cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Konstruksi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 105 Documents
Search results for , issue "Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi" : 105 Documents clear
Analisis Biaya dan Waktu menggunakan Metode Earned Value Concept pada Proyek Mbe Well Hook Up Ganjar Jojon Johari; Nadia Nur Islami
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.973

Abstract

Earned Value merupakan salah satu metode pengelolaan proyek yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan waktu. Tujuan metode ini untuk memprediksi keterlambatan dan memprediksi seberapa besar biaya tambahan dan total biaya keseluruhan proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Laporan kemajuan proyek diolah untuk mendapatkan, ACWP, BCWS, dan BCWP. Proyek Well Hook Up ini dikerjakan dengan nilai kontrak Rp. 1.052.042.594,43 dengan waktu pelaksanaan 116 hari. Pada minggu ke-6 progress rencana adalah RP. 480.903.472,85 (45,71%) sedangkan progres aktualnya Rp. 417.733541,91 (39,71%) sehingga ada selisih progress sebesar 6%. Dari analisis perhitungan yang dilakukan dari aspek biaya pada minggu ke – 6 didapatkan proyeksi total biaya sampai akhir proyek atau adalah Rp. 920.601.392,20 sedangkan anggaran yang tersedia Rp. 1.052.042.594,43 sehingga kontraktor mendapatkan keuntungan Rp. 131.441.202,23. Dari aspek waktu pada pelaporan minggu ke – 6 didapatkan proyeksi waktu pelaksanaan pekerjaan sampai akhir proyek atau Estimate At Schedule (EAS) = 129 hari sehingga pekerjaan ini mengalami keterlambatan selama = 13 hari kalender.
Analisis Lentur Balok Beton Dengan Bundel Tulangan Ajis Sidiq Gumilar; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.987

Abstract

Baja pada balok beton merupakan salah satu kombinasi antara beton yang memiliki kuat tekan yang tinggi dan baja tulangan yang memiliki kuat tarik yang tinggi sehingga jika disatukan akan menghasilkan kombinasi yang kuat. Akan tetapi kadang seorang arsitektur memerlukan balok yang dimensinya lebih kecil sehingga perlu dilakukan penempatan tulangan dengan cara Bundel. Hal ini diperlukan karena batasan dimensi elemen struktur. Dengan Bundel tulangan akan menghasilkan elemen struktur yang lebih kecil dan memudahkan dalam proses pemadatan adukan beton. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif yang mana penelitian ini banyak membahas angka-angka. Penelitian yang dilakukan yaitu menghitung kapasitas momen pada balok beton dengan bundel tulangan dan membandingannya dengan perhitungan kapasitas momen pada balok beton yang dipasang tulangan secara biasa. Hasil daripembahasan penelitian ini yaitu nilai kapasitas momen balok beton dengan dengan bundel tulangan lebih besar dari balok beton dengan tulangan biasa. Dimana nilai yang didapat (ᶲMn) sebesar 2.232 KN.m untuk balok beton dengan bundel tulangan dan (ᶲMn) sebesar 1.989 KN.m untuk balok beton dengan tulangan biasa. Maka selisih nilai kapasitas momen tersebut sebesar 12.22% lebih besar balok beton dengan bundel tulangan
Pengujian Kuat Tekan Mortar dengan Campuran Pasir Ladot Muhammad Shofwan Ali; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.988

Abstract

Mortar merupakan material pelengkap bangunan untuk merekatkan pekerjaan pasangan batu bata, batako dan plesteran. Bahan pengikat mortar wajib memiliki kekentalan standar dalam memastikan strength dan dapat menahan gaya tekan akibat beban yang bekerja. Metode yang dipakai yaitu metode eksperimental, untuk bahan yaitu semen, air, dan pasir dengan perbandingan 1pc:2psr, 1pc:4psr dan 1pc:6psr. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh mortar terhadap kombinasi pasir Ladot dibandingkan pasir Kuyamut serta pengaruh terhadap kuat tekan umur 3 dan 28 hari. Berdasarkan hasil kuat tekan umur 28 hari yaitu 1pc : 2psr pasir Ladot 18,67 MPa dan pasir Kuyamut 22 MPa, persentase perbandingan 17,86%, 1pc:4psr pasir Ladot 16,67 MPa dan pasir Kuyamut 20,67 MPa, persentase perbandingan 24,00%, 1pc:6psr pasir Ladot 14,67 MPa dan pasir Kuyamut 17,33 MPa, persentase perbandingan 18,18%. Pengaruh mortar terhadap perbandingan umur 3 dan 28 hari mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 1pc:2psr 100,00%, 1pc:4psr 150,00%, 1pc:6psr 214,00%. Berdasarkan hasil penelitian maka layak untuk dipergunakan.
Analisis Pengendalian Waktu dengan Earned Value Concept Pembangunan Rumah Susun Jawa Barat 2 TA. 2019 Universitas Garut Ajat Jatnika; Ganjar Jojon Johari
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.990

