN STEK KAYU BAWANG (Azadirachta excelsa L.) NFN Danu; Kurniawati Purwaka Putri
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.122 KB) | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.2.89-98

Abstract

Kebutuhan bahan baku kayu dari tahun ke tahun semakin meningkat sementara produksi kayu semakin menurun. Tanaman kayu bawang (Azadirachta excelsa L.) merupakan jenis alternatif prioritas dalam pembangunan hutan tanaman penghasil kayu. Teknik perbanyakan secara vegetatif stek merupakan salah satu teknik yang dapat memperbanyak bibit bermutu secara masal dan tepat waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik perbanyakan vegetatif stek jenis kayu bawang. Media campuran serbuk sabut kelapa + sekam padi (2:1, v/v) memiliki kerapatan lindak rendah (0,19 g/cc) dan kesarangan yang tinggi (88,48 %). Media ini dengan menggunakan IBA 50 ppm dapat menghasilkan persen stek berakar tanaman kayu bawang sebesar 95% dengan jumlah akar 2 buah dan jumlah daun 2 helai.
PENGARUH ZAT PENGATUR TUMBUH IBA TERHADAP KEBERHASILAN STEK PUCUK KALIANDRA (Calliandra calothyrsus Meisner) Kurniawati Purwaka Putri; NFN Danu; Sofwan Bustomi
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2014.2.1.49-58

Abstract

Energi biomasa berupa kayu dapat membantu memenuhi kebutuhan energi masyarakat pedesaan. Kaliandra (Calliandra calothyrsus Meisner) merupakan jenis kayu keras yang memiliki tekstur cukup padat, mudah kering dan sifatnya mudah terbakar, sehingga sangat ideal sebagai sumber energi berbasis biomasa seperti pelet kayu, kayu bakar dan kayu arang. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman penghasil kayu energi diperlukan teknik perbanyakan klon-klon unggul yang hanya dapat dilakukan dengan menggunakan teknik vegetatif diantaranya penyetekan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ZPT IBA yang terbaik untuk perbanyakan stek pucuk C. calothyrsus. Perbanyakan kaliandra dapat dilakukan tanpa penambahan ZPT IBA dengan persen berakar dan jumlah akar yang dihasilkan sebesar 88,76 % dan 3 buah. Pemberian ZPT IBA 750 ppm dapat meningkatkan jumlah akar 25 buah dengan persen berakar 76,25% pada stek pucuk kaliandra.
METODA PEMBERSIHAN BENIH, PENGARUH IRADIASI SINAR GAMMA (60 CO) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN SEMAI SERTA PERUBAHAN BIOKIMIA BENIH GELAM (Melaleuca leucadendron) Muhammad Zanzibar; Kurniawati Purwaka Putri
Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan
Publisher : Forest Tree Seed Technology Research & Development Center (FTSTRDC)/ Balai Penelitian dan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/bptpth.2022.10.1.119-130

Abstract

Benih gelam (M. leucadendron) berukuran sangat kecil. Umumnya antara benih dan kotoran sulit dibedakan secara visual sehingga dibutuhkan upaya pembersihan dalam meningkatkan mutu fisik dan fisiologisnya. Iradiasi benih dengan sinar gamma dosis rendah dapat meningkatkan kapasitas perkecambahan dan kualitas semai, namun pada dosis tinggi dapat bersifat menghambat. Penelitian ini terdiri dari 2 percobaan, yaitu : (1) Metoda pembersihan benih gelam dengan menggunakan ayakan (2) Pengaruh iradiasi benih terhadap perkecambahan, pertumbuhan semai dan perubahan biokimia benih. Kedua percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metoda pembersihan benih gelam terbaik diperoleh jika benih lolos dari ayakan ukuran 210 μm (L210 = 70 mesh); jumlah kecambah per 0,1 gram meningkat lebih dari 343,78 % dibanding tanpa pengayakan (kontrol).  Iradiasi sinar gamma hingga dosis 960 Gy tidak mempengaruhi perkecambahan.  Prosentase hidup semai akan menurun secara drastis pada dosis 480 – 960 Gy.  Dosis iradiasi 15 Gy meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter semai, masing-masing 193,33 dan 73,58% dibanding kontrol.  Komponen utama biokimia benih gelam segar adalah karbohidrat (80,35%).  Penuaan benih gelam mulai terjadi setelah paparan dosis lebih besar 15 Gy yang diindikasikan mulai munculnya kandungan lemak.     
Karakterisasi Fungi Basidiomycota di Areal Kampus Institut Pertanian Bogor Kurniawati Purwaka Putri; Sedek Karepesina; Amandita Lintang Rumondang; Ivan Permana Putra
Konservasi Hayati Vol 19 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/hayati.v19i2.29388

Abstract

Bogor Agricultural University (IPB University) is one of the campuses in Indonesia that still has large green open spaces with various tree vegetation. These environmental conditions strongly support the growth of macrofungi. The diversity of macrofungi at IPB University has been previously reported. However, most of the existing reports are not equipped with microscopic identification characteristics. This study aims to explore the diversity of Basidiomycota in the IPB University and to characterize the mushroom fruiting bodies macroscopically and microscopically. The method used is foraging which is then followed by identification based on macroscopic and microscopic characteristics. The results of this study confirmed that the Basidiomycota found included Psathyrella sp., Phallus indusiatus, and Coprinellus section Disseminati. The current work adds data on the diversity of fungi in the IPB University campus area as one of the green campuses in Indonesia. Regular monitoring efforts still need to be carried out in various other areas within the IPB University campus.