cover
Contact Name
habibullah
Contact Email
habibullah@kemsos.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
sosiokonsepsia@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Sosio Konsepsia
ISSN : 20890338     EISSN : 25027921     DOI : -
Core Subject : Social,
Sosio Koncepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial presents scientific essays in the form of the results of field research on social welfare. Publish three times the April, August and December periods.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia" : 7 Documents clear
KONTRIBUSI KETERHUBUNGAN TERHADAP KESEJAHTERAAN LANJUT USIA DAN IMPLIKASINYA BAGI PEKERJAAN SOSIAL Witono, Toton
Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v7i1.1100

Abstract

In social work, spirituality is understood around the search of meaning, life purpose, transcendence, and connectedness. Connection with all of being out of the self is one of the research findings on the older adults? spirituality. This research explored how the elders live spirituality which is expressed partly through the way they respond life experiences and sufferings. In addition, the exploration was also steered to understand how the elders? spirituality contributes to their well-being. This qualitative study recruited eleven older persons as beneficiaries of institutional and home care social services. NVivo software was used to help to analyze data and to manage the coding results in a simple manner. The theme connectedness is reflected by some elements ranging from relationships, intimacy, isolation, to prayer. These elements have significant impact in shaping the elderly well-being. As the research implication, integrating spirituality into social work theory can be represented by the theme connectedness, that is by broadening the concept of person and environment in the person-in-environment theory.
FENOMENA BUNUH DIRI DI KABUPATEN GUNUNG KIDUL Andari, Soetji
Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v7i1.1141

Abstract

AbstractThe phenomenon of suicide from mental disorder as the most common causes, symptoms that occur a range of psychiatric conditions of distress. This includes the mental condition of despair, loneliness, anxiety, depression, and it is a lot happening in the Gunungkidul Regency. Descriptive research approach of case study method with the informants specified in purposive sampling, data collection techniques, namely the observation at the site of the suicide incident, interviews with a variety of Government such as police informants related, Office and NGOs are important in the prevention of suicide. The results of the research on the phenomenon of suicide themselves as a human tragedy often occurs in Gunungkidul, perpetrators of the suicide based on gender men more than women. The perpetrators of the most outcome of chronical diseases suicide and depression. Depression is a result of the loss of jobs, insufficient family needs, divorce, infidelity in marriage. While the perpetrators of suicide in older results from chronic illness and loneliness due to the loss of a family member. Almost all of the suicide scene was quiet conditions at home, it can be in the bedroom, bathroom, kitchen means that home is where the most widely as a place to commit suicide. This type of suicide in Gunungkidul tend to egoistik, a person committing suicide because it feels itself a larger importance than social interests. Keywords: Suicide, a phenomenon, the human tragedy 
UPAYA PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PROGRAM KELUARGA HARAPAN: STUDI DI EMPAT DAERAH DI INDONESIA Nainggolan, Togiaratua; Susantyo, Badrun
Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v7i1.1104

