Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MODEL BISNIS BERBASIS ‘KONTRAK JIWA’ PADA INDUSTRI RUMAH ALAM BATIK PASURUAN Anggraini, Lya Dewi; Dewi, Yuli Kartika; Purba, Evan Irianov
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 3 No 2 (2020): Januari
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v3.i2.a2171

Abstract

Usaha rumah Alam Batik Pasuruan berhasil mengangkat kekayaan budaya nusantara, dari motifalam hingga proses membatik dengan pewarnaan alami, secara nasional dan internasional. Salahsatunya adalah buah Matoa, yang menjadi identitas budaya lokal kecamatan Sukorejo.Permasalahan mitra adalah lemahnya proses rekrutmen pekerja dan keterbatasan pengembangandesain batik yang masih bergantung pemimpin, menyulitkan usaha milik perseorangan ini menujuusaha unggulan daerah. Solusi yang ditawarkan adalah memperkuat sisi keberhasilanpemanfaatan model bisnis berbasis kearifan lokal mulai dari merekrut pekerja, berhubungandengan pelanggan, menetapkan nilai dan harga, hingga produksi dan promosi melalui tigapelatihan utama, yaitu desain industri, kewirausahaan, dan efisiensi sistem kerja dilanjutkanwawancara dan pengamatan selama pelaksanaan pelatihan. Pada pelaksanaannya, konsep‘kontrak jiwa’ lebih menekankan pada komunikasi yang serba spontan dan insidental, didasarkanpada kesempatan yang muncul, sehingga mengesampingkan alur dan tahapan komunikasi sebagaipendekatan interpersonal yang sewajarnya terjadi antara pihak-pihak yang bekerja sama,sehingga memunculkan kesenjangan dalam hal komunikasi dan tindakan. Kesimpulannya, konsep‘kontrak jiwa’ sangat kuat mengikat hubungan kerja antara pemilik dan pekerjanya, pembeli, danmitra usaha. Hasil kegiatan ini berupa desain industri produk yang akan didaftarkan Hak Cipta,pendaftaran merek dagang, diagram sistem alur kerja, dan peningkatan motivasi dari 50%menjadi 100% dan produksi sebesar 75%, serta keterlibatan penuh penyelenggaraan FestivalBatik dari tingkat kecamatan hingga dusun, baik pemerintah maupun masyarakat, UKM,komunitas, dan beberapa perusahaan setempat.
PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK GURU SMA KALAM KUDUS Anggraini, Lya Dewi; Dewi, Yuli Kartika; Sutrisno, Timotius Febry Christian Wahyu
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 5 No 02 (2022): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v5.i02.a3565

Abstract

Pembelajaran daring menjadi satu-satunya pilihan yang dapat dilakukan semasa pandemi, namun tantangan yang dihadapi adalah bagaimana pembelajaran tersebut mampu terlaksana dengan lebih menarik bagi para siswa berbasis kreativitas, inovasi, dan penciptaan nilai tambah sebagai bentuk entrepreneurial activity. Keterbatasan para guru dalam pemanfaatan teknologi diatasi dengan pelatihan pembuatan video pembelajaran yang interaktif. Kegiatan ini dilaksanakan sepenuhnya secara daring antara tim Universitas Ciputra dengan kepala sekolah dan para guru SMAK Kalam Kudus Surabaya. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para guru terhadap teknologi informasi yang berguna untuk pembuatan dan pengeditan video secara praktis. Metode yang digunakan adalah diskusi interaktif tentang kondisi aktual yang dihadapi di lapangan, identifikasi pengetahuan dan kemampuan para guru, jenis mata pelajaran, dan pengamatan kondisi fisik di lapangan untuk melihat ketersediaan sarana prasarana. Selama pelatihan, ketertarikan dan minat para guru meningkat cukup tinggi dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk penyusunan rencana pembelajaran secara daring, sebelum video pembelajaran yang menarik dapat dibuat. Tantangan waktu operasional sekolah yang sangat terbatas tidak menyurutkan keinginan para guru untuk mengatur dan mempersiapkan strategi pembelajaran yang lebih sistematis dan terencana terutama untuk mengantisipasi waktu yang lebih panjang saat pengeditan video.
Analisis Pembentuk Ruang Sosial Lingkungan Hunian Kampung Lya Dewi Anggraini
Tesa Arsitektur Vol 19, No 2: Desember 2021
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v19i2.2658

