cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development)
ISSN : 25415581     EISSN : 25415603     DOI : -
Core Subject : Health,
The "Higeia" (Journal of Public Health Research and Development) is a scientific periodical journal containing scientific papers in the form of qualitative and quantitative research reports or research articles (original article research paper) with focus on epidemiology, biostatistics and population, health promotion, health environment, occupational health and safety, health policy administration, public health nutrition, hospital management, maternal and child health, and reproductive health.
Arjuna Subject : -
Articles 963 Documents
Faktor Kejadian Gingivitis pada Ibu Hamil Nataris, Anis Septiana; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Brebes memiliki prevalensi kasus gigi dan mulut sebesar 21,8% tahun 2013. Jumlah kasus gingivitis di Puskesmas Brebes tahun 2015 sebanyak 1.908 kasus (15,2% pada ibu hamil) dan meningkat pada tahun 2016 sebanyak 2.411 kasus (20,1% pada ibu hamil). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain cross sectional yang melibatkan 71 sampel. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value status karies (p=0,000), susunan gigi (p=0,034), tingkat pendidikan ibu hamil (p=0,001), pengetahuan ibu hamil (p=0,009), perilaku kebersihan gigi dan mulut (p=0,020), anemia (p=0,026), status KEK (p=0,002) dan usia kehamilan (p=0,006). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara status karies, susunan gigi, tingkat pendidikan ibu hamil, pengetahuan ibu hamil, perilaku kebersihan gigi dan mulut, anemia, status KEK dan usia kehamilan berhubungan dengan kejadian gingivitis pada ibu hamil. Kata kunci: Gingivitis, Wanita Hamil, Status Karies Brebes District have a prevalence of dental and mouth problems case was 21.8% in 2013. Prevalence of gingivitis in Brebes in 2015 was 1,908 cases (15.2% in pregnant women) and increas in 2016 was 2,411 cases (20.1% in pregnant women). The purpose of this study was determine the factors associated of gingivitis in pregnant women. The type of this study was observational analytic with cross sectional design and used 71 samples. The research instrument used questionnaire. Analysis used chi square test. The results showed that p value of caries status (p = 0,000), tooth structure (p = 0,034), maternal education level (p = 0,001), pregnant woman knowledge (p = 0,009), dental and oral hygiene behavior (p = 0,020), anemia (p = 0,026), SEZ status (p = 0,002) and gestational age (p = 0,006). The conclusion of this research was correlation between caries status, tooth structure, education level of pregnant mother, pregnant woman knowledge, dental and oral hygiene behavior, anemia, SEZ status and gestational age related to gingivitis in pregnant women. Keywords: Gingivitis, Pregnant Women, Caries Status
The Kejadian Kematian Maternal di RSUD Dr. Soesilo Slawi Huurun Ien, Tiara Ayu; Fibriana, Arulita Ika
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Maternal di RSUD dr Soesilo Slawi Kabupaten Tegal tahun 2015-2016 mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 Kematian Maternal di RSUD dr Soeselo Slawi terdapat 17 kasus dari 33 kasus (51%) dan di tahun 2016 terdapat 15 kasus dari 27 (55,6%) kasus kematian maternal. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kematian maternal di RSUD dr Soeselo Slawi Kabupaten Tegal tahun 2015 – 2016. Metode penelitian menggunakan gabungan dari kualitatif dan kuantitatif. Metode penelitian kuantitaif menggunakan desain kasus kontrol sedangkan untuk metode penelitian kualitatif dengan wawancara menadalam (indepth interview) pada kelompok kasus. Hasil penelitian ada hubungan antara, pendidikan (OR= 3,818), status gizi (OR= 7,200), status anemia (OR= 6,232), penyakit ibu (OR= 8,233), komplikasi kehamilan (OR= 7,200), komplikasi persalinan (OR= 7,200), komplikasi nifas (OR= 14,286), jarak kehamilan (OR= 3,918), keterlambatan