Jurnal Teknik Mesin
Jurnal Teknik Mesin (JTM) adalah Peer-reviewed Jurnal tentang hasil Penelitian, Karsa Cipta, Penerapan dan Kebijakan Teknologi. JTM tersedia dalam dua versi yaitu cetak (p-ISSN: 2089-7235) dan online (e-ISSN: 2549-2888), diterbitkan 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Februari, Juni dan Oktober. Focus and Scope: Acoustical engineering concerns the manipulation and control of vibration, especially vibration isolation and the reduction of unwanted sounds; Aerospace engineering, the application of engineering principles to aerospace systems such as aircraft and spacecraft; Automotive engineering, the design, manufacture, and operation of motorcycles, automobiles, buses, and trucks; Energy Engineering is a broad field of engineering dealing with energy efficiency, energy services, facility management, plant engineering, environmental compliance, and alternative energy technologies. Energy engineering is one of the more recent engineering disciplines to emerge. Energy engineering combines knowledge from the fields of physics, math, and chemistry with economic and environmental engineering practices; Manufacturing engineering concerns dealing with different manufacturing practices and the research and development of systems, processes, machines, tools, and equipment; Materials Science and Engineering, relate with biomaterials, computational materials, environment, and green materials, science and technology of polymers, sensors and bioelectronics materials, constructional and engineering materials, nanomaterials and nanotechnology, composite and ceramic materials, energy materials and harvesting, optical, electronic and magnetic materials, structure materials; Microscopy: applications of an electron, neutron, light, and scanning probe microscopy in biomedicine, biology, image analysis system, physics, the chemistry of materials, and Instrumentation. The conference will also present feature recent methodological developments in microscopy by scientists and equipment manufacturers; Power plant engineering, the field of engineering that designs, construct, and maintains different types of power plants. Serves as the prime mover to produce electricity, such as Geothermal power plants, Coal-fired power plants, Hydroelectric power plants, Diesel engine (ICE) power plants, Tidal power plants, Wind Turbine Power Plants, Solar power plants, Thermal engineering concerns heating or cooling of processes, equipment, or enclosed environments: Air Conditioning; Refrigeration; Heating, Ventilating, Air-Conditioning (HVAC) and Refrigerating; Vehicle engineering, the design, manufacture, and operation of the systems and equipment that propel and control vehicles.
Articles
316 Documents
HUBUNGAN KETINGGIAN DAN DIAMETER LUBANG UDARA TUNGKU PEMBAKARAN BIOMASSA DAN EFISIENSI TUNGKU
Mirmanto Mirmanto;
Arief Mulyanto;
Lalu R Hidayatullah
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v6i4.2048
Energi alternatif, misalnya biomassa, dapat dimanfaatkan dengan menggunakan proses pembakaran di dalam tungku. Kendati demikian, tungku tradisional yang tersedia di pasaran atau yang sudah dimanfaatkan masyarakat selama bertahun-tahun efisiensinya masih rendah. Variabel-variabel yang dapat mempengaruhi efisiensi adalah jarak antara ruang bakar dengan lubang masuk udara dan diameter lubang udara. Oleh karena itu, penelitian ini meneliti pengaruh jarak lubang udara dan dan diameter lubang udara terhadap efisiensi tungku. Pengujian dilakukan menggunakan jarak antara ruang bakar dengan lubang udara 30 cm, 40 cm dan 50 cm dan diameter lubang udara 5 cm dan 10 cm. Diameter ruang bakar adalah 13 cm dan diameter bagian atas dari tungku 19 cm. Bahan bakar yang digunakan adalah tempurung kelapa dengan ukuran bervariasi antara 2 cm sampai dengan 4 cm. Pengujian dilakukan dengan memanaskan air dalam panci berdiameter 22 cm dari suhu lingkungan sampai mendidih (100°C). Parameter yang diteliti adalah kinerja tungku yang terdiri dari lama waktu mendidih, FCR, input daya, output daya, kehilangan daya dan efisiensi. Hasilnya menunjukkan bahwa waktu pendinginan tercepat adalah 337 detik dan FCR tertinggi adalah 1,61 kg /jam yaitu yang dihasilkan dengan tungku dengan diameter lubang 10 cm dan jarak lubang udara dari ruang bakar 50 cm. Efisiensi tertinggi 13,92% dicapai oleh tungku dengan jarak lubang udara 30 cm dan diameter lubang udara 5 cm.
