cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Neo Societal
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2020): Edisi April" : 13 Documents clear
STRATEGI BERTAHAN HIDUP MASYARAKAT DI PEMUKIMAN KUMUH Nur Azizah Novianti Yulis; Jamaluddin Hos; Sarmadan Sarmadan
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.947 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11076

Abstract

The purpose of this study is to (1) describe the community survival strategies in slums. (2) describes the factors of the formation of slum areas in Andounohu Village, Poasia District, Kendari City. This research uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews and documentation. The results showed that people who live in slums have several survival strategies, namely active strategy, passive strategy and network strategy. The active strategy is in the form of efforts to extend working hours, involve family members (women and children) in matters of livelihood, as well as diversifying work. Passive strategy in the form of an effort to make savings in aspects of consumption and substitution of staple foods. Meanwhile, the network strategy is carried out by building good relations with fellow citizens, fellow families, and relationships with parties related to their work.The factors causing the emergence of slums in Anduonohu Urban Village are urbanization in the sense that the region's growth and development become an inseparable part of Kendari City, the difficulty of finding decent jobs for some city residents, and the difficulty of finding decent and affordable housing.
FENOMENA IBU MUDA DAN PENGASUHAN ANAK Abdul Malik Iskandar; Akhiruddin Akhiruddin; Irnayanti Irnayanti
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.535 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11055

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pola asuh anak, kendala dan faktor yang mempengaruhinya pada ibu muda 5 keluarga di Desa Saluadak Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan informan ibu muda, suami ibu muda, ibu dewasa, ayah dewasa, pemerintahan, tokoh adat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan, wawancara mendalam, studi literatur, dan dokumentasi. Teknik analisis data terdiri dari reduksi data, data display dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dan pembahasan bahwa ibu muda di Desa Saluadak Kecamatan Tobadak Kabupaten Mamuju Tengah dapat mengasuh anak dengan cara yang berbeda dan menerapkan beberapa pola asuh antara lain pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, pola asuh permissive dan pola asuh situasional dalam penerapan pola asuh yang telah diberikan kepada anak dalam setiap keluarga sehingga melahirkan karakter anak yang berbeda-beda.
TRANSFORMASI KONFLIK DALAM MASYARAKAT SIMEULUE (Studi Kasus Program Lawatan di Kecamatan Alafan) Bambang Sumario; Afrizal Tjoetra; Yeni Sri Lestari
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.566 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11272

Abstract

Interaksi yang berlangsung dalam maupun antar masyarakat diharapkan untuk meningkatkan soliditas masyarakat. Pada sisi yang lain, interaksi yang terjadi merupakan salah satu penyebab wujudnya konflik dalam masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari peristiwa konflik antar masyarakat di Kecamatan Alafan Kabupaten Simeulue berkaitan denganpelaksanaan program lawatan. Idealnya, program lawatan melalui kunjungan antar masyarakat yang dilaksanakan secara turun temurun menjadi wadah silaturahmi serta keharmonisan antar masyarakat dan gampong. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan teknik penentuan informan secara purposive sampling. Penggalian data dilaksanakan melalui wawancara kepada 8 orang informan dan kajian dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat masih mendukung pelaksanaan program lawatan. Hal ini dibuktikan dengan masih berlangsungnya program tersebut walau sudah diterbitkan larangan melalui surat edaran Bupati Kabupaten Simeulue pada tahun 2018. Mengenai penyebab konflik yang terjadi antar masyarakat karena belum adanya ketentuan yang dapat menjadi rujukan bersama dalam pelaksanaan kegiatan olah raga dan kesenian. Sedangkan mengenai transformasi konflik dilakukan dengan membangun ketentuan bersama antar aparatur gampong dan masyarakat, terutama dalam pelaksanaan kegiatan olah raga dan kesenian.
IDENTITAS LELUHUR ORANG SELAYAR PERANTAUAN DI KOTA PALU Juraid Abdul Latief; Nuraedah Nuraedah; Sudirman Nurdin; Riady Ibnu Khaldun
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.392 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.10785

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan faktor pendorong orang Selayar berdiaspora di Kota Palu; 2) mendeskripsikan persebaran orang Selayar di Kota Palu; 3) mengetahui identitas yang mereka perlihatkan di Kota Palu; dan 4) menganalisis adaptasi orang Selayar di Kota Palu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) Beberapa faktor pendorong orang Selayar datang di Kota Palu yaitu untuk mencari pekerjaan, mengikuti keluarga, dan melakukan perdagangan; 2) lokasi tempat tinggal orang Selayar di Kota Palu tidak terfokus di satu wilayah tertentu, namun tersebar di beberapa kecamatan di Kota Palu; 3) identitas orang Selayar dapat dilihat dari penggunaan bahasa Selayar ketika berkomunikasi dengan sesama orang Selayar; 4) proses adaptasi orang Selayar di Kota Palu telah berjalan dengan baik karena telah berpegang teguh pada prinsip di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung yang memudahkan dalam proses penyesuaian terhadap kondisi setempat.
RESIPROSITAS DALAM DAUR KEHIDUPAN MASYARAKAT BUGIS Muhammad Syukur
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.129 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11094

