cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)
ISSN : 25415581     EISSN : 25415603     DOI : -
Core Subject : Health,
The "Higeia" (Journal of Public Health Research and Development) is a scientific periodical journal containing scientific papers in the form of qualitative and quantitative research reports or research articles (original article research paper) with focus on epidemiology, biostatistics and population, health promotion, health environment, occupational health and safety, health policy administration, public health nutrition, hospital management, maternal and child health, and reproductive health.
Arjuna Subject : -
Articles 963 Documents
Pengaruh Ekstrak Bunga Krisan (Chrysanthemum cinerariaefolium) terhadap Fekunditas dan Fertilitas Aedes aegypti Isnaningsih, Isnaningsih; Sukendra, Dyah Mahendrasari
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Aedes aegypti adalah vektor utama Demam Berdarah Dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan dengan angka insidensi mencapai 65,7/100.000 penduduk. Alternatif pengendalian vektor yang tidak menimbulkan pencemaran lingkungan adalah penggunaan insektisida alternatif. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak bunga krisan (Chrysanthemum cinerariaefolim) terhadap fekunditas dan fertilitas Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni, dengan rancangan posttest only control group design dengan 3 variasi konsentrasi ekstrak sebesar 0,05%, 0,1%, 0,2% dan kontrol (akuades) dengan enam kali pengulangan. Analisis data dilakukan dengan uji Kruskal wallis dengan tingkat kesalahan sebesar p<0,05. Hasil uji statistik Kruskal wallis fekunditas dan fertilitas p=0,001 menunjukkan bahwa ada perbedaan angka fekunditas dan fertilitas Aedes aegypti setelah diberi ekstrak bunga krisan. Konsentrasi 0,2% paling berpengaruh dengan rata-rata fekunditas 6 butir/betina, persentase penurunan fekunditas 87,5% dan rata-rata fertilitas 11,10%. Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian variasi ekstrak bunga krisan dalam menurunkan angka fekunditas dan fertilitas Aedes aegypti.  Abstract Aedes aegypti was the main vector of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) with incidence rate of 65.7/100.000 population. An alternative solution to control the vector which did not cause environmental pollution was alternative insecticides. This study was condiucted in 2017. This study aims to determine the effect chrysanthemum extract (Chrysanthemum cinerariaefolium) to Aedes aegypti’s fecundity and fertility. This was a pure experimental research, using posttest only control group design with 3 variations of concentration extract 0,05%, 0,1%, 0,2% and control (aquadest) with six-time repetitions.The data analysis was conducted by Kruskal wallis test with p <0,05 error level. The result of Kruskal wallis fecundity and fertility test p = 0,001 showed that there was difference between fecundity and fertility number of Aedes aegypti after it was given with chrysanthemum extract. The 0.2% concentration was most influential, with an average fecundity of 6 grains/females, percentage of fecundity decrease of 87.5%  and an average fertility of 11.10%. The conclusion of this research was that the giving of chrysanthemum extract variations affect the number of Aedes aegypti’s fecundity and fertility. Keyword : Chrysanthemum extract, Fecundity, Fertility
Karakteristik Pekerja dengan Kejadian Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Dipo Lokomotif Handari, Miana Ciputra; Sugiharto, Sugiharto; Pawenang, Eram Tunggul
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dipo Lokomotif Semarang Poncol menduduki peringkat bawah dalam inspeksi Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) setiap tahun. Pada studi pendahuluan yang dilakukan pada tahun 2017 terdapat 50% dari 6 pekerja mengalami gangguan fungsi paru dan pengukuran kualitas udara (SO2) pada 1 titik  mempunyai hasil melebihi NAB sebesar 0,349 mg/m3. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik pekerja dengan kejadian gangguan fungsi paru pada pekerja PT KAI bagian pemeliharaan di Dipo Lokomotif Semarang Poncol. Jenis penelitian ini  observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel yang ditetapkan sebesar 33 sampel dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur, timbangan injak, microtoice, impinger dan spirometer digital. