cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri Untirta
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini adalah wadah untuk publikasi yang berkaitan dengan keilmuan dan penerapan Teknik Industri.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 Juli 2013" : 15 Documents clear
Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas Ridwan Mawardi; Lely Herlina; Evi Febianti
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.426 KB)

Abstract

PT. Surya Toto Indonesia, Tbk merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam industri keramik dimana proses produksi closet tipe CW 660J terdapat beberapa pemborosan atau aktivitas kerja yang tidak memberikan nilai tambah (value added) dalam proses input menjadi output sepanjang value stream, diantaranya adalah masih terdapat aktivitas yang memerlukan waktu proses yang cukup lama dalam melakukan proses produksi. Untuk meningkatkan produktifitas perusahaan terlebih dahulu diketahui kegiatan yang memberikan nilai tambah (value added) dan tidak memberikan nilai tambah (non value added). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pemborosan yang paling dominan, cara  untuk mengatasi pemborosan, dan mengetahui berapa besar produktivitas yang didapatkan dari hasil usulan perbaikan. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode lean. Pendekatan lean bertujuan untuk menghilangkan pemborosan (waste elimination). Pemborosan diidentifikasi dengan seven waste, kemudian dilakukan pemetaan secara detail agar diperoleh tools yang tepat dalam pemetaan aliran proses dengan menggunakan Value Stream Analysis Tools (VALSAT). Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui jenis pemborosan (waste) yang paling dominan, yaitu didapatkan bahwa transportasi merupakan waste yang paling besar, setelah itu dilakukan usulan perbaikan dengan menggunakan metode 5W+1H. Berdasarkan hasil perhitungan valsat didapatkan total nilai keseluruhan dan tipe mapping tools Process Activity Mapping dipilih karena memiliki nilai yang paling tinggi. Pada saat process activity mapping current state aktivitas value added sebesar 81,24%, non value added sebesar 5,03%, dan necessary non value added sebesar 13,74% dengan lead time 895,5 menit. Setelah dilakukan  usulan perbaikan yaitu dengan dibuatnya mesin conveyor dan memberikan alas pada mesin loader, maka didapatkan hasil peningkatan persentase value added menjadi 87,33% penurunan pada  non value added menjadi 3%, dan necessary non value added menjadi 9,66% dengan lead time 833 menit.
Analisis Keseimbangan Lintasan untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Line Balancing dan Simulasi Vickri Fiesta Daelima; Evi Febianti; Muhammad Adha Ilhami
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.773 KB)

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), dimana perusahaan ini belum mampu untuk memenuhi target permintaan yang ada dan target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal tersebut diidentifikasi terjadi bottleneck (stasiun bottleneck) pada lintasan produksinya sehingga perusahaan belum mampu memenuhi target permintaan dan target produksinya. Karena itulah maka perlu adanya identifikasi bottleneck (stasiun bottleneck) dan upaya menurunkan waktu siklus pada stasiun tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi sehingga target permintaan dan target produksi bisa dicapai. Pada penelitian ini, pendekatan line balancing dan simulasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dimana pendekatan line balancing untuk menentukan penggabungan stasiun kerjanya dan simulasi untuk mengetahui hasil output-nya. Dalam penelitian ini terdapat 3 kriteria model usulan yaitu berdasarkan cycle time maksimum, takt time permintaan dan takt time produksi. Hasil dari penelitian ini adalah mendapatkan model usulan dengan nilai output produksi yang maksimum. Dimana hasil output produksi berbanding terbalik dengan waktu siklusnya. Semakin kecil waktu siklusnya maka akan semakin besar output sistem yang dihasilkan. Dari ketiga model usulan tersebut dapat didapatkan bahwa waktu siklus untuk takt time permintaan 13,6793 detik dan menghasilkan output 2043 unit / shift, waktu siklus untuk cycle time maksimum 16,3625 detik dan hasil output-nya 2042 unit / shift serta waktu siklus untuk takt time produksi 14,6253 detik dan hasil output-nya 1963 unit / shift. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa takt time permintaan lebih baik daripada takt time produksi dan cycle time maksimum.
Pengaruh Intensitas Pencahayaan Terhadap Kelelahan Fisik Operator Pada Simulasi Handscarfing Andhika Kurniawan; Yayan Harry Yadi; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.742 KB)