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang: 1) Mekanisme pengaturan anggota keluarga dalam menghadiri daur hidup dalam rangka massolo. 2) Etika moral yang mendasari tradisi massolo di kalangan masyarakat Bugis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis. Lokasi penelitian yaitu Desa Malluse Tasi, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone. Subjek penelitian adalah warga desa yang terlibat dalam kegiatan massolo. Data dikumpulkan melalui Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam, observasi dan kuesioner. Proses analisis data menggunakan analisis deskriptif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan yang berlangsung secara simultan. Hasil penelitian menunjukkan berbagai siklus kehidupan komunitas Bugis lebih didominasi oleh wanita seperti upacara kelahiran, aqiqah, sunat, pengantin dan upacara menempati rumah baru. Pria hanya lebih dominan pada satu siklus hidup, yaitu upacara kematian. Besarnya kontribusi yang diberikan kepada pihak yang melaksanakan perayaan sangat ditentukan kedekatan hubungan. Resiprositas dalam tradisi Massolo mengan-dung solidaritas sosial yang bersifat mekanis dan sekaligus merupakan beban sosial bagi masyarakat. Masyarakat memiliki kewajiban moral untuk ber-partisipasi dalam kegiatan massolo dalam konteks menjalin silaturahmi, tetapi di sisi lain masyarakat dibebani dengan nilaipassolo yang harus diberikan sehingga berutang kepada tetangga, kerabat, dan orang kaya sebagai solusinya.
UPAYA PENINGKATAN BIMBINGAN KEMANDIRIAN KLIEN PEMASYARAKATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (CUKLI) DALAM PENINGKATAN EKONOMI PRODUKSI KLIEN (Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram) Irawan Hardi; Muhammad Ali Equatora
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.222 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11391

Abstract

Penelitian ini menggambarkan secara menyeluruh bagaimana kegiatan Bim-bingan Kemandirian produksi Cukli di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram dapat meningkatkan perekonomian Klien Pemasyarakatan Peserta Bimbingan Kemandirian Cukli. Penelitian berikut menggunakan metode Kualitatif deskrip yaitu dengan mendeskripsikan masalah-masalah didalam judul penelitian serta terjun langsung ke lapangan dengan mengusung teori Manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dan teori motivasi untuk meneliti sejauh mana Bimbingan Kemandirian Cukli di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram dapat meningkatkan perekonomian Klien Pemasyarakatan. Kegiatan Bimbi-ngan Kemandirian bagi Klien Pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram dilakukan agar Klien tersebut mendapat keterampilan yang mumpuni dalam bekerja maupun bersikap serta keahlian untuk membuat hasil karya yang bernilai jual tinggi yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan optimisme dan juga perekonomian Klien tersebut sehingga hasil yang didapat dari pene-litian kegiatan Bimbingan Kemandirian produksi Cukli di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram yaitu dengan adanya kegiatan produksi Bimbingan Keman-dirian Cukli di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram, Klien Pemasyarakatan di Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram mendapatkan penghasilan yang mencukupi sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.
PERANAN PEMBIMBING KEMASYARAKATAN DALAM PELAKSANAAN DIVERSI BAGI ANAK BERKONFLIK DENGAN HUKUM (Studi Kasus Pada Balai Pemasyarakatan Garut) Eneng Imas Yusmiati; Muhammad Ali Equatora
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.915 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11503

Abstract

Penelitian ini mengupas topik Peranan Pembimbing Kemasyarakatan Dalam Pelaksanaan Diversi bagi Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum. Tugas dan fungsi Balai Pemasyarakatan sebagaiman dijabarkan pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan, serta berkaitan peran Balai Pemasyarakatan dipertegaskan sejak di berlakukannya Undang Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA). Tugas dan fungsi pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan (BAPAS) meliputi menyusun penelitian kemasyarakatan (LITMAS), mendampingi klien baik dewasa, pembimbing klien dan melakukan supervisi terhadap kliennya.  Pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan menjadi sangat penting dalam diversi dimana pembimbing kemasyarakatan harus mengupaya-kan penyelesaian perkara pidana diluar pengadilan untuk kepentingan Anak melalui upaya Diversi. Dalam penelitian ini  mengunakan pedekatan Metode Kualitatif, dengan deskriptif dimana hasil penelitian akan memberikan gambaran secara valid terkait peranan pembimbing kemasyarakatan dalam pelaksanaan diversi bagi anak yang berkonflik dengan hukum dengan pendekatan motivasi wawancara.  Hasil penelitian ini memberikan gambaran peranan pembimbing kemasyarakatan dimana pendekatan teknik motivasi wawancara yang dilakukan oleh pembimbing kemasyarakatan telah mem-berikan kemajuan atas keberhasilan diversi anak dengan menwujudkan empat prinsip meliputi terselenggarakan dalam mengeksperikan sikap empati, pengembangan sikap diskrepansi, mengembangkan sikap peneriman atas resis-tensi serta terlaksananya dukungan efikasi diri dapat menjadi pendorong dalam keberhasilan diversi anak.
EKSISTENSI KOMUNITAS WARIA (Studi Tentang Latar Belakang Terbentuk dan Berkembangnya Komunitas Waria di Desa Totombe Jaya Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe) Eri Irnawati; Jamaluddin Hos; Peribadi Peribadi
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.32 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11085

