cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Peternakan Indonesia
Published by Universitas Andalas
ISSN : 19071760     EISSN : 24606626     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) "Indonesian Journal of Animal Science". Jurnal Peternakan Indonesia (JPI) diterbitkan oleh Fakultas Peternakan Universitas Andalas, sebagai media publikasi hasil penelitian, pengkajian dan pendalaman literatur tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang peternakan dan kehewanan. JPI diterbitkan untuk menyempurnakan dan melanjutkan Jurnal Peternakan dan Lingkungan (JPL) yang telah ada semenjak bulan Oktober 1994. JPI diterbitkan tiga kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober. Tulisan/karya ilmiah yang diterima belum pernah dipublikasikan atau tidak sedang dipertimbangkan untuk dipublikasikan di jurnal lain.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia" : 7 Documents clear
Kondisi Ekonomi Rumahtangga Peternak Penggemukan Sapi Potong Pada Peternakan Rakyat di Kabupaten Kupang E. Sunarto; O.H. Nono; U.R. Lole; Y.L. Henuk
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.18.1.21-28.2016

Abstract

Pengembangan ternak sapi potong yang digalakkan oleh pemerintah dengan mencanangkan program swasembada daging pada tahun 2014 bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi potong sehingga dapat bersaing dengan sapi impor. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu provinsi yang diarahkan untuk pengembangan peternakan melalui plasma nutfah dan penggunaan teknologi peternakan. salah satu ciri dari usaha peternakan rakyat adalah orientasinya belum sepenuhnya bersifat bisnis dan biasanya dilakukan sebagai usaha sambilan yang tidak terlalu mementingkan keuntungan secara finansial. Pendapatan nyata lebih besar akan diperoleh pada saat lama waktu pemeliharaan 6 bulan atau dibawah nilai rataan dan selanjutnya cenderung terjadi penurunan dengan semakin bertambah panjangnya lama waktu pemeliharaan yang dilakukan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi ekonomi rumahtangga peternak penggemukan sapi potong pada peternakan rakyat di Kabupaten Kupang, meliputi 3 (tiga) kecamatan sebagai berikut: a) Kecamatan Amarasi Timur, b) Kecamatan Kupang Timur, dan c) Kecamatan Amarasi Barat.  Pemilihan kelompok peternak contoh secara acak sederhana sebanyak dua kelompok dari tiap kecamatan dimana setiap kelompok terdiri dari 20 orang petani peternak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan usaha ternak sapi potong pola penggemukan adalah Rp. 10,626,667,-/tahun/peternak dengan besaran kontribusi sebesar 44,15 % dari total pendapatan  rumahtangga.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggemukan sapi potong di tingkat peternakan rakyat di Kabupaten Kupang merupakan sumber pendapatan  utama di tingkat responden.
Kombinasi Abu Kayu dan Kapur pada Proses Pengasinan terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Nilai Organoleptik Telur Asin D. Novia; S. Melia; Mutiara Mutiara
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.18.1.29-35.2016

Abstract

Proses pengasinan akan mengubah telur itik menjadi telur dengan kandungan mineral, dan organoleptik yang meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh kombinasi abu kayu dan kapur pada proses pengasinan terhadap kadar kolesterol, NaCl, kalsium, lemak, air, pH, dan organoleptik telur asin. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuannya adalah kombinasi abu kayu dengan kapur : A (4-0), B (3-1), C (2-2), D (1-3) dan E (0-4). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kombinasi abu kayu dan kapur berpengaruh terhadap kadar NaCl, kalsium, pH tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak, air, dan nilai organoleptik. Perlakuan terbaik adalah kombinasi abu kayu dan kapur (2-2) dengan kadar NaCl 3,69±0,47%, kalsium 1,72±0,06%, lemak 13,94±1,28%, air 70,96±0,92%, pH 6,91±0,17, warna 2,16, aroma 2,24 dan rasa 2,20 (suka).
Evaluasi Kelahiran Pedet Sapi Perah di Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturraden N.U. Aprily; P. Sambodho; D.W. Harjanti
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.18.1.36-43.2016

