cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Psiko-Edukasi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2019): Psiko Edukasi" : 6 Documents clear
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN STUDI DUA MAHASISWA DITINJAU DARI TEORI ATRIBUSI Isabella Tandya
Psiko-Edukasi Vol 17, No 1 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori Atribusi berfokus pada faktor penyebab kesuksesan dan kegagalan. Tiga dimensi atribusi meliputi dimensi lokus, stabilitas, dan kemampuan kontrol. Lokus berfokus pada penyebab yang dipersepsikan sebagai internal atau eksternal bagi individu. Stabilitas berfokus pada penyebab yang sifatnya stabil atau tidak stabil dari waktu ke waktu. Kemampuan kontrol berfokus pada seberapa banyak kontrol yang dimiliki oleh individu atas suatu penyebab. Ketiga dimensi tersebut menghasilkan delapan faktor penyebab. Jenis penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian studi ditinjau dari teori atribusi pada dua mahasiswa yang berinisial AA dan BB. Penelitian ini dilakukan di Prodi BK Unika Atma Jaya dari bulan September 2018 hingga bulan Januari 2019. Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor penyebab keterlambatan studi. Triangulasi data menggunakan empat informan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek AA dan BB memiliki empat persamaan faktor dalam mengatribusikan penyebab keterlambatan penyelesaian studinya, yaitu pada faktor usaha jangka panjang, usaha situasional, suasana hati, dan tuntutan mata kuliah. Perbedaan faktor penyebab keterlambatan terletak pada AA yang mengatribusikan faktor peluang.
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA STRATEGI WDEP PADA KASUS DISIPLIN DIRI RENDAH EMPAT SISWA KELAS VIII DI SMP ‘X’ Odiliya Emiliana
Psiko-Edukasi Vol 17, No 1 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelanggaran disiplin dalam lingkungan sekolah diartikan sebagai perilaku melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling (PTBK). Tujuan PTBK ini untuk mengetahui pelaksanaan konseling kelompok pendekatan realita strategi WDEP pada kasus disiplin diri rendah. Subjek penelitian sebanyak empat siswa kelas VIII di SMP ‘X’ yaitu IC, RP, MI, dan FJ. Setelah mendapatkan layanan konseling kelompok, para subjek mengalami perubahan perilaku berupa penurunan jumlah pelanggaran yang dilakukan mereka.  Layanan konseling kelompok pendekatan realitas dengan teknik WDEP telah menumbuhkan tanggung jawab mereka dan dapat bertindak sesuai norma atau aturan yang berlaku di sekolah. Saran kepada guru Bimbingan dan Konseling agar melakukan lebih banyak layanan konseling kelompok, khususnya strategi WDEP, dan melakukan PTBK untuk menangani kasus-kasus yang serupa.
HUBUNGAN ANTARA DETERMINASI DIRI DAN PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS VII SMP ’SK’ JAKARTA BARAT TAHUN AJARAN 2018/2019 Agatha Lusiana
Psiko-Edukasi Vol 17, No 1 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyesuaian diri adalah kemampuan individu mempertahankan diri dalam lingkungan sehingga dapat mengatasi segala macam konflik, kesulitan, dan frustasi yang dialaminya. Determinasi diri adalah kemampuan individu memimpin diri sendiri untuk mencapai tujuan hidup pribadi yang bernilai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara determinasi diri dan penyesuaian diri siswa kelas VII SMP ’SK’ di Jakarta Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data adalah instrumen skala penilaian. Instrumen determinasi diri terdiri dari 62 pernyataan valid dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,93. Pada variabel penyesuaian diri terdiri dari 66 pernyataan valid dengan reliabilitas 0,94. Berdasarkan analisis korelatif antara variabel determinasi diri dan penyesuaian diri menghasilkan hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi determinasi diri siswa maka semakin tinggi penyesuaian diri siswa. Sebaliknya, semakin rendah determinasi diri siswa maka semakin rendah pula penyesuaian diri siswa. Saran kepada Guru BK SMP ’SK’ agar memperbanyak program bimbingan klasikal atau konseling kelompok yang melibatkan seluruh siswa sehingga dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang dialami.