Abstract

Sebagai bagian dari arsitektur vernakular, kampung-kampung di Indonesia mulai ditonjolkan dan didukung pemerintah untuk saling berkompetisi dengan beragam aktivitas sosialnya yang mendukung perekonomian wilayah, baik di kota maupun desa. Kampung Made, Maspatih, dan Peneleh di wilayah urban Surabaya menjadi obyek amatan karena memiliki keunikan dari jenis kegiatan dan interaksi sosial serta potensi keberlanjutannya mengubah gang/jalan kampung menjadi ruang-ruang sosial. Metode wawancara dan pengamatan langsung dilaksanakan melalui kunjungan lapangan secara acak. Hasilnya terdapat empat kelompok interaksi dan kegiatan sosial, yaitu perayaan, permainan, mencuci-menjemur, dan bercengkerama. Terjadinya interaksi dan kegiatan sosial pada tempat-tempat yang tersebar di seluruh gang/jalan kampung, ditandai oleh elemen-elemen fisik yang dapat dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu dinding, tanaman, perabot, pagar, pintu, undakan, lantai. Fenomena bercampurnya kegiatan pribadi dan sosial disebabkan keterbatasan fisik, sebaliknya didukung pembangunan fisik oleh pemerintah. Interaksi sosial secara alamiah terjadi di ruang-ruang terbuka antara rumah-rumah penduduk, di gang-gang dan jalur sirkulasi, tidak dapat dihindari, dan menjadi kebutuhan penghuni kampung yang padat serta meleburnya berbagai kegiatan pribadi menjadi sumber interaksi sosial.
MODEL BISNIS BERBASIS ‘KONTRAK JIWA’ PADA INDUSTRI RUMAH ALAM BATIK PASURUAN Lya Dewi Anggraini; Yuli Kartika Dewi; Evan Irianov Purba
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 3 No 2 (2020): Januari
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1057.598 KB) | DOI: 10.36456/abadimas.v3.i2.a2171

Abstract

Usaha rumah Alam Batik Pasuruan berhasil mengangkat kekayaan budaya nusantara, dari motifalam hingga proses membatik dengan pewarnaan alami, secara nasional dan internasional. Salahsatunya adalah buah Matoa, yang menjadi identitas budaya lokal kecamatan Sukorejo.Permasalahan mitra adalah lemahnya proses rekrutmen pekerja dan keterbatasan pengembangandesain batik yang masih bergantung pemimpin, menyulitkan usaha milik perseorangan ini menujuusaha unggulan daerah. Solusi yang ditawarkan adalah memperkuat sisi keberhasilanpemanfaatan model bisnis berbasis kearifan lokal mulai dari merekrut pekerja, berhubungandengan pelanggan, menetapkan nilai dan harga, hingga produksi dan promosi melalui tigapelatihan utama, yaitu desain industri, kewirausahaan, dan efisiensi sistem kerja dilanjutkanwawancara dan pengamatan selama pelaksanaan pelatihan. Pada pelaksanaannya, konsep‘kontrak jiwa’ lebih menekankan pada komunikasi yang serba spontan dan insidental, didasarkanpada kesempatan yang muncul, sehingga mengesampingkan alur dan tahapan komunikasi sebagaipendekatan interpersonal yang sewajarnya terjadi antara pihak-pihak yang bekerja sama,sehingga memunculkan kesenjangan dalam hal komunikasi dan tindakan. Kesimpulannya, konsep‘kontrak jiwa’ sangat kuat mengikat hubungan kerja antara pemilik dan pekerjanya, pembeli, danmitra usaha. Hasil kegiatan ini berupa desain industri produk yang akan didaftarkan Hak Cipta,pendaftaran merek dagang, diagram sistem alur kerja, dan peningkatan motivasi dari 50%menjadi 100% dan produksi sebesar 75%, serta keterlibatan penuh penyelenggaraan FestivalBatik dari tingkat kecamatan hingga dusun, baik pemerintah maupun masyarakat, UKM,komunitas, dan beberapa perusahaan setempat.
PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK GURU SMA KALAM KUDUS Lya Dewi Anggraini; Yuli Kartika Dewi; Timotius Febry Christian Wahyu Sutrisno
Jurnal Abadimas Adi Buana Vol 5 No 02 (2022): Jurnal Abadimas Adi Buana
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/abadimas.v5.i02.a3565