pengambilan keputusan (OR= 3,067), cara persalinan (OR = 4,163), penghasilan keluarga (OR= 4,163), wilayah tempat tinggal (OR= 4,163). Tidak ada hubungan antara usia, pekerjaan, riwayat persalinan tidak normal sebelumnya, paritas, keterlambatan waktu tempuh, keterlambatan penanganan medis, dan status pernikahan. Kata kunci: Komplikasi, Ibu, Kematian Maternal Mortality Ratio at RSUD dr Soesilo Slawi Tegal district in 2015-2016 has increased. In 2015 Maternal Mortality at RSUD dr Soeselo Slawi have 17 cases from 33 cases (51%), 2016 have 15 cases from 27 ceses (55,6%) Maternal Mortality. The purpose of study was determine the factors associated maternal mortality at RSUD dr Soeselo Slawi Tegal district in 2015 – 2016. The study used a method qualitative and quantitative. Quantitative research with case control design while for qualitative method indepth interview in case.The results of this research showed that factors of maternal were education (,OR= 3,818), nutritional status (OR= 7,200), anemia status (OR= 6,232), maternal illness (OR= 8,233), pregnancy complication (OR= 7,200), birth complication (OR= 7,200), postpartum complication (,OR= 14,286), birth spacing (OR= 3,918), delay making decision (OR= 3,067), mode of birth (OR = 4,163), family income (OR= 4,163), residential areas (OR= 4,163). The variables which not releated factors of maternal mortality were age, job, history previous birth, delay delivering time, delay medical treatment, marital status. Keywords: Complications, Maternal, Mortality
Kejadian Periodontitis di Kabupaten Magelang Sugiarti, Titik; Santik, Yunita Dyah Puspita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Magelang memiliki prevalensi periodontitis sebesar 60% pada tahun 2013 dan meningkat ditahun 2014 menjadi 62% dari total populasi. Puskesmas Salaman I memiliki prevalensi tertinggi kasus periodontitis sebesar 19% di Kabupaten Magelang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian periodontitis di Puskesmas Salaman I. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan populasi seluruh pasien yang berobat ke poli gigi Puskesmas Salaman I dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 90 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner dengan teknik wawancara. Analisis data yang digunakan adalah Chi-square dan regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa perilaku menyikat gigi (p=0,029), kunjungan dokter ke gigi (p=0,012), dan diabetes militus (p=0,007) berpengaruh terhadap kejadian periodontitis. Simpulan penelitian ini adalah ada pengaruh antara perilaku menyikat gigi, kunjungan ke dokter gigi dan diabetes militus dengan kejadian periodontitis di Puskesmas Salaman I, serta tidak ada pengaruh antara umur, jenis kelamin, pengetahuan, obesitas, scaling, dan merokok dengan kejadian periodontitis di Puskesmas Salaman I. Kata kunci: Faktor Risiko, Periodontitis, Diabetes mellitus Magelang District has 60% prevalence of periodontitis in 2013 and increases in 2014 up to 62% of the total population. Salaman medical center has highest prevalence of 19% periodontitis cases in Magelang District. The purpose of this study was to determine the factors which influence periodontitis in Salaman medical center. The research used cross sectional study with all patients who went to the dental clinic of Salaman medical center as population and the number of samples which were taken as many as 90 people. The research instrument used questionnaires and interview technique. The data analysis used Chi-square and logistic regression. The results showed that tooth brushing behavior (p = 0,029), dentist visitation (p = 0,012), and diabetes militus (p = 0,007) had an effect on the periodontitis occurrence. The conclusions of this research are there is an effect between tooth brushing behavior, dentist visitation, and diabetes militus towards periodontitis occurrence, also there is no effect between age, gender, obesitas, knowledge, scaling and smoking towards periodontitis occurrence in Salaman medical center. Keywords: Risk Factors, Periodontitis, Diabetes millitus
