Husmiati Yusuf
Unknown Affiliation

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ASESMEN DALAM PEKERJAAN SOSIAL: RELEVANSI DENGAN PRAKTEK DAN PENELITIAN Yusuf, Husmiati
Sosio Informa Vol 17, No 3 (2012)
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asesmen diartikan dalam terma profesional sebagai bentuk, batasan dan intensitas masalah klien yangdibawa ke dalam praktek pekerjaan sosial. Asesmen merupakan rentang yang luas dan termasuk penilaianmengenai potensi, kebutuhan dan jaringan sosial klien yang menentukan cakupan dan beratnya masalah.Dalam sebuah proses perubahan terencana, fokus pekerja sosial yang amat penting adalah mengumpulkaninformasi yang cukup dari klien dan orang lain yang ada di lingkungan klien. Pengumpulan data merupakanaktivitas memperoleh informasi yang diperlukan sebagai upaya untuk memahami situasi-situasi klien,yang menjadi syarat dalam merancang rencana pemecahan masalah klien. Oleh karena itu pekerja sosialdituntut memiliki keterampilan dalam memilah data mulai dari hasil wawancara sampai kepada kompilasidata, tujuannya agar ada kesesuaian data yang dibutuhkan untuk melakukan asesmen masalah. Dalampraktik pekerjaan sosial secara langsung, pekerja sosial perlu mengenalkan konsep-konsep diagnosisyang akan digunakan dalam proses pencarian data asesmen. Diagnosa dilakukan terhadap masalah klien,dan kondisi atau situasi klien serta dilakukan pengklasifikasian dan pengkategorian khusus seperti dalamsistem PIE (orang dalam lingkungannya).Kata kunci: asesmen, klien, praktik pekerjaan sosial, dan penelitian.
PENGARUH KONDISI ORGANISASI TERHADAP KEJENUHAN KERJA PEKERJA SOSIAL YANG BEKERJA DI PANTI SOSIAL PENYANDANG CACAT DI INDONESIA Yusuf, Husmiati
Sosio Informa Vol 16, No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini menganalisis kondisi organisasi mencakup pengaruh kekaburan peranan, bebankerja, kondisi pekerjaan terhadap kejenuhan kerja. Menggunakan metode survey eksplanatory.Penentuan responden menggunakan sensus. Sejumlah 219 pekerja sosial yang bekerja di pantisosial penyandang cacat menjadi responden dalam kajian ini. Satu set instrumen digunakan untukmengumpulkan data, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS dan analisisjalur. Hasil kajian mendapati beban kerja berpengaruh terhadap kejenuhan kerja. Kajian initentunya dapat memberikan implikasi terhadap penyusunan kebijakan di Kementerian Sosial RIdan sebagai rujukan untuk penelitian lanjutan.Kata kunci : kekaburan peranan, beban kerja, kondisi pekerjaan, pekerja sosial.
STRES KERJA DARI PERSPEKTIF TEORI SISTEM-EKOLOGI Husmiati, Husmiati
Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa
Publisher : Puslitbangkesos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i3.1591

Abstract

Stres adalah respons psikologis dan fisiologis terhadap berbagai peristiwa yang mengganggu keseimbangan pribadi kita dalam beberapa cara. Stres di tempat kerja bukanlah fenomena baru, tetapi ini merupakan ancaman yang besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan pekerja daripada sebelumnya. Stres di tempat kerja biasanya merupakan hasil dari tuntutan yang tinggi pada pekerjaan, nyata atau kurangnya kontrol yang dirasakan mengenai tuntutan tersebut, buruknya komunikasi dan organisasi sehari-hari, dan lingkungan kerja yang tidak mendukung. Stres pekerjaan dapat dilihat dari berbagai model dan salah satunya adalah perspektif teori sistem ekologi. Kata Kunci : Stres, kerja, perspektif, sistem, ekologi
PERILAKU BULLYING: ASESMEN MULTIDIMENSI DAN INTERVENSI SOSIAL Yusuf, Husmiati; Fahrudin, Adi
Jurnal Psikologi Vol 11, No 2 (2012): Oktober 2012
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.318 KB) | DOI: 10.14710/jpu.11.2.10

