cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Litbang Industri
ISSN : 22523367     EISSN : 25025007     DOI : 10.24960
Core Subject : Engineering,
Jurnal Litbang Industri (JLI) adalah jurnal ilmiah yang terbit secara berkala dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. JLI memuat artikel primer yang bersumber langsung dari hasil riset industri, olahan hasil pertanian, penanggulangan pencemaran industri. Semua naskah direview oleh mitra bestari. Jurnal Litbang Industri Padang diterbitkan oleh Balai Riset dan Standardisasi industri Padang, Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. p-ISSN: 2252-3367 e-ISSN: 2502-5007
Arjuna Subject : -
Articles 357 Documents
Back Matter Jurnal Litbang Industri Vol. 7 No. 1 Tahun 2017 Irwandi, Melki
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (47.496 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i1.3053.%p

Abstract

Karakteristik Sponge Cake Berbahan Dasar Tepung Beras Merah, Hitam, dan Putih dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat Anggraini, Tuty; Dewi, Yossie Kharisma; Sayuti, Kesuma
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.909 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i2.3378.123-136

Abstract

Pigmented rice such as red and black rice contains bioactive compound including flavonoids that can act as antioxidants. However, the use of red and black rice has not been as popular as white rice thus need to improve the utilization of these type of rice. The alternative is conducted by increasing the fiber and antioxidant intake. Red and black rice can be utilized as the main material to make sponge cake. West Sumatera had many cultivars of black, red, and white rice. The research was aimed to know the antioxidant activity, polyphenols, anthocyanin and the physical characteristics of the sponge cake from different varieties of red, black, and white rice from some areas in West Sumatra. The results showed that the sponge cake of black rice had the highest value of antioxidants, polyphenols, and anthocyanin as well as the physical characteristics compared to sponge cake of red and white rice. Sponge cake of black rice from Solok Selatan was the best product with antioxidant activity 44.94%, at a concentration 1000 ppm, total polyphenols 13.79%, and anthocyanin content 10.31 mg/l.ABSTRAKBeras berpigmen seperti beras merah dan beras hitam mengandung sejumlah komponen bioaktif, seperti senyawa flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan. Namun, penggunaan beras merah dan hitam belum sepopuler beras putih sehingga perlu dilakukan suatu alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan jenis beras tersebut guna meningkatkan asupan serat dan antioksidan. Beras merah dan beras hitam dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan sponge cake. Sumatera Barat memiliki banyak kultivar beras hitam, merah dan putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan, kadar polifenol, antosianin serta karakteristik fisik sponge cake dari berbagai varietas beras merah, hitam dan putih dari beberapa daerah di Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sponge cake beras hitam memberikan nilai antioksidan, kadar polifenol dan antosianin yang lebih tinggi, serta karakteristik fisik yang lebih baik dibanding sponge cake beras merah dan putih. Spongecake dari beras hitam varietas Solok Selatan dipilih menjadi produk terbaik dengan aktivitas antioksidan 44,94% pada konsentrasi 1000 ppm,total polifenol 13,79% dan kandungan antosianin 10,31 mg/L.
Penyerapan limbah cair amonia menggunakan arang aktif ampas kopi Mahidin, M; Maulana, Farid; Aman, Fakhrul; Mariana, M
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.737 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i1.3685.47-52