Abstract

Pekerjaan handscarfing merupakan pekerjaan beresiko tinggi karena dapat mengakibatkan stress yang disebabkan oleh beberapa faktor khususnya lingkungan fisik ruangan kerja tersebut. Lingkungan fisik terdiri dari beberapa faktor diantaranya pencahayaan ruangan kerja. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan fisik, dengan mengamati respon objektif dari denyut nadi dan handgrip serta respon subjektif dari skala borg. Pada penelitian ini dilakukan simulasi pekerjaan handscarfing code 1 dengan perlakuan berupa pengaturan pencahayaan menggunakan dua kondisi yaitu eksisting pencahayaan ruangan tersebut dan pencahayaan standar berdasarkan aturan Kepmenkes RI No.1405/MENKES/SK/X1/2002 sebesar 200 lux serta penambahan lampu GoLite. Simulasi dilakukan pada 12 orang mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan pencahayaan eksisting sebesar 66,06 lux. Intensitas pencahayaan eksisting ini <NAB pencahayaan untuk pekerjaan handscarfing berdasarkan Kepmenkes yang dapat berakibat pada cepatnya kelelahan yang dialami responden. Perbandingan respon responden setelah dilakukan pengkondisian pencahayaan berdasarkan Kepmenkes dan penambahan lampu GoLite dibandingkan kondisi eksisting pencahayaan ruangan simulasi adalah denyut nadi menurun 12,53%, handgrip menurun 25% dan skala borg menurun 16,2%. Dilakukan juga pengujian statistik guna memperkuat analisa perbedaan dari dua kondisi, dimana hasilnya tiap faktor respon fisiologis nilai sig.(2-tailed)<0,05, yang berarti H0 ditolak artinya ada perbedaan antara respon responden pada simulasi dari dua kondisi yang berarti ada pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan.
Rancangan Perbaikan Kualitas Layanan Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Cilegon dengan Pengintegrasian Metode Servqual, Lean dan Six Sigma Sri Panuti; Shanti Kirana Anggraeni; Achmad Bahauddin
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.54 KB)

Abstract

Rumah sakit merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang jasa. Pelayanan rawat jalan RSUD Cilegon masih dirasakan lama oleh pasien yaitu lebih dari satu jam. Respon cepat merupakan faktor yang menyebabkan ketidakpuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dominan yang menjadi sumber ketidakpuasan konsumen layanan rawat jalan, mengetahui tipe waste yang menjadi faktor penyebab ketidakpuasan, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya waste dan merancang usulan perbaikan dengan menggunakan konsep Lean Six Sigma. Penelitian dilakukan dengan mengintegrasikan metode Servqual, Lean dan Sigma. Dalam penelitian ini digunakan kuesioner. Responden kuesioner adalah pasien dengan kedatangan minimal satu kali.  Berdasarkan hasil penelitian, sumber ketidakpuasan adalah waktu menunggu pemeriksaan. Faktor penyebab ketidakpuasan konsumen adalah aktivitas admin mengurutkan dan mendata ulang data pribadi pasien, admin bolak-balik dari meja admin ke ruang pemeriksaan,  pasien menyerahkan form rekam medis ke admin setelah pemeriksaan dan pasien menunggu dokter. Faktor penyebab terjadinya waste adalah petugas registrasi tidak mengurutkan pasien, sistem masih manual, tidak ada informasi jam praktik dokter dan kurangnya komunikasi antara dokter dengan petugas informasi. Usulan rancangan perbaikan untuk mengurangi waste yaitu petugas registrasi mengurutkan pasien, membuat sistem terkomputerisasi, memasang jadwal praktik dokter, pemberitahuan informasi kepada setiap pasien yang mendaftar, registrasi via telepon, serta dokter memberitahu petugas informasi mengenai jadwal praktiknya.
Model Hubungan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Dengan Metode SEM Niken Empina Putri; Muhammad Adha Ilhami; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.401 KB)