Abstract

This paper presented an overview about bullying, multidimentional assessment, and social intervention. Bullying is an act of repeated aggressive behavior in order to intentionally hurt another person physically or mentally. Bullying is characterized by an individual behaving in a certain way to gain power over another person. Behaviors may include name calling, verbal or written abuse, exclusion from activities, exclusion from social situations, physical abuse, or coercion. Bullying in schools sometimes consists of a group of students taking advantage of, or isolating one student in particular and gaining the loyalty of bystanders who want to avoid becoming the next victim. To comprehensively understand about bullying, professional helpers (psychologist, counsellor, and social worker) need to do a multidimentional assesment. Based on this issue, this paper suggested three intervention programs to prevent and combating the bullying behavior in the schools is Citizens’ Responsibility Program.Keywords: school, bullying, assessment, intervention
WORKING WITH HOMOSEXUAL CLIENTS: Application of Solution-Focused Therapy Husmiati, Husmiati
Jurnal Psikologi Vol 11, No 1 (2012): April 2012
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.121 KB) | DOI: 10.14710/jpu.11.1.8

Abstract

This article discusses the psychosocial problems dealt by gay, lesbian, and bisexual clients. Gay is an individual who has sex orientation to male, whereas lesbian is to female. Bisexual has both sex orientation towards male and female. This article also points out one approach called Solution-Focused Therapy (SFT) which can be applied in clinical practice. Working with SFT technique to homoerotic individual or group is significantly different to common people. Mental health experts such as social workers and clinical psychologists should have this understanding.Keywords: Homosexuality, client, clinical practice, therapy, solution focused
PENGARUH DUKUNGAN EKONOMI KELUARGA DAN KOMPETENSI KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN HAK PENYANDANG DISABILITAS BERAT Setiawan, Hari Harjanto; Syawie, Mohammad; Pudjianto, Bambang; Astuti, Mulia; Yusuf, Husmiati; Murni, Ruaida
Sosio Konsepsia Vol 6, No 2 (2017): Sosio Konsepsia (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v6i2.837

