cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Arjuna Subject : -
Articles 89 Documents
Pembuatan Magnet Lunak MnZn Ferit dari Limbah Oksida Besi (Fe2O3) Novrita Idayanti; Tony Kristiantoro; Ardita Septiani; Dadang Mulyadi
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 25, No 1 (2016): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1784.365 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v25i1.2348

Abstract

Telah dilakukan pembuatan keramik magnetic MnZn ferit dengan menggunakan limbah oksida besi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan sumber daya local sebagai bahan baku pembuatan keramik magnet. Metoda penelitian yang digunakan adalah sebagaimana biasanya pembuatan material keramik yaitu metalurgi serbuk.  Metoda ini digunakan karena ketersediaan peralatan yang ada di laboratorium. Bahan baku utama yaitu limbah oksida besi (Fe2O3), dioksida mangan ((MnO2), dan peroksida seng (ZnO2). Seluruh bahan diaduk selama 6 jam di dalam ball mill untuk mendapatkan campuran yang homogen. Proses selanjutnya campuran dikalsinasi pada temperatur 900oC dengan waktu penahanan 3 jam. Proses dilanjutkan dengan penggilingan kembali selama 16 jam dengan penambahan aditif oksida khromium (III) (Cr2O3), oksida alumina (Al2O3), dan logam Ni. Beberapa aditif tersebut ditambahkan untuk meningkatkan karakteristik magnet. Selama proses pencampuran dan penggilingan media yang digunakan adalah 60% alkohol dan 40% padatan. Proses pencetakan menggunakan mesin hidrolik dengan tekanan 25 kg/cm2. Proses sintering dilakukan pada temperature 1200oC selama 3 jam. Hasil karakteristik magnet yang paling optimum diukur dengan Permagraph adalah dengan nilai induksi remanen (Br) 0,67 kG, koersifitas (Hc) 0,041 kOe, koersifitas remanen (Hknee)  0,053 kOe, koersifitas maksimum (Hmax) 4,815 kOe, dan  densitas 2,91 g/cm3.
Zirkonia untuk Aplikasi Material Restorasi Gigi Lia Asri; Rifki Septawendar; Bambang Sunendar
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 25, No 2 (2016): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3039.439 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v25i2.2667

Abstract

Dalam paparan ini akan diulas perkembangan zirkonia sebagai material restorasi gigi beserta prospeknya untuk masa depan.
Effect of Solid Waste Fly Ash from Vegetable Oil Company in Production of Paving Block Alexius Luther Ola; Doly Prima Silaban
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 1 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.711 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v28i1.5115

Abstract

Vegetable oil company produced large amount of fly ash as a solid waste. This waste has to be placed in a special space and this requirement causing problem for the vegetable oil company, such as decreasing of open space and aesthetics value of a place. This study has been aimed to know addition effect of fly ash on paving block quality. This research used variation of fly ash and coarse sand volume, while fine sand and Portland cement volume as a constant value. The result showed that fly ash can be used as filler material of paving block. Sample was analyzed using SNI 03- 0691-1996 procedure and showed highest value of compresisive strength on A1B2 treatment (22.34 Mpa), while the lowest was showed on A3B3 treatment (18.58 MPa). Water absorption values were ranged from 2.41% to 4.48%, and fulfill standart requirement. Based on test result paving block from A1B1, A1B2, A1B3,A2 B1, A2B2 and A2B3 treatment complied quality standart as B grade of paving block (used for parking yard), when A3B2 and A3B3 treatment complied quality standart as C grade of paving block (used for pedestrian base). The best treatment was A1B2 which consisted of (parts) 2 : 8 : 2 of fly ash, sand and Portland cement respectively, with compressive strength value 22.34 MPa and water absorption value 2.60%
Sintesis Metanol Dengan Reaksi Fischer-Tropsch Menggunakan Katalis Cu/SiO2 Poltak Tua Dorens Ambarita; Djulia Onggo; I Nyoman Marsih
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 27, No 2 (2018): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.346 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v27i2.4383