Abstract

 PT. Krakatau Engineering (KE) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang EPC (Engineering, Procurement & Construction). Pada perusahaan kontruksi, kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja (K3L) sangatlah diperlukan demi menjamin keselamatan karyawan, untuk itu maka PT. KE membuat program-program mengenai K3L guna untuk mencegah kecelakaan. PT. KE pun telah mendapat sertifikasi mengenai K3L yaitu SMK3 (Sistem Manajemen K3), OHSAS 18001, ISO 14001:2004. PT. KE berharap dengan adanya program-program mengenai K3L dapat meningkatkan produktivitas dalam bekerja. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui model hubungan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) terhadap produktivitas, dan menganalisis pengaruh hubungan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) terhadap produktivitas. Objek penelitian dilakukan pada perusahaan Engineering, Procurement & Construction (EPC) yaitu di PT. Krakatau Engineering (KE). Data yang digunakan berasal dari data kuesioner karyawan di office PT. KE sejumlah 100 responden, yang kemudian data direkap dengan perangkat lunak SPSS 16.0 dan Lisrel 8.30 untuk mengolah data secara statistic dengan metode Structural Equation Modeling (SEM). Sehingga berdasarkan pengolahan data dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja sebesar 0.77 dan 0.64. kesehatan dan keselamatan kerja mempengaruhi secara langsung produktivitas sebesar 0.42 dan 0.48.
Penjadwalan Pola Aliran Job Shop 10-Stages Menggunakan Sistem Lelang Untuk Meminimasi Weighted Tardiness Nurfitriana Sandini; Lely Herlina; Muhammad Adha Ilhami
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.079 KB)

Abstract

Pengalokasian tugas-tugas (aktivitas) ke dalam suatu sumber daya agar menghasilkan suatu hasil waktu yang optimal merupakan fokus utama dari berlangsungnya sebuah perencanaan dan pengendalian produksi suatu perusahaan. Salah satu elemen  perencanaan dan pengendalian produksi adalah penjadwalan. Penjadwalan adalah salah satu hal yang penting dalam perusahaan manufaktur dan menjadi perhatian yang serius di perusahaan. Penelitian ini diterapkan pada salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi heavy condensers untuk nuclear PP, machining dan assembly of complete LP turbines. Adapun yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah permasalahan penjadwalan yang masih konvensional pada komponen single part dari salah satu produk family yaitu BLR, dimana banyak job yang selesai tidak sesuai dengan due datenya. Produk ini diproses pada lantai pre-fabrikasi yang membentuk pola aliran job shop 10-stages. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penjadwalan dengan menggunakan metode sistem lelang (auction based) untuk meminimasi Weighted Tardiness (WT) dan membandingkan jadwal produksi baru dengan jadwal existing perusahaan. Model penjadwalan sistem lelang yang digunakan adalah model penjadwalan hasil penelitian Ilhami (2010) dengan modifikasi pada list scheduling. Pada penelitian ini, metode Earliest Due Date (EDD) Murni dan EDD with priority rule digunakan sebagai perbandingan dengan hasil penjadwalan sistem lelang. Dari hasil penelitian didapat nilai weighted tardiness penjadwalan dengan sistem lelang sebesar 369, sedangkan dengan metode EDD Murni, EDD with priority rule dan jadwal existing perusahaan masing-masing memberikan nilai 390, 420 dan 466. Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa penjadwalan sistem lelang adalah yang paling baik karena memberikan nilai weighted tardiness paling minimum diantara ketiga penjadwalan yang telah dilakukan.
Pengaruh Budaya Perusahaan, Kedisiplinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling Nisa Afina; Faula Arina; Nurul Ummi
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.653 KB)