Abstract

Pada tahun 2019 dinas PU melaksanakan pembangunan Rumah Susun Jawa Barat 2 TA. 2019 Universitas Garut, pada proses pelaksaan proyek gedung tersebut banyak hambatan dan kendala yang terjadi salah satunya adalah keterlambatan dalam menyelesaikan proyek. Pada pelaksanaannya proyek tersebut mengalami kemunduran jadwal pelaksanaan karena faktor tertentu. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut tujuan penelitian ini adalah menganalisa penyimpangan jadwal dan biaya pada proyek Rumah Susun Jawa Barat 2 TA. 2019 Universitas Garut dan menganalisa waktu yang diperlukan untuk menyelasaikan proyek Rumah Susun Jawa Barat 2 TA. 2019 Universitas Garut. Analisis deskriptif diambil dari data sekunder yang didapatkan langsung dari objek penelitian melalui wawancara terbuka, dimana akan dilakukan analisa lalu dihubungkan dengan hasil analisis kuantitatif dengan konsep earned value untuk menguatkan hasil penelitian. Dari hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai BCWS berada di atas nilai BCWP pada minggu ke-1 sampai minggu ke-12 hal tersebut menunjukan indikator nilai hasil dari sudut pandang nilai pekerjaan tidak sama dengan jadwal kegiatan yg direncanakan pada minggu ke-4,5,7,8, dan 12 bahwa nilai BCWP telah tertinggal dibandingkan dengan nilai BCWS, yang berarti terdapat beberapa kegiatan yang belum dikerjakan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Sedangkan untuk penyimpangan jadwal dan biaya berdasarkan hasil analisis SV (Schedule Varians) menunjukan tanda negatif (-) sedangkan CV (Cost Varians) menunjukan hasil positif (+) artinya pekerjaan selesai terlambat namun anggaran yang keluar sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Kinerja Proyek (SPI) dan Cost Performance Indeks (CPI) menggunakan elemen nilai hasil menunjukan bahwa proyek tersebut masih untung meskipun terjadi keterlambatan. Analisa Estimation Temporary Schedule (ETS) menunjukan bahwa pada minggu ke-1 sampai minggu ke-12 indeks jadwal proyek sangat buruk karena SPI belum mencapai angka 1 (<1), hal tersebut memperlihatkan kinerja proyek saat pelaksanaan proyek tidak baik. Sehingga perkiraan waktu total proyek adalah 33 minggu karena banyak bobot aktual jauh dengan bobot rencana.
Analisis Optimalisasi Perencanaan Kembali Durasi dan Biaya Proyek menggunakan Metode Pertukaran Waktu dan Biaya Hari Sanjaya; Ganjar Jojon Johari
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.991

Abstract

Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadi lebih kompleks dan rumit sehingga membutuhkan kecermatan pada perencanaan manajemen proyek. Keberhasilan ataupun kegagalan suatu proyek konstruksi dapat dikatakan te aku pada tiga hal, yaitu waktu, biaya, dan, mutu serta dapat terhindar dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Untuk menghindari adanya keterlambatan penyelesaian proyek, maka dilakukan upaya percepatan pelaksanaan proyek menggunakan metode Time Cost Trade Off dengan alternatif penambahan tenaga kerja. Metode yang digunakan yaitu dengan cara analisis peningkatan produktifitas harian pekerjaan sehingga nantinya berdampak pada berkurangnya waktu dan penambahan tenaga kerja, kebutuhan bahan, dan penggunaan alat sesuai dengan hasil perhitungan. Hasil dari analisis perhitungan yang didapat bahwa dengan alternatif yang digunakan membuat waktu pelaksanaan pekerjaan proyek dapat dipercepat dari waktu normal 514 hari kerja menjadi 484 hari kerja tanpa mengalami penambahan biaya, akibat dari pertukaran durasi crash dengan penambahan biaya pekerja, bahan, dan peralatan. Dengan nilai efektifitas waktu yang dihasilkan sebesar 0,33% dan efisiensi biaya 0% karena tidak ada penambahan biaya.
Analisis Manajemen Risiko K3 Pekerjaan Jalan Tol Cisumdawu Phase III Eko Walujodjati; Satrio Putra Rahadian
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.874

