cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
HUMANIS
Published by Universitas Udayana
ISSN : 25285076     EISSN : 2302920X     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ilmiah seperti mengutamakan kebenaran obyektif, kejujuran, tidak memiliki unsur-unsur kecurangan atau plagiat. Penerbitan e-jurnal Humanis ini juga sesuai dengan kebijakan pimpinan Universitas Udayana (Surat Pembantu Rektor I Nomor 1915/UN14 1/DT/2012 tanggal 30 Mei 2012), yang mewajibkan mempublikasikan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan mahasiswa, yang mulai diberlakukan pada wisuda bulan November 2012.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Volume 9. No. 1. Oktober 2014" : 15 Documents clear
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT UNDANGAN PERNIKAHAN LINTAS AGAMA Linda Cahyani Masgita Utami
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.797 KB)

Abstract

The use of Indonesian in Interfaith Marriage Invitation Letter is one of the interesting topics to be researched study. This study took a sample of the population and the ongoing wedding invitation letters in 2012, amounting to sixteen wedding invitation letter, especially those located in the region of West Denpasar. This study aims to describe the variation and the use of Indonesian in a wedding invitation letter, describing the meaning contained in the letter wedding invitations, and describe the relation between language letter of invitation to the seven functions of language according to Halliday. The theory used is, semantic theory, the theory of the standard language, descriptive theory, theory perspective, grammatical, words, and spelling. At the stage of data collection used the method of observation (observation) with technical note. Linguistic variation and the use of Indonesian in the invitation letter marriage, is a form of language variation used every religion (Hinduism, Islam, Christianity, and Buddhism) in the opening sentence of the cover letter and wedding invitations. Furthermore, the use of Indonesian component linking the use of paragraphs, sentences, words, and spelling. In the analysis of meaning, the meaning of the analyzed data in the form of messages each sentence in a wedding invitation letter, the meaning of formal, semiformal meaning, the meaning of informal (familiar), meaning a promise, meaning clarity of the topic, the meaning of hope, meaning thank you, and religious meaning. But the meaning of the eight analysis, there is a meaning that is not contained in the letter of the wedding invitation, that is the meaning of informal (familiar). Furthermore, in connection with the use of language -related invitation letters to the seven functions of language according to Halliday, the instrumental function, regulation, interaction, personal, heuristic, imaginative, and reps. Of the seven functions of language, the heuristic function does not have relevance in the use of language wedding invitation letter, because the heuristic function is the use of language that is used to acquire knowledge .
A COMPARATIVE STUDY: POLITENESS STRATEGIES ON FEMALE CHARACTERS IN BRIDGET JONES’S DIARY AND BROWNIES Ni Putu Risnia Indira Dewi
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.997 KB)

Abstract

Manusia merupakan makhluk sosial dan sebagai makhluk sosial mereka memerlukan kegiatan sosial untuk berkomunikasi dengan orang lain. Namun dalam berkomunikasi, manusia terkadang melakukan tindakan yang mengancam harga diri seseorang, oleh karena itu diperlukan strategi kesopansantunan untuk mengganti rugi tindakan mengancam harga diri tersebut.Budaya dan jenis kelamin yang berbeda juga berpengaruh terhadap cara seseorang mempertahankan harga diri, terutama untuk kaum perempuan.Dengan adanya modernisasi dan mudahnya akses informasi melalui media, perilaku kesopansantunan seseorang akan mengalami perubahan dimana perempuan akan condong menggunakan bald-on-record atau positive politeness strategy. Teori yang digunakan adalah teori strategi kesopansantunan oleh Brown and Levinson (1978) untuk mengklasifikasikan tipe strategi kesopansantunan. Sumber data diambil dari film berbahasa Inggris, Bridget Jones’s Diary,dan film berbahasa Indonesia, Brownies. Makalah ini akan membandingkan penggunaan strategi kesopansantunan pada karakter perempuan dalam film Bridget Jones’s Diary dan Brownies untuk melihat sejauh mana persamaan dan perbedaannya. Hasil dan pembahasan menunjukkan bahwa karakter perempuan dalam film Bridget Jones’s Diary lebih sering menggunakan strategi positive politeness sedangkan karakter perempuan dalam film Brownies lebih sering menggunakan strategi bald-on-record dalam berkomunikasi.
DERIVATIONAL SUFFIXES FOUND IN GILBERT’S EAT PRAY LOVE Gusti Ayu Ratih Prabandari
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.643 KB)