Abstract

PT. X adalah salah satu perusahaan yang membuat pipa baja las. Pipa baja las yang dihasilkan berupa pipa baja las spiral dan longitudinal. Pipa yang dihasilkan berupa pipa minyak, pipa gas, pipa air, dan pipa pancang. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan diketahui bahwa munculnya permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat produktivitas kerja karyawan tidak jarang terjadi karena kelalaian karyawan sendiri dalam menggunakan jam kerjanya untuk ngobrol, duduk-duduk, atau izin keluar kantor untuk urusan yang tidak ada kaitannya dengan tugas pekerjaannya. Dari permasalahan-permasalahan tersebut secara tidak langsung dapat menurunkan tingkat produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang berpengaruh terhadap produktivitas pada PT. X. Variabel pendukung untuk pengukuran produktivitas adalah variabel nilai budaya perusahaan, sikap kedisiplinan kerja, dan kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa nilai budaya perusahaan berpengaruh positif terhadap produktivitas, sikap kedisiplinan berpengaruh positif terhadap produktivitas dan kepuasan kerja pun berpengaruh positif terhadap produktivitas. Adapun yang menjadi pengaruh dominan dalam penelitian ini adalah  sikap kedisiplinan. 
Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation Mira Febriana; Faula Arina; Ratna Ekawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.048 KB)

Abstract

Peramalan merupakan suatu dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Banyaknya perusahaan yang sedang berkembang di Indonesia saat ini menimbulkan persaingan bisnis yang sangat ketat baik di bidang jasa dan produk. Konsumen memilih pelayanan yang terbaik serta mutu tinggi dan harga yang murah. Permintaan konsumen ini selalu tidak menentu atau berubah-ubah di setiap periode berikutnya.. Penelitian ini bertujuan umtuk menentukan rancangan arsitektur jaringan syaraf tiruan backpropagation terbaik dan meramalkan jumlah permintaan produk v-belt AJGG B-65. Penelitian ini menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan faktor terkait yaitu hasil penjualan, harga dan stok barang jadi. Pengolahan JST menggunakan software MATLAB. Penerapan metode JST di PT.XYZ menggunakan algoritma Backpropagation. Arsitektur jaringan syaraf tiruan yang digunakan yaitu 3 input layer, 1 output layer, dan 1 hidden layer serta fungsi aktivasi yang digunakan logsig dan purelin. Logsig untuk hidden layer dan purelin untuk output layer. Rancangan arsitektur jaringan syaraf tiruan terbaik untuk peramalan permintaan v-belt AJGG B-65 adalah jaringan multi layer feedforward dengan struktur neuron 20-1 dengan 1 (satu) hidden layer, learning rate (lr) yang digunakan 0,1 dan momentum constant (mc) 0,2. Nilai Mean Square Error (MSE) pelatihan jaringan sebesar 0,001 Nilai MAPE pengujian data sebesar 5,7134% . Hasil peramalan JST permintaaan periode 2013 v-belt AJGG B-65 yaitu 12142 pcs, 30927 pcs, 27259 pcs, 40259 pcs, 14529 pcs, 23135 pcs, 19611 pcs, 10434 pcs, 6062 pcs, 35201 pcs, 16289 pcs dan 31763 pcs. 
Usulan Perbaikan Proses Produksi Abu Fly Ash dan Abu Bottom Ash dengan Pendekatan Lean Manufacturing Bagas Sulastama; Lely Herlina; Achmad Bahauddin
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.279 KB)