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya agar PKH dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menjadikan pendekatan kuantitatif sebagai penunjang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan Focus Group Discussion. Untuk kebutuhan analisis kuantitatif, digunakan skala BSRI. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan melalui PKH perlu dilakukan re-design berupa inovasi program dalam rangka pengembangan program secara fundamental. Inovasi ini difokuskan  pada 2 hal, yaitu: (1) merespon upaya yang sudah dilakukan tetapi belum optimal; dan (2) melakukan reorientasi program secara mendasar dengan menjadikan PKH sebagai pintu masuk menuju integrasi program perlindungan sosial sekaligus integrasi program penanggulangan kemiskinan di Indonesia, dengan fokus  memperkuat keberfungsian keluarga miskin secara utuh. Upaya ini diharapkan akan ?memaksa? anggota keluarga berperilaku produktif, bukan kontraproduktif. Sejalan dengan kesimpulan di atas, penelitian ini merekomendasikan agar penyelenggara segera mengambil inisiatif untuk menjadikan PKH sebagai pintu masuk menuju integrasi program perlindungan sosial sekaligus integrasi program penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Langkah ini hendaknya diikuti denggan kajian khusus terhadap berbagai produk kebijakan terkait.Kata Kunci : Upaya Percepatan; Kemiskinan; Program Keluarga Harapan AbstractThis study aims to describe the efforts for PKH to accelerate poverty reduction in Indonesia. The research is done by qualitative approach by making quantitative approach as supporting. Technique of data collecting done by observation, interview, and Focus Group Discussion. For the needs of quantitative analysis, the BSRI scale is used. The collected data were analyzed descriptively. The results concluded that to accelerate poverty alleviation through PKH, it is necessary to re-design in the form of program innovation in the framework of fundamentally developing the program. This innovation is focused on 2 things, namely: (1) responding to efforts that have been done but not yet optimal; and (2) fundamentally reorient the program by making PKH a gateway to the integration of social protection programs as well as the integration of poverty reduction programs in Indonesia, with a focus on strengthening the functioning of poor families as a whole. These efforts are expected to "force" family members to behave productively, rather than counterproductive. In line with the above conclusion, this research recommends that organizers immediately take the initiative to make PKH an entrance to the integration of social protection programs as well as integration of poverty reduction programs in Indonesia. This step should be followed by a special review of relevant policy products.Keywords: Acceleration Efforts; Poverty; Family Hope Program
PENGUATAN MODAL SOSIAL DALAM PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN KEPADA ANAK BERHADAPAN DENGAN HUKUM (ABH) DI PANTI SOSIAL MARSUDI PUTRA (PSMP ) HANDAYANI BAMBU APUS JAKARTA TIMUR Awaludin, Aditiya; Muhtadi, Muhtadi
Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v7i1.1128

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah penyimpangan perilaku dari seorang remaja atau anak usia 8-18 tahun. Penyimpangan perilaku remaja diakibatkan karena faktor keluarga yang tidak memperhatikan perkembangan anak, lingkungan pergaulan yang salah, dan kurangnya faktor pendidikan yang diterima. Penyimpangan ini berbentuk sebuah tindakan kenalakan yang bila dibiarkan akan menjadi tindakan kriminalitas seperti pencurian, pelecehan seksual, tawuran dan lain sebagainya. Oleh karena itu harus adanya tindakan dari pihak berwajib terhadap remaja yang berbuat penyimpangan, seperti tindak pidana untuk anak. Anak yang sudah berurusan dengan ranah hukum dan pengadilan bisa disebut juga Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dan Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Handayani adalah lembaga yang menerima anak yang memiliki vonis pidana (ABH).Penelitian ini dijelaskan dalam metode deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi mendalam mengenai kegiatan pelatihan keterampilan las, otomotif, dan pendingin di PSMP Handayani. Dengan adanya kegiatan pelatihan keterampilan, ABH menjadi memiliki keahlian di bidang keterampilan. Selain keahlian mereka juga diajarkan mengenai kedisiplinan, dan kejujuran yang bertujuan untuk merubah sikap anak menjadi lebih baik.Modal sosial telah berperan dalam proses pelatihan keterampilan di PSMP Handayani. Terlihat bagaimana norma berupa aturan bekerja dalam membuat ABH menjadi patuh dan mau mengikuti apa yang diajarkan oleh para instruktur program. Dari sebuah kepatuhan timbulah sebuah kepercayaan antara ABH dengan instruktur begitupun sebaliknya, dan dari kepercayaan tersebut timbulah sebuah jaringan yang menjadi kerjasama antara instruktur dengan ABH, maupun antara sesama ABH. Jaringan kerjasama tersebut menghasilkan sebuah kegiatan pelatihan keterampilan berjalan dengan baik. Dalam hal ini penguatan modal sosial dalam program pelatihan keterampilan sangat berdampak positif dalam merubah sikap ABH menjadi lebih baik dan membuat ABH memiliki kehalian yang berguna bagi masa depan mereka.
SEKTOR INFORMAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN STATUS KEMISKINAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA Taufiq, Nuri
Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v7i1.1148