Abstract

Jurnal iniberjudul “Derivational Suffixes found in Gilbert’s Eat Pray Love”.Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menganalisa jenis-jenis proses morfologi yang terjadi pada kelas-kelas kata yang dapat berubah menjadi kelas kata lain yang ditemukan dalam novel karya Elizabeth Gilbert yang berjudul Eat Pray Love. Teori yang digunakan dalam jurnal ini adalah teori morfologi yang dikemukakan oleh Bauer (1984) dan Katamba (1993).Teori pendukung lainnya juga diambil dari buku karya Frank(1072) dan Quirk(1973). Dalam menganalisis jurnal, metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Pembahasan data di awali dengan membaca, memberi tanda dan mencatat kata benda,kata sifat,kata kerja dan kata keterangan yang ditemukan.Hasil dari pembahasan menunjukan bahwa ada dua jenis proses morfologi yaitu proses derivasi dan infleksi. Kelas-kelas kata yang dapat di modifikasi oleh kedua jenis proses morfologi tersebut adalah kata kerja, sifat, benda dan kata keterangan.
ILLOCUTIONARY PERFORMATIVE UTTERANCE IN O’NEIL’S BEYOND THE HORIZON Ni Nyoman Astrini Utami
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.314 KB)

Abstract

Judul studi ini adalah "Illocutionary Performative Utterance in O’neil’s Beyon the Horizon". Hal ini didasarkan pada pemahaman bahwa unit komunikasi linguistik adalah produksi simbol atau kata atau kalimat dalam kinerja bahasa , karena ketika pembicara berbicara sebuah bahasa , ia sedang melakukan tindak tutur yang mencakup semua tindakan dilakukan sesuai dengan aturan-aturan tertentu dalam komunikasi linguistik . Ada tiga poin yang dibahas dalam penelitian kualitatif ini meliputi jenis tindakan ilokusi yang ditemukan , klasifikasi ujaran performatif dan jenis ujaran tidak berterima dalam performatif ilokusi. Data penelitian ini dikumpulkan dari dialog-dialog drama yang berjudul Beyond the Horizon yang ditulis oleh dramawan Amerika Eugene O'Neill pada tahun 1920 . Hasil analisis pertama menunjukkan bahwa ada empat dari lima jenis tindakan ilokusi yang ditemukan, yaitu representatives, directives, commisives dan expressive, sedangkan declarative tidak ditemukan dalam sumber data . Analisis kedua tentang ujaran performatif menunjukkan bahwa ada dua jenis tuturan performatif ditemukan, yaitu eksplisit dan implicit performatif. Analisis terakhir menunjukkan bahwa ada dua dari tiga jenis ujaran performatif yang tidak berterima, yaitu misexecutions dan abuse, sementara misinvocations tidak ditemukan dalam sumber data.
KELAINAN SEKSUAL TOKOH UTAMA PRIA PADA NOVEL KAGI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO I Gusti Putu Mahendra Putra
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.887 KB)

Abstract

This study entitled "Male Sexual Disorder from the Main Character in Junichiro Tanizaki’s novel, ‘Kagi’". The purpose of this study is to determine the structure of personality and sexual abnormalities experienced by the male main character. This study used descriptive method and informal methods of analysis. The theory used in analyzing is the psychoanalysis theory from Sigmund Freud along with Whitbourne and Halgin’s theory of abnormalities. The results showed that the id element is more commonly found than the other two elements, namely the ego and the superego. The main male characters have desires that demand to be fulfilled. The desire is up to surface in the form of sexual disorder due to the inability of ego and superego to control the id. Sexual disorders experienced by the male main character is voyeurism. Voyeurism is a form of sexual disorder that occurs in a person and that person get sexual satisfaction by the way of peeking.
THE DIRECTIVE ILLOCUTIONARY ACTS IN “TO KILL A MOCKINGBIRD” SCREENPLAY BY HORTON FOOTE A. A. Istri Agung Bintang Suryaningsih
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.383 KB)