Abstract

Jalan bebas hambatan cisumdawu phase III yang sedang dibangun terbentang dari cileunyi hingga rancakalong, dalam proyek ini peneliti memfokuskan penelitian pada analisis pekerjaan bagaimana cara mengidentifikasi mencegah, mengevaluasi serta mengendalikan resiko resiko pada keselamatan dan kesehatan kerja. Pada analisis risiko dapat menggunakan cara menstukturkan terlebih dahulu factor yang berisiko untuk lebih memudahkan peneliti menggunakan metode SPSS (Statistical Program For Social Science) dimana nilai dari dampak frekuensi dari tingkat risiko tersebut. Hasil analisis dari SPSS kemudian dituangkan dalam bentuk analisis pada proses pelaksaannya hal ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah risiko serta tingkat kepentingan risiko berdasarkan risiko yang terjadi dilapangan. Rekapitulasi tanggapan responden mengenai analisis pekerjaan pembangunan jalan tol cisumdawu phase III yaitu Identifikasi bahaya 63,27% yang dikategorikan kuat, pencegahan risiko 62,00% yang dikategorikan kuat, evaluasi risiko 63,00% yang dikategorikan kuat, pengendalian risiko 68,10% yang dikategorikan kuat dan empati yang dikategorikan kuat.
Analisis Perbandingan Pengaruh Sedimentasi Terhadap Penyaluran Debit di Daerah Irigasi Cimanuk Kabupaten Garut Sulwan Permana; Husni Mubarok
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.877

Abstract

Daerah Irigasi Cimanuk adalah sebuah sistem irigasi yang terletak di daerah Bayongbong Kabupaten Garut Jawa Barat. Daerah irigasi Cimanuk mengaliri areal pertanian seluas 874 ha milik masyarakat Bayongbong dan sekitarnya. Sumber air utama yang diambil berasal dari sungai Cimanuk dengan menggunakan sistem ambang tetap melintang pada bagian sungai Cimanuk ini. Jaringan irigasi yang dibangun termasuk ke dalam jaringan irigasi semi teknis, dimana sistem jaringan dan pembuangan tidak sepenuhnya dibangun terpisah. Dalam upaya pengambilan air yang berasal dari sungai, maka bukan berarti tidak terdapat masalah atau hambatan yang berarti terhadap jaringan irigasi yang digunakan. Masalah yang sering timbul adalah terbawanya material dasar yang membuat semakin banyaknya pengendapan khususnya pada kantong lumpur dan akhirnya berpengaruh terhadap penyaluran debit. Maka dari itu pada penelitian kali ini dihitung secara metode empiris dengan menggunakan perbandingan 3 metode perhitungan dan juga sebagai perbandingan pada penelitian sebelumnya. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu persamaan Mayer Peter Muller, Frijilink, dan juga Shen and Hung. Dalam perhitungan dengan menggunakan ketiga metode tersebut titik tinjau yang dihitung adalah bagian kantong lumpur. Hasil dari perhitungan tersebut berupa kebutuhan air rata-rata per tahun yaitu sebesar 1,332 lt/dt/ha, hasil angkutan sedimen metode Mayer Peter Muller sebesar 335,94 m3/hari, Frijilink sebesar 401,76 m3/hari, dan Shend and Hung sebesar 2,4 m3/hari. Sedangkan dampak sedimentasi terhadap penyaluran debit diperoleh nilai Mayer Peter Muller sebesar 9,430%, Frijilink 11,292%, dan Shen and Hung sebesar 0,067%. Menunjukan bahwa penelitian sebelumnya dengan menggunakan metode Mayer Peter Muller pada tahun 2016, dan penelitian yang sama kali ini pada tahun 2021 menghasilkan perbedaan yang jauh drastis.
Analisis Nilai Kapasitas Beton Prategang Tipe-I Jembatan Cimanuk Maktal Nurhayati Iqbaliah; Roestaman Roestaman; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.884

Abstract

Jembatan Cimanuk Maktal merupakan salah satu prasana untuk dilewati orang dan transfortasi yang melewati sungai Cimanuk. Jembatan ini merupakan konstruksi baru sehingga perlu pengecekan terhadap nilai kapasitan yang dimiliki jembatan tersebut. Jembatan Cimanuk Maktal merupakan jembatan balok prategang tipe-I. Peneliti melakukan analisa perhitungan pada eksisting jembatan menggunakan metode rating factor (RF) pada saat inventory dan operating. Untuk perhitungan rating factor mengacu pada Pedoman Penentuan Nilai Kapasitas Jembatan dari Dirjen Bina Marga, dan untuk perhitungan analisa penampang dipandu dari Perencanaan Struktur Beton Jembatan dari RSNI-12-2004. Dari penelitian tersebut didapat bahwa jembatan tersebut dapat dikatakan aman dan sudah layak digunakan, karena nilai kapasitas yang didapat dari analisa perhitungan melebihi dari nilai kapasitas ijin. Dimana, nilai RF berdasarkan Inventory akibat momen 1,7 > 1 dan akibat gaya geser 1,3 > 1. Juga nilai RF berdasarkan Operating akibat momen 2,02 > 1 dan akibat gaya geser 1,9 > 1.
Kinerja Simpang dan Upaya Penanganan Pada Bundaran Simpang Lima di Kabupaten Garut Ida Farida; Nizar Rahman
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.886