Abstract

Pembelajaran daring menjadi satu-satunya pilihan yang dapat dilakukan semasa pandemi, namun tantangan yang dihadapi adalah bagaimana pembelajaran tersebut mampu terlaksana dengan lebih menarik bagi para siswa berbasis kreativitas, inovasi, dan penciptaan nilai tambah sebagai bentuk entrepreneurial activity. Keterbatasan para guru dalam pemanfaatan teknologi diatasi dengan pelatihan pembuatan video pembelajaran yang interaktif. Kegiatan ini dilaksanakan sepenuhnya secara daring antara tim Universitas Ciputra dengan kepala sekolah dan para guru SMAK Kalam Kudus Surabaya. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para guru terhadap teknologi informasi yang berguna untuk pembuatan dan pengeditan video secara praktis. Metode yang digunakan adalah diskusi interaktif tentang kondisi aktual yang dihadapi di lapangan, identifikasi pengetahuan dan kemampuan para guru, jenis mata pelajaran, dan pengamatan kondisi fisik di lapangan untuk melihat ketersediaan sarana prasarana. Selama pelatihan, ketertarikan dan minat para guru meningkat cukup tinggi dari banyaknya pertanyaan yang diajukan. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk penyusunan rencana pembelajaran secara daring, sebelum video pembelajaran yang menarik dapat dibuat. Tantangan waktu operasional sekolah yang sangat terbatas tidak menyurutkan keinginan para guru untuk mengatur dan mempersiapkan strategi pembelajaran yang lebih sistematis dan terencana terutama untuk mengantisipasi waktu yang lebih panjang saat pengeditan video.
Peningkatan Pembelajaran Student-Centered SMAK Santo Yusup Surabaya melalui Penataan Ruang Kelas Lya Dewi Anggraini; Natalia Christiani; Hebert Adrianto
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 5, No 1 (2020): March 2020
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v5i1.3100

Abstract

One important factor in improving the quality of learning is the classroom atmosphere, which is formed through the activities carried out in it between the teacher and students with position, posture, and body language, as non-verbal communication, and the use of words, intonation, and pronunciation as verbal communication. Another important factor is the characteristics of the space where the activity takes place (setting). In applying the student-centered approach, which motivates students to learn more actively and not depend on the teacher, the role of a teacher is very important to always be able to improvise, exploit the potential and position, for the success of the teaching-learning process in schools. The purpose of activities in the field of interior science architecture community service at SMAK St. This framework is to strengthen the participation of teachers and students through the setting of learning spaces that support the establishment of communication as desired. The method used is observation of the physical environment and surveys of teachers and students about the communication experience and the convenience of learning on three subjects that are considered difficult, namely Chemistry, Biology, and English. The survey results show that effective verbal and non-verbal communication media between teachers and students and fellow students is triggered by the setting of the space outside the classroom, with more relaxed and enjoyable reasons, such as in a library room. This has a real impact on increasing student motivation in the form of subjects' likes and grades. Other results indicate an increase in teacher awareness that changes in varied learning space settings can support non-verbal communication with students. How to cite:Anggraeni, Lya Dewi. (2020). Peningkatan Pembelajaran Student-Centered SMAK Santo Yusup Surabaya melalui Penataan Ruang Kelas. Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 5(1),28-37.DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v5i1.3100
Penomoran Rumah dan Pembagian Wilayah: Studi Kasus Karangmalang Yogyakarta Lya Dewi Anggraini
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 11 No. 2 (2022): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.55 KB) | DOI: 10.32315/jlbi.v11i2.132

Abstract

Perkembangan wilayah urban di Yogyakarta dipicu oleh pembangunan beragam kampus perguruan tinggi. Perubahan ini menimbulkan masalah terkait sosial dan budaya yang salah satunya adalah penomoran dan alamat rumah yang tampaknya tidak teratur. Studi yang dilakukan di Karangmalang ini menggunakan metode kualitatif observasi lapangan teknik snowball sampling dan wawancara open-ended dengan tujuan mendalami kejadian seputar awal mula terbentuknya penomoran dan alamat rumah hingga menjadi yang sekarang. Tematema disusun dalam bentuk matriks unit-unit amatan yang didalami, dari penomoran rumah yang terkesan rumit dan tidak teratur ini menghasilkan jaringan alur pemahaman tentang pembagian wilayah di Karangmalang. Dari awal pembentukan blok karena kebutuhan pos, atau surat-menyurat, terhadap identifikasi lokasi yang lebih sekadar nama dusun dan nama pemiliknya, yang kemudian berkembang menjadi pembagian RT/RW, dengan perkembangan nomor rumah seiring bertumbuhnya bangunan. Penomoran rumah secara konsensus ini oleh pemerintah digabungkan dengan pembagian wilayah berdasarkan RT/RW tidak hanya bermanfaat untuk urusan administratif, namun berpotensi tinggi dalam mendukung kehidupan bermasyarakat yang berkelanjutan.
Structure System For Flood Disaster Emergency Shelter On Peatlands With A Parametric Approach Stephanus Evert Indrawan; Lya Dewi Anggraini; Rendy Iswanto
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 2 No. 11 (2022): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.156 KB) | DOI: 10.59188/eduvest.v2i11.645

