cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 89 Documents
Statistical Method by ANOVA – The Effect of Waste Glass Activated Alkali Addition in Composite Cement Ria Julyana Manullang; Walmiki Samadhi
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 26, No 1 (2017): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3321.895 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v26i1.3913

Abstract

Analisis statistik dengan analisis varians (ANOVA) dilakukan untuk menentukan pengaruh penambahan limbah kaca teraktivasi alkali terhadap kuat tekan  mortar semen komposit. Semen komposit dibuat dengan mencampur klinker, gipsum dan limbah kaca. Percobaan dirancang  menggunakan rancangan statistik bertipe percobaan faktorial penuh dengan dua variasi percobaan berupa jenis alkali dan waktu kontak alkali dengan kaca. Nilai kuat tekan  mortar semen komposit setelah waktu pematangan  28 hari pada temperatur ruang dievaluasi dan dianalisis secara statistik. Berdasarkan ANOVA, kuat tekan semen dipengaruhi secara signifikan oleh efek utama dari variabel jenis alkali dan waktu kontak namun tidak dipengaruhi oleh efek interaksi antar dua variabel ini. Hasil uji kecukupan model ANOVA dengan analisis residu menunjukkan bahwa model hasil ANOVA dapat dinyatakan valid. Penggunaan kaca teraktivasi alkali dalam semen komposit menurunkan kekuatan tekan semen sebesar 20 - 40%. Kuat tekan semen yang dihasilkan dengan penambahan KOH lebih kecil sebesar 6 – 10% daripada kuat tekan semen yang dihasilkan dengan penambahan NaOH. Waktu kontak antara alkali dan kaca yang semakin lama akan mengakibatkan terbentuknya gel ASR yang bersifat ekspansif dan menurunkan kekuatan tekan semen.
Modifikasi Filter Keramik dengan γ-alumina sebagai adsorbent logam berat Eneng Maryani; Suhanda Suhanda; Naili Sofyaningsih; Ayu Ratnaningsih
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 25, No 2 (2016): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2888.659 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v25i2.2665

Abstract

Filter keramik adalah filter yang  terbuat dari bahan baku keramik. Filter tersebut dapat didesain sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk menyaring partikel suspensi, koloid, logam berat, ion-ion tertentu, serta mikroorganisme seperti bakteri, kuman, parasit, dan jamur. Pada penelitian ini filter keramik dibuat dari bahan keramik yaitu ball clay, alumina dan karbon yang dibentuk dengan cara slip casting. Untuk meningkatkan daya adsorpsi filter keramik terhadap logam berat maka dilakukan modifikasi filter dengan mengisi adsorben γ–alumina ke dalamnya.Filter tersebut memiliki mikrostruktur mesoporous dengan karakteristik tekstural: dpori rata-rata= 40,410 nm, Vpori total = 0,1146 cc/g dan luas permukaan = 11,348 m2/g untuk filter A serta dpori rata-rata= 29,458 nm, Vpori total = 0,0536 cc/g dan luas permukaan = 7,280 m2/g untuk filter B.Filter keramik dapat menyaring air berlumpur sehingga diperoleh air yang jernih. Filter keramik Aa1 dan Aa2 (diisi adsorben γ–alumina) serta filter B (tanpa diisi adsorben γ–alumina) telah berhasil mengadsorpsi logam berat terutama Pb sehingga diperoleh kadar Pb sampai batas kuantifikasi alat pengukuran. Adsorpsi logam arsen paling baik dilakukan menggunakan filter Aa1 dengan % removal 97,39. Adsorpsi logam kadmium (Cd) paling baik dilakukan menggunakan filter B dengan % removal 99,80. Filter keramik B dapat berfungsi ganda yaitu sebagai filter (penyaring) dan adsorben logam berat.
GEL CASTING METHOD FOR COMPLEX-SHAPED DENSE CERAMIC FABRICATION Ike Setyorini; Ria Julyana Manullang; Karlina Noordiningsih; Hernawan Hernawan
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 1 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.976 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v28i1.5406