Abstract

Skripsi yang berjudul " The Directive Illocutionary Acts in ‘To Kill a Mockingbird’ Screenplay by Horton Foote " bertujuan untuk mendapatkan jenis directive illocutionary acts yang ditemukan dalam naskah , dan directive illocutionary acts dari ujaran juga bisa mendukung munculnya respon dari para pendengar . Data penelitian ini diambil dari naskah yang berjudul " To Kill a Mockingbird " oleh Horton Foote ( 1962) . Naskah ini dipilih untuk menjadi sumber data karena dialognya mengandung banyak illocutionary acts, terutama directive illocutionary acts. Teori utama yang digunakan untuk mengklasifikasikan directive illocutionary acts adalah teori pragmatik yang di usulkan oleh Leech (1983). Penelitian ini hanya di fokuskan pada directive illocutionary acts. Ada empat jenis directive illocutionary acts berdasarkan pendapat Leech, mereka adalah : tell, ask, advise, dan invite. Hasil dari penelitian ini yaitu ada 9 data yang diambil untuk tipe directive illocutionary acts. Ciri-ciri directive illocutionary acts adalah: tell mengungkapkan maksud kepada pendengar untuk melakukan sesuatu, ask mengungkapkan keinginan pembicara berharap kepada pendengar untuk melakukan sesuatu, advise mengungkapkan keinginan pembicara untuk merekomendasikan sesuatu untuk pendengar, dan invite mengungkapkan keinginan pembicara untuk memberikan undangan sesuatu untuk pendengar. Juga ada 9 data untuk analisis respon dari para pendengar. Maksud pembicara dalam mengucapkan keinginan adalah untuk mendapatkan respon yang sesuai dari pendengar. Dalam memberikan respon, pendengar harus mampu menafsirkan dengan baik maksud dari pembicara.
THE ANALYSIS OF CONFLICT IN THE NOVEL “THE HOBBIT OR THERE AND BACK AGAIN” Kadek Putra Jaya Kusuma
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (37.674 KB)

Abstract

Makalah ini berjudul “The Analysis of Conflict in the Novel “The Hobbit or There and Back Again” ”. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis konflik di dalam cerita “The Hobbit or There and Back Again”.Analisis difokuskan kepada karakter dan konflik di dalam cerita dan untuk mencari konflik serta bagaimana karakter menyelesaikan setiap permasalahan. Pemeran Utama dari novel ini adalah Bilbo Baggins. Bilbo adalah seorang Hobbit. Hobbit seperti manusia pada umumnya, tingginya setengah lebih pendek dari manusia dan tidak lebih tinggi dari kurcaci. Hobbit sangat suka makanan dan minuman serta Hobbit sangat menikmati diam didalam rumah mereka di Bag End. Sebagian besar Hobbit termasuk Bilbo Baggins tidak memiliki keinginan untuk berpetualang. Sampai pada suatu hari, seorang lelaki tua bernama Gandalf datang pada Bilbo untuk mengajaknya berpetualang. Bilbo menolak ajakan Gandalf dan memilih untuk tetap diam dirumah. Hari berikutnya, 13 kurcaci datang kerumahnya dan membicarakan petualangan. Bilbo merasa tidak mengundang Para Kurcaci untuk datang. Kemudian datang Gandalf yang ternyata adalah salah satu seorang penyihir terhebat dan kembali mengajak Bilbo untuk ikut berpetualang. Disinilah babak baru kehidupan Bilbo dimulai. Di sisi lain, dia hanya ingin diam dirumah tanpa harus pergi kemana-mana, disisi lain pula dia ingin menjadi Hobbit yang berbeda dengan ikut berpetualang bersama Gandalf dan para kurcaci. Bilbo menerima tawaran Gandalf untuk ikut berpetualang dan siap untuk berubah menjadi Hobbit baru yang pemberani dan berbeda. Konflik didalam literature lebih tertuju kepada perbedaan karakter dan melibatkan kekuatan didalamnya. Konflik bisa terjadi diluar karakter mau pun didalam karakter. Konflik terjadi pada satu, atau dua karakter, bahkan lebih. Konflik menciptakan ketertarikan tersendiri bagi pembaca. Membuat pembaca tertarik untuk terus membaca cerita tersebut.
THE ANALYSIS OF PERSONAL REFERENCE IN THE NOVEL EDENSOR BY ANDREA HIRATA I Made Adi Anggara
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.184 KB)

