cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana)
Published by Universitas Surabaya
ISSN : 25276208     EISSN : 25279017     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Media Pharmaceutica Indonesiana (MPI) is a journal focusing on pharmaceutical aspects. MPI is dedicated to update and support the development of information and knowledge on pharmaceutical fields. This journal is published twice a year (June and December).
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER" : 7 Documents clear
Hubungan Persepsi Penyakit (Illness Perception) dengan Kontrol Gejala Asma pada Pasien Rawat Jalan Amelia Lorensia; Rika Yulia; Ika Sari Wahyuningtyas
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.981 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.191

Abstract

Prevalensi asma cukup tinggi di Indonesia. Terapi asma memerlukan self-managementyang baik dari pasien yang meliputi persepsi dan pemahaman terhadap penyakit. Persepsi penyakit(illness perception) dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam pengobatan yang dapat menyebabkantujuan terapi tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar hubunganpersepsi penyakit dengan hasil outcome klinis berupa kontrol gejala asma. Oleh karena itu, dilakukanpenelitian hubungan persepsi sakit (illness perception) dan kontrol asma. Penelitian ini merupakannon eksperimental melalui pengisian kuesioner oleh responden. Responden dalam penelitianini adalah pasien asma yang menjalani rawat jalan di suatu apotek swasta di Surabaya. Kuesioneryang digunakan dalam penelitian ini adalah Asthma Control Test (ACT) dan Illness PerceptionQuestionnaire (IPQ). Besar sampel penelitian adalah 20 orang yang seluruhnya memiliki controlasma yang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 65% responden asmanya terkontrol denganbaik; 40% responden merasa asmanya tidak berpengaruh terhadap aktifitas; 50% respondenmerasa obat-obatan yang digunakan membantu serangan asma. Ada hubungan antara kontrol asmadan persepsi penyakit dalam aspek personal control dan identity. Tetapi, tidak terdapat hubunganantara kontrol asma dan persepsi penyakit dalam aspek consequences, timeline, treatment control,concern, dan emotional response.
Optimasi Uji Difusi Kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) dan Medroksi Progesteron Asetat (MPA) dalam Sediaan Mikroemulsi Azrifitria Azrifitria; Supandi Supandi; Muhardi Ritonga
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.757 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.187

Abstract

Uji difusi kombinasi testosteron undekanoat (TU) dan medroksi progesteron asetat(MPA) dalam sediaan mikroemulsi yang telah dilakukan belum menunjukkan profil difusi yang optimal.Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi medium difusi dan kinetika pelepasan sediaanmikroemulsi TU dan MPA. Parameter yang dioptimasi dalam penelitian ini adalah medium difusiyaitu menggunakan medium NaCl fisiologis, phosphate buffer saline (PBS) dan isopropanol-air (1:9).Pengujian difusi dilakukan dengan menggunakan alat Franz Diffusion Cell dan otot paha tikus jantanSprague-Dawley sebagai membran difusi yang dilakukan selama 18 jam. Hasil uji difusi dianalisisdengan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) pada kondisi optimum dengan fase gerak metanolasetonitril(90:10), kolom C18, laju alir 1,2 ml/menit, volume injeksi 20 μl dan menggunakan detektorUV-Vis pada panjang gelombang 243 nm. Hasil analisis menunjukkan medium difusi yang palingoptimum adalah isopropanol-air (1:9). Kinetika pelepasan sediaan tersebut mengikuti kinetika ordenol dengan nilai r = 0,9913 untuk TU dan nilai r = 0,9777 untuk MPA.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak dan Fraksi Herba Sambiloto (Andrographis paniculata) Eka Prasasti Nur Rachmani
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.45 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan herba Andrographispaniculata (sambiloto). Aktivitas antioksidan ekstrak air herba sambiloto dan fraksi-fraksinya diujidengan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (Dipheny-1-picrylhydrazyl). Dari hasilpenelitian diketahui bahwa IC50 ekstrak air, fraksi kloroform, fraksi etil asetat dan residu ekstrakherba sambiloto berturut-turut adalah 1036,76l; 820,15; 395,01; dan 1080,60 μg/ml. Hasil penapisanfitokimia menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid.
Screening Variables in Reducing the Brown Color from the Filtrate of Heavy Metal’s Elimination Indrajati Kohar; Soediatmoko Soediman; Mario Mario; Deby Vinolia; Ni Nyoman Tri Puspaningsih; Leon Janssen
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1261.417 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.188