Abstract

The fabrication of complex-shaped dense ceramic has been done by gel casting method. Alumina was used as raw material in this study. Alumina was mixed with methacrylamide (MAM) dispersant and Methylenebisacrylamide (MBAM) monomer with a certain ratio until the suspension has a good ability to flow. Ammonium persulphate (APS) as an initiator and Tetra-methylethylene diamine (TEMED) as catalyst were added to accelerate the polymerization reaction. The suspension was then poured into wax mold, stayed until harden and burned at 1300 oC. The results showed the minimum viscosity of suspension is obtained with 80% alumina content and addition of dispersant at 0.15% weight of alumina. The addition of APS and TEMED at 0.2% weight of monomer solution and the addition of PEG at 1 µl per gram alumina provided the best mechanical strength of green body at 61.29 kg/cm2 . Addition of PEG was used to overcome the problem of lamination due to oxidation reactions by air
Encapsulation of Fe3O4 with amina modified silica Robby Roswanda; Didin Mujahidin
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 26, No 1 (2017): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2765.496 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v26i1.3915

Abstract

Superparamagnet iron oxide Fe3O4 particles were encapsulated with amina modified silica via Stober Method. The particles generated were rod-like whose length was c.a. 2 µm and the thickness of silica shell was c.a. 75 nm. Magnetization measurements show that the silica shell does not disrupt the superparamagnetic property of Fe3O4. The amine group on the encapsulated particles was confirmed by attaching FITC (Fluorescein isothiocyanate) dye and checked under fluorescence microscope. The encapsulated particle is useful to be modified further for various applications that need magnetic field control.
Karakteristik Mineralogi Material Biokeramik Jenis Kalsium Fosfat Dari Cangkang Kerang Simping Abdul Rachman; Naili Sofyaningsih; Kristanto Wahyudi
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 27, No 2 (2018): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.946 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v27i2.3952

Abstract

Cangkang kerang simping (Amusium pleuronectes) di kab. Brebes telah dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan hiasan dinding. Untuk memberi nilai tambah yang lebih tinggi, cangkang kerang simping bisa digunakan sebagai prekursor kapur untuk membentuk material biokeramik jenis kalsium fosfat dengan metode presipitasi. Proses sintesis dilakukan dengan metode presipitasi basah dengan pengaturan pH 6-7, 7-8 dan 8-9 serta kalsinasi pada suhu 800oC-900oC. Hasil mineralogi dengan menggunakan XRD menunjukkan bahwa suhu kalsinasi tidak memberikan perbedaan bentuk kristal yang signifikan, baik pada suhu 800oC maupun 900oC, namun pengaturan pH sangat berpengaruh terhadap pembentukanfasa mineral. Fasa mineral β-trikalsiumfosfat cenderung terbentuk pada pH 6-7 dan pH 7-8 sedangkan mineral hidroksiapatit (HAp) akan terbentuk pada pengaturan pH 8-9. Hasil analisis gugus fungsi (FTIR) pada pH7-8 menunjukkan bahwa pita serapan vibrasi gugus OH pada panjang gelombang 3650-3000 cm-1 tidak terjadi sehingga fasa mineral yang terbentuk merupakan β-trikalsiumfosfat sedangkan pada pH 8-9 dan suhu kalsinasi 900ºC menunjukkan adanya spektrum dengan pita serapan yang khas pada bilangan gelombang 555,50 dan 609,51 cm-1serta vibrasi gugus OH pada panjang gelombang 3650-3000 cm-1 yang menandakan terjadinya pembentukan fasa mineral hidroksiapatit (HAp).
Pengembangan Bahan Geopolimer dengan Pemanfaatan Limbah Anorganik Tjokorde Walmiki Samadhi; Ryan Christnata Hardika; Randi Liustanto
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 25, No 1 (2016): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2222.607 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v25i1.2347