Perkembangan Aedes aegypti pada Berbagai Kondisi Ph Air dan Salinitas Air Anggraini, Tri Septa; Cahyati, Widya Hary
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama virus dengue. Pertumbuhan dan perkembangan nyamuk Aedes aegypti didukung oleh beberapa karakteristik lingkungan seperti kondisi lingkungan fisik, kimia, dan biologi. Perlu dilakukan studi untuk mempelajari sifat adaptasi nyamuk Aedes aegypti pada berbagai kondisi lingkungan untuk menekan laju pertumbuhan nyamuk. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni, dengan rancangan posttest only control group design. Sampel penelitian adalah betina gravid I dan larva Instar II. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil pengamatan oviposisi nyamuk dengan persentase tertinggi yaitu pH 9 (22,75%) dan terendah yaitu pH 4 (5,93%). Persentase perkembangan larva tertinggi pada pH 9 (83,33%) dan terendah pada pH 4 (40,83%). Oviposisi tertinggi untuk salinitas air yaitu 5 gr/l (23,52%) dan terendah 18 gr/l (6,68%). Perkembangan larva terjadi pada 4 gr/l (74,16%), 5 gr/l (73,33%), dan 6 gr/l (49,16%). Simpulan, Aedes aegypti dapat melakukan oviposisi pada pH air 3 – 10 dan salinitas air 0 gr/l – 22 gr/l dalam penelitian. Perkembangan larva hanya terjadi pada pH air 4 – 10 dan salinitas air 0 gr/l – 6 gr/ Kata kunci: Aedes aegypti, pH, salinitas, pengembangan Aedes aegypti mosquito is the main vector of dengue virus. The growth and development of Aedes aegypti mosquitoes is supported by several environmental characteristics such as physical, chemical, and biological environment conditions. It was necessary to study the adaptation of mosquitoes in various environmental conditions to suppress the growth rate of mosquitoes. This type of research was purely experimental, with a posttest only control group design. The sample of this study were female gravid I and larvae Instar II. Data analysis used univariate analysis. Result of female gravid I mosquitoes oviposition observation were the highest percentage was pH 9 (22,75%) and lowest was pH 4 (5,93%). The highest percentage of larval development occurred at pH 9 (83,33%) and the lowest larval development percentage was at pH 4 (40,83%). Female mosquito ovipositor with highest percentage was at concentration 5 gr/l (23,52%) and lowest was at concentration 18 gr/l (6,68%). The development of larvae in salinity water could occur at 4 gr/l (74,16%), 5 gr/l (73,33%), and 6 gr/l (49,16%). The conclusion is Aedes aegypti could do oviposition their eggs in several of pH water between 3 – 10 and salinity water 0 gr/l – 22 gr/l. The development of larvae only happened in pH water 4 – 10 and sainity water 0 gr/l – 6 gr/l. Keywords: Aedes aegypti, pH, salinity, development
Kampung Keluarga Berencana dalam Peningkatan Efektivitas Program Keluarga Berencana Zuhriyah, Aminatuz; Indarjo, Sofwan; Raharjo, Bambang Budi
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Semarang memiliki laju pertumbuhan penduduk tercepat di Jawa Tengah yaitu sebesar 0,33. Saat ini terjadi bonus demografi di Semarang, untuk itu pemerintah membentuk program kampung KB di Semarang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi program kampung KB. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Rancangan penelitiannya adalah diskriptif kualitatif. Hasil penelitiannya adalah input program belum sesuai indikator karena tidak adanya dana kegiatan dan kurangnya SDM. Proses kegiatan kampung KB belum sesuai dengan rencana kegiatan yang sebaiknya dilakukan karena kegiatan tersebut dilakukan bersama dengan kegiatan PKK. Belum semua indikator output terpenuhi, dari 20 indikator hanya 10 indikator yang terpenuhi hal tersebut terjadi karena kurangnya SDM dan dana untuk kegiatan serta kesadaran masyarakat dalam mengikuti kegiatan masih rendah. Simpulannya adalah