Abstract

Sektor informal sering dikaitan dengan rendahnya tingkat penghasilan yang menyebabkan rumah tangga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan yang layak bagi mereka dan berdampak juga pada kerentanan terhadap insiden kemiskinan. Penelitian terkait pengaruh perubahan sektor pekerjaan yang dikaitkan dengan perubahan status kemiskinan rumah tangga di Indonesia masih terbatas, karena untuk penelitian tentang dinamika memerlukan data longitudinal untuk dapat melihat dinamika di dalam sektor pekerjaan maupun dinamika kemiskinan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dinamika sektor pekerjaan terhadap dinamika kemiskinan rumah tangga di Indonesia dengan menggunakan data longitudinal yaitu data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel 2011, 2012 dan 2013. Didapatkan hasil bahwa terdapat sekitar 4,78 persen penduduk di Indonesia mengalami kemiskinan kronis dan 17,88 persen penduduk di Indonesia mengalami kemiskinan sementara (transien) pada periode tersebut. Sedangkan hasil analisis regresi multionomial menunjukkan bahwa dinamika sektor pekerjaan kepala rumah tangga berpengaruh signifikan secara statistik terhadap kemiskinan dinamis rumah tangga di Indonesia pada periode tahun 2011 ke tahun 2013, dimana kepala rumah tangga yang tetap bekerja di sektor informal memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami insiden kemiskinan kronis maupun kemiskinan sementara. Sehingga sebagai tahap lanjutan dari program penanggulangan kemiskinan yang saat ini sudah dilakukan pemerintah, pemerintah sebaiknya juga lebih berfokus pada sektor informal di  mana terdapat sekitar 71 persen kepala rumah tangga miskin bekerja di sektor informal melalui penciptaan lapangan kerja yang layak dan usaha yang berkelanjutan (decent job creation and sustainable enterprises).Sektor informal sering dikaitan dengan rendahnya tingkat penghasilan yang menyebabkan rumah tangga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan yang layak bagi mereka dan berdampak juga pada kerentanan terhadap insiden kemiskinan. Penelitian terkait pengaruh perubahan sektor pekerjaan yang dikaitkan dengan perubahan status kemiskinan rumah tangga di Indonesia masih terbatas, karena untuk penelitian tentang dinamika memerlukan data longitudinal untuk dapat melihat dinamika di dalam sektor pekerjaan maupun dinamika kemiskinan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dinamika sektor pekerjaan terhadap dinamika kemiskinan rumah tangga di Indonesia dengan menggunakan data longitudinal yaitu data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel 2011, 2012 dan 2013. Didapatkan hasil bahwa terdapat sekitar 4,78 persen penduduk di Indonesia mengalami kemiskinan kronis dan 17,88 persen penduduk di Indonesia mengalami kemiskinan sementara (transien) pada periode tersebut. Sedangkan hasil analisis regresi multionomial menunjukkan bahwa dinamika sektor pekerjaan kepala rumah tangga berpengaruh signifikan secara statistik terhadap kemiskinan dinamis rumah tangga di Indonesia pada periode tahun 2011 ke tahun 2013, dimana kepala rumah tangga yang tetap bekerja di sektor informal memiliki peluang yang lebih besar untuk mengalami insiden kemiskinan kronis maupun kemiskinan sementara. Sehingga sebagai tahap lanjutan dari program penanggulangan kemiskinan yang saat ini sudah dilakukan pemerintah, pemerintah sebaiknya juga lebih berfokus pada sektor informal di  mana terdapat sekitar 71 persen kepala rumah tangga miskin bekerja di sektor informal melalui penciptaan lapangan kerja yang layak dan usaha yang berkelanjutan (decent job creation and sustainable enterprises).
POTRET KEMISKINAN MASYARAKAT PULAU MASELA DI LADANG MIGAS TERKAYA BLOK MASELA DI KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA Watloly, Aholiab; Litaay, Simona Christina Henderika
Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemiskinan masyarakat pulau kecil Masela memiliki karakter dan struktur kemiskinan yang khas. Adapun karakter kemiskinan masyarakat pulau kecil Masela di bibir perbatasan Negara adalah kemiskinan pulau-pulau kecil perbatasan dengan kondisi kewilayahannya yang bersifat geografis pulau-pulau kecil dengan luas laut yang dominan dan iklim leut kepulauan yang cenderung bergejolak. Sementara struktur kemiskinan masyarakat pulau Masela sebagai pulau kecil, terpencil serta terdepan adalah keterisolasian, keterbatasan akses  berupa akses transportasi, komunikasi, kegiatan perekonomian, pendidikan dan kesehatan. Kondisi tersebut telah menjadi faktor determinan kemiskinan masyarakat pulau kecil dan terpencil Masela. Keterbatasan akses dimaksud telah menjadi factor determinan yang menderivasi berbagai factor turunan lainnya, seperti beban ekonomi tinggi (high cost economy) yang harus dipikul oleh masyarakat serta lemahnya nilai tukar barang dan jasa