cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Tesa Arsitektur
ISSN : 14106094     EISSN : 24606367     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 19, No 2: Desember 2021" : 6 Documents clear
Korelasi Antara Pagar Rumah Tinggal Dengan Aktivitas Ruang Publik di Perumahan Mlaten, Semarang Maria Damiana Nestri Kiswari
Tesa Arsitektur Vol 19, No 2: Desember 2021
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v19i2.3700

Abstract

Perumahan Mlaten merupakan perumahan yang memiliki nilai historis dalam perkembangan perumahan di Kota Semarang. Saat ini, kondisi perumahan khususnya unit – unit huniannya sudah jauh berbeda dari kondisi awal. Warga mengembangkan unit huniannya dan sebagian besar menambahkan pagar rumah, yang dahulu tidak ada dalam desain awal perumahan. Pagar rumah merupakan tanda batas antara area public dan area privat yaitu antara jalan / taman umum dengan rumah tinggal. Keberadaan pagar untuk melindungi area privat tersebut. Di sisi lain, aktivtias warga lingkungan perumahan Mlaten khususnya di Jalan Serayu memanfaatkan ruang publik. Ada dugaan bahwa ada hubungan antara pagar rumah tinggal dengan pemanfaatan ruang publik, khususnya yang berada di sekitarnya. Tujuan dari penelitan ini mengidentifikasi bentuk pagar rumah tinggal dan aktivitas ruang publik yang ada di sekitarnya, serta mengidentifikasi korelasi keberadaan pagar dengan aktivitas yang dilakukan di ruang public. Manfaat dari penelitian ini adalah pemahaman permasalahan lingkungan perumahan dengan rumah-rumah yang berpagar khususnya di Jalan Serayu agar dapat menjadi masukan untuk penataan kampung, dimana perumahan Mlaten yang perkembangannya saat ini menjadi lingkungan yang padat. Metoda penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu melakukan pengamatan, merekam gambar dan pengukuran dari bentuk pagar rumah tinggal dan aktivitas yang ada di ruang publik. Hasil dari penelitian ini berupa gambaran korelasi keberadaan pagar rumah tinggal dengan aktivitas ruang public yang ada di sekitarnya.
Sirkulasi Pergerakan Pada Gedung Rektorat Universitas Bengkulu Dwi Oktavallyan Saputri
Tesa Arsitektur Vol 19, No 2: Desember 2021
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v19i2.4090

Abstract

Gedung Rektorat merupakan salah satu gedung yang memiliki peranan penting dalam  menjalankan kegiatan di lingkungan Universitas baik kegiatan yang akan direncanakan, dilaksanakan, maupun dievaluasi. Sirkulasi pergerakan pada suatu bangunan memiliki banyak fungsi dalam menjalankan perannya, sehingga sedemikian rupa dirancang agar aktivitas atau kegiatan berjalan dengan baik. Dengan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sirkulasi pergerakan pada Gedung Rektorat Universitas Bengkulu. Metode penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan hasil pengamatan yang dilakukan melalui observasi lapangan berdasarkan teori sirkulasi yang dilakukan secara sistematis dan aktual. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Gedung Rektorat menerapkan beberapa pola sirkulasi pergerakan dalam ruang yang berrtujuan untuk mencapai suatu tujuan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan guideline dalam pengembangan dalam mendesain sirkulasi pergerakan dalam ruang pada Gedung Rektorat Universitas.
Analisis Pembentuk Ruang Sosial Lingkungan Hunian Kampung Lya Dewi Anggraini
Tesa Arsitektur Vol 19, No 2: Desember 2021
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v19i2.2658

Abstract

Sebagai bagian dari arsitektur vernakular, kampung-kampung di Indonesia mulai ditonjolkan dan didukung pemerintah untuk saling berkompetisi dengan beragam aktivitas sosialnya yang mendukung perekonomian wilayah, baik di kota maupun desa. Kampung Made, Maspatih, dan Peneleh di wilayah urban Surabaya menjadi obyek amatan karena memiliki keunikan dari jenis kegiatan dan interaksi sosial serta potensi keberlanjutannya mengubah gang/jalan kampung menjadi ruang-ruang sosial. Metode wawancara dan pengamatan langsung dilaksanakan melalui kunjungan lapangan secara acak. Hasilnya terdapat empat kelompok interaksi dan kegiatan sosial, yaitu perayaan, permainan, mencuci-menjemur, dan bercengkerama. Terjadinya interaksi dan kegiatan sosial pada tempat-tempat yang tersebar di seluruh gang/jalan kampung, ditandai oleh elemen-elemen fisik yang dapat dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu dinding, tanaman, perabot, pagar, pintu, undakan, lantai. Fenomena bercampurnya kegiatan pribadi dan sosial disebabkan keterbatasan fisik, sebaliknya didukung pembangunan fisik oleh pemerintah. Interaksi sosial secara alamiah terjadi di ruang-ruang terbuka antara rumah-rumah penduduk, di gang-gang dan jalur sirkulasi, tidak dapat dihindari, dan menjadi kebutuhan penghuni kampung yang padat serta meleburnya berbagai kegiatan pribadi menjadi sumber interaksi sosial.
Green Architecture Concepts Applied to Wanakota Apartments Andiyan Andiyan; Abdul Gani Alfarizi
Tesa Arsitektur Vol 19, No 2: Desember 2021
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v19i2.3317