ANALISIS PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP EMISI GAS BUANG CO DAN HC PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH MERK SUZUKI SHOGUN 125 CC TAHUN PEMBUATAN 2010
Sigit Mahendro
Jurnal Teknik Mesin Vol 3, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v3i3.1026
Pada penelitian ini digunakan motor tipe 4 langkah merk Suzuki Shogun 125 cc dengan tahun pembuatan 2010. Pengambilan data uji emisi gas buang dilakukan ketika motor sebelum dan sesudah memakai elektroliser dengan berbagai campuran elektrolit. Data diambil berdasarkan perubahan putaran mesin mulai dari 1000 rpm sampai 4000 rpm. Hasil tertinggi untuk CO terjadi pada RPM 4000 dengan campuran elektrolit aquades dan 1 ½ sendok makan KOH dengan nilai 1,04 %. Sedangkan CO terendah terjadi pada RPM 3200 ketika motor tidak menggunakan elektroliser dengan nilai 0,07%. Untuk HC tertinggi ada pada RPM 1000 ketika motor tidak menggunakan elektroliser dengan nilai 382 ppm. Sedangkan HC terendah terjadi pada RPM 4000 dengan campuran elektrolit aquades dan KOH sebanyak ½ sendok makan sebanyak 20,33 %. Dimana nilai tertinggi CO2 adalah 8,2% ada pada 2 campuran elektrolit yaitu campuran pertama adalah elektrolit aquades dengan KOH sebanyak 1 sendok makan dan campuran kedua adalah ketika motor menggunakan elektroliser dengan elektrolit hanya aquades saja. Sedangkan untuk nilai CO2 terendah bernilai 4,1%. Berdasarkan pengambilan data-data tersebut, nilai emisi gas buang pada sepeda motor ini masih ada dibawah standar KEPMEN LH 05/2006.
UNJUK KERJA DISTILLER TENAGA SURYA SISTEM KONTINUE DENGAN BERBAGAI JUMLAH KACA PENUTUP
Mirmanto, Mirmanto;
Wirawan, Made;
Sayoga, I Made Adi;
Abdullah, A.;
Faisal, M.
Jurnal Teknik Mesin (Journal Of Mechanical Engineering) Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v9i1.6965
Penelitian tentang distiller tenaga surya sistem kontinue untuk mengetahui unjuk kerja distiler tersebut telah dilakukan. Tiga buah distiller yaitu distiller dengan kaca penutup tunggal, ganda dan rangkap tiga telah dirancang dan diuji.Material yang diuji adalah air laut berasal dari pantai Tanjungkarang, Mataram, NTB yang diubah menjadi air tawar melalui proses distilasi.Ukuran distiller yang diuji adalah 1136 mm x 936 mm x 574 mm (bagian luar), sedangkan ukuran plat penyerap panasnya adalah 0,8 m x 1 m. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2019 dari jam 09.00 WITA hingga jam 16.00 WITA. Hasil menunjukan bahwa semakin banyak jumlah kaca penutup semakin sedikit air tawar yang diproduksi. Distiller dengan kaca penutup rangkap tiga lebih panas sehingga uap air tidak dapat mengembun. Oleh sebab itu, distiller dengan kaca penutup tunggalah yang direkomendasikan untuk digunakan.