Abstract

Pada dasarnya waria sebagai kelompok minoritas. Hakekat dari kelompok minoritas adalah kelompok sosial yang dapat merujuk kepada kelompok bawahan maupun marginal. Kaum waria memilih atau mengkonstruksi sendiri perilaku dan identitas gendernya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab terbentuknya seseorang menjadi waria serta untuk mengetahui faktor penyebab berkembangnya komunitas waria. Penelitian dilaksanakan di Desa Totombe Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ditetapkan secara purposive yang terdiri dari 5 orang waria dan 5 orang warga masyarakat yang berada di Desa Totombe. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi dan penelusuran dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan seseorang menjadi waria adalah factor psikologis yang bersumber dari ketidakharmonisan lingkungan keluarga dan faktor sosiologis yang bersumber dari lingkungan sosial yang tidak kondusif. Adapun faktor berkembangnya komunitas waria di Desa Totombe adalah sikap permisif masyarakat sehingga tidak terdapat penolakan keras dari masyarakat dan pemerintah terhadap kaum waria serta faktor penetrasi budaya dari luar. Hal ini memicu kaum waria menunjukkan jati diri mereka di tengah-tengah masyarakat, dan membuat mereka bebas mengekspresikan gaya hidup mereka.
INDUSTRI BATIK SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN KEMANDIRIAN EKONOMI LANSIA Kintan Putri Salsabiil; Ratna Dewi; Nanang Martono
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.202 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11637

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan peranan industri batik di Banyumas dalam peningkatan kemandirian ekonomi lansia serta fungsi dan manfaat membatik bagi lansia. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan mengambil informan dari lansia yang bekerja sebagai pembatik di Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Informan ditentukan dengan metode sampel purposif, yaitu lansia yang bekerja sebagai pembatik di industri batik.Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi di industri batik di Sokaraja yang mempekerjakan lansia. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa sektor pekerjaan pembatik cap dan tulis dapat menjadi alternatif bagi lansia untuk menjadi individu aktif dan mandiri. Para lansia yang bekerja sebagai pembatik dapat memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri atau tidak menggantungkan hidupnya dengan anak atau cucunya. Mereka berusaha karena tidak ingin menjadi beban maupun bergantung terhadap anaknya. Selain itu, ada lansia yang justru berkontribusi membantu ekonomi anak dan memenuhi kebutuhan cucunya. Pekerjaan ini memberikan peningkatan ekonomi khususnya bagi pembatik tulis ketika suaminya tidak lagi memiliki penghasilan tetap. Sementara itu, pekerjaan sebagai pembatik cap dianggap lebih menguntungkan daripada pekerjaan lainnya karena memiliki penghasilan tetap dan jelas. Selain itu, pekerjaan membatik memiliki fungsi dan manfaat lain selain ekonomi, yaitu fisik maupun psikologis, sosial, dan budaya.
ASPEK SOSIAL PENYEDIAAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KOLAKA SULAWESI TENGGARA Indar Ismail Jamaluddin; Anis Ribcalia Septiana; Maulid Maulid
Jurnal Neo Societal Vol 5, No 2 (2020): Edisi April
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.744 KB) | DOI: 10.52423/jns.v5i2.11404

Abstract

Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) menjadi solusi untuk menyiasati tingginya kebutuhan hunian di perkotaan. Kolaka mendapatkan bantuan Rusunawa dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2009. Penelitian ini membatasi lingkungan eksternal kebijakan penyediaan Rusunawa di Kolaka pada aspek lingkungan sosial untuk mendapatkan gambaran mengenai opini publik terkait pengelolaan Rusunawa. Penelitian ini mengandalkan metode kualitatif bersifat deskriptif melalui wawancara dan penelitian pustaka. Analisis data dimulai dari pengumpulan informasi atau reduksi data dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan dilematisnya penyediaan Rusunawa, karena meskipun bertujuan membantu hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), juga menarget pendapatan asli daerah (PAD) dari iuran penghuni. Penghuni Rusunawa  mendukung Rusunawa Kolaka meskipun mengeluhkan pelayanan oleh pengelola. Pegiat sosial dan akademisi secara umum mendukung Rusu-nawa Kolaka dan menyarankan rendahnya tingkat keterisian dengan pening-katan jangkauan sosialisasi terhadap MBR. Wartawan juga  mendukung penye-diaan Rusunawa dengan memberikan perhatian pada penyediaan fasilitas,  meskipun belum memberikan ruang opini kepada publik sasaran Rusunawa.   

Page 1 of 2 | Total Record : 13