cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia)
ISSN : 24079170     EISSN : 26544873     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal HPJI adalah jurnal ilmiah di bidang teknik jalan yang diterbitkan dua kali setahun oleh HPJI. Makalah-makalah yang dimuat di jurnal ini merupakan makalah-makalah terbaik dari Seminar HPJI yang diadakan setiap tahun. Selain sebagai wadah komunikasi ilmiah, penerbitan Jurnal HPJI juga bertujuan untuk menyebarluaskan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan teknik jalan.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2017)" : 8 Documents clear
PENGEMBANGAN BUS WISATA KOTA DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN DAYA TARIK KAWASAN WISATA Anastasia Caroline Sutandi
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v3i1.2437.%p

Abstract

Abstract Government and private sector in Indonesia develop tourism in order to increase number of tourists come to Indonesia. Development of tourism needs infrastructure toward, inside, and out of tourism area. The aim of this study is to evaluate the development of city tour bus in increasing the tourism area attractiveness. Case studies are city tour bus Werkudara in Surakarta and city tour bus Bandros in Bandung. More than 300 tourists as respondents involved in this study. An Analysis was performed to determine important factors of service quality, performance of the city tour bus, and Customer Satisfaction Index. The results indicated that the important factors of service quality are driver performance, bus velocity, and tour guide performance. Furthermore, city tour bus performance that has to be increased is tour guide performance and safety equipment in the bus for Werkudara, with Customer Satisfaction Index of 69.30%, and easiness to have operational bus schedule for Bandros, with Customer Satisfaction Index of 66.17%. Keywords: tourism, city tour bus, service quality, Customer Satisfaction Index  Abstrak Pengembangan pariwisata di Indonesia yang dilakukan pemerintah dan swasta untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan memerlukan sarana dan prasarana transportasi menuju, di dalam, dan dari kawasan wisata. Tujuan studi ini adalah mengkaji pengembangan bus wisata kota dalam mendukung peningkatan daya tarik kawasan wisata. Studi kasus dilakukan terhadap bus wisata kota Werkudara di Surakarta dan bus wisata kota Bandros di Bandung. Lebih dari 300 wisatawan sebagai responden terlibat dalam studi ini. Analisis dilakukan untuk menentukan faktor-faktor penting kualitas pelayanan, kinerja bus wisata kota, dan Customer Satisfaction Index. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor-faktor penting kualitas pelayanan menurut responden adalah kinerja pengemudi bus, kecepatan bus, dan kemampuan presentasi pemandu wisata. Selanjutnya, kinerja bus wisata yang harus ditingkatkan adalah kemampuan presentasi pemandu wisata dan peralatan keselamatan di dalam bus untuk bus wisata Werkudara, dengan Customer Satisfaction Index sebesar 69,30% dan kemudahan memperoleh informasi jadwal operasional bus untuk bus wisata Bandros, dengan Customer Satisfaction Index bernilai 66,17%. Kata-kata kunci: pariwisata, bus wisata kota, kualitas pelayanan, Customer Satisfaction Index
THE RELATIONSHIP OF SAFETY AND COMPONENTS OF TOLL ROADS SERVICE Daniel Situmorang; Agus Taufik Mulyono; Imam Muthohar; Iljoon Chang
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v3i1.2442.%p