Abstract

abstrak Artikel ini merupakan hasil penelitian mengenai pengaruh dukungan keluarga dan kompetensi keluarga terhadap pemenuhan hak penyandang disabilitas berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan ekonomi keluarga dan kompetensi keluarga terhadap pemenuhan hak penyandang disabilitas berat. Penelitian menggunakan metode penelitian korelasi dengan desain ex post facto. Lokasi penelitian dipilih berdasarkan lokasi berdasarkan 1) lokasi uji coba pemberdayaan keluarga penyandang disabilitas berat yang dilakukan oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial Orang dengan Kecacatan tahun 2015 2) lokasi kegiatan ASPDB yang telah dilaksanakan sejak  tahun 2006, dimana pada tahun 2016 akan dilakukan pemutusan kegiatan (exit strategy). Sampel penelitian dipilih secara purposive sehingga keseluruhan 133 orang dijadikan responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi keluarga lebih besar pengaruhnya dibandingkan dukungan ekonomi keluarga dalam pemenuhan hak penyandang disabilitas berat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperlukan adanya berbagai upaya nyata dari berbagai kementerian/instansi terkait agar kesetaraan taraf hidup penyandang disabilitas berat dengan warga negara Indonesia lainnya dapat terwujud, terpadu dan berkesinambungan yang pada akhirnya dapat menciptakan kesejahteraan sosial. Kata kunci: Keluarga, ekonomi, kompetensi dan pemenuhan hak abstract This article is as result of research on the influence of family support and family competence on the fulfillment of the rights of people with severe disability. This study aims to analyze the relationship between family economic support and family competence on the fulfillment of the rights of people with severe disability. The research used correlation research method with ex post facto design. The location of the study was chosen based on 1) location of empowerment of families with severe disability conducted by Directorate of Social Rehabilitation of People with Disability in 2015 2) location of ASPDB activity that has been implemented since 2006, where in 2016 will be executed (exit strategy ). The sample of research was chosen purposively so that all 133 respondents were chosen in this research. The results of the study indicate that family competence is greater than the economic support of the family in the fulfillment of the rights of people with severe disability. Based on the result of the research, it is necessary to have real efforts from various related ministries / agencies so that the equality of living with severe disability with other Indonesian citizens can be realized, integrated and sustainable which ultimately can create social welfare. Keywords: Family, economy, competency and fulfillment rights 
DUKUNGAN TERHADAP PENYANDANG DISABILITAS MENTAL SEBAGAI STRATEGI MENDUKUNG PROGRAM STOP PEMASUNGAN 2019 Husmiati, Husmiati; Irmayani, Nyi. R; Sugiyanto, Sugiyanto; Habibullah, Habibullah
Sosio Konsepsia Vol 7, No 1 (2017): Sosio Konsepsia
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dukungan keluarga, masyarakat dan pemerintah terhadap Penyandang Disabilitas Mental (PDM) dengan riwayat pasung dalam rangka Gerakan Stop Pemasungan tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan responden 32 orang kepala keluarga  yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian mendapati : (1) dukungan keluarga pada PDM yang lepas pasung selalu lebih tinggi dibandingkan dengan dukungan pada PDM yang sedang dipasung. (2) dukungan emosional dari keluarga pada PDM yang lepas pasung berada lebih tinggi dibandingkan dukungan lainnya (dukungan instrumental, informasi dan penghargaan). (3) dukungan keluarga PDM pasung rata-rata masih rendah tetapi secara umum sudah dalam kategori sedang. Masyarakat belum mendukung keluarga atau PDM. Mereka tidak mau bertanggung jawab terhadap PDM bila dilepas pasungnya. Rendahnya dukungan masyarakat pada kasus-kasus yang terjadi disebabkan karena mereka belum memahami cara pendekatan dan pemulihan atau rehabilitasi sosial pada PDM. Hanya propinsi NTB yang sudah memiliki peraturan gubernur terkait pencegahan dan penanganan pasung. Kalimantan selatan dan Sumatera Barat belum mempunyai regulasi. Selain itu sebagai implementasi dari dilaksanakannya MoU pencegahan dan penanganan pasung, pada lokasi penelitian hanya dinas sosial dan dinas kesehatan saja yang melakukan koordinasi. Tiga instasi lain (Dukcapil, Kepolisian dan BPJS) belum melaksanakan dan bahkan tidak mengetahui adanya MoU. Kerjasama tiga pihak (keluarga, masyarakat dan pemerintah) sangat penting untuk mensukseskan program Gerakan Stop Pemasungan tahun 2019. Kata Kunci : penyandang disabilitas mental, pasung, dukungan keluarga, dukungan masyarakat, dukungan pemerintah. Abstract This study aims to analyze the support of family, community and government against Mental Disabled Persons (PDM) with history of pasung in the framework of the Stop Gerakan Pemasungan tahun 2019. This study used survey method with 32 respondents head of household selected with purposive sampling technique. The results of the study found: (1) family support on PDM loose stocks was always higher than support for PDM being depleted. (2) the emotional support of the family on the loose PDM is higher than the other support (instrumental support, information and rewards). (3) the support of PDM family of the average is still low but generally it is in the medium category. The community has not supported the family or PDM. They do not want to be responsible for the PDM when it is released its stock. The lack of community support in cases that occurred because they do not understand how to approach and recovery or social rehabilitation in PDM. Only NTB province that already has governor regulations related to the prevention and handling of the market. South Kalimantan and West Sumatra have no regulation yet. In addition, as the implementation of the implementation of the MoU on prevention and handling of the post, at the location of the study only the social service and the health office that coordinates. Three other instances (Dukcapil, Police and BPJS) have not implemented and do not even know the existence of MoU. Three-party cooperation (family, community and government) is crucial to the success of Stop Gerakan Pemasungan  2019 program. Keywords: persons with mental disabilities, pasca, family support, community support, government support
PENGARUH KONDISI ORGANISASI TERHADAP KEJENUHAN KERJA PEKERJA SOSIAL YANG BEKERJA DI PANTI SOSIAL PENYANDANG CACAT DI INDONESIA Husmiati Yusuf
Sosio Informa Vol 16 No 3 (2011): INFORMASI: Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v16i3.49