Abstract

Geopolimer merupakan padatan alkali-aluminosilikat pengganti semen Portland dengan kadar emisi karbon ekivalen yang jauh lebih rendah. Bahan konstruksi ini dihasilkan dari reaksi aluminosilikat padat dengan larutan alkali pekat pada temperatur rendah. Penelitian ini mengkaji kelayakan awal formulasi resep mortar geopolimer yang mengkombinasikan tiga bahan limbah anorganik, yakni abu terbang batubara (ASTM Class F), terak metalurgi EAF, serta abu sekam padi dari industri kecil batubata. Resep mortar yang digunakan adalah limbah anorganik, pasir, larutan KOH 10 M dengan perbandingan 3 bagian berat : 2 bagian berat : 1 bagian berat.  Variasi komposisi limbah anorganik diatur dengan rancangan percobaan simplex centroid. Pengolahan data dengan metode ANOVA menunjukkan bahwa pergeseran komposisi ke arah abu terbang meningkatkan kuat tekan, sementara abu sekam padi menurunkan kuat tekan. Persamaan campuran kuadratik dapat memodelkan kuat tekan sebagai fungsi komposisi dengan memadai. Peningkatan temperatur pengerasan mortar dari kondisi ruang ke 60 oC mempercepat reaksi geopolimerisasi sehingga meningkatkan kekuatanawal mortar. Setelah pengerasan selama 7 hari, mortar geopolimer abu terbang batubara menunjukkan kekuatan yang melebihi ambang batas ASTM C270 (5,2 MPa). Karakterisasi mikrostruktur menunjukkan keberlangsungan reaksi geopolimerisasi dengan baik untuk abu terbang dan terak EAF. Kurang berlangsungnya geopolimerisasi abu sekam padi diduga disebabkan oleh amorfositas bahan yang rendah.
Kajian Perkembangan Penelitian Glasir untuk Industri Keramik Selama 25 Tahun Terakhir Handoko Setyo Kuncoro; Herlina Damayanti; Naili Sofyaningsih
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 25, No 2 (2016): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3506.986 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v25i2.2666

Abstract

Hasil-hasil penelitian glasir Balai Besar Keramik akan dikaji dalam kaitannya dengan permasalahan di industri keramik di Indonesia. Kajian ini bertujuan mengevaluasi perkembangan penelitian glasir di Balai Besar Keramik (BBK) dalam keterkaitannya dengan topik yang diangkat dan permasalahan di industri keramik Indonesia. Perkembangan penelitian akan dikaji dalam rentang waktu 5 tahunan sesuai topiknya. Isu-isu industri juga diklasifikasikan kedalam 5 topik isu, yakni: bahan baku, teknologi proses, mutu produk, inovasi produk, dan lingkungan. Sampel data diambil dari penelitian-penelitian glasir mulai tahun 1992 hingga 2016 berdasarkan KTI Nasional dalam majalah JKGI dan ITKG.  Sedangkan informasi tingkat permasalahan industri keramik didekati dari jajak pendapat 20 asesor industri keramik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode statistik deskriptif dan inferensial ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil perhitungan ANOVA memberikan nilai p-value dibawah 0,05 dan perhitungan nilai F 4,75 (diatas kriteria F 2,87) yang menunjukkan bahwa penelitian-penelitian glasir selama ini memiliki hubungan yang signifikan dengan permasalahan di industri keramik Indonesia. Walaupun demikian, dalam kaitannya dengan industri keramik yang lebih besar, beberapa hal perlu ditingkatkan dalam penelitian bahan baku dan teknologi proses yang juga dibahas dalam kajian ini.
The Effect Of Blue Methyl Concentration And Contact Time Toward Stain Resistance Tests On Sanytaryware Glaze Hendra Kustiawan; Muhammad Syaifun Nizar
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 1 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.528 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v28i1.5635