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil menunjukan bahwa variabel masa kerja (p=0,030) dan kebiasaan merokok (p=0,009) berhubungan dengan gangguan fungsi paru. Sedangkan umur (p=0,283), status gizi (p=1,000), riwayat penyakit (p=0,421), penggunaan APD masker respirator (p=1,000), dan kebiasaan olahraga (p=0,137) tidak berhubungan dengan gangguan fungsi paru. Simpulan penelitian ini terdapat hubungan masa kerja dan kebiasaan merokok dengan kejadian gangguan fungsi paru. Abstract Dipo Lokomotif Semarang Poncol ranks the lowest in the Occupational Health and Safety (K3L) on Safety Inspection. In the preliminary study there were 50% of 6 workers with lung function disorder and air quality measurement (SO2) at 1 point 0.349 mg/m3. The study was conducted in 2017. The purpose of this study to determine the relation between worker characteristics with the incidence of lung function disorders in PT KAI workers, section of maintenance at Dipo Locomotive Semarang Poncol.Type this research was analytic observational with cross sectional design. Sample was 33 samples with total sampling technique. Instruments used questionnaires, scales, microtoice, impinger, spirometer digital. Data were analyzed using chi square test.The results working period (p = 0,030) and smoking habit (p = 0,009) is associated with pulmonary function disorder. Age (p = 0,283), nutritional status (p = 1,000), history disease (p = 0,421), PPE respirator (p = 1,000) and exercise habits (p = 0,137) were not associated with pulmonary function disorders. Conclusion of this reseacrh that working periode and smoking habit was associated with lung function disorder. Keywords : Worker Characteristics, Lung Function Disorders
Kebutuhan Tenaga Klinik Sanitasi dengan Metode Workload Indicators Of Staffing Needs Istikomah, Triyanik; Raharjo, Bambang Budi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Puskesmas Halmahera memiliki satu tenaga klinik sanitasi yang merangkap sebagai tenaga epidemiologi, promosi kesehatan dan sanitarian sehingga beban kerja tinggi. Hal itu bertentangan dengan peraturan Badan Perencanaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Daftar Susunan Pegawai Puskesmas Perawatan Perkotaan. Perencanaan Sumber daya manusia berupa analisis beban kerja perlu dilakukan di Puskesmas Halmahera. Tujuanya untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga kesehatan di unit klinik sanitasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif. Metode wawancara, pengamatan dan telaah dokumen digunakan untuk mendapatkan data. Tenaga klinik sanitasi memiliki beban tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan 80,25% waktu kerja tersedia untuk kegiatan langsung/produktif. Nilai beban kerja mencapai 31.802/tahun. Terdapat mark up pada data beban kerja dan norma waktu  tenaga klinik sanitasi. Nilai efektifitas dan efisiensi jabatan yang dimiliki adalah 0,29 yang berarti jabatan diklinik sanitasi kurang efektif dan efisien.  Hal ini diperkuat dengan Nilai ratio WISN sebesar 0,33 dengan nilai kesenjangan -2 yang berarti unit klinik sanitasi kekurangan tenaga kesehatan sebanyak 2 tenaga. Abstract Puskesmas Halmahera had 1 staff clinical sanitation who acts as epidemiologist and health promotor. It  maked the workloads of clinical sanitation staff was high. This situation was against with rules of Badan Perencanaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan dan Daftar Susunan Pegawai Puskesmas Perawatan Perkotaan. Workload analysis was needed in clinical sanitation of Puskesmas Halmahera. The purpose of this study was to know about clinical sanitation staff needs. Interviews, observation and review of documents had been used to obtain data. The workload of clinical sanitation was high. That was evidenced from the activity of staff  who used 80,25% time for productive activities. The workload value was reach 31.802 every year. There were mark up of workload and time norm of clinical sanitation staff. Efectiveness and eficiency of position value was only 0,29. It showed clinical sanitation position was less efective and efficient. The ratio of WISN was only 0,33 with gap’s value was -2. It showed that clinical sanitation needed 2 staffs.   Keyword : WISN Methode, Workload, Sanitation Clinical
Kepesertaan Masyarakat dalam Jaminan Kesehatan Nasional secara Mandiri Kusumaningrum, Andita; Azinar, Muhammad