Abstract

Abstract Indonesia uses Minimum Service Standard to provide the good service on toll road while Korea uses Level of Service and Information Technology System to measure the service on toll road. With a different implementation of service on a toll road, there is a different result on safety. This study shows exactly which component has a big effect to influence the road safety based on Korean and Indonesian experts, and shows the weight of those components in affecting the road safety. This study uses descriptive-quantitative method with questionnaire data collection techniques. An analysis was performed using the Structural Equation Modeling method. The result shows that the contribution of toll road service based on Korean expert data (24.1%) is larger compared to that of Indonesian expert data (21.4%) in improving the road safety. The most important component of toll road service to improve the road safety based on Korean expert data is toll road condition (90.8%), and the second is safety tools (85.6%). On the other hand, the most important component of toll road service to improve the road safety based on Indonesian expert data is safety tools (74.2%), and the second is toll road condition (54%). Based on both results, the component which has the biggest effect on the road safety is human factor and the second is the road. Keywords: toll road service, road safety, Structural Equation Modeling, human factor  Abstrak Indonesia menggunakan Standar Pelayanan Minimal untuk memberikan pelayanan yang baik di jalan tol sedangkan Korea menggunakan Tingkat Layanan dan Information Technology System untuk mengukur layanan di jalan tol. Dengan implementasi layanan yang berbeda, terdapat hasil yang berbeda pada keselamatan di jalan tol. Penelitian ini menunjukkan secara tepat komponen yang memiliki pengaruh besar untuk mempengaruhi keselamatan jalan berdasarkan tenaga ahli Korea dan tenaga ahli Indonesia, serta menunjukkan bobot komponen yang mempengaruhi keselamatan jalan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif- kuantitatif dengan teknik pengumpulan kuesioner data. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling. Hasil analisis menunjukkan bahwa kontribusi layanan jalan tol berdasarkan data tenaga ahli Korea (24,1%) lebih besar dibandingkan dengan data tenaga ahli Indonesia (21,4%) dalam meningkatkan keselamatan di jalan. Komponen yang paling penting dari layanan jalan tol untuk meningkatkan keselamatan di jalan berdasarkan data tenaga ahli Korea kondisi jalan tol (90,8%), dan yang kedua adalah alat pengaman (85,6%). Di sisi lain, komponen yang paling penting dari layanan jalan tol untuk meningkatkan keselamatan di jalan berdasarkan data tenaga ahli Indonesia adalah alat pengaman (74,2%), dan yang kedua adalah kondisi jalan tol (54%). Berdasarkan kedua hasil tersebut, komponen terbesar yang memiliki pengaruh pada keselamatan jalan adalah faktor manusia dan yang kedua adalah jalan. Kata-kata kunci: pelayanan jalan tol, keselamatan jalan, Structural Equation Modeling, faktor manusia
EVALUASI KEBUTUHAN LAHAN JALAN NASIONAL BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PULAU LOMBOK Inastri Nityasari; Agus Taufik Mulyono; Imam Muthohar
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v3i1.2438.%p

Abstract

Abstract Evaluation of land requirement for the national roads is needed because of issues related to land acquisition and compensation price. The purposes of this study are: (1) Identifying the characteristics of national roads in Lombok Island; (2) Analyzing graphics information for the distribution of the land requirement of national roads in Lombok Island; and (3) Providing policy recommendations for the planning of widening national road in Lombok Island. The research methods are based on geographic information system with analysis overlay, buffer, and geoprocessing. The result showed that the characteristics of the national roads in Lombok Island have not met requirement based on regulations. The largest land requirement for determined right of way are located in North Lombok and the smallest portion are located in West Lombok. Recommendations for national road planning need to consider regulations and policies, land acquisition, planning priorities, physical limitations, landuse, and spatial planning. Keywords: land requirement, national road, landuse, spatial planning  Abstrak Evaluasi kebutuhan lahan untuk jalan nasional diperlukan karena adanya masalah yang berkaitan dengan pembebasan lahan dan harga ganti rugi. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik jalan nasional di Pulau Lombok; (2) Menganalisis informasi grafis untuk distribusi kebutuhan lahan bagi jalan nasional di Pulau Lombok; dan (3) Memberikan rekomendasi kebijakan untuk perencanaan pelebaran jalan nasional di Pulau Lombok. Metode penelitian didasarkan pada sistem informasi geografis dengan analysis overlay, penyangga, dan geoprocessing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik jalan nasional di Pulau Lombok belum memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan. Kebutuhan lahan terbesar untuk ruang milik jalan terletak di Lombok Utara dan bagian terkecil yang terletak di Lombok Barat. Rekomendasi untuk perencanaan jalan nasional perlu mempertimbangkan peraturan dan kebijakan, pembebasan lahan, prioritas perencanaan, keterbatasan fisik, penggunaan lahan, dan perencanaan tata ruang. Kata-kata kunci: kebutuhan lahan, jalan nasional, penggunaan lahan, perencanaan tata ruang
EMISI KENDARAAN PADA RUAS JALAN PROVINSI DI JAWA BARAT Yudi Sekaryadi; Wimpy Santosa
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v3i1.2439.%p