Abstract

The applications of sanitaryware glazed ceramics were exposed to a chemical substance that can leave a stain. One of the example are sanitaryware glaze which according to SNI 797:2018 must pass stain test to comply with the standard. On the SNI 797:2018 stain test procedure, one of the chemicals used are blue methyl with 0,5% concentration and 1 hour contact time. The purpose of this research is to investigate the effect of concentration and contact time duration on the stain resistance result test. Stain resistance test was carried out with methyl blue concentration 0,1-0,5% and contact time 1-24 hour on 540 samples and calculated with statistic which 461 (85.37%) samples pass stain test or unstained, and 79 (14.63%) samples failed stain test or stained. In the statistical calculation the concentration range of the dye is 0.1% -1.5% and the contact time of 1-24 hours is calculated as many as 400 samples. Concentration and contact time have a positive effect and significant on stain resistance test with a regression coefficient of 0,12% for stain color concentration and 0.92% for contact time. Based on the coefficient result, the effect of contact time is greater than the stain color concentration on the stain resistance test.
Orientation formation of the fire cement mineral phase from Dolomite-Alumina compositions Abdul Rachman; Suhanda Suhanda; Muhammad Syaifun Nizar
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 26, No 1 (2017): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3239.706 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v26i1.3916

Abstract

The formation of the mineral phase of fine cement type mixture of calcium aluminate and magnesium aluminate has been made of a mixture of fine dolomite and alumina materials. The composition defined by cross system comparisons (75, 50, 25 : 25, 50, 75) % with the conditions and constant firing temperature 1200oC. Characterization of the test sample fired product include XRD, chemical analysis, and physical analysis, which showed the formation of the main mineral phases of calcium aluminate, magnesium aluminate and free alumina. The type and level of calcium aluminate phase stability of the composition is varied than magnesium aluminate phase; among the others forming grossit (CaAl4O7) for Al2O3 content of excess (code C) and Ca3Al2O6 for excess CaO constant (code A). Physical properties of the two types of cement fine in succession, the density are 2,0 and 2,5 gr/cm3, the porosity are 24,42 and 52,23 %, pH 10 and 8, the compression strength are 150 and 160 / 2 cm diameter of test pieces. The selected composition (C) is the best of the cement product made of dolomit -alumina. The purpose of the orientation of fire cement mineral phase formation, is to give direction forming system fire cement mixture CA / MA of dolomit alumina in the system (CaO-MgO-Al2O3) is controlled minerology and physics.
Pengaruh Kalsinasi Gypsum Gorontalo Untuk Cetakan Keramik Halus Petrus Patandung; Doly Prima Silaban
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 27, No 2 (2018): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.405 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v27i2.4247

Abstract

Pengaruh Kalsinasi Gypsum Gorontalo untuk pembuatan alat cetakan keramik halus telah dilakukan, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh proses kalsinasi dan pembuatan alat cetakan keramik halus demi untuk memproduksi barang keramik. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap secara sederhana dengan perlakuan penambahan gypsum super, yang terdiri dari: Bo=Gypsum Gorontalo:Gypsum Super=1:0, B1=Gypsum Gorontalo:1:1, B2=Gypsum Gorontalo:Gypsum Super=2:1 dan B3=Gypsum Gorontalo:Gypsum Super=3:1. Penelitian diulangan 3 (tiga) kali. Hasil penelitian ternyata bahwa dengan perlakuan yang terbaik adalah dengan  kalsinasi gypsum Gorontalo pada suhu 190-196 °C menghasilkan kadar air rata-rata 5,48 % setara dengan gypsum yang mengandung 0,5 molekul H20 atau CaS04 0,5 H20. Hasil penelitian pembuatan cetakan, bahwa  perlakuan penambahan 2 (dua) bagian gypsum Gorontalo dengan 1 (satu) bagian gypsum super masih dapat dimanfaatkan karena memberikan daya serap air yang tinggi dan keadaanya tidak rapuh.