Pembuatan Alat Uji Impak Charpy Untuk Material Plastik Dengan Takik
kurniadi, sugeng
Jurnal Teknik Mesin (Journal Of Mechanical Engineering) Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v8i1.5367
Abstrak--Pengujian impak merupakan suatu pemgujian untuk mengukur ketahanan bahan terhadap beban kejut. Pengujian impak mensimulasikan kondisi operasi material yang sering ditemui dimana beban tidak selamanya terjadi secara perlahan-lahan melainkan secara tiba-tiba. Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah membuat alat uji impak charpy untuk material plastik dengan takik. Alat uji impak yang dibuat menggunakan standar ASTM D 6110-97. Pada proses pembuatan alat pembuat uji impak charpy untuk material plastik dengan takik dibuat dengan pertimbangan sebagai pembuktian hasil dari perancangan alat pembuat uji impak charpy untuk material plastik dengan takik, komponen-komponen dibuat dengan jenis bahan dan ukuran sesuai dengan perancangan. Langkah-langkah proses pembuatan alat pembuat uji impak charpy untuk material plastik dengan takik diawali dengan mengindentifikasi gambar komponen-komponen yang akan dilakukan proses pemesinan dan proses penyambungan. Proses pembuatan menggunakan gerinda potong dan mesin sawing sedangkan proses pemesinan menggunakan mesin bubut, mesin frais, mesin grinding. Proses penyambungan menggunakan las SMAW dengan menggunakan elektroda E 6013 Ø 3,2. Proses perakitan merupakan proses penyatuan komponen-kompoenen alat pembuat uji impak charpy untuk material plastik dengan takik sehingga dapat berfungsi sesuai dengan perancangan alat. Kata kunci: Material plastik, impak charpy, ASTM, proses pembuatan Abstract--Impact testing is a test to measure the resistance of materials with shock load patents. Impact testing was simulates material operating conditions that are often encountered where the load does not always occur slowly but suddenly happened. The aim of this final project is to create a Charpy impact testing equipment for plastic material with a notching. This impact test equipment is referring to ASTM D 6110-97 standard. In the process of making charpy impact test equipment for plastic materials with notches made with consideration as proof of the results of designing charpy impact test equipment for plastic materials with notches, the components are made with the type of material and size according to the design. The steps in the process of making a charpy impact test maker for plastic material with a notch begin by identifying the drawing of the components to be machined and the assembly process. Manufacturing process using cutting grinders and sawing machines while the machining process uses lathes, milling machines, grinding machines. The welding process uses SMAW welding using the E 6013 Ø 3.2 electrode. The assembly process is the process of uniting components of charpy impact test equipment for plastic material with a notch so that it can function in accordance with the design of the tool. Keywords: Plastic material, impact charpy, ASTM, manufacturing process
Identifikasi Plant Purwarupa Heat Exhcanger Tipe Shell dan Tube Model Counter Flow Memanfaatkan Software Matlab
Hairil Budiarto;
Faikul Umam
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v7i2.2674
Abstract – a heat exchanger is a device that acts as a transfer of heat energy between two fluids or more. There are various ways to improve the effectiveness of heat exchange devices, according to mechanical engineering, by increasing the convection heat transfer coefficient, increasing the surface area of the heat exchanger and increase the temperature difference to reach the specified temperature. The heat transfer can be defined as the transfer of energy from one system to another as a result of the temperature difference, this energy transfer always occurs from a high temperature system to another lower temperature system and will stop after the two systems reach the same temperature, the temperature difference is the main requirement for the transfer of the system. The design of prototype heat exchanger coolermodel counter flow has been made and by utilizing MATLAB software, we have obtained mathematical model of plant order 2, to test the response of plant using simulink in MATLAB, so that the response of the plant at setpoint is still above, improve the performance or response of the plant..Keywords:
SISTEM KONTROL KEKERUHAN DAN TEMPERATUR AIR LAUT MENGGUNAKAN MICROCONTROLLER ARDUINO MEGA
Anizar Indriani;