belum semua indikator input, proses, dan output terpenuhi. Saran penelitian ini adalah sebaiknya penelitan selanjutnya tidak hanya dari segi pemberdayaan masyarakatnya saja namun juga dari segi yang lainnya. Kata kunci: Kampung, KB, Proses Semarang has the fastest rate of population growth in central java that 0,33. Todays there is a demographic bonus in Semarang, so government holds kampung KB in Semarang. The purpose of this research was to know the evaluation of kampung KB. The research method used qualitative method. The research planning was descriptive qualitative. The results of the research were inappropriate yet sine there was no funds and lack of human resources. Kampung KB has not been in accordance with the plan of activities that should be done because it conducted jointly with PKK. Not all the output indicators were met from 20 indicators it just met 10 indicators, it was because lack of human resources and funds for activities and low society’s awareness. The conclusion is not all indicators of inputs, processes, and output sare met. Suggestion is it is better for next research not only in society’s emmpowerment but also in other term. Keywords: Kampung, KB, Process
A Studi Korelasi antara Faktor Iklim dan Kejadian Demam Berdarah Dengue Tahun 2011-2016 Azhari, Achmad Rizki; Darundiati, Yusniar Hanani; Dewanti, Nikie Astorina Yunita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian DBD telah meningkat secara dramatis di seluruh dunia dalam beberapa dekade terakhir. Tercatat sejak tahun 1990-2015 Indonesia memiliki tren kenaikan insiden DBD. Kejadian DBD di Kabupaten Pandeglang juga memiliki tren peningkatan kasus DBD tahun 2011-2015 dan memiliki IR tahun 2015 meningkat 72,01% dari tahun sebelumnya. Meningkatnya kejadian DBD dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya faktor iklim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kejadian DBD dengan faktor iklim (suhu, kelembaban, dan curah hujan) di Kabupaten Pandeglang tahun 2011-2016. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan studi ekologi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Pearson Product Moment dan uji Rank Spearman dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan suhu udara dengan kejadian DBD (p value=0,133), terdapat hubungan lemah dengan arah positif antara kelembaban udara dan kejadian DBD (r=0,300 dan p value=0,010), dan terdapat hubungan lemah dengan arah positif antara curah hujan dan kejadian DBD (r=0,278 dan p value=0,018). Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor iklim (kelembaban udara dan curah hujan) mempunyai hubungan bermakna terhadap kejadian DBD. Kata kunci: Curah Hujan, DHF, Kelembaban, DBD The incidence of DHF has grown dramatically throughout the world in recent decades. Recorded 1990-2015, Indonesia has an upward trend in dengue incidence. DHF case in Pandeglang regency also has an upward trend of dengue fever cases in 2011-2015 and has IR in 2015 increased 72.01% from previous year. Increasing the incidence of DHF is influenced by various factors, one of which is the climatic factor. The purpose of this research is to analyze the relationship of DHF case with climate factor (temperature, humidity, and rainfall) in Pandeglang regency at 2011-2016. This type of research is an analytical approach with an ecological study. There was no correlation between air temperature and DHF case (p value=0.133), weak correlation with positive direction between air humidity and DHF case (r=0.300 and p value=0.010), and weak correlation with positive direction between rainfall and DHF case (r=0.278 and p value=0.018). The conclusion of this research is that climate factor (humidity and rainfall) have significant correlation with DHF case. Keywords: Rainfall, DHF, Humidity, DBD
Analisis Spasial Faktor Risiko Lingkungan dengan Kejadian Kusta di Wilayah Pesisir Idayani, Titik Nur; Windraswara, Rudatin; Prameswari, Galuh Nita