Abstract

PT.XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik. Salah satu produk lain yang dihasilkan adalah timbulnya limbah padat, yaitu abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash). Pada proses penyaluran fly ash dan bottom ash memiliki beberapa kendala diantaranya berupa transportasi yaitu conveyor yang digunakan dalam penyaluran abu yang tidak maksimal, adanya pluking (batubara yang menggumpal sehingga tidak berjalan lancar), maintenance yang tidak baik. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui aktifitas apa yang terjadi pada proses fly ash dan bottom ash yang menyebabkan pemborosan terbesar. Metode yang digunakan untuk mengatasi pemborosan, digunakan pendekatan lean manufacturing dengan menitik beratkan pada 7 macam pemborosan yaitu overproduction, waiting, transportation, inappropriate process, unnecessary inventori, unnecessary motion, dan defect. Setelah dilakukan identifikasi terhadap seven waste, kemudian melakukan pemetaan secara detail untuk mengetahui tools yang tepat dalam pemetaan aliran proses dengan menggunakan Value Stream Analysis Tools (VALSAT). Berdasarkan pengolahan data didapatkan persentase waste yang terjadi yaitu transportasi sebesar 20,41 %, innapropiate process sebesar 17,96%, waiting sebesar  15,10% , overproduction sebesar 14,69% , unnecessary inventori sebesar 12,65 %, unnecessary motion sebesar 9.8%, dan yang terendah adalah defect yaitu sebesar 9.39%. Total waktu lead time process fly ash sebesar 6.815,14 menit dan bottom ash sebesar 6.813,02 menit, untuk mengurangi waktu lead time perlu di rancang perbaikan dengan menggunakan dengan tools Process Activity Mapping dan Big Picture Mapping. Setelah melakukan usulan perbaikan dengan meningkatkan kapasitas pengiriman batubara menuju stok area yang diperoleh berdasarkan usulan dengan menggunakan 5W+1H, didapatkan proyeksi perubahan total waktu lead time menjadi 6.496.5 menit untk fly ash dan 6.210,38 menit untuk bottom ash di PT.XYZ.
Pengaruh Tingkat Pencahayaan Terhadap Kelelahan Operator Pada Simulasi Scarfing dengan Reaction Time Tri Asih Septiana; Yayan Harry Yadi; Ade Sri Mariawati
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 1 No. 2 Juli 2013
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.445 KB)

Abstract

Pekerjaan handscarfing adalah kegiatan mengelas slab baja secara manual untuk memeriksa dan menghilangkan cacat. Pada penelitian ini dilakukan simulasi pekerjaan handscarfing code 1 dengan perlakuan berupa pengaturan pencahayaan menggunakan dua kondisi yaitu eksisting pencahayaan ruangan tersebut dan pencahayaan standar berdasarkan aturan Kepmenkes RI No.1405/MENKES/SK/X1/2002 sebesar 200 lux serta penambahan lampu GoLite. Simulasi dilakukan pada 12 orang mahasiswa. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan kerja dan mengetahui tingkat performansi operator pada pekerjaan scarfing dari pengaruh pencahayaan. Hal yang diamati adalah reaction time. Pada awal penelitian dilakukan observasi untuk mengetahui karakteristik responden dan kondisi pencahayaan eksisting di ruangan. Hasil penelitian menunjukkan pencahayaan eksisting sebesar 66,06 lux. Intensitas pencahayaan eksisting ini <NAB pencahayaan untuk pekerjaan handscarfing berdasarkan Kepmenkes yang berakibat pada cepatnya kelelahan yang dialami responden. Perbandingan kelelahan setelah dilakukan pengaturan pencahayaan berdasarkan Kepmenkes dan penambahan lampu Go Lite dengan kondisi eksisting pencahayaan ruangan simulasi adalah reaction time menurun. Dilakukan juga pengujian statistik guna memperkuat analisa perbedaan dari dua kondisi, dimana hasilnya tiap faktor kelelahan nilai sig.(2-tailed)<0,05, yang berarti H0 ditolak artinya ada perbedaan antara kelelahan operator pada simulasi dari dua kondisi. Berdasakan hasil korelasi pearson juga didapat nilai korelasinya yaitu 0.015<0.05 yang berarti ada pengaruh pencahayaan terhadap kelelahan.

Page 1 of 2 | Total Record : 15