Abstract

Kalimantan Island has had minimal risk of flooding, but this condition has changed due to extreme natural damage. As a result, in 2021, many provinces were affected by floods. One example is the province of South Kalimantan. The Center for Disaster Information and Communication of the National Disaster Management Agency (BNPB) released on January 17, 2021, ten districts/cities affected by flooding in South Kalimantan Province, namely Tapin Regency, Banjar Regency, Banjar Baru City, Tanah Laut City, Banjarmasin City, Hulu Sungai Regency Central, Balangan Regency, Tabalong Regency, South Hulu Sungai Regency, and Batola Regency. Eighteen thousand two hundred twenty-two people were displaced due to flooding. These victims were spread across six regencies/cities, namely the cities of Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar Regencies, Tanah Laut, Barito Kuala, and Hulu Sungai Tengah. Therefore, the local government is trying to provide emergency shelter after the flood. However, post-disaster needs are very complex in the process, such as the character of peatlands that require special structural knowledge to build them, the difficulty of access during disasters, the lack of availability of building materials in disaster conditions, and the high demand for housing. To answer the need for multi-parameters in the process of designing unloading structures for post-flood emergency shelters, a parametric approach is needed that will significantly change the design approach such as testing several parameters at once, controlling the dimensions-quality-quantity of materials, being able to perform analysis and simulation tests in one flow—integrated work.
Penggunaan Angkutan Umum untuk Membangun Life-Skill Siswa Buta dan Empati Sesama Christina Eviutami Mediastika; Lya Dewi Anggraini
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i3.17162

Abstract

Pendampingan dan pengenalan life-skill pada siswa-siswi buta adalah kegiatan yang sangat penting untuk membekali mereka dalam menjalani kehidupan secara mandiri. Salah satu life-skill yang cukup penting adalah berkegiatan di ruang publik, seperti menggunakan angkutan umum. Pengabdian masyarakat yang dilaporkan dalam paper ini adalah pendampingan dan pengenalan siswa SMP dan SMA berkebutuhan khusus visual dalam menggunakan bus kota dan kereta api lokal. Sebanyak 19 siswa buta bersama 11 mahasiswa pendamping terlibat dalam kegiatan ini. Antusiasme berkegiatan dengan angkutan umum tidak hanya nampak pada siswa buta namun juga pada mahasiswa pendamping. Selama pendampingan, diamati dan digali data kualitattif terkait persepsi siswa buta dalam penggunaan angkutan publik, dengan mahasiswa sebagai enumerator sekaligus pendamping. Data menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat pada siswa buta belajar banyak hal baru, diantaramya: fasilitas pendukung angkutan publik yang masih menyulitkan dan fasilitas ruang publik kota yang belum sepenuhnya memadai untuk difabilitas netra. Bagi para mahasiswa Program Studi Arsitektur, kegiatan ini membuka wawasan mereka bahwa ada komunitas buta yang perlu mendapatkan perhatian dalam perencanaan dan perancangan lingkungan binaan. Empati desain bagi mahasiswa Arsitektur dapat ditumbuhkan dengan pelibatan langsung mereka dengan komunitas yang membutuhkan desain khusus tersebut
PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR CAFE MODERN DI RUKO CITRAGRAND SEMARANG DENGAN PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE Benita Natalia Kuswojo; Lya Dewi Anggraini
KREASI Vol. 8 No. 1 (2022): KREASI
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v8i1.4276

Abstract

Pemanasan global di dunia terus terjadi. Hal ini merupakan akibat dari minimnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang dampak pembangunan dan tentang penerapan green building pada bangunan yang menyebabkan dampak terhadap pemanasan global. Sick Building Syndrome (SBS) merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh tercemarnya udara di dalam ruangan. Penerapan green architecture pada bangunan membuat bangunan menjadi lebih tahan lama, hemat energi, perawatannya lebih minimal, nyaman ditinggali, dan memberi dampak kesehatan yang baik bagi pengguna. Green architecture juga berdampak baik pada masalah lingkungan khususnya pemanasan global. Café modern yang terletak di ruko Perumahan CitraGrand, Jalan Kompol R. Soekamto, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah ini dirancang dengan menggunakan penerapan green architecture untuk dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan pengguna dan lingkungan. Metode penelitian yang dilakukan dalam merancang café ini yaitu studi pustaka dari berbagai macam literatur sebagai acuan data serta dengan melakukan observasi lapangan dan studi banding proyek sejenis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam merancang café ini. Rancangan café modern dengan penerapan green architecture ini menggunakan material yang ramah lingkungan seperti low-e glass, glasswool, dan kayu bersertifikat. Banyak bukaan jendela untuk mendapatkan penghawaan alami. Tanaman indoor seperti lidah mertua, English Ivy dan Palem Kuning sebagai anti polutan yang dapat menyerap zat kimia berbahaya sehingga berdampak baik bagi pengguna.