Abstract

Abstract Total greenhouse gas emissions in Indonesia until 2005 was 295.6 megatonnes of CO2 eq. Of these 68 mega tonnes of CO2 eq, or about 23%, were generated by the transport sector. A total of 91% of transport emissions, or as much as 61.88 megatonnes of CO2 eq, comes from road transport emissions. The provincial road in West Java has a total length of 2185.38 km and are spread in 27 districts/cities. The results of this study indicate that emissions from vehicles in provincial roads in West Java was 2.06 megatonnes of CO2 eq, or approximately 3.3% of the emissions of greenhouse gases from road transport in Indonesia came from the provincial roads in West Java. Keywords: greenhouse gas, vehicle emissions, provincial roads  Abstrak Total emisi gas rumah kaca di Indonesia sampai dengan tahun 2005 adalah 295,6 mega ton CO2 eq. Dari jumlah tersebut 68 mega ton CO2 eq, atau sekitar 23%, dihasilkan oleh sektor transportasi. Sebanyak 91% emisi transportasi, atau sebanyak 61,88 mega ton CO2 eq, berasal dari emisi transportasi jalan. Ruas jalan provinsi di Jawa Barat mempunyai panjang total 2.185,38 km dan tersebar di 27 kabupaten/kota. Hasil studi ini menunjukkan bahwa emisi yang berasal dari kendaraan di ruas-ruas jalan provinsi di Jawa Barat adalah 2,06 mega ton CO2 eq atau sekitar 3,3% emisi gas rumah kaca akibat transportasi jalan di Indonesia berasal dari ruas-ruas jalan provinsi di Jawa Barat. Kata-kata kunci: gas rumah kaca, emisi kendaraan, jalan provinsi
Cover Kulit dan Daftar Isi 3-1 Cover Daftar Isi
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v3i1.2434.%p

Abstract

Cover Kulit dan Daftar Isi 3-1
EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR DI KOTA BANDA ACEH Yustina Niken R. Hendra
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v3i1.2440.%p

Abstract

Abstract The population of the City of Banda Aceh in the disaster prone areas, after the tsunami disaster, are likely to increase. The development of the area and the level of population mobility in the city, especially in areas prone to tsunami, created a variety of transportation problems in the city center and its surrounding areas. Therefore, in response to these conditions, the Government plans solutions to overcome the transportation problems. One of the solutions is to construct a ring road for the City of Banda Aceh. In this study, the implementation of two different development scenarios for the ring road construction was evaluated. For the Do Something in scenario 1, the construction of the ring road will be in 2031, while for the Do Something scenario 2, the ring road will be built in 2026. The average reduction of the V/C ratio given by the Do Something scenario 1 is 9.0%, which is less than that given by the Do Something scenario 2 (9.6%). It is concluded that the Do Something scenario 2 gives better results than the Do Something scenario 1. Keywords: engineering, traffic, geometric, scenario  Abstrak Jumlah penduduk Kota Banda Aceh di daerah rawan bencana, pascabencana tsunami, cenderung bertambah. Pengembangan wilayah dan tingkat mobilitas penduduk di dalam kota, terutama di daerah rawan bencana tsunami, menyebabkan berbagai permasalahan transportasi yang berfokus di pusat kota dan sekitarnya. Oleh karena itu, menanggapi kondisi ini, pemerintah merencanakan solusi untuk mengatasi permasalahan transportasi tersebut. Salah satu solusi yang bisa diberikan adalah melakukan pembangunan jalan lingkar di Kota Banda Aceh. Dalam studi ini dilakukan penerapan dua skenario pembangunan jalan lingkar. Pada skenario Do Something 1 pembangunan jalan lingkar dilakukan pada tahun 2031 sedangkan dalam skenario Do Something 2 jalan lingkar dibangun pada tahun 2026. Besar rata-rata penurunan V/C ratio terhadap kondisi do nothing untuk penerapan skenario Do Something 1 adalah 9,0% sedangkan untuk penerapan skenario Do Something 2 adalah 9,6%. Penerapan skenario Do Something 2 memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penerapan skenario Do Something 1. Kata-kata kunci: rekayasa, lalulintas, geometrik, skenario
PERAN INFRASTRUKTUR JALAN PANTURA JAWA DALAM RANGKA MENDUKUNG PENINGKATAN EKONOMI NASIONAL Hediyanto W. Husaini; Triono Junoasmono
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v3i1.2435.%p