Abstract

Coffee grounds can be utilized as adsorbents, research on the use of coffee grounds has been widely practiced. Aceh is an area of coffee producers, the number of coffee shops in the area of Aceh will certainly also easily obtained coffee grounds. This research used coffee waste as an adsorbent for absorption of ammonia waste found in urea fertilizer factory liquid waste outlet. Activation of adsorbent was carried out using HCl 0.1 M for 48 hours and continued with calcination at 400oC for 3.5 hours to improve the ability adsorbent absorption. Based on morphological analysis using SEM, there is a thickening on the pores of the adsorbent wall which indicates the ammonia attachment. The changed variable used is the length of contact time and the amount of adsorbent mass. From approach using Freundlich isotherm obtained R2 equal to 0.9316. The highest adsorption capacity was obtained at contact time of 120 minutes with an amount of adsorbent of 0.4 grams.AbstrakAmpas kopi dapat dimanfaatkan sebagai adsorben, penelitian mengenai penggunaan ampas kopi ini telah banyak dilakukan. Aceh merupakan suatu daerah produsen kopi, banyaknya jumlah warung kopi didaerah Aceh tentunya akan dengan mudah pula ampas kopi diperoleh. Penelitian ini menggunakan ampas kopi sebagai adsorben untuk penyerapan limbah amonia yang banyak ditemukan pada outlet limbah cair pabrik pupuk urea.Aktivasi adsorben dilakukan menggunakan HCl 0,1 M selama 48 jam dan dilanjutkan dengan proses kalsinasi pada temperatur 400oC selama 3,5 jam untuk meningkatkan kemampuan penyerapan adsorben. Berdasarkan analisa morfologi menggunakan SEM terlihat adanya penebalan pada dinding-dinding pori adsorben yang menandakan telah melekatnya amonia. Variabel berubah yang digunakan adalah  lamanya waktu kontak dan jumlah massa adsorben. Dari pendekatan menggunakan isoterm Freundlich diperoleh R2 sebesar 0,9316. Kapasitas adsorbsi yang paling tinggi diperoleh pada waktu kontak 120 menit dengan jumlah adsorben sebanyak 0,4 gram.
Unjuk Kerja Down-Flow Hanging Sponge (DHS) Bioreaktor sebagai Secondary Treatment untuk Pengolahan Limbah Domestik Faisal, Faisal; Machdar, Izarul; Muhammad, Syaifullah; Onodera, Takashi; Syutsubo, Kazuaki; Ohashi, Akiyoshi
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.102 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i1.2687.11-18

Abstract

Wastewater pollution will continue to grow as the population and community activities continue to increase. Various techniques have been applied for domestic waste treatment, but generally these processes require relatively high operation and maintenance costs. Down Flow Hanging Sponge (DHS) has been proposed as a solution to the problem of handling domestic waste for developing countries. DHS bioreactor is a biological waste treatment that does not require an aerator and is easy to operate. This study aims to evaluate DHS bioreactors that can be applied in Indonesia. DHS bioreactor is operated with 4 hours hydraulic retention time (HRT). The results showed that DHS bioreactor is able to reduce up to 34% Chemical Oxygen Demand (COD) total, 33% soluble Chemical Oxygen Demand (COD), 80% Biological Oxygen Demand (BOD) total, and 65% Ammonia.ABSTRAK Pencemaran  air limbah akan terus bertambah dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktifitas masyarakat. Berbagai proses telah diaplikasikan untuk pengolahan limbah domestik, tetapi umumnya proses-proses tersebut membutuhkan biaya operasi dan perawatan yang relatif mahal. Downflow Hanging Sponge (DHS) telah diusulkan sebagai pemecahan persoalan penanganan limbah domestik untuk negara-negara berkembang. DHS bioreaktor adalah pengolahan limbah secara biologis yang  tidak membutuhkan aerator dan mudah dalam pengoperasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi bioreaktor DHS sehingga dapat diterapkan di Indonesia. Bioreakor DHS dioperasikan dengan hydraulic retention time (HRT) 4 jam. Hasil penelitian menunjukkan DHS bioreaktor mampu mengurangi  hingga 34% Chemical Oxygen Demand (COD) total, 33% soluble Chemical Oxygen Demand (COD), 80% Biological Oxygen Demand (BOD) total, dan 65%  ammonia.
Produksi sari pepaya (Carica papaya) fermentasi sebagai minuman probiotik antihiperkolesterolemia Setiarto, Raden Haryo Bimo; Widhyastuti, Nunuk; Octavia, Nandani Dwi; Himawan, Herson Cahaya
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.11 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i1.3844.23-30