Y Witanto;
Supriyadi Supriyadi;
Hendra Hendra
Jurnal Teknik Mesin Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v6i3.1830
Sistem kontrol merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.. Saat ini penerapan sistem kontrol telah menjamah bidang perkebunan, perikanan ataupun pertanian. Dalam penelitian ini, sistem kontrol akan diterapkan pada proses budidaya perikanan seperti budidaya ikan kerapu. Dimana ikan kerapu memiliki habitat dengan kondisi air laut dengan kadar garam 30 - 33 ppt, kadar oksigen ± 4 ppm, temperatur air laut 240 - 310C dan kadar keasaman (pH) air laut 7,6 - 7,8. Kecepatan arus air ideal sekitar 20 hingga 40 cm/detik dimana diperlukan untuk pergantian air dan oksigen serta untuk mengalirkan sisa metabolisme ikan serta pakan ikan keluar. Kondisi habitat ikan ini harus dpat dikontrol dengan baik. Di beberapa tempat budidaya ikan kerapu sistem penjagaan kondisi habitat ini dilakukan secara manual. Dengan adanya sistem kontrol, kondisi habitat ini akan sangat mudah dijaga. Dimana dalam penelitian ini difokuskan pada kemampuan sistem kontrol kekeruhan dan temperatur air laut meliputi fungsi sensor, waktu kerja pengontrol dan kinerja peralatan kontrol. Perangkat pengontrol menggunakan microcontroller Arduino Mega dengan beberapa sensor temperatur dan kekeruhan. Sensor temperatur menggunakan tipe DS18S20 dan untuk kontrol kekeruhan menggunakan sensor turbidity. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa sistem kontrol ini dapat mengatur dan menjaga kadar kekeruhan dan temperatur air laut dengan arus 0.215 A untuk satu relay dan 0.33 A untuk 3 relay. Untuk kekeruhan dibutuhkan waktu yang dibutuhkan untuk kontrol aktif yaitu 15 detik dengan indikator kekeruhan dari pakan ikan sebanyak 50 gram dan 10 liter air. Untuk kapasitas yang lain 15 liter air didapatkan waktu kontrol aktif pada 40 detik dengan jumlah pakan 50 gram. Hal ini menunjukkan kontrol kekeruhan bekerja dengan baik dengan semakin keruh air laut semakin cepat bekerja sistem kontrol menggantikan air laut untuk tetap menjaga habitatnya. Waktu yang dibutuhkan untuk menurukan temperatur 1.270C adalah 6 menit 37 detik dengan kapasitas 10 liter
PENGUKURAN KEEFEKTIFAN KESELURUHAN PERALATAN (OEE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN BLOWING
Yudhi Chandra Dwiaji
Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 4 (2016): JTM Edisi Spesial 2016
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v5i4.1218
PT X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil dengan produk yang dihasilkan berupa benang. Dalam proses pembuatan benang harus melalui enam tahapan yaitu penggunaan mesin blowing, carding, drawing, speeding, ring spinning, dan mach con. Dari keenam tahapan mesin tersebut mesin blowing merupakan tahap pertama dari proses pembuatan benang, sehingga keberlanjutan proses setelahnya tergantung dari hasil produksi mesin blowing. Sehingga untuk mengukur keefektivan mesin blowing dapat digunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE). Berdasarkan data dari PT X, selama awal tahun 2015 dari bulan Januari hingga Mei 2015 terlihat keefektifan mesin blowing adalah sebesar 34,41%. Nilai tersebut jauh dibawah standar global dari OEE yang berada diangka 85%. Sehingga dapat dikatakan bahwa performa mesin blowing dari PT X disini belum efektif dan memerlukan perawatan atau perbaikan secara detail.
ANALISA STIFFENER RING DAN KONSTRUKSI VESSEL HP FLARE KO DRUM PADA PROYEK PUPUK KALTIM-5 MENGGUNAKAN SOFTWARE COMPRESS 6258
Fadhlika Ridha
Jurnal Teknik Mesin Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v4i1.1017
Pada proses pembuatan pupuk di PKT-5, berbagai gas limbah berbahaya dimusnahkan dengan cara membakarnya melalui Flare, sebelum terbakar di Flare gas-gas tersebut dialirkan dan ditampung pada sebuah Vessel bertekanan atau biasa disebut Vessel High Pressure Flare Knock Out Drum. Dalam perancangan konstruksinya perlu dilakukan analisis sehingga desain dari vessel tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan aman untuk dioperasikan. Penelitian ini dilakukan dengan mensimulasikan desain dari Vessel KO Drum menggunakan perhitungan manual sesuai 2007 ASME BPVC Section VIII Division 1 dan Software Compress 6258. Perhitungan dilakukan pada desain head, shell, saddle, nozzle, stiffener ring secara manual dan menggunakan software untuk mengetahui tegangan-tegangan yang terjadi. Selanjutnya dari kedua metode tersebut akan dibandingan hasil perhitungan manual & software.