Abstract

Abstract The Javanese North Coast National Road Corridor, known as “Pantura” is vital for national economic growth especially in Java Island. The development of The Great Post Road by the government of Hindia Belanda General Governor, Herman Willem Daendels in 1800s become the pioneer of today Pantura’s corridor. Concomitant with the increasing volume of vehicles passing through Pantura, the saturation degree of the corridor is at its limit. Furthermore, inadequate drainage infrastructure alongside Pantura is also one of the factors that worsen road deterioration. Land use around Pantura’s perimeters is densely with industrials complexes and highly populated that makes it difficult for road development and expansion. There are several alternative solutions to reduce the saturation degree of Pantura Java, such as distributing the movement of goods and services into other transportation modes, intersection improvement, law enforcement for over load heavy vehicles, and construct/develop alternative routes. Directorate General of Highways aims to accelerate the construction of Trans Java National Toll Road, expanding and improving other National Corridor Road, such as Central Corridor Road, South Corridor Road, Trans South-South Java and developing ring road in the centers of regional activity in Java. Keywords: National Road, Pantura Lane, transportation infrastructure, ring road  Abstrak Jalan Pantura merupakan salah satu tonggak utama pertumbuhan perekonomian nasional masyarakat khususnya Pulau Jawa. Pembangunan Jalan Raya Pos oleh pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels pada tahun 1800-an menjadi cikal bakal Jalur Pantura saat ini. Seiring dengan pertumbuhan volume kendaraan yang melalui Jalan Pantura, tingkat kejenuhan Jalan Pantura semakin tinggi dan tidak memungkinkan lagi untuk menampung volume kendaraan yang melewati Jalan Pantura. Selain itu infrastruktur drainase di sepanjang Jalan Pantura yang kurang baik juga dapat menjadi salah satu faktor yang mempercepat kerusakan badan jalan tersebut. Kondisi sekitar Jalur Pantura yang padat penduduk dan industri membuat Jalur Pantura sulit untuk dikembangkan. Oleh karena itu solusi untuk mengurangi tingkat kejenuhan Jalur Pantura Jawa, antara lain, adalah dengan mendistribusikan pergerakan barang dan jasa ke moda transportasi lain, melakukan perbaikan simpang, dan meningkatkan law enforcement untuk mengendalikan kendaraan dengan muatan yang melebihi kapasitas badan Jalan Pantura. Sebagai implementasi alternatif solusi tersebut, Ditjen Bina Marga saat ini telah melakukan upaya penyelesaian pembangunan Jalan Nasional Tol Trans Jawa dan penanganan jalan nasional lintas lain, seperti Lintas Tengah, Lintas Selatan, dan Lintas Pantai Selatan Pulau Jawa serta menambah pembangunan jalan lingkar di pusat-pusat kegiatan wilayah di Pulau Jawa. Kata-kata kunci: Jalan Nasional, Jalur Pantura, infrastruktur transportasi, jalan lingkar
TEKNOLOGI TAMBALAN CEPAT MANTAP SEBAGAI SOLUSI CEPAT PENANGANAN KERUSAKAN JALAN BERLUBANG Nono .; Dani Hamdani
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v3i1.2441.%p

Abstract

Abstract Road pothole handling should be done as soon as possible and using the appropriate patching material. In this article the handling of road potholes using quick patch products, as innovation results of the Institute of Road Engineering, is introduced. These products have some advantages, including that it can be laid on the ambient temperature, it can be produced in the form of packaging, and it has a high enough strength. The laboratory test result shows that it has the Marshall Stability value greater than 500 kg. The field trials also show good performance, with no aggregate segregation nor cracked and have a relatively small rut depth, with an average value of 6 mm. Keywords: potholes, road damage, patching material  Abstrak Penanganan jalan berlubang harus dilakukan sesegera mungkin dan menggunakan material penambalan yang sesuai. Pada tulisan ini diperkenalkan penanganan kerusakan jalan berlubang dengan memanfaatkan produk-produk Tambalan Cepat Mantap hasil inovasi Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan. Produk-produk ini memiliki keunggulan, yaitu dapat dihampar pada temperatur udara sekitar (ambient temperature), dapat diproduksi dalam bentuk kemasan, serta memiliki kekuatan yang cukup tinggi. Dari hasil pengujian di laboratorium diperoleh nilai Stabilitas Marshall TCM lebih besar dari 500 kg. Hasil uji coba di lapangan juga menunjukkan kinerja yang baik, dengan tidak terjadi pelepasan butir atau retak serta memiliki kedalaman alur yang relatif kecil, dengan nilai rata-rata 6 mm. Kata-kata kunci: jalan berlubang, kerusakan jalan, material penambalan

Page 1 of 1 | Total Record : 8