Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan
KHIZANAH AL-HIKMAH adalah jurnal yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sejak Januari 2013. Terbit dua kali setahun pada bulan Januari – Juni dan Juli – Desember. Berisi tulisan ilmiah dan hasil penelitian dalam bidang Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan.
Articles
8 Documents
Search results for
, issue
" Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Perpustakaan Khizanah Al-Hikmah"
:
8 Documents
clear
Menakar Peranan Pustakawan dalam Implementasi Teknologi Informasi di Perpustakaan
Nugrohoadhi, Agung
Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi KHIZANAH AL-HIKMAH Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Perpustakaan Khizanah Al-Hikmah
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pustakawan dalam era teknologi informasi ini perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi era perpustakaan digital. Kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan ini amat diperlukan karena pemustaka sendiri tentunya mengharapkan layanan yang berorientasi pada teknologi maju sehingga keakuratan data dan kecepatan informasi dapat diperoleh. Khususnya pada perpustakaan yang melayani lembaga perguruan tinggi akan selalu berkembang baik jumlah koleksi, fasilitas maupun pengembangan profesionalisme para pustakawan. Dalam mendukung aktivitas kegiatan ini perpustakaan diharapkan akan selalu sigap dalam menyiapkan kebutuhan pemustaka sehingga koleksi yang disediakan mampu mengimbangi kebutuhan informasi yang diperlukan.
Information Poverty: Kemiskinan Informasi dan Peranan Perpustakaan dalam Pengentasannya
Himayah, Himayah
Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi KHIZANAH AL-HIKMAH Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Perpustakaan Khizanah Al-Hikmah
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Information and communication technology (ICT) plays an important role in classifying the world in information richand information poor. Poverty is not only limited information by "people who mastered the technology" and "people who do not master the technology". More complex phenomenon, including language and cultural diversity issues, level of education and the ability to access information and take advantage of that information. There are several factors that cause information poverty. Among othersare access to information , socio-economic factors and the factor of information infrastructure and information context of each individua . To overcome the problem, the solutionsare the presence of informationequality, and information literacy skills. Information literacy is a set of skills to know when an information is needed, and where the information located, evaluation and the use of the information effectively. Good library can play its role in nformation equality and sharing, by providing various forms of means of information and all of them can be freely and widely used by those who need it.
Penggunaan Air Conditioner sebagai Aspek Pencegahan terhadap Kerusakan Bahan Pustaka
Muliyadi, Irvan
Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi KHIZANAH AL-HIKMAH Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Perpustakaan Khizanah Al-Hikmah
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penggunaan AC di perpustakaan dapat mengurangi kerusakan buku dan manuskrip yang disebabkan oleh panas. Secara praktis AC dapat mengontrol temperatur dan kelembaban serta membersihkan udara. Ada 4 fungsi dari AC yaitu fentilasi, filterasi, pengontrolan temperatur, dan pengontrolan kelembaban.
Desain Gedung Perpustakaan Perguruan Tinggi (Antara Fungsi dan Nilai Estetika)
Fahmi, Yusri
Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi KHIZANAH AL-HIKMAH Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Perpustakaan Khizanah Al-Hikmah
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Aspek fungsional dan estetika merupakan dua hal yang sangat penting dalam membangun sebuah gedung perpustakaan. Upaya menghadirkan gedung perpustakaan yang fungsional dan sarat nilai estetika dibutuhkan kerjasama sinergis antara pengelola gedung, yaitu pustakawan dengan arsitek dan para pengambil kebijakan di perguruan tinggi. Desain interior perpustakaan yang mengintegrasikan nilai-nilai estetika akan berdampak terhadap pemanfaatan jasa perpustakaan oleh pengguna. Kondisi ruang perpustakaan berkorelatif positif dengan minat menggunakan perpustakaan. Semakin baik kondisi ruang perpustakaan, semakin tinggi minat menggunakan jasa layanan perpustakaan. Semakin buruk kondisi ruang perpustakaan semakin rendah minat pemakai jasa layanan perpustakaan.