Abstract

Probiotic beverages can be used as antihipercholesterolemia therapy. One potential ingredient for probiotic drinks is papaya (Carica papaya) which can be fermented using lactic acid bacteria. The aim of this research is to get the right mixture of lactic acid bacteria culture formula to produce probiotic papaya juice which can decrease total cholesterol level in white rats (Rattus norvegicus) of Sprague Dawley strain. The papaya juice is fermented using a mixed culture formulation of different lactic acid bacteria, comprising A (Lactobacillus bulgaricus: Lactobacillus acidophilus: Streptococcus thermophilus); B (Lactobacillus plantarum: Lactobacillus acidophilus: Streptococcus thermophilus); C (Lactobacillus casei: Lactobacillus acidophilus: Streptococcus thermophilus). The results showed that the best formula of probiotic papaya juice mixed using A mixture culture based on pH parameter, total lactic acid and total lactic acid bacteria. After the total cholesterol test, the results obtained that probiotic papaya juice beverage can reduce total cholesterol levels with a decrease percentage of 17.51%. Probiotic papaya juice beverage can be applied to antihipercholesterolemia therapy in humans at doses of 55.56 ml each day.AbstrakMinuman probiotik dapat digunakan sebagai terapi antihiperkolesterolemia. Salah satu bahan potensial untuk minuman probiotik yaitu pepaya (Carica papaya) yang dapat difermentasi menggunakan bakteri asam laktat. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh formula kultur campuran bakteri asam laktat yang tepat untuk memproduksi minuman sari pepaya probiotik yang mampu menurunkan kadar kolesterol total pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley. Sari pepaya difermentasi menggunakan formulasi kultur campuran bakteri asam laktat yang berbeda, terdiri dari A (Lactobacillus bulgaricus: Lactobacillus acidophilus: Streptococcus thermophilus); B (Lactobacillus plantarum: Lactobacillus acidophilus: Streptococcus thermophilus); C (Lactobacillus casei: Lactobacillus acidophilus: Streptococcus thermophilus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula terbaik minuman sari pepaya probiotik menggunakan kultur campuran A berdasarkan parameter pH, total asam laktat dan total bakteri asam laktat. Setelah dilakukan uji kolesterol total, maka didapatkan hasil bahwa minuman sari pepaya probiotik dapat menurunkan kadar kolesterol total dengan persentase penurunan sebesar 17,51%. Minuman sari pepaya probiotik dapat diaplikasikan untuk terapi antihiperkolesterolemia pada manusia dengan dosis sebesar 55,56 ml per hari.
Pengaruh Jenis Starter untuk Meningkatkan Effisiensi Waktu Fermentasi dan Analisis Proksimat Biji Kakao Silfia, Silfia; Kamsina, Kamsina; Diza, Yulia Helmi; Hermianti, Wilsa
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.256 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i1.2792.53-60