Abstract

Kajian ini menganalisis kondisi organisasi mencakup pengaruh kekaburan peranan, bebankerja, kondisi pekerjaan terhadap kejenuhan kerja. Menggunakan metode survey eksplanatory.Penentuan responden menggunakan sensus. Sejumlah 219 pekerja sosial yang bekerja di pantisosial penyandang cacat menjadi responden dalam kajian ini. Satu set instrumen digunakan untukmengumpulkan data, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan program SPSS dan analisisjalur. Hasil kajian mendapati beban kerja berpengaruh terhadap kejenuhan kerja. Kajian initentunya dapat memberikan implikasi terhadap penyusunan kebijakan di Kementerian Sosial RIdan sebagai rujukan untuk penelitian lanjutan.Kata kunci : kekaburan peranan, beban kerja, kondisi pekerjaan, pekerja sosial.
ASESMEN DALAM PEKERJAAN SOSIAL: RELEVANSI DENGAN PRAKTEK DAN PENELITIAN Husmiati Husmiati
Sosio Informa Vol 17 No 3 (2012): INFORMASI : Permasalahan dan Usaha Kesejahteraan Sosial
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v17i3.83

Abstract

Asesmen diartikan dalam terma profesional sebagai bentuk, batasan dan intensitas masalah klien yangdibawa ke dalam praktek pekerjaan sosial. Asesmen merupakan rentang yang luas dan termasuk penilaianmengenai potensi, kebutuhan dan jaringan sosial klien yang menentukan cakupan dan beratnya masalah.Dalam sebuah proses perubahan terencana, fokus pekerja sosial yang amat penting adalah mengumpulkaninformasi yang cukup dari klien dan orang lain yang ada di lingkungan klien. Pengumpulan data merupakanaktivitas memperoleh informasi yang diperlukan sebagai upaya untuk memahami situasi-situasi klien,yang menjadi syarat dalam merancang rencana pemecahan masalah klien. Oleh karena itu pekerja sosialdituntut memiliki keterampilan dalam memilah data mulai dari hasil wawancara sampai kepada kompilasidata, tujuannya agar ada kesesuaian data yang dibutuhkan untuk melakukan asesmen masalah. Dalampraktik pekerjaan sosial secara langsung, pekerja sosial perlu mengenalkan konsep-konsep diagnosisyang akan digunakan dalam proses pencarian data asesmen. Diagnosa dilakukan terhadap masalah klien,dan kondisi atau situasi klien serta dilakukan pengklasifikasian dan pengkategorian khusus seperti dalamsistem PIE (orang dalam lingkungannya).Kata kunci: asesmen, klien, praktik pekerjaan sosial, dan penelitian.
RENCANA PEMULANGAN DAN INTEGRASI EKS PENDERITA GANGGUAN MENTAL DENGAN MASYARAKAT: MASALAH DAN SOLUSI Husmiati Husmiati
Sosio Informa Vol 2 No 1 (2016): SOSIO INFORMA
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v2i1.187

Abstract

In general, ordinary people still consider that the people, who used to suffer from mental disorder and who was declared to have been recovered, have a negative label. Such labeling can affect the people’s treatment on them as well as on their families. The impact of this problem will be more serious for them, such as: neglect, discrimination, oppression, social isolation and the omission on them to be homeless. This paper tried to analyze the issue of how the efforts of government and their family to plan the integration of the former mental disorder clients into their family and community. In addition, to analyze the issue of how the public accept the former mental disorder clients. The solution offered is the need of the efforts of accurate discharge and integration planning of the former mental disorder clients and the involvement of their family members, peers, neighbors and the community in maintaining their mentalhealth status and the quality of their life. In addition, the government and the private sectors can play an important role to help the former mental disorder clients reintegrate into their families and communities.Keywords: the former mental disorder clients, discharge and integration planning.