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah berjalan tiga tahun, namun peserta di Kecamatan Ungaran Barat baru berjumlah 28.673 jiwa. Kecamatan Ungaran Barat merupakan kecamatan dengan cakupan kepesertaan JKN terendah di Kabupaten Semarang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepesertaan masyarakat dalam JKN secara mandiri. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Jenis penelitian ini analitik observasional dengan desain cross sectional. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat pendidikan (p=0,008), penghasilan (p=0,010), pengetahuan (p=0,002), persepsi JKN (p=0,010), dan dukungan keluarga (p=0,008) berhubungan dengan kepesertaan JKN secara mandiri. Sedangkan jumlah anggota keluarga (p=0,583), pekerjaan (p=0,285), dan paparan informasi (p=0,190) tidak berhubungan dengan kepesertaan JKN secara mandiri. Simpulan penelitian ini adalah tingkat pendidikan, penghasilan, pengetahuan, persepsi, dan dukungan keluarga berhubungan dengan kepesesertaan JKN mandiri.  Abstract National Health Insurence (NHI) program has been run for three years, however participants in subdistrict of West Ungaran has been just 28.673 people. West Ungaran was a subdistrict that has the lowest scope of NHI participants in Semarang district. The purpose of this research was to find out the factors related to participation of society in NHI independently. This study was conducted in 2017. The kind of this research was observational analysis with cross sectional design. The data were analysed by chi square test. The result of this research proved that education level (p=0,008), income (p=0,010), knowledge (p=0,002), perception (p=0,010), and family supports (p=0,008) were related to the participation of NHI independently. Meanwhile the number of family member (p=0,583), occupation (p=0,285), and the explanation information (p=0,190) were not related to the participation of NHI independently. The conclusions of this study were education level, income, knowledge, perception, and family supports related to the the participation of NHI independently Keyword : Independent participant, NHI
Kejadian Demam Tifoid di Wilyah Kerja Puskesmas Karangmalang Andayani, Andayani; Fibriana, Arulita Ika
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak ___________________________________________________________________ Angka kejadian demam tifoid tertinggi di Kota Semarang Tahun 2015 berada di Puskesmas Karangmalang yaitu 475 kasus. Pada tahun 2016 kejadian demam tifoid mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sejumlah 555 kasus dan 183 diantaranya merupakan pasien rawat inap. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian demam tifoid. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan case control. Instrumen penelitian berupa kuesioner, lembar observasi dan rollmeter. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pendapatan keluarga (p=0,043), kebiasaan mencuci tangan sebelum makan (p=0,027), kebiasaan mencuci tangan setelah BAB (p=0,028), kebiasaan mengonsumsi makanan di luar penyediaan rumah (p=0,026), kondisi tempat sampah (p=0,034), kondisi saluran air limbah (p=0,043), riwayat kontak dengan penderita demam tifoid (p=0,037), dan tidak ada hubungan antara umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, penyimpanan makanan masak di rumah, kebiasaan mencuci bahan makanan mentah yang akan di makan langsung, sarana air bersih dengan kejadian demam tifoid..   Abstract ___________________________________________________________________ The highest incidence of typhoid fever in Semarang 2015 was in the Karangmalang public health center with 475 cases. In 2016 the incidence of typhoid fever has increased from the previous year, which is a number of 555 cases and 183 of them are inpatients. The purpose of this study was to Factor affecting with Typhoid Fever Incidence. This type of research is an analytical survey with case control design. The research instruments are questionnaires,  observation sheets and  rollmeter. Data were analyzed by chi square method. The result showed that there is a relationship between family income (p=0,043), the habits of washing hands before eating (p=0,027), washing hands after defecation (p=0,028), the habit of eating meals outside the home supply (p=0,026), condition of the trash (p=0,034), conditions of sewerage (p=0,043), contact history with typhoid fever sufferers (p=0,037), and there is no correlation between age, sex, level of education, home cooked food storage, the habits of washing raw food to be eaten immediately, water supply with the incidence of typhoid fever.