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Rembang merupakan salah satu kabupaten yang endemis kusta dengan angka prevalensi 1,24/10.000 penduduk. Kecamatan Kragan dan Sarang merupakan dua kecamatan dengan prevalensi tertinggi yaitu sebesar 1,36/10.000 penduduk dan 9,41/10.000 penduduk. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian kusta adalah faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran spasial aspek lingkungan dengan kejadian kusta di Kecamatan Kragan dan Sarang yang tersebar di 14 wilayah desa. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan deskriptif. Sampel yang ditetapkan sebesar 19 kasus. Analisis data menggunakan analisis spasial dengan teknik overlay dan Average Nearest Neighboor (ANN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 11 responden tersebar di 9 desa dengan cakupan rumah sehat kurang baik (64,2%), sebesar 16 responden bertempat tinggal di dekat area persawahan (84,2%) dan 11 responden tinggal di dekat area perairan (57,9%) serta diketahui pola persebaran penyakitnya yaitu mengelompok dengan jarak terdekat 0 km dan jarak rata-ratanya 1,3 km. Kesimpulan penelitian ini yaitu lokasi persebaran kusta lebih banyak berada di dekat area persawahan dan pada desa yang cakupan rumah sehatnya kurang baik. Kata kunci: Kusta, Lingkungan, Tata Ruang Rembang is one of leprosy endemic district with the prevalence 1,24/10.000 population. Kragan and Sarang are two of subdistricts with the highest prevalence of 1.36/10.000 and 9.41/10.000 population. One of the factors that affect leprosy is environmental. The purpose is to know the description of environmental aspects with leprosy in Kragan and Sarang which spread in 14 villages. The type of this research is observational using descriptive approach. The samples were 19 cases. Data analysis was using spatial analysis with overlay technique and Average Nearest Neighboor. The result showed that 11 respondents were spread in 9 villages with coverage of healthy house did below health standard (64.2%), 16 respondents lived close to field area (84.2%), and 11 respondents lived close to water area (57.9%) and known that spread of leprosy pattern is clustered with a nearest distance and the average is 0 km and 1.3 km. The conclusion is the location distribution of leprosy more in the field area and villages with coverage of healthy house did below health standard. Keywords: Leprosy, Environment, Spatial
The Pemanfaatan Pusat Layanan Kesehatan (Puslakes) Universitas Negeri Semarang Pratiwi, Asih; Wahyono, Bambang
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Layanan Kesehatan (Puslakes) merupakan institusi pelaksana teknis layanan kesehatan primer terdepan dalam mendukung kinerja seluruh civitas academica Unnes, kunjungan mahasiswa ke Puslakes pada tahun 2014 sebanyak 2.062 kunjungan, tahun 2015 menjadi 1.529 kunjungan, dan tahun 2016 hanya 1.315 kunjungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puslakes Unnes. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, menggunakan rancangan Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel adalah seluruh mahasiswa aktif S1 Unnes. Jumlah sampel 380 responden, teknik pengambilan sampel adalah Quota Sampling. Pengambilan data dilakukan secara wawancara menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil uji statistik menunjukkan pengetahuan mahasiswa tentang Puslakes (p=0,000), sikap (p=0,006), kemudahan informasi (p=0,000), persepsi kebutuhan (p=0,030;), dan kepercayaan terhadap penyakit (p=0,007) mempengaruhi pemanfaatan Puslakes. Variabel aksesbilitas diketahui tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan Puslakes (p=0,621), sedangkan persepsi jaminan kesehatan mahasiswa diketahui tidak bermakna secara signifikan (p=0,215) sehingga tidak masuk ke dalam model multivariat. Penelitian ini menyimpulkan kepercayaan terhadap penyakit menjadi faktor dominan yang mempengaruhi pemanfaatan Puslakes. Kata kunci: Pemanfaatan, Puslakes, Unnes