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengevaluasi kelahiran pedet sapi perah dengan indikator jumlah kelahiran jantan dan betina, lama kebuntingan dan bobot lahir sapi yang dipelihara oleh Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BBPTU HPT) Baturraden, Purwokerto. Penelitian dilaksanakan bulan April 2015. Materi penelitian adalah data rekording kelahiran sapi perah mulai dari tahun 2010 hingga April 2015. Data rekording memuat informasi nomor identitas pedet, tanggal IB (Inseminasi Buatan), tanggal kelahiran, bobot lahir dan jenis kelamin pedet. Parameter yang diamati adalah jumlah kelahiran dan kegagalan lahir, bobot lahir dan jenis kelamin. Sedangkan  lama kebuntingan dihitung mulai dari tanggal IB terakhir sampai tanggal lahir pedet. Analisis data kelahiran pedet dilakukan dengan deskriptif. Data bobot lahir dan lama kebuntingan dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk menggunakan software SPSS 16.0 kemudian dilanjutkan dengan uji T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dari tahun 2010 sampai April 2015 sebanyak 822 ekor, yang terdiri dari pedet jantan sebanyak 424 ekor (51,58 %) dan betina 398 ekor (48,42 %). Peristiwa  kegagalan lahir sebanyak 112 ekor karena abortus, freemartin, distokia dan stillbirth. Bobot lahir pedet jantan dan betina relatif sama (P>0,05) yaitu rata-rata 43,34 kg (jantan) dan 40,39 kg (betina). Lama kebuntingan relatif sama (P>0,05), rata-rata lama kebuntingan yaitu 277 hari (jantan) dan 278 hari (betina). Kesimpulannya  adalah; kelahiran pedet betina perlu ditingkatkan melalui penurunan angka kematian atau  kegagalan lahir.
Pengaruh Aras Energi Pakan dan Skor Kondisi Tubuh Terhadap Produksi dan Kualitas Fisik Daging Ternak Sapi Bali Betina Afkir M.E. Ili; H.D.J. Lalel; A.E. Manu
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.18.1.1-12.2016

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh aras energi dan kondisi tubuh terhadap produksi dan mutu daging sapi Bali betina afkir. Kajian ini menggunakan 18 ekor sapi Bali betina afkir yang kurus dengan skor kondisi tubuh 2. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan aras energi sebagai faktor utama dan skor kondisi tubuh sebagai faktor tersarang. Pakan komplit fermentasi (2% dari berat badan) dengan level energi yang berbeda yaitu 7, 8 dan 9 MJ diberikan sebagai perlakuan. Penelitian berlangsung selama 3 bulan yang terdiri dari 2 minggu masa persiapan dan penyesuaian (preleminary) dan 10 minggu pengambilan (koleksi) data. Parameter utama adalah produksi karkas dan kualitas fisik serta kimia daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh (P>0.05) dari level energi dan skor kondisi tubuh pada parameter yang diukur. Sementara itu, nilai susut masak dan keempukan secara signifikan dipengaruhi oleh level energi pakan. Kesimpulannya bahwa penggemukan sapi Bali betina afkir dapat dilakukan secara efisien dalam periode singkat. Ada indikasi perubahan skor kondisi tubuh yang memadai dengan pemberian pakan pada level energi metabolis 9 MJ.
Keragaman Genetik Gen Hormon Pertumbuhan (GH|MboII) pada Itik Sikumbang Janti Menggunakan Penciri PCR-RFLP T.D. Nova; Yurnalis Yurnalis; A.K. Sari
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.18.1.44-52.2016

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman gen hormon pertumbuhan (GH) dengan enzim MboII  pada itik Sikumbang Janti dengan menggunakan penciri PCR-RFLP (polymerase chain reaction-restriction fragment length polymorphism). Penelitian ini menggunakan sebanyak 50 sampel darah itik Sikumbang Janti. Sampel darah itik Sikumbang Janti diambil melalui vena achilaris sebanyak ± 1 ml. DNA sampel darah diisolasi menggunakan protocol Genomik DNA Purification Kit (Promega). DNA total diamplifikasi menggunakan sepasang  primer  F : 5’-CTG GAG CAG GCA GGA AAA TT-3’ dan R: 5’-TCC AGG GAC AGT GAC TCA AC-3’ yang menghasilkan fragmen exon 1 gen GH dengan panjang 801 bp. Produk amplifikasi direstriksi dengan menggunakan MboII  yang mengenali situs pemotongan GAAGA (N/8)↓ . Dari 46 sampel hasil restriksi diperoleh dua posisi. Pada posisi 618 bp dengan genotip yaitu genotip heterozigot (+/-) yang terdiri dari 3 pita (266 bp, 535 bp dan 801 bp), genotip homozigot (+/+) yang terdiri dari 3 pita (109 bp, 266 bp, 426 bp) dan genotip homozigot (-/-) yang terdiri dari 1 pita ( 801)  dan terdapat dua tipe alel, yaitu alel (+) dan all (-), all (+) sebesar 0,79 dan alel (-) sebesar 0,21. Sedangkan pada posisi 727 bp memiliki genotip yaitu genotip heterozigot (+/-) yang terdiri dari 3 pita (109 bp, 266 bp, 426 bp), dan genotip homozigot (-/-) yang terdiri dari 3 pita dan terdapat dua tipe alel, yaitu frekuensi alel (+) sebesar 0,61 dan frekuensi alel (-) sebesar 0,39. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gen GH-MboII memiliki keragamanan yang tinggi serta menunjukkan adanya keseimbangan atau tidak menyimpang dari keseimbangan Hardy Weinberg pada posisi keragaman 618 bp dan pada posisi 727 dalam ketidakseimbangan Hardy Weinberg.
Perbandingan Susu Kambing dan Susu Kedelai dalam Pembuatan Kefir E. Rossi; F. Hamzah; Febriyani Febriyani
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.18.1.13-20.2016