local. Jadi, ada 3 (tiga) variable determinan yang saling berkorelasi atau saling berhubungan secara sebab akibat (causalistic) dalam mempengaruhi dan membentuk karakter dan struktur kemiskinan masyarakat pulau Masela, yaitu; keterisolasian dan keterbatasan akses, ekonomi biaya tinggi (high cost ecomic), dan lemahnya nilai tukar barang dan jasa masyarakat kepulauan.Faktor determinan lainnya adalah kebijakan pembangunan nasional yang kurang pro pada pembangunan masyarakat pulau-pulau kecil, karena Negara cenderung mengabaikan pulau-pulau kecil, seperti Masela sebagai sesuatu yang bukan masalah nasional (non factors) karena dianggap memiliki nilai yang lemah (weakness factors) dalam perhitungan jumlah kekuatan politik, ekonomi maupun sumberdaya manusia dan sosial budaya.Kemiskinan masyarakat pulau kecil Masela merupakan sebuah ironi di tengah realitas kekayaan alam dan social budayanya. Pembangunan Blok Masela di laut pulau Masela kabupaten Maluku Barat Daya yang sedang direncanakan, diharapkan dapat memberi solusi yang fundamental dan komprehensi dalam menanggulangi kemiskinan masyarakat pulau kecil Masela, bukan sebaliknya mempelakukan mareka sebagai ?tikus mati di tengah lumbung?.
DUKUNGAN TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS MENTAL SEBAGAI STRATEGI MENDUKUNG PROGRAM STOP PEMASUNGAN 2019 Husmiati, Husmiati; Irmayani, Nyi. R; Sugiyanto, Sugiyanto; Habibullah, Habibullah
Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dukungan keluarga, masyarakat dan pemerintah terhadap Penyandang Disabilitas Mental (PDM) dengan riwayat pasung dalam rangka Gerakan Stop Pemasungan tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan responden 32 orang kepala keluarga  yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian mendapati : (1) dukungan keluarga pada PDM yang lepas pasung selalu lebih tinggi dibandingkan dengan dukungan pada PDM yang sedang dipasung. (2) dukungan emosional dari keluarga pada PDM yang lepas pasung berada lebih tinggi dibandingkan dukungan lainnya (dukungan instrumental, informasi dan penghargaan). (3) dukungan keluarga PDM pasung rata-rata masih rendah tetapi secara umum sudah dalam kategori sedang. Masyarakat belum mendukung keluarga atau PDM. Mereka tidak mau bertanggung jawab terhadap PDM bila dilepas pasungnya. Rendahnya dukungan masyarakat pada kasus-kasus yang terjadi disebabkan karena mereka belum memahami cara pendekatan dan pemulihan atau rehabilitasi sosial pada PDM. Hanya propinsi NTB yang sudah memiliki peraturan gubernur terkait pencegahan dan penanganan pasung. Kalimantan selatan dan Sumatera Barat belum mempunyai regulasi. Selain itu sebagai implementasi dari dilaksanakannya MoU pencegahan dan penanganan pasung, pada lokasi penelitian hanya dinas sosial dan dinas kesehatan saja yang melakukan koordinasi. Tiga instasi lain (Dukcapil, Kepolisian dan BPJS) belum melaksanakan dan bahkan tidak mengetahui adanya MoU. Kerjasama tiga pihak (keluarga, masyarakat dan pemerintah) sangat penting untuk mensukseskan program Gerakan Stop Pemasungan tahun 2019. Kata Kunci : penyandang disabilitas mental, pasung, dukungan keluarga, dukungan masyarakat, dukungan pemerintah. Abstract This study aims to analyze the support of family, community and government against Mental Disabled Persons (PDM) with history of pasung in the framework of the Stop Gerakan Pemasungan tahun 2019. This study used survey method with 32 respondents head of household selected with purposive sampling technique. The results of the study found: (1) family support on PDM loose stocks was always higher than support for PDM being depleted. (2) the emotional support of the family on the loose PDM is higher than the other support (instrumental support, information and rewards). (3) the support of PDM family of the average is still low but generally it is in the medium category. The community has not supported the family or PDM. They do not want to be responsible for the PDM when it is released its stock. The lack of community support in cases that occurred because they do not understand how to approach and recovery or social rehabilitation in PDM. Only NTB province that already has governor regulations related to the prevention and handling of the market. South Kalimantan and West Sumatra have no regulation yet. In addition, as the implementation of the implementation of the MoU on prevention and handling of the post, at the location of the study only the social service and the health office that coordinates. Three other instances (Dukcapil, Police and BPJS) have not implemented and do not even know the existence of MoU. Three-party cooperation (family, community and government) is crucial to the success of Stop Gerakan Pemasungan  2019 program. Keywords: persons with mental disabilities, pasca, family support, community support, government support