Abstract

Heavy metals contamination is a major concern in the world, and also is in Indonesia. Manyattempts have been done to reduce or even eliminate it from the environment, among other ways theuse of agriculture waste, such as rice straw. Why use rice straw? Because it is available abundantly.Many studies showed that rice straw could adsorb heavy metals from polluted water, and it is cheap.The drawback of rice straw is the color of the filtrate is brown, so that it cannot be used for everydayor household purposes. An attempt using enzyme has been tried to reduce the brown color and it didreduce the brown color. Enzyme L-α-arabino-furanosidase is used in this study. However, as there aremany variables used in the experiments, before optimization can be conducted, a screening needs to becarried out first. Type of enzyme (optimum temperature of 50oC and 70oC), incubation time and amountof enzyme, number time of washing, water for washing, place of the rice plantation (high land and lowland), and size of straw, are the variables that need to be screened. The variables that gives the highestresponse in this study were enzyme-50, amount of enzyme : straw = 2 : 1 (10 ml of enzyme for each 5g of straw), 1 hour incubation time, amount of washing : 5 x 5 ml, place of plant: low land, and size ofstraw: ground. As for the type of washing liquid, both either demineralised water or Pb solution were thesame. However, the variables are still need to be reduced, and the experiment/study will be continuedto optimize the reduced variables.
Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Kajian Pustaka Aspek Botani, Kandungan Kimia, dan Aktivitas Farmakologi Nani Parfati; Tri Windono
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.194 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.193

Abstract

Sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) banyak dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan, antaralain: hipertensi, radang liver radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kanker payudara, nyeri sendi,penurun dan pengontrol kadar gula darah, serta untuk kosmetika. Berdasarkan hal tersebut telah banyak dilakukan pengujian praklinik untuk melakukan kajian kandungan kimia, serta aktivitas farmakologi dari tanaman ini. Kajian pustaka menunjukkan bahwa Sirih merah merupakan salah satu jenis Piper yang tersebar di beberapa wilayah di dunia, termasuk Indonesia. Tanaman ini mengandung minyak atsiri (monoterpen, seskuiterpen), alkaloid, flavonoid (golongan auron), tanin-polifenol, steroid, dan senyawa neolignan, sedangkan pengujian farmakologi menunjukkan bahwa tanaman ini mempunyai aktivitas antiinflamasi, antimikroba, antifungi, antihiperglikemik, antiproliferasi, dan antioksidan.
Multi Mycotoxins Analysis in Rice Using LC-MS/MS Riswahyuli Riswahyuli; Loise RS; Niza Nemara
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.708 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.189

Abstract

Multi mycotoxins analysis in this research has the purpose to develop method of analysisfor rice sample with a simple and fast preparation and novel technology using LC-MS/MS. Several blankrice samples were spiked with standards of 8 classes of mycotoxins (Aflatoxin B1, Aflatoxin B2, AflatoxinG1, Aflatoxin G2, Deoxynivalenol, Zearalenon, T-2, and HT-2). Parameter of linearity, precision, recovery,limit of detection and limit of quantification were obtained and calculated. The result shows that all thevalidation parameters comply with criteria of method validation. Sonication method that was chosen toextract analites and Solid Phase Extraction Column that used for sample clean up are successful methodsthat have contribution for precise and accurate data. The Identification and quantification with LC-MS/MS help to determine and distinguish each mycotoxin through chromatogram appearance, retention timeand a specific m/z.
Tingkat Kesepahaman Masalah terkait Obat antara Dokter dan Apoteker di Apotek Fauna Herawati; Ni Nyoman Yuni Astrini; I Made Agus Gelgel Wirasuta
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 2 (2016): DECEMBER
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.534 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i2.190

Abstract

Kolaborasi antar tenaga kesehatan diperlukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatankepada pasien. Kolaborasi antar tenaga kesehatan didefinisikan sebagai profesional tenaga kesehatandengan peran yang saling melengkapi dan kooperatif bekerja sama, berbagi tanggung jawab untukpemecahan masalah dan pengambilan keputusan untuk merumuskan dan melaksanakan rencanaperawatan pasien; demikian pula dalam kolaborasi dokter dan apoteker, diperlukan kesepahamantentang masalah terkait obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kesepahaman dokter-apoteker di klinik pada periode September-Oktober 2013. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif observasional dan dilakukan di salah satu apotek di Bali yang bekerja sama dengan dokterspesialis penyakit dalam. Sampel penelitian adalah resep dokter spesialis penyakit dalam untukpasien diabetes mellitus (DM) dan pengambilan resep dilakukan secara consecutive sampling. Jumlahsampel yang berhasil diperoleh berjumlah 102 lembar resep pasien diabetes melitus rawat jalanyang akan dianalisis melalui 3 tahap dengan menggunakan elemen medication therapy management(MTM), daftar periksa the Pharmaceutical Care Network Europe (PCNE) versi 6.2, dan kappa agreement.Hasil analisis menunjukkan tingkat kesepahaman (κ) sebesar 0,84. Kesepahaman antara dokterdan apoteker tentang masalah terkait obat sangat baik (95% sepaham); ketidaksepahaman terutamaterkait pertimbangan klinis penggunaan obat dan kepatuhan pasien, oleh karena itu apotekerperlu meningkatkan pengetahuan agar dapat berkontribusi dalam kolaborasi tersebut. Apotekerdalam kolaborasi interprofesional dapat berperan dalam pengaturan dosis, identifikasi efek samping,rekonsiliasi pengobatan, dan memberikan rekomendasi terapi berbasis bukti.

Page 1 of 1 | Total Record : 7