PELAKSANAAN KONSELING LOGOTERAPI DALAM MENANGANI KASUS KETIDAKMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PADA DUA SISWA YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANG TUA DI SMK ‘SMJ’ Rafaela Paskalia Lelyemin
Psiko-Edukasi Vol 17, No 1 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa fenomena menunjukkan remaja mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan fisik, emosi, dan peran sosial. Remaja membutuhkan dukungan dari keluarga agar tidak mengalami hambatan dalam pengembangan identitas dirinya. Subjek penelitian ini adalah dua remaja yang mengalami hambatan dalam menyesuaikan diri. Latar belakang subjek berasal dari keluarga yang mengalami perceraian. Metode penelitian ini merupakan studi kasus. Proses konseling individual yang dilakukan berlandaskan pendekatan logoterapi. Tujuan konseling pendekatan logoterapi untuk membantu subjek menemukan tujuan dan makna hidupnya. Dalam proses konseling, dua remaja tersebut dibantu untuk menyadari potensi-potensi yang dimiliki agar dapat digunakan untuk menghadapi kesulitan yang dialaminya. Hasil yang diperoleh menunjukkan kedua subjek menyadari konsekuensi dari ketidakmampuan penyesuaian diri selama ini. Tindak lanjutnya adalah memperkuat niat baru untuk berperilaku yang sesuai dengan tugas-tugas perkembangan remaja. Saran untuk penelitian selanjutnya yang menggunakan pendekatan logoterapi, sebaiknya lebih menekankan pada kegiatan refleksi dalam setiap sesi konseling dan memberikan waktu konseling yang cukup.
MUSIC THERAPY UNTUK MENGATASI ACADEMIC ANXIETY GENERASI MILLENNIALS PENULIS SKRIPSI Dominikus David Biondi Situmorang
Psiko-Edukasi Vol 17, No 1 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi merupakan tugas akhir yang cukup mencemaskan sebagian besar mahasiswa di Indonesia. Dalam proses penyusunan Skripsi, mahasiswa generasi millennials seringkali melakukan hal-hal yang non-produktif, seperti prokrastinasi dan menghindari dosen pembimbing. Beberapa kasus menunjukkan fenomena kecemasan akademik yang berlebihan terhadap skripsi sehingga mengakibatkan mahasiswa generasi millennials melakukan hal di luar akal sehat, yaitu bunuh diri. Musik sebagai salah satu kebutuhan penting bagi generasi millennials dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif sarana penyembuhan yang terapeutik. Strategi intervensi konseling konvensional yang selama ini diberikan menunjukkan hasil yang kurang efektif.  Pendekatan modern yang dirasa perlu untuk mereduksi academic anxiety mahasiswa generasi millennials, yaitu integrative approach melalui intervensi music therapy. Saran kepada psikolog atau konselor pendidikan diharapkan mampu memberikan intervensi, khususnya terapi musik, untuk menangani kecemasan mahasiswa generasi millennials yang melakukan prokrastinasi dalam penulisan skripsi. 
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN PERSON-CENTERED PADA EMPAT MAHASISWA YANG MENGALAMI KRISIS CITRA DIRI Fransiskus Xaverius Obed Dianto
Psiko-Edukasi Vol 17, No 1 (2019): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis citra diri merupakan kegagalan individu dalam mengenali apa, bagaimana, atau siapa dirinya sehingga tidak mengerti menempatkan diri seharusnya dalam kehidupan sosial. Hal ini berarti individu tidak memiliki pemahaman yang benar mengenai dirinya. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling (PTBK). Tujuan PTBK adalah untuk mengetahui proses penanganan empat mahasiswa yang mengalami krisis citra diri melalui konseling kelompok dengan pendekatan Person-Centered. Layanan konseling kelompok dikemas dengan tema-tema mengenai citra diri. Subjek penelitian sebanyak empat subjek yang mengalami krisis citra diri, yaitu MK, RD, HW, dan ME. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki kecendrungan citra diri yang negatif. Layanan konseling kelompok pendekatan Person-Centered dengan teknik acceptance telah mendukung subjek penelitian aktif dan terbuka. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi berbagai pihak yang memerlukan informasi mengenai layanan konseling kelompok untuk membantu menangani permasalahan krisis citra diri.

Page 1 of 1 | Total Record : 6