Abstract

Process of cocoa beans fermentation is done to destroy pulp and occurrence of chemical reactions, biochemistry, and physical changes in cocoa seeds. The purpose to improve the chemical content, to develop formation of taste, color, and compound of distinctive aroma of chocolate. This research was conducted by observing influence of starter type to improve fermentation time efficiency and proximate analysis. The purpose of research was to shorten fermentation time, so that farmer group can shorten fermentation time and reduce expenditure. The study design was a factorially complete randomized design. The treatments for cleaved cocoa seeds were type of starter added and length of fermentation. The starter type given were 1% tape starter and 1% bread starter with fermentation length 48, 72, and 96 hours. Each treatment was performed with 4 replications. The results showed that in the treatment of 1% tape starter and treatment of fermentation lenght 96 hours (the 4th day) gave optimum result with content of water 7.22%, ash 3.45%, fat 50.56%, and protein 15.21%.ABSTRAK  Proses fermentasi biji kakao dilakukan untuk menghancurkan pulpa dan terjadinya reaksi kimia, biokimia, dan perubahan fisika dalam keping biji. Tujuannya untuk memperbaiki kandungan kimia, dapat mengembangkan pembentukan calon rasa, warna, dan senyawa aroma khas cokelat. Penelitian ini dilakukan dengan melihat pengaruh jenis starter untuk meningkatkan efisiensi waktu fermentasi dan analisis proksimat biji kakao. Tujuan dari penelitian adalah untuk mempersingkat waktu fermentasi, sehingga diharapkan kelompok tani dapat memperpendek waktu fermentasi dan mengurangi pengeluaran. Rancangan penelitian adalah rancangan acak lengkap (RAL) secara faktorial. Perlakuan untuk biji kakao yang telah dibelah yaitu jenis starter yang ditambahkan dan lama fermentasi. Jenis starter yang diberikan adalah 1% starter tape dan 1% starter roti dengan lama fermentasi 48, 72, dan 96 Jam. Masing-masing perlakuan dilakukan dengan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan pemberian 1% starter tape dan perlakuan lama fermentasi 96 jam (hari ke-4) memberikan hasil optimal, yaitu kadar air 7,22%, abu 3,45 %, lemak 50,56%, dan protein 15,21%.
Pembuatan dan Karakterisasi Tinta Serbuk Printer Berbahan Baku Arang Aktif dari Limbah Padat Pengolahan Gambir Purnomo, Yudo; Sy, Salmariza; Muchtar, Hendri; Kumar, Robby
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.059 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i2.3242.71-80

Abstract

Research on the utilization of tannins and catechins of gambier has been done a lot. There is no research report however that examines the utilization of gambier processing solid waste. The objective of the research was to utilize the solid waste of gambier processing as a raw material of printer toner. The research was done through pyrolysis process of solid waste with temperature variation 400, 500, 600oC and time variation 30, 60 minutes. The highest carbon content was obtained 42% with 400oC temperature and 60 minutes. The pyrolysis process of the gambier solid waste was further carried out at the optimum temperature and time. The charcoal was activated with H3PO4 at concentrations 0; 5; and 10% for 24 hours, cooled and washed to remove residual of H3PO4, then drying in the oven at temperature 115oC for 24 hours. Size reduction process used a ball milling for 2 hours with speed 500 rpm. Fixed carbon content was obtained between 43-51%. The results of morphological testing by scanning electron microscope showed that the produced carbon powder had not a uniform size yet. The average particle size was between 5-10 µm with polydispersity index 0.9. The most mineral elements of carbon powder analysis using XRF were Ca, Mg, K, Si, Fe, and P. Testing of print quality based on ISO/IEC 19752:2004 using laser jet printers had not provided optimal results yet.ABSTRAKPenelitian pemanfaatan tanin dan katekin gambir telah banyak dilakukan. Namun, belum dilaporkan penelitian yang mengkaji pemanfaatan limbah padat pengolahan gambir. Tujuan penelitian adalah memanfaatkan limbah padat pengolahan gambir sebagai bahan baku pembuatan tinta serbuk printer. Penelitian dilakukan melalui proses pirolisis limbah padat dengan variasi suhu 400, 500, 600oC dan variasi waktu 30, 60 menit. Kadar karbon terikat tertinggi diperoleh sebesar 42% dengan suhu pirolisis 400oC selama 60 menit. Proses pirolisis limbah padat gambir selanjutnya dilakukan pada suhu dan waktu optimal tersebut. Arang aktif dilakukan aktifasi menggunakan aktifator H3PO4 pada konsentrasi 0, 5 dan 10% selama 24 jam, kemudian didinginkan dan dicuci untuk menghilangkan sisa H3PO4, dan selanjutnya dikeringkan dalam oven pada suhu 115 oC selama 24 jam. Proses penghalusan menggunakan ball milling selama 2 jam dengan kecepatan 500 rpm. Hasil pengujian kadar karbon terikat berkisar antara 43-51%. Hasil pengujian morfologi dengan alat Scanning Electron Microscope) memperlihatkan serbuk karbon yang dihasilkan belum mempunyai ukuran seragam. Ukuran partikel serbuk rata-rata 5-10 µm dengan indek polidispersitas sebesar 0,9. Kandungan unsur mineral yang terbanyak dari hasil analisis serbuk karbon adalah unsur Ca, Mg, K, Si, Fe, dan P. Uji coba kualitas cetak berdasarkan ISO/IEC 19752:2004 menggunakan printer laser belum memberikan hasil yang optimal.
Aplikasi Isolat Bakteri Indigenous Ubi Kayu Karet (Manihot glaziovii) pada Fermentasi Pembuatan Mocaf Kamsina, K; Nurmiati, N; Periadnadi, P
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.377 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i2.3390.111-121