Pusat Layanan Kesehatan (Puslakes) is health care services that support civitas academica of Unnes, student visits to Puslakes in 2014 are 2.062, in 2015 are 1.529, and in 2016 only 1.315 visits. The study aimed to determine factor affecting utilization of puslakes. This study using cross-sectional design. Population and sample is S1 students are active in Unnes. Number of samples 380 respondents, the sampling technique is quota sampling. Data was collected using questionnaire. Analyzed using binary logistic regression. The result showed students knowledge about Puslakes (p=0,000), attitude (p=0,006), ease of information (p=0,000), perception of need (p=0,030), belief in disease (p=0,007) are affected utilization of Puslakes. Variable of accessibility is known have no effect on utilization of Puslakes (p=0,621), while the student perception of health insurance is not significantly (p=0,215) so it does not enter into multivariate model. This study concludes that belief in disease becomes the dominant factor that affecting the utilization of Puslakes. Keywords: Utilization, Puslakes,Unnes
Analisis Spasial Faktor Risiko Lingkungan pada Kejadian Demam Berdarah Dengue Nyarmiati, Nyarmiati
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Rembang merupakan salah satu daerah endemis DBD dengan Incident Rate >30 per 100.000 penduduk pada tahun 2016. Salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue adalah faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran spasial faktor risiko lingkungan pada kejadian Demam Berdarah Dengue di Desa endemis DBD yaitu Desa Pamotan Kecamatan Pamotan Kabupaten Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Analisis menggunakan metode ANN (Average Nearest Neighbour), buffer dan overlay. Penelitian dilaksanakan pada semua wilayah Dusun Desa Pamotan. Distribusi kasus DBD di Desa Pamotan memiliki pola mengelompok atau cluster dengan indeks jarak antar kasus rata-rata 45,8734 meter. Semua faktor lingkungan yang diteliti dijumpai di semua wilayah dusun namun berbeda-beda di setiap wilayah. Mayoritas kasus DBD berada pada jarak 100 meter dari keberadaan faktor risiko lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa banyaknya faktor risiko lingkungan pada suatu wilayah berbanding lurus dengan jumlah penderita penyakit DBD pada wilayah tersebut. Kata kunci: Faktor Risiko Lingkungan, Demam Berdarah Dengue, Spasial Rembang regency is one of DHF endemic areas with the Incident Rate>30 per 100,000 population in 2016. One of the factors influencing the occurrence of Dengue Hemorrhagic Fever is the environmental factor. The purpose of this study was to find out the spatial picture of environmental risk factors of incidence of Dengue Hemorrhagic Fever in DHF endemic village, Pamotan Village, Pamotan District, Rembang Regency.This research was categorized into observationalby with cross sectional design. The analysis used Average Nearest Neighbour, buffer and overlay methods. The research was conducted in all areas of Pamotan Village.The distribution of DHF cases in Pamotan Village has a cluster pattern with index of distance foreach case was about 45,8734 meters. All environmental factors that have been studied were found in all village areas but they varied in each region. The majority of dengue cases are within 100 meters of theexistence of environmental risk factors.Research showed that the number of environmental risk factors is directly proportional to the number of people with DHF disease. Keywords: Environmental Risk Factors, Dengue Hemorrhagic Fever, Spatial
Faktor Risiko Kecelakaan Kerja pada Pembangunan Gedung Martiwi, Rita; Koesyanto, Herry; Pawenang, Eram Tunggul