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rasio terbaik susu kambing dengan susu kedelai untuk menghasilkan kualitas kefir tertinggi. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Perlakuannya adalah MS1 (susu kambing 100: susu kedelai 0), MS2 (susu kambing 75: susu kedelai 25), MS3 (susu kambing 50: susu kedelai 50), MS4 (susu kambing 25: susu kedelai 75), dan MS5 (susu kambing 0: susu kedelai 100). Parameter yang diamati adalah tingkat keasaman (pH), total bakteri asam laktat, padatan total dan kadar alkohol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio susu kambing dan susu kedelai berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap pH, jumlah bakteri asam laktat, padatan total dan kadar alkohol. Perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah MS2.
Pengaruh Temperatur Steam dan Suplementasi Bakteri Mannanolitik Termofilik Terhadap Histomorfologi Usus, Retensi Nitogen dan Energi Metabolisme Ransum (Pellet) Broiler Berbasis Ampas Kelapa Harnentis Harnentis; E. Syahruddin
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.18.1.53-61.2016

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur steam dan suplementasi bakteri mannanolitik termofilik (Bacillus sp. SM-1.4) terhadap panjang vili usus, retensi nitrogen dan energi metabolisme broiler. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 5 x 2 dengan 3 ulangan. Faktor pertama (A), level bakteri (0, 106, 108, 1010, dan 1012 cfu/kg. Faktor kedua (B), temperatur steam (650C dan 750C). Tiga puluh ekor broiler umur 35 hari dibagi menjadi 30 unit percobaan dan 3 ekor ayam untuk faktor koreksi. Ayam dipuasakan selama 24 jam dan pemberian pakan sebanyak 30 g/ekor, air minum diberikan ad-libitum. Data dianalisis menurut Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 5 x 2 dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test. Peubah yang diamati adalah panjang dan lebar vili usus, retensi nitrogen dan energi metabolisme yang dikoreksi dengan nitrogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur steam memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap panjang vili usus, retensi nitrogen dan energi metabolisme. Suplementasi bakteri nyata (P<0,05) meningkatkan panjang vili usus, retensi nitrogen dan energi metabolisme dibandingkan tanpa suplementasi. Tidak ada interaksi (P>0,05) antara temperatur steam dan suplementasi bakteri terhadap semua parameter yang diuji. Kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi bakteri 1010 cfu/kg dapat memperbaiki retensi nitrogen, energi metabolisme dan pengukuran vili broiler.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 27 No 3 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 27 No 1 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26 No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26, No 3 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26 No 2 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26, No 2 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26 No 1 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 26, No 1 (2024): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25, No 3 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25 No 3 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25, No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25 No 1 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 25, No 1 (2023): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 24, No 3 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 24, No 2 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 24, No 1 (2022): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 23, No 3 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 23, No 2 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 23, No 1 (2021): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 22, No 3 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 22, No 2 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 22, No 1 (2020): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 21, No 3 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 21, No 2 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 20, No 3 (2018): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 20, No 2 (2018): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 19, No 3 (2017): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 19, No 2 (2017): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 19, No 1 (2017): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 18, No 1 (2016): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17, No 3 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17, No 2 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16, No 3 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16, No 2 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 16, No 1 (2014): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 15, No 1 (2013): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 14, No 3 (2012): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 14, No 2 (2012): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 14, No 1 (2012): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 3 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 2 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 13, No 1 (2011): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 12, No 3 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 12, No 2 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 12, No 1 (2007): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 11, No 3 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 11, No 2 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia Vol 11, No 1 (2006): Jurnal Peternakan Indonesia More Issue