Abstract

Indigenous bacteria isolate of cassava rubber (Manihot glaziovii) is an isolate of native bacteria which is available in rubber cassava tubers. Rubber cassava tuber is a cassava with a high content of cyanide acid (HCN). The study was aimed to see the ability of indigenous bacteria isolate of cassava cultivar rubber (BUG1) on mocaf making fermentation. This study used a completely randomized design with treatments (A) addition of starter indigenous bacteria isolates of rubber variety (BUG1), (B) without isolates, and (C) without  fermentation. The resulting mocaf product was conducted a chemical tests consisted of moisture, ash, starch, acid degree, coarse fiber, and HCN content, while organoleptic tests consisted of color, aroma, and texture. The analysis results on the various treatments showed that the optimal treatment of mocaf flour produced was the addition of indigenous bacteria isolate starter of rubber variety (BUG1).ABSTRAKIsolat bakteri indigenous ubi kayu karet (Manihot glaziovii) merupakan isolat bakteri asli yang berada dalam umbi ubi kayu karet. Ubi kayu kultivar  karet merupakan ubi kayu dengan kandungan asam sianida (HCN) tinggi. Penelitian bertujuan untuk mempelajari kemampuan isolat bakteri indigenous ubi kayu kultivar karet (BUG1) pada fermentasi pembuatan mocaf. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan (A) pemberian starter isolat bakteri indigenous varietas karet (BUG1), (B) tanpa isolat, dan (C) tanpa fermentasi. Terhadap produk mocaf  yang dihasilkan dilakukan uji kimia meliputi kadar air,  abu, pati, derajat asam, serat kasar, dan kadar HCN, sedangkan uji organoleptik meliputi warna, aroma, dan tekstur. Hasil analisis terhadap berbagai perlakuan menunjukkan perlakuan optimal untuk tepung mocaf  yang dihasilkan adalah pemberian starter isolat bakteri indigenous varietas karet (BUG1).
Pengaruh pemlastis dioktil ftalat terhadap sifat fisis dan mekanis kulit sintetis Sholeh, Muhammad; Rochani, Siti
Jurnal Litbang Industri Vol 8, No 1 (2018)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.305 KB) | DOI: 10.24960/jli.v8i1.3712.17-22