Penerapan Hazard Identification Risk Assessment And Risk Control di Dipo Lokomotif Hasbi, Hanifah; Koesyanto, Herry
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dipo Lokomotif Semarang Poncol sudah melakukan penilaian risiko dengan metode HIRARC namun kecelakaan kerja tetap terjadi disana. Sejak Januari 2016 hingga Januari 2017 sebanyak 62.5% pekerja mengalami kecelakaan kerja. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2107. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan penerapan HIRARC pada bagian pemeliharaan di Dipo Lokomotif Semarang Poncol. Jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian fenomenologi. Hasil penelitian ini yaitu pada Dipo Lokomotif Semarang Poncol terdapat 92 pengendalian bahaya, dengan 27  (29,34%) pengendalian bahaya terlaksana secara fully implemented dan 65 (70,66%) pengendalian bahaya terlaksana dengan partial implemented. Pelaksanaan HIRARC dengan fully implemented yaitu pada penggunaan safety shoes dan safety helmet sedangkan penerapan dengan partial implemented yaitu pada penggunaan kacamata safety, masker safety, ear plug, rompi safety, safety belt, dan sarung tangan safety. Penerapan dengan partial implemented disebabkan karena terdapat APD yang kurang sesuai dengan kebutuhan pekerja, selain itu pekerja merasa tidak nyaman jika harus bekerja dengan menggunakan APD dan mengganggap remeh efek yang akan ditimbulkan dari tidak menggunakan APD. Penerapan HIRARC pada Dipo Lokomotif Semarang Poncol belum sepenuhnya fully implemented.  Abstract Dipo Locomotive Semarang Poncol had owned and implemented HIRARC as one of the risk assessment methods however work accidents were often happened there. Since January 2016 to January 2017 as many as 62.5% workers had a work accidents. This study was conducted in 2017. The purpose of this research is to know the implementation of HIRARC in maintenance department of  Dipo Locomotive Semarang Poncol. The type of research was descriptive qualitative with phenomenology design research. The result of hazard identifications were 92 risk controls, which were 27 (29,34%) with fully implemented and 65 (70,66%) with partial implemented. The usage of safety shoes and safety helmet were include to fully implemented while usage of safety glasses, safety mask, ear plug, safety mask, saftey belt, and safety gloves were partial implemented. The partial implemented caused by that PPE were not fit for workers necessity, beside it workers feel hampered when used that and they did not realised also the effects from it. The implementation of HIRARC in Dipo Locomotive Semarang Poncol had not been fully implemented. Keyword : Implementation of HIRARC, Dipo Locomotive
Perbedaan Pengetahuan Ibu Terkait Demam Berdarah Dengue dan Praktik Pencegahan dengan Suna Trap Sukendra, Dyah Mahendrasari; Indrawati, Fitri; Hermawati, Bertakalswa
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan data laporan DBD nasional, Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 menempati urutan urutan kedua tertinggi untuk kasus penderita meninggal di Indonesia. Kota Semarang menempati urutan pertama kasus tertinggi di Jawa Tengah pada tahun 2014 berdasarkan IR DBD yaitu 92,43/100.000 penduduk dan mengalami peningkatan pada Tahun 2015 dengan IR DBD sebesar 92,71/100.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu mengenai demam berdarah dengue dan praktik pencegahannya di Kelurahan Patemon Kota Semarang melalui pelatihan kader jumantik pada kelompok dasawisma RW 07 Kelurahan Patemon.Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen dengan menggunakan desain one-group before-after study dan instrumen menggunakan kuesioner. Terdapat perbedaan skor pengetahuan ibu tentang DBD sebelum dan sesudah diberikan pelatihan (p 0,014) dengan peningkatan skor pengetahuan sesudah intervensi pada 6 dari 7 peserta pelatihan (85,7%).Kesimpulannya, intervensi berupa pelatihan kader jumantik dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu kelompok dasawisma RW 07 Kelurahan Patemon. Kata Kunci: Pelatihan, Kader Jumantik, DBD, Pengetahuan.   ABSTRACT Based on national dengue data report, Central Java Province was the second highest death cases in 2015  on Indonesia. Semarang city ranks the highest case in Central Java in 2014 based on DHF IR which is 92,43 / 100.000 population and increase in Year 2015 with DHF IR equal to 92,71 / 100.000 population. This study aims to determine the difference of mother knowledge about dengue hemorrhagic fever and prevention practice in Patemon urban village of Semarang through training of jumantik cadres in daws group RW 07 Patemon urban village. This study used experimental design using one-group design before-after study and instrument using questionnaire. There was a difference of mothers knowledge score about DHF before and after training (p 0,014) with improvement of knowledge score after intervention in 6 of 7 trainees (85,7%). In conclusion, the intervention in the form of training of jumantik cadres can improve the knowledge of mothers of the RW 07 community group of Patemon urban village. Keywords: Training, Jumantik Cadres, DHF, Knowledgement.