Abstract

Seiring berjalannya waktu di Garut Kota sering terjadi kemacetan lalu lintas. Salah satu titik kemacetan yang ada di Garut terjadi di Bundaran Simpang Lima yaitu pada ruas Jl. Otto Iskandardinata, Jl. Terusan Pembangunan, Jl. Cimanuk, Jl. Pembangunan dan Jl. Patriot. Tujuan penelitian dari ini untk menganalisis knerja bundaran, mengetahui volume lalu lintas tertinggi serta memberikan solusi terhadap kemacetan di Bundaran Simpang Lima Garut. Pengumpulan data dilakukan dengn survei langsung lapangan pada ke 5 pendekat selama 3 minggu per 3 hari pada pukul 06.OO WIB – 18.OO WIB. Analisis kinerja bundaran dilakukan dengan metode pendekatan kuantitatif merujuk pada MKJI (1997) dan PKJI (2014). Hasil kinerja bundaran pada Bundaran Simpang Lima memiliki nilai kapasitas jalinan terbesar sebesar 124990 smp/jam yaitu pada jalinan CD (Jl. Cimanuk), nilai tundaan rata-rata bundaran sebesar 5,5 det/smp, sedangkan untuk derajat kejenuhan terbesar yaitu pada jalinan DE (Jl. Pembangunan) di Bundaran Simpang Lima sebesar 0,77 dimana pengemudi memiliki keterbatasan untuk memilih kecepatan, pindahl ajur dan mendahului. Volume tertinggi yaitu pada jalinan AB (Jl. Otista) sebesar 17687 smp/jam. Dalam mengatasi kemacetan di Bundaran Simpang Lima pemerintah daerah harus tetap siaga untuk mempersiapkan melakukan manajemen lalu lintas pada jalinan yang sudah mulai mengalami kepadatan lalu lintas seperti pelebaran jalan dan hambatan samping (menyediakan tempat parkir khusus) agar tidak terjadi kepadatan lalu lintas di bahu jalan yang memang menyebabkan terjadinya kemacetan.
Analisa Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Infrastruktur di Kabupaten Garut Ganjar Jojon Johari; Acep Gunawan
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.887

Abstract

Menuju era globalisasi keberadaan pembangunan infrastruktur sangat mutlak diperlukan. Selain dapat mengubah suatu negara menjadi lebih maju dan subur makmur rakyatnya, negara mampu menyamakan diri dengan negara lain. Walau begitu pembangunan infrastruktur khususnya dibidang Sumber Daya Air (SDA) PUPR Garut selalu ada hambatan yang mengiringi proses pelaksanaan proyek tersebut. Keterlambatan proyek keterlambatan umumnya akan menimbulkan kerugian baik bagi pemilik maupun kontraktor karena akan mengakibatkan pemborosan biaya maupun kerugian pada pihak proyek swasta akibat bertambahnya waktu serta tenaga. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk mengidentifikasi Factor yang mempengaruhi keterlambatan proyek infrastruktur dikabupaten Garut.Tahapan dalam penelitian ini dimulai dengan mengidetifikasi factor yang mempengaruhi proyek infrastruktur. Methode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan hasil didapatkan yaitu 35 sub variable dari 5 variable factor yang mempengaruhi keterlambatan proyek infrastruktur dikabupaten Garut. . Dari 5 variable yang di teliti, ternyata memiliki pengaruh signifikan terhadap keterlambatan proyek infrastruktur dikabupaten Garut. Factor dominan yang menjadi penyebab keterlambatan proyek infrastructure adalah. Factor Tenaga Kerja dengan sub variable secara yang dominan yaitu: Kurangya keterampilan Tenaga Kerja (0,038), disusul Terjadinya kekurangan tenaga yang mumpuni (0,036), Terjadinya pemogokan tenaga (0,034), terjadinya kecelakaan kerja (0,036), buruknya kualitas pengerjaan (0.034), dan kurangnya staff yang berpengalaman/ mumpuni (0,034).

Page 4 of 11 | Total Record : 105