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek pembangunan gedung Y merupakan salah satu proyek yang dilaksanakan oleh PT X Semarang. Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek pembangunan gedung ini tahun 2015 adalah sebanyak 9 kasus, tahun 2016 sebanyak 11 kasus, sedangkan pada bulan Januari 2017 terjadi 3 kasus kecelakaan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja pada proyek pembangunan gedung Y oleh PT X Semarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sejumlah 23 responden. Instrumen yang digunakan adalah angket dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan uji univariat dengan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa responden yang mengalami kecelakaan kerja memiliki umur ≥ 30 tahun (52,2%), tingkat pendidikan rendah (91,3%), masa kerja ≤ 5 tahun (65,2%), lama jam kerja > 8 jam (100%), tingkat pengetahuan rendah (56,5%), kelelahan dengan kategori lelah (82,6%), dan aman dalam penggunaan APD (100%). Simpulan dalam penelitian ini adalah faktor manusia (pekerja) memiliki pengaruh untuk terjadinya kecelakaan kerja. Kata kunci: Menyebabkan, Pekerjaan, Kecelakaan The construction project of Y building is one of Semarang X company construction project. In 2015 there were 9 workplace accident cases on that building, in 2016 there were 11 workplace accident cases. Meanwhile on January 2017 there were 3 workplace accidents. The purpose of this study is to understand what the factors caused workplace accidents on Y building construction by Semarang X Company. This study uses quantitative descriptive method with cross-sectional approach. The sample quantity on this study uses purposive sampling technique, there were 23 respondents, and the instruments that use in this study are questionnaire and observation sheets. The data analyzed by univariat test on table and narration forms. The result of the analysis showed the respondents who got workplace accidents were ≥ 30 years old (52.2%), low education level (91,3%), ≤ 5 years working period about (65,2%), >8 hours working times (100%), low knowledge (56.5%), exhausted on fatigue level (82.6%), and were safely used APD (100%). The conclusion is human factors have influence to causing accident. Keywords: Causing, Work, Accidents

Page 5 of 97 | Total Record : 963


Filter by Year

2017 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 8 No 3 (2024): July 2024 Vol 8 No 2 (2024): April 2024 Vol 8 No 1 (2024): January 2024 Vol 7 No 4 (2023): October 2023 Vol 7 No 3 (2023): July 2023 Vol 7 No 2 (2023): April 2023 Vol 7 No 1 (2023): January 2023 Vol 7 No Sup (2023): Suplemen July 2023 Vol 6 No 4 (2022): October 2022 Vol 6 No 3 (2022): HIGEIA: Juli 2022 Vol 6 No 2 (2022): Higeia: April 2022 Vol 6 No 1 (2022): HIGEIA: January 2022 Vol 5 No 4 (2021): HIGEIA: Oktober 2021 Vol 5 No 3 (2021): HIGEIA: Juli 2021 Vol 5 No 3 (2021): HIGEIA: Juli 2021 (Article in Press) Vol 5 No 2 (2021): HIGEIA: April 2021 Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2021 Vol 5 No 1 (2021): HIGEIA: January 2020 Vol 4 No 4 (2020): HIGEIA: October 2020 Vol 4 No Special 4 (2020): HIGEIA: December 2020 Vol 4 No 3 (2020): HIGEIA: July 2020 Vol 4 No Special 3 (2020): HIGEIA: November 2020 Vol 4 No 2 (2020): HIGEIA: April 2020 Vol 4 No Special 2 (2020): HIGEIA: October 2020 Vol 4 No Special 1 (2020): HIGEIA: September 2020 Vol 4 No 1 (2020): HIGEIA: January 2020 Vol 3 No 4 (2019): HIGEIA: October 2019 Vol 3 No 3 (2019): HIGEIA: July 2019 Vol 3 No 2 (2019): HIGEIA: April 2019 Vol 3 No 2 (2019): HIGEIA: April 2019 Vol 3 No 1 (2019): HIGEIA: January 2019 Vol 3 No 1 (2019): HIGEIA: January 2019 Vol 2 No 4 (2018): HIGEIA Vol 2 No 4 (2018): HIGEIA Vol 2 No 3 (2018): HIGEIA Vol 2 No 3 (2018): HIGEIA Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA Vol 2 No 2 (2018): HIGEIA Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA Vol 2 No 1 (2018): HIGEIA Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA Vol 1 No 4 (2017): HIGEIA Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA Vol 1 No 3 (2017): HIGEIA Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA Vol 1 No 2 (2017): HIGEIA Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA Vol 1 No 1 (2017): HIGEIA More Issue