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis metanol dengan menggunakan katalis Cu/SiO2 dengan kadar 8 %-b/b. Katalis tersebut dipreparasi dengan metode incipient wetness dari prekursor garam Cu(NO3)2.3H2O, dengan material pendukung silika gel yang ukuran partikelnya 60-100 mesh. Katalis direduksi menggunakan hidrogen pada tekanan satu atmosfer pada suhu 40oC selama enam jam dalam mikro-reaktor, dan selanjutnya dilakukan percobaan reaksi FischerTropschdengan mengganti aliran hidrogen dengan alirancampuran gas CO dan gas H2 dengan perbandingan 1:2.Reaksi Fischer-Tropsch dilakukan pada suhu 200 oC dan 250 oC. Campuran gas hasil reaksi dijebak dalam penampung sampel dan dianalisis dengan metode kromatografi gas secara kualitatif dan kuantitatif. Pada percobaan ini, laju pembentukan metanol diperoleh sebesar 3,333 µmol g-1h-1; 4,996 µmolg-1h-1;dan 3,368 µmol.g-1h-1 masing-masing untuk suhu 200 oC, 250 oC,dan 300oC. 
Study of Technoeconomic Synthetic Bone Ash Production Abdul Rachman; Kristanto Wahyudi
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 26, No 1 (2017): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4357.63 KB) | DOI: 10.32537/jkgi.v26i1.3918

Abstract

Balai Besar Keramik has succeeded in producing synthetic bone ash from natural limestone and phosphoric acid. Characteristic of synthetic bone ash has a purity of  ≥  98%, white degree (brightness 90.59 and whiteness 89,42), ratio of Ca / P 1,64. Synthetic Bone ash is not inferior to bone ash from bovine bone combustion so it can be used as an alternative raw material for bone china ceramic body. The technoeconomic studies have been analyzed with assumption for the production capacity of 30 tons per month of synthetic bone ash, 5 years investment age will require initial investment cost of Rp. 3,667,083,700, - and total production cost per year is Rp. 4.059.279.000, -. With the selling price of synthetic bone ash products Rp.16.000, - / kg, will get the value of NPV in the 5th year of Rp. 557.517.242,27, -, IRR of 18.36%,  BCR of 1,135, BEP units: 982,774 kg, BEP sales: Rp. 15,724,389,020, - and Payback Period is 3.08 years. The results indicate that bone ash production is feasible according to financial criteria.
The Effect of Alkali Addition and Coating Time on Hydrophilic Properties of Antimocrobial Ceramic Tiles Irna Rosmayanti; Rizky Berliana Wijayanti; Eneng Maryani
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 2 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v28i2.5759

Abstract

Antimicrobial glaze is used for sanitation needs in special environments such as hospitals or schools. Antimicrobial properties of TiO2 involve photocatalytic activity on  inorganic material. A hydrophilic surface, with contact angle value <65o, is resulted by those activity. In this study, polished tile coating was done using TiO2 material which had been prepared through a dissolving process in sulfuric acid followed by gel formation with addition of 2 types of alkali, ammonia and ammonium bicarbonate. The TiO2 gel formed was dispersed in aquadest and then coated on the surface of the tile by dip coating with various deposition time (3 hours, 6 hours and 53 hours). ANOVA test results represent that both main effect of alkali type and coating time, and interaction effect of these variable produce significant effects on contact angles. Addition of ammonium bicarbonate produce better hydrophilic surface on the tile than addition of ammonia. The longer coating time will increase hydrophilic characteristic of the surface.
Determination of Oxide Metal Content in Bentonite using Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (EDX) with Three Types of Sample Preparation Synta Mutiara B.W.; Nurhidayati Nurhidayati; Kristanto Wahyudi
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 2 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v28i2.5792

Abstract

Bentonit merupakan salah satu jenis lempung yang banyak terdapat di Indonesia dan memiliki komposisi kimia yang sangat bervariasi. Salah satu cara untuk mengetahui kadar logam oksida pada bentonit seperti SiO2, Al2O3, CaO, Fe2O3, K2O dan TiO2 secara kualitatif dan kuantitatif adalah dengan menggunakan energy dispersive x-ray spectroscopy (EDX). Sampel bentonit dipreparasi dengan cara serbuk, press dan vakum. Analisis statistik MANOVA dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis preparasi sampel uji terhadap kadar SiO2, Al2O3, CaO, Fe2O3, K2O dan TiO2. Uji normalitas dengan Saphiro-Wilk dan Q-Q Plot menunjukkan bahwa data terdistribusi normal multivariat. Secara keseluruhan, terdapat pengaruh dari jenis preparasi sampel bentonit terhadap kadar SiO2, Al2O3, CaO, Fe2O3, K2O dan TiO2.  
X-Ray Diffraction Characterization of Hydroxyapatite Crystal Modified with MgCO3 and CaCO3 Ayu Ratnasari; Herlina Damayanti; Kristanto Wahyudi
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 2 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v28i2.5781