Abstract

Jurnal ini berjudul “The Analysis of Personal Reference In The Novel Edensor By Andrea Hirata . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kategori jenis referensi pribadi dan menganalisis bagaimana referensi pribadi yang digunakan dalam Novel Edensor karya Andrea Hirata. Teori-teori utama yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari teori kohesi yang diusulkan oleh Halliday dan Hasan (1975), dan teori dari David Nunan (1993). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi. Diawali dengan membaca dan memahami Novel. Setelah itu, beberapa kalimat yang terdiri dari referensi pribadi ditandai dan ditulis dalam beberapa lembar kertas sebagai informasi. Kalimat-kalimat yang sudah di dapat diklasifikasikan menurut jenis referensi pribadi. Data dianalisis berdasarkan teori diaplikasikan. Hasilnya setelah kita menemukan jenis personal reference di dalam novel, lalu kita klarifikasikan apakah termasuk exophoric atau endophoric, jika termasuk endophoric maka dia akan termasuk anaphoric atau cataphoric reference.
FEMINISM : THE CASES OF MARIAM AND LAILA IN A THOUSAND SPLENDID SUNS Ni Wayan Agustini
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.511 KB)

Abstract

Tulisan ini berjudul Feminisme: Permasalahan Mariam dan Laila di A Thousand Splendid Suns yang difokuskan pada nilai-nilai feminisme tokoh utama didalam novel yang ditulis oleh Khaled Hosseini. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan karakter Mariam dan Laila berdasarkan tiga dimensi aspek yaitu: fisik, kepribadian, dan kehidupan sosial serta menjabarkan jenis-jenis feminisme yang dialami oleh tokoh utama sebagai hasil dari perlawanan wanita terhadap penindasan dari laki-laki. Tulisan ini menggunakan tiga metode penelitian seperti: sumber data, metode dan teknik mengumpulkan data, metode dan teknik menganalisis data. Sumber data dari tulisan ini adalah sebuah novel yang berjudul A Thousand Splendid Suns oleh Khaled Hosseini yang dipublikasikan di Great Britain pada tahun 2007. Metode dan teknik mengumpulkan data yang digunakan didalam tulisan ini adalah metode dokumentasi dan teknik bacacatat. Sedangkan untuk menganalisis data, tulisan ini menggunakan tiga teori seperti: teori dari Kenney ( 1966 ) sebagai teori utama. Teori oleh Egri ( 1946 ) dan teori oleh Lungermann dan Brantely ( pada Ritzer, 2000 ) sebagai teori pendukung. Hasil dari tulisan ini adalah tokoh utama dianalisis berdasarkan tiga dimensi aspek karakter, serta dijelaskan bahwa tokoh utama adalah dua orang perempuan yang bisa membebaskan diri dari penindasan yang dilakukan oleh laki-laki dan mereka bisa mendapatkan hak dan kesempatan yang sama seperti laki-laki khususnya dalam bidang pekerjaan.
DIRECTIVE AND EXPRESSIVE ILLOCUTIONARY ACTS WITH SPECIAL REFERENCE TO ROMANTIC COMEDY MOVIE “AMERICAN PIE 5” Anak Agung Ayu Ratih Kesumadewi
Humanis Volume 9. No. 1. Oktober 2014
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.698 KB)