Abstract

The shrinking land in urban areas and the worsening world climate crisis have created a new residential development problem. One way to maximize land designated for residential use is to build vertical housing, such as constructing flats and apartments that can accommodate more residents in a limited area. However, it also creates new problems because the use of energy required for a building will be extensive. The application of Green Architecture is an effort to reduce energy use for buildings and reduce the negative impact of buildings on the environment. one helpful reference is applying green architectural concepts. The apartment Wanakota is designed using the green building concept with the Indonesian Green Building Council (GBCI). Wanaka means City Forest, and trees inspire this name as trees. This tree is not only an aesthetic enhancer but as a CO2 absorber and oxygen supplier in the environment.
Impact of Population Density on Physical Environmental Quality Lia Warlina; Nafilah Aulia; Kevin Rizal Lukmanul Hakim; Nuraeni Nuraeni; Natasha Puspa Dewi
Tesa Arsitektur Vol 19, No 2: Desember 2021
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v19i2.3400

Abstract

This study aims to identify and assess population density that causes slums and physical effects on the environment in the Simpang Dago area. The methodology used is a qualitative research method on the object's condition by conducting a literature study and collecting related documents. The study was conducted with a case study in one area in the city of Bandung. The results showed that the achievement of comfort, safety, health, and mutual satisfaction is expected to help reduce population density impact in the Simpang Dago area. To achieve that goal, a study of population density impact on the quality of the physical environment. The solution of densely populated areas problem by relocating residents and providing affordable vertical housing by considering various aspects. The implication of this study's results is due to the dense population and houses' distance is too close; therefore residents around the Simpang Dago area must be concerned about their environment's cleanliness. In addition, not all population density gives negative impacts to the quality of an area's physical environment, depending on the residents' awareness.
Lokalitas Pada Tatanan Kawasan Candi Baru Semarang Albertus Sidharta Muljadinata; Antonius Ardianto
Tesa Arsitektur Vol 19, No 2: Desember 2021
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v19i2.3699

Abstract

Dalam era globalisasi sangat menarik untuk mencermati pengembangan dan perkembangan berbagai kota di Indonesia. Yang sering terlihat, pada beberapa kota dialami perkembangan yang kacau pada bagian kotanya. Di sisi lain, terdapat bagian kota yang tetap dan tak berubah. Dalam kasus Kota Semarang, terdapat bagian kota yang relatif tidak berubah. Bagian kota yang tidak berubah ini merupakan hasil perencanaan kota oleh Karsten, seorang arsitek Belanda dan dia juga sebagai penasehat kota pada era penjajahan Belanda. Kota Semarang merupakan kota yang direncanakan oleh Karsten secara utuh. Latar belakang akademik, ideologi serta situasi sosial politik yang mempengaruhinya, mempunyai andil besar pada Karsten dalam merancang kota dan arsitekturnya. Dari fakta sejarah diketahui, perencanaan kota dan arsitektur yang mampu bertahan adalah yang memiliki konsep perencanaan yang menerapkan lokalitas.  Kasus Penelitian ini ada pada sebagian segmen kawasan Kota Semarang.  Dari pemahaman berbagai teori-teori tentang kota, arsitektur, dan lokalitas, akan didapat dominasi dan peran aspek lokal dalam karyanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap aspek lokal pada konsep pemikiran Karsten pada kasus studi. Manfaat penelitian ini adalah sebagai referensi di dalam mengembangkan ilmu arsitektur. Penelitian ini juga akan memberi wawasan baru kepada para masyarakat akademisi tentang pentingnya aspek lokal pada perencanaan kota dan arsitektur, serta akan memberi kejelasan, bahwa suatu kota akan tetap bertahan bila memiliki arsitektur kota memiliki relasi dengan lokalitas setempat. Kontribusi penelitian kepada masyarakat adalah sebagai masukan untuk menciptakan lingkungan yang baru pada artifak kotanya, melalui pendekatan konservasi kawasan kota yang baik.

Page 1 of 1 | Total Record : 6