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 1 (2021): Sosio Konsepsia Vol 10 No 3 (2021): Sosio Konsepsia Vol 10, No 2 (2021) Vol 10, No 1 (2020): Sosio Konsepsia Vol 9, No 3 (2020): Sosio Konsepsia Vol 9, No 2 (2020): Sosio Konsepsia Vol 9, No 1 (2019): Sosio Konsepsia Vol 8, No 3 (2019): Sosio Konsepsia Vol 8, No 2 (2019): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 8, No 2 (2019): Sosio Konsepsia Vol 8 No 1 (2018): Sosio Konsepsia Vol 7 No 3 (2018): Volume 7 Nomor 3 Tahun 2018 Sosio Konsepsia Vol 8, No 1 (2018): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 3 (2018): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 2 (2018): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 2 (2018): Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 3 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6 No 3 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 3 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 6 No 2 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 2 (2017): Sosio Konsepsia Vol 6, No 2 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 6 No 1 (2016): Sosio Konsepsia Vol 5 No 3 (2016): Sosio Konsepsia Vol 5 No 2 (2016): Sosio Konsepsia Vol 5 No 1 (2015): Sosio Konsepsia Vol 5, No 1 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4, No 3 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4 No 3 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4 No 2 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4, No 2 (2015): Sosio Konsepsia Vol 4, No 1 (2014) Vol 4 No 1 (2014): Sosio Konsepsia Vol 3 No 3 (2014): Sosio Konsepsia Vol 3 No 2 (2014): Sosio Konsepsia Vol 3 No 1 (2013): Sosio Konsepsia Vol 2 No 3 (2013): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 2 No 2 (2013): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17, No 3 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 3 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 2 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 17 No 1 (2012): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 3 (2011): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 2 (2011): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 16 No 1 (2011): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 15 No 3 (2010): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 15 No 2 (2010): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 15 No 1 (2010): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 3 (2009): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 2 (2009): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 14 No 1 (2009): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 13 No 3 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 13 No 2 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 13 No 1 (2008): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 3 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 2 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 12 No 1 (2007): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 3 (2006): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 2 (2006): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol 11 No 1 (2006): Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial More Issue