Abstract

The aim of this research was to investigate the effect of dioctyl phtalate (DOP) on physical and mechanical properties of synthetic leather made from polyvinyl chloride (PVC). The leather was made from emulsion of PVC resin by addition of additives such as dioctyl phtalate (DOP) as plasticizer, BaCd as stabilizer, CaCO3 as filler, and pigment as top coat coloring agent. Syntetic leather was made in four layers, those are polyurethane (PU) coat, top coat, base coat, and twill weave fabric. PU coat was added to give abrasion resistant, high flexibility, and aging resistant. Emboss paper was used to make the surface looked like natural leather. DOP was varied at top coat from 45, 50, 55, 60, until 65 part. The thickness of each layers were: 0.1 mm (PU coat), 0.6 mm (top coat), 0.1 mm (base coat), and 0.3 mm (fabric). Mechanical and physical properties of the synthetic leather such as tensile strength, elongation, resistance to tearing, resistance to peeling, resistance to crocking by rubbing, resistance to printing, resistance to low temperature, and resistance to aging were tested. Synthetic leather with 55 part of DOP was found to give the optimum physical and mechanical properties. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar dioktil ftalat (DOP) terhadap sifat fisis dan mekanis kulit sintetis berbahan baku polivinil klorida (PVC). Kulit sintetis dibuat dari bahan resin PVC jenis emulsi dengan penambahan bahan aditif DOP sebagai pemlastis, BaCd sebagai penstabil, dan CaCO3 sebagai bahan pengisi, serta pigmen untuk pewarna lapisan atas. Kulit sintetis dibuat dengan 4 lapisan, yaitu lapisan poliuretan (PU), lapisan atas, lapisan dasar, dan kain penguat twill weave. Lapisan PU ditambahkan untuk memberikan sifat tahan abrasi, fleksibilitas tinggi, dan tahan pengusangan. Untuk membuat permukaan menyerupai kulit asli digunakan kertas embos. Pada penelitian ini DOP divariasi jumlah penambahannya pada lapisan atas berturut-turut 45, 50, 55, 60, dan 65 bagian. Ketebalan lapisan PU 0,1 mm, lapisan atas 0,6 mm, lapisan dasar 0,1 mm, dan kain penguat 0,3 mm. Kulit sintetis hasil percobaan diuji sifat-sifat fisis dan mekanisnya meliputi kekuatan tarik, kemuluran, ketahanan sobek, ketahanan rekat, ketahanan luntur warna terhadap gosokan, ketahanan terhadap pelekatan, ketahanan terhadap temperatur rendah, dan ketahanan terhadap pengusangan. Kulit sintetis yang mempunyai sifat fisis dan mekanis yang optimal adalah kulit sintetis yang mengandung DOP 55 bagian pada lapisan atas.
Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit secara Sonochemical Kusuma, Laila; Darmadi, Darmadi; Adisalamun, Adisalamun
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.867 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i1.2691.29-39

Abstract

Hospital as a service provider has an important role in human life, especially for people who are experiencing physical and mental disorders. Various types of diseases and therapies performed in hospitals has made it as one of the producers of hazardous and infectious waste that requires special handling and processing so as not to pollute the water, soil, and air environment. Hospital wastewater treatment was conducted to determine the ability of sonochemical method to reduce level of Chemical Oxygen Demand (COD) and determine the optimum conditions of the parameters used by the design of Response Surface Methodology Box-Behnken. The parameters that affected this process was the concentration of hydrogen peroxide (H2O2), pH, and reaction time. The Waste used was taken from the waste water treatment plant in Zainoel Abidin General Hospital in Banda Aceh with COD value 260.65 ppm. The optimum conditions of this treatment process occured at pH 2, H2O2 concentration 500 ppm, and reaction time 119.98 minutes with reduction of COD was 81.88%.ABSTRAKRumah sakit sebagai penyedia layanan jasa memegang peranan cukup penting dalam kehidupan manusia, terutama bagi orang-orang yang sedang mengalami gangguan fisik dan mental. Berbagai jenis penyakit dan terapi yang dilakukan di rumah sakit telah menjadikannya sebagai salah satu penghasil limbah berbahaya dan infeksius yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus agar tidak mencemari lingkungan yaitu air, tanah dan udara. Pengolahan limbah cair rumah sakit dilakukan untuk mengetahui kemampuan metode sonochemical dalam menurunkan kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan menentukan kondisi optimum dari parameter yang digunakan berdasarkan disain Response Surface Methodology Box-Behnken. Parameter yang mempengaruhi proses ini adalah konsentrasi hidrogen peroksida (H2O2), pH, dan waktu reaksi. Limbah yang digunakan diambil dari instalasi pengolahan air limbah di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Kota Banda Aceh dengan nilai COD sebesar 260,65 ppm. Kondisi optimum dari proses pengolahan terjadi pada pH 2, konsentrasi H2O2 500 ppm, dan waktu reaksi 119,98 menit dengan penurunan COD sebesar 81,88 %

Page 9 of 36 | Total Record : 357