Abstract

Modifikasi kristal hidroksiapatit yang sudah dihasilkan Balai Besar Keramik (BBK) dengan kalsium karbonat dan magnesium karbonat dilakukan dengan metode drymechanochemical. Metode ini hanya memanfaatkan energi kecil yang dihasilkan dari giling mekanik. Campuran digiling kering kemudian dikarakterisasi dengan X-Ray Diffraction (XRD). Puncak kalsium karbonat masih terbentuk dari hasil XRD karena ikatannya sangat kuat sehingga tidak dapat masuk ke dalam kristal hidroksiapatit. Modifikasi dengan magnesium karbonat menunjukkan bahwa ada puncak MgO, dimana ikatan antara magnesium dan karbonat terpecah. Variasi waktu giling dilakukan dari 12, 24, 36, dan 48 jam. Didapatkan bahwa pada waktu giling 48 jam, ikatan magnesium karbonat lepas secara optimum dilihat dari puncak XRD yang terbentuk.  Kata Kunci: hidroksiapatit, x-ray diffraction, drymechanochemical
Fabrication Support Membrane Ceramics Kaolin Alumina For Microfiltration Ria Julyana Manulang; Dede Taufik; Karlina Noordiningsih; Hernawan Hernawan
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 2 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v28i2.5774

Abstract

Fabrikasi penyangga membran lorong jamak dengan bahan alumina dan kaolin menggunakan metode ektrusi untuk proses mikrofiltrasi telah dilakukan. Potensi penggunaan membran di berbagai aspek industri mendorong dilakukannya penelitian ini mengingat belum adanya industri membran dalam negeri. Penggunaan bahan utama alumina dan kaolin denga menambahkan  bahan imbuhan seperti CMC, Metosel, corn starch dan aquadest untuk menghasilkan massa keramik plastis. Pengujian keplastisan dilakukan sebagai petunjuk awal dilakukannya proses ektrusi. Faktor yang menetukan keberhasilan penyangga membran telah dapat diidentifikasi dan diselesaikan yaitu faktor geometri pada sepanjang cetakan, diameter cetakan pada bagian pembentukan suport minimal sama. Diameter pori yang dibentuk oleh pembentuk pori bergantung  pada diameter dari poreformer. Starch yang digunakan sebagai pembentuk pori pada percobaan ini menghasilkan diameter pori dengan rata-rata 10 mikron
The Effects of Mn Ions Dopping towards Barium Ferrite Magnet Characteristics Ratih Resti Astari; Ferry Arifiadi; Handoko Setyo Kuncoro; Tony Kristiantoro
Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia Vol 28, No 2 (2019): Jurnal Keramik dan Gelas Indonesia
Publisher : Balai Besar Keramik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32537/jkgi.v28i2.5786

Abstract

Magnet barium ferit merupakan salah satu jenis magnet permanen yang masih mempunyai potensi untuk dikembangkan, salah satunya dengan pemberian doping untuk mempengaruhi sifat magnetiknya. Dalam penelitian ini, telah dilakukan penambahan doping MnO dan MnO2 pada barium ferit. Metode pembuatan barium ferit yang dilakukan adalah dengan metode metalurgi serbuk dan diberikan penambahan doping MnO dan MnO2dengan variasi %berat. Hasil yang diperoleh yaitu sampel dengan doping MnO2mempunyai karakteristik sifat magnetic yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan doping MnO. Nilai doping MnO2 terbaik pada komposisi 1,5% dengan nilai Br 1,91kG, Hcj 3,073 kOe dan BHmax 0,76 MGOe. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan doping MnO2relatif lebih baik digunakan untuk meningkatkan sifat magnetik magnet barium ferit.