Distribusi Spasial Vektor Potensial Filariasis dan Habitatnya di Daerah Endemis Fitriyana, Fitriyana; Sukendra, Dyah Mahendrasari; Windraswara, Rudatin
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.17851

Abstract

Abstrak Desa Bedono merupakan wilayah desa endemis filariasis di Kabupaten Demak sejak tahun 2016 dengan mf rate sebesar >1%. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017 dan bertujuan menggambarkan vektor potensial filariasis dan habitatnya yang dilihat secara spasial. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan survei entomologi, pengambilan titik subjek, dan objek penelitian menggunakan GPS. Data dianalisis dengan analisis univariat dan secara spasial/pemetaan dengan perangkat Sistem Informasi Geografis (GIS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa vektor potensial filariasis yaitu Culex vishnui dengan distribusi tertinggi pada area pemukiman. Habitat vektor potensial filariasis berupa drum air, selokan, kolam ikan, ban bekas, tambak, dan tempat minum ternak. Distribusi keberadaan habitat perkembangbiakan nyamuk paling banyak ditemukan di Dusun Morosari yang menyebar di jarak 100 meter dari kasus filariasis. Simpulan penelitian ini yaitu nyamuk yang berpotensi sebagai vektor filariasis di Desa Bedono adalah Culex vishnui dengan habitat terbanyak di area pemukiman (terutama Dusun Morosari). Abstract Bedono village was categorized as a fialriasis endemic region in Demak regency since 2016 with mf rate of > 1%. The study was conducted in 2017 and it was purposed to plot the spread of disease vector and its habitat through mapping. This research was an observational research with descriptive method as its research design. Data collection was conducted by entomological survey and GPS marking. Data were analyzed using univariate analysis and spatial analysis with GIS. The result shown that the potential vector of filariasis was Culex vishnui. The breeding places of the potential vector was a water drum, an open sewerage, a fish pond, used tires, ponds, and livestock. The distribution of mosquito breeding habitat was mainly found in Morosari which is spread in a distance of 100 metres from filariasis cases. The conclusion of the research that the potential vector of filariasis was Culex vishnui with the most habitat of Culex vishnui in settlement area (especially in Morosari Village). Keyword : Vector, Habitat, Bedono, Filariasis, spatial
Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Pagiyanten Ulfa, Farissa; Handayani, Oktia Woro Kasmini
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v2i2.17900

Abstract

ABSTRAK Kasus demam tifoid di Kabupaten Tegal pada tahun 2016 yaitu sebanyak 11.387 kasus dan Puskesmas Pagiyanten merupakan puskesmas dengan jumlah kasus demam tifoid tertinggi yaitu sebanyak 377 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid di Puskesmas Pagiyanten Kabupaten Tegal.  Jenis penelitian yang digunakan adalah studi case control dengan sampel sebesar 43 kasus dan 43 kontrol. Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil yang didapatkan faktor yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid meliputi kebiasaan makan di luar rumah (p-value=0,001), kebiasaan mencuci tangan sebelum makan (p-value=0,02), kebiasaan mencuci tangan setelah BAB (p-value=0,04), kebiasaan mencuci bahan makanan mentah (p-value=0,007), dan jamban sehat (p-value=0,04). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kebiasaan makan di luar rumah, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, kebiasaan mencuci tangan setelah BAB. kebiasaan mencuci bahan makanan mentah, dan jamban sehat dengan kejadian demam tifoid di Puskesmas Pagiyanten Kabupaten Tegal.   ABSTRACT Typhoid fever in Tegal regency in 2016 were 11,387 cases, and Puskesmas Pagiyanten with the highest number of cases of typhoid fever of 377 cases. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of typhoid fever in Puskesmas Pagiyanten Tegal regency. The research used case control study with 43 cases and 43 controls. The instrument used is a questionnaire. The data were analyzed by univariate and bivariate using chi-square test. The results of factors related to the occurrence of typhoid fever include eating habits outside the home (p-value=0.001), hand washing before eating habits (p-value=0.02), hand washing habit after defecate (p-value=0.04), the habit of washing raw food (p-value=0,007), and healthy latrines (p-value=0,04). The conclusion of this research is there is a relationship between eating habits outside the home, the habit of washing hands before eating, habit of washing hands after defecate, the habit of washing raw food, and healthy latrines with the incidence of typhoid fever in Puskesmas Pagiyanten Kabupaten Tegal. Keywords: Risk Factors, Typhoid Fever, Habit
Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran Rohmawati, Nur; Wijayanti, Yuni
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya melahirkan. Pada tahun 2017 Jumlah kasus ketuban pecah dini di RSUD Tugurejo merupakan salah satu jumlah kasus tertinggi (43,1%) dibandingkan dengan jumlah kasus komplikasi persalinan lainnya seperti pendarahan anterpartum, postpartum, pre-eklamsia berat, dan preeklamsia.  Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan case-control. Sampel yang ditetapkan sebesar 46 kasus dan 46 kontrol dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan ada hubungan antara malposisi (malpresentasi) janin (p value = 0,019), umur ibu (p value = 0,033), paritas (p value = 0,003), riwayat KPD (p value = 0,005), status pekerjaan ibu (p value = 0,019), status anemia (p value = 0,010), paparan asap dan perilaku merokok ibu (p value = 0,004)dengan kejadian ketuban pecah dini. Tidak ada hubungan antara kehamilan kembar (ganda) (p value = 0,31), riwayat keturunan (p value = 0,315), riwayat keguguran berulang dengan kejadian ketuban pecah dini (p value = 0,358). Abstract Early rupture of membranes was the rupture of the membranes prematurely before delivery. In 2017, the number of case membrane broke early in the hospital of Tugurejo is one of the number of cases highest compared (43,1%) with the others of the number of complication cases such as anter-partum. The type of research is analytic observational with case-control design. Sample that is set of 46 cases and 46 controls with the technique of purposive sampling.The data of analysis is chi-squre test. The result of research show there is relation between mal-position/mal-presentation of embryo (p value=0,019), age of mother (p value= 0,033), parity (p value= 0,003), the history of KPD (p value= 0,005), the status of mother employment (p value= 0,019), the status of anemia (p value= 0,10), smoking exposure and behavior smoking of mother (p value= 0,004) with membrane broke early. There is not relation between history of the descendant (p value= 0,315), history of recurrent miscarriage (p value= 0,94), and twin pregnancy (gamelly) (p value= 0,358). Keyword : Complication, Membranes, broke early

Page 7 of 97 | Total Record : 963


Filter by Year

2017 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8 No 3 (2024): July 2024 Vol 8 No 2 (2024): April 2024 Vol 8 No 1 (2024): January 2024 Vol 7 No 4 (2023): October 2023 Vol 7 No 3 (2023): July 2023 Vol 7 No 2 (2023): April 2023 Vol 7 No 1 (2023): January 2023 Vol 7 No Sup (2023): Suplemen July 2023 Vol 6 No 4 (2022): October 2022 Vol 6 No 3 (2022): HIGEIA: Juli 2022 Vol 6 No 2 (2022): Higeia: April 2022 Vol 6 No 1 (2022): HIGEIA: January 2022 Vol 5 No 4 (2021): HIGEIA: Oktober 2021 Vol 5 No 3 (2021): HIGEIA: Juli 2021 (Article in Press) Vol 5 No 3 (2021): HIGEIA: Juli 2021 Vol 5 No 2 (2021): HIGEIA: April 2021 Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2021 Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2020 Vol 4 No Special 4 (2020): HIGEIA: December 2020 Vol 4 No 4 (2020): HIGEIA: October 2020 Vol 4 No 3 (2020): HIGEIA: July 2020 Vol 4 No Special 3 (2020): HIGEIA: November 2020 Vol 4 No Special 2 (2020): HIGEIA: October 2020 Vol 4 No 2 (2020): HIGEIA: April 2020 Vol 4 No Special 1 (2020): HIGEIA: September 2020 Vol 4 No 1 (2020): HIGEIA: January 2020 Vol 3 No 4 (2019): HIGEIA: October 2019 Vol 3 No 3 (2019): HIGEIA: July 2019 Vol 3 No 2 (2019): HIGEIA: April 2019 Vol 3 No 2 (2019): HIGEIA: April 2019 Vol 3 No 1 (2019): HIGEIA: January 2019 Vol 3 No 1 (2019): HIGEIA: January 2019 Vol 2 No 4 (2018): HIGEIA Vol 2 No 4 (2018): HIGEIA Vol 2 No 3 (2018): HIGEIA Vol 2 No 3 (2018): HIGEIA Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA More Issue