Persepsi Mahasiswa Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Tentang Ilmu Perpustakaan dan Profesi Pustakawan
Irsan, Irsan
Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi KHIZANAH AL-HIKMAH Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Perpustakaan Khizanah Al-Hikmah
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ilmu Perpustakaan merupakan pendidikan yang bertujuan untuk melahirkan pustakawan yang profesional. Persepsi mahasiswa perpustakaan terhadap ilmu perpustakaan sebagai disiplin ilmu menunjukkan bahwa adanya ketertarikan untuk belajar di jurusan ini, sebagai dsiplin ilmu yang multidispliner sehingga banyak mata kuliah yang berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya. Meskipun bagi mahasiswa semester junior yakni 1 dan 3 belum menunjukkan persepsi yang menarik baginya dari ilmu perpustakaan sebagai disiplin ilmu, sebab memang pada semester tersebut mata kuliah jurusan masih sedikit yang didapatkan.Untuk mahasiswa senior (semester 5 dan7) dan mahasiswa transfer dapat dikatakan bahwa persepsi awal tentang ilmu perpustakaan yang sebelumnya sama dengan pada saat mahasiswa junior, secara perlahan-lahan berubah dan menunjukkan persepsi akan ketertarikannya belajar Ilmu Perpustakaan dan semakin percaya diri terhadap jurusannya.Selanjutnya untuk persepsi mahasiswa ilmu perpustakaan terhadap pustakawan sebagai profesi menunjukkan adanya kepercayaan bahwa masa depan profesi pustakawan sangat urgen dalam era teknologi informasi dan kelimpahan informasi, apalagi peluang untuk menjadi pustakawan sangat terbuka karena masih banyak perpustakaan yang belum dikelola oleh tenaga yang ahli dibidangnya yakni pustakawan. Selain itu pada dasarnya profesi pustakawan sama dengan profesi lainnya. Dalam persepsi mereka pula, Mahasiswa perpustakaan sangat mengharapkan adanya perhatian yang lebih oleh pemerintah, penyelenggara pendidikan perpustakaan, institusi perpustakaan, asosiasi profesi, dosen dan alumni untuk melakukan upaya peningkatan dan pengembangan dalam berbagai aspek yang selama ini menjadi kelemahan sehingga kedepannya ilmu perpustakaan dan profesi pustakawan semakin maju dan bermartabat.
Peranan Intermediary dalam Sistem Temu Balik Informasi
Pattah, Sitti Husaebah
Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi KHIZANAH AL-HIKMAH Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Perpustakaan Khizanah Al-Hikmah
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Dalam sistem temu balik informasi, pemakai merupakan salah satu sub sistem utama dalam keseluruhan sistem tersebut. Karena adanya kebutuhan informasi, maka sistem temu kembali informasi diciptakan. Sistem temu balik informasi bertujuan untuk menemukan dokumen yang relevan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan informasi. Adanya kebutuhan informasi yang terpenuhi, maka timbul perilaku informasi untuk mencari informasi. Perilaku tersebut ditunjukkan dalam bentuk keterampilan yang dapat diamati atau tidak dan merupakan salah satu bagian dari perwujudan sikap. Perilaku pencarian informasi dapat dilihat dari hubungan dengan sumber-sumber informasi baik secara langsung maupun melalui perantara (intermediary). Intermediary ini memegang peranan penting untuk membantu mendiagnosis permasalahan pengguna (end-user) atau memformulasi ulang pertanyaan pengguna sehingga dapat diterapkan dalam teknik-teknik penelusuran informasi.
Perpustakaan Sekolah dalam Menanamkan Budaya Membaca
Umar, Touku
Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi KHIZANAH AL-HIKMAH Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Perpustakaan Khizanah Al-Hikmah
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sesuai dengan fungsinya, perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber belajar. Maka koleksi perpustakaan sekolah yang ideal yaitu dapat mendukung kurikulum atau proses belajar mengajar di sekolah. Pelaksanaan kurikulum 2013 yang menekankan pada kontekstual kemudian diimplementasikan sekolah dengan pembelajaran aktif, mengharuskan pengelola perpustakaan untuk menyediakan ragam bacaan sehingga peserta didik dapat lebih berkreasi melalui kegiatan membaca. Dengan budaya membaca, peserta didik dapat memahami situasi dan masalah dari berbagai sudut pandang.
Membangun Inovasi di Perpustakaan Perguruan Tinggi Melalui Konsep KM (Knowledge Management)
Almah, Hildawati
Jurnal Ilmu Perpustakaan & Informasi KHIZANAH AL-HIKMAH Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Ilmu Perpustakaan Khizanah Al-Hikmah
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penerapan KM ke dalam sistem perpustakaan perguruan tinggi dilakukan sebagai upaya dan inovasi dalam mendukung Tridarma Perguruan Tinggi. Melalui konsep Knowledge Management dapat melakukan proses penciptaan pengetahuan baru di dalam organisasi perpustakaan. Hal ini akan menuntut manajemen perpustakaan untuk mengadakan penyesuaian dalam berbagai hal, baik pada aspek sistem, organisasi, kultur, sumber daya perpustakaan, dan aspek lain. Sehingga perpustakaan tidak akan ditinggalkan atau tertinggal dari proses perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat akademik. Untuk menerapkan konsep knowledge management di perpustakaan ada beberapa dukungan dan sarana yang dibutuhkan, yaitu sistem atau organisasi yang baik, budaya organisasi, baik pada staf atau pemustaka, dan adanya alat (tool) sebagai sarana berbagi (sharing) informasi di perpustakaan.