Analisa jarak induktor panas terhadap daya ikat coating epoxy dan coating plastik pada permukaan semen/ beton
Kosasih, Piki
Jurnal Teknik Mesin (Journal Of Mechanical Engineering) Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v8i3.4777
Suatu object yang akan dicat dan coating, sebelum dilakukan dicat dan coating ulang diperlukan sebuah proses pembersihan permukaan. Proses pembersihan permukaan cat dan coating yang ada saat ini yaitu abrasive, water jet, thermal open flame, chemical & induksi panas. Induksi panas merupakan metode yang paling efektif untuk pembersihaan permukaan. Induksi panas pada prinsipnya menggunakan sebuah heater. Heater berfungsi sebagai sumber panas utama, dan heater akan mentrasfer panas menuju permukaan cat. Akan tetapi terjadi permasalah dalam penggunaan induksi panas, yaitu menentukan bentuk kepala induktor yang tepat dan besarnya jarak atau gap yang diperlukan untuk melepaskan ikatan cat pada suatu permukaan. Dengan menerapkan hukum inverse square law pada radiasi, maka semakin besar jarak yang diberikan maka akan semakin kecil daya yang dipancarkan. Semakin kecil daya yang dipancarkan heater, maka kecepatan untuk memanaskan permukaan cat akan semakin lambat, dan sebaliknya.
Potensi Material Sampah Combustible pada Zona II TPA Jatibarang Semarang sebagai Bahan Baku RDF (Refuse Derived Fuel)
Lucy Amena Sembiring;
Ika Bagus Priyambada;
Ganjar Samudro;
Baskoro Lokahita;
Irawan Wisnu Wardhana;
Mochtar Hadiwidodo;
Syafrudin Syafrudin
Jurnal Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Mercu Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22441/jtm.v7i1.2240
Jumlah penduduk yang meningkat juga meningkatkan jumlah kebutuhan energi. Namun, sumber daya yang tersedia juga semakin berkurang. Sehingga perlu digantikan dengan energi yang baru. Sampah yang meningkat dan pengolahan yang sangat sedikit dapat dijadikan sumber energi yang baru bagi masyarakat dengan konsep waste to energy (WTE). Salah satunya yaitu dengan mengubah sampah menjadi bahan baku RDF (refuse-derived fuel). RDF merupakan salah satu teknik penanganan sampah dengan mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat yaitu bahan bakar. Sampah sangat berpotensi menjadi bahan baku RDF terutama organik dan plastik sebagai sampah yang mudah terbakar (combustible). Sampah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku RDF dengan cara menganalisis nilai kalor yang dihasilkan. Untuk menganalisis nilai kalor pada sampah combustible zona aktif II TPA Jatibarang dapat dilakukan dengan cara pengujian sampel sebanyak 100 gram dengan alat bom kalorimeter. Sampel tersebut diambil pada kedalaman 0-3 m dengan metode random sampling. Kemudian akan didapat nilai kalor tinggi yang dihasilkan sampel tersebut. Nilai Kalor Tinggi yang dihasilkan sampel tersebut sebesar 5,69 kkal/ton pada kedalaman 0-1 m, 6,07 kkal/ton pada kedalaman 1-2 m dan 5,94 kkal/ton pada kedalaman 2-3 m. Nilai kalor tinggi yang dihasilkan sampah combustible tersebut menunjukkan bahwa semakin rendah kedalaman sampah maka akan semakin tinggi nilai kalor yang dihasilkan dan sampah tersebut berpotensi sebagai bahan baku RDF.