Abstract

Skripsi dengan judul ‘Directive and Expressive Illocutionary Acts With Special Reference toRomantic Comedy Movie American Pie 5’ bertujuan untuk menjelaskan tipe-tipe dari directive danexpressive illocutionary acts yang muncul dalam film tersebut dan menjelaskan context of situation darisebuah ungkapan.Data dari penelitian ini diambil dari dialog film ‘American Pie 5; The Naked Mile’. AmericanPie 5 merupakan film comedy romantis yg dikeluarkan oleh Universal Pictures dan disutradarai oleh JoeNussbaum. Film ini dipilih karena di dalam dialog film tersebut mengandung banyak illocutionary actsyang mencakup directive dan expressive illocutionary acts. Data dikumpulkan dengan cara menulis,mencatat dan mengklasifikasikan percakapan tersebut berdasarkan jenis directive dan expressiveillocutionary acts.Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori Taxonomy of Illocutionary Acts olehSearle (1979) serta teori pendukung yaitu teori Ethnography of Communication oleh Hymes (1974).Dalam menganalisis terdapat delapan data yang digunakan untuk mengetahui directive dan expressiveillocutionary acts. Context of situation pada data tersebut juga penting untuk menemukan maknaungkapan karena mempengaruhi pembicara dalam mengucapkan ungkapan tersebut yang menarik untukdianalisis.Berdasarkan analisis dan pemaparan ditemukan bahwa tedapat tiga tipe directive acts yaituordering, inviting dan advise, lima tipe expressive acts yaitu blaming, apologizing, praising,congratulating dan thanking oleh Searle (1979) yang ditemukan dalam dialog film ‘American Pie 5’ dandipengaruhi oleh context of situation.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 28 No 4 (2024) Vol 28 No 3 (2024) Vol 28 No 2 (2024) Vol 28 No 1 (2024) Vol 27 No 4 (2023) Vol 27 No 3 (2023) Vol 27 No 2 (2023) Vol 27 No 1 (2023) Vol 26 No 4 (2022) Vol 26 No 3 (2022) Vol 26 No 2 (2022) Vol 26 No 1 (2022) Vol 25 No 4 (2021) Vol 25 No 3 (2021) Vol 25 No 2 (2021) Vol 25 No 1 (2021) Vol 24 No 4 (2020) Vol 24 No 3 (2020) Vol 24 No 2 (2020) Vol 24 No 1 (2020) Vol 23 No 4 (2019) Vol 23 No 3 (2019) Vol 23 No 2 (2019) Vol 23 No 1 (2019) Vol 22 No 4 (2018) Vol 22 No 3 (2018) Vol 22 No 2 (2018) Vol 22 No 1 (2018) Vol 21 No 1 (2017) Vol 20 No 1 (2017) Vol 19 No 1 (2017) Vol 18 No 1 (2017) Vol 17 No 3 (2016) Volume 17. No. 2. Nopember 2016 Volume 17. No. 1. Oktober 2016 Volume 16. No. 3. September 2016 Volume 16. No. 2. Agustus 2016 Volume 16. No. 1. Juli 2016 Volume 15. No.3. Juni 2016 Volume 15. No.2. Mei 2016 Volume 15. No.1. April 2016 Volume 14. No.3. Maret 2016 Volume 14. No.2. Pebruari 2016 Volume 14. No.1. Januari 2016 Volume 13. No.3. Desember 2015 Volume 13. No.2. Nopember 2015 Volume 13. No.1. Oktober 2015 Volume 12. No.3. September 2015 Volume 12. No.2. Agustus 2015 Volume 12. No.1. Juli 2015 Volume 11. No3. Juni 2015 Volume 11. No2. Mei 2015 Volume 11. No 1. April 2015 Volume 10. No 3. Maret 2015 Volume 10. No 2. Februari 2015 Volume 10. No 1. Januari 2015 Volume 9. No. 3. Desember 2014 Volume 9. No. 2. November 2014 Volume 9. No. 1. Oktober 2014 Volume 8. No. 3. September 2014 Volume 8. No. 2. Agustus 2014 Volume 8. No. 1. Juli 2014 Volume 7. No. 3. Juni 2014 Volume 7. No. 2. Mei 2014 Volume 7. No. 1. April 2014 Volume 6. No. 3. Maret 2014 Volume 6. No. 2. Februari 2014 Volume 6. No. 1. Januari 2014 Volume 5. No. 3. Desember 2013 Volume 5. No. 2. November 2013 Volume 5. No. 1. Oktober 2013 Volume 4. No. 3. September 2013 Volume 4. No. 2. Agustus 2013 Volume 4. No. 1. Juli 2013 Volume 3. No. 3. Juni 2013 Volume 3. No. 2. Mei 2013 Volume 3. No. 1. April 2013 Volume 2. No. 3. Maret 2013 Volume 2. No. 2. Pebruari 2013 Volume 2. No. 1. Januari 2013 Volume 1. No. 2. Desember 2012 Volume 1. No. 1. November 2012 More Issue