cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
AKULTURASI (JURNAL ILMIAH AGROBISNIS PERIKANAN)
ISSN : 23374195     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019" : 20 Documents clear
AGROBISNIS PERIKANAN SOMA PAJEKO DI DESA BULAWAN II KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATENBOLAANG MONGONDOW TIMUR Kansil, Trifaldo W.; Sondakh, Srie J.; Tambani, Grace O.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28141

Abstract

AbstractThe existence of fishing gear in North Sulawesi is growing rapidly with a variety of fishing gear circulating throughout the fishing villages in North Sulawesi, including Bulawan II Village, Kotabunan District, Bolaang Mongondow Regency East. One of them is Purse seine or trawl ring which is a fishing gear used by fishermen in the village of Bulawan II where this tool is included in the class of environmentally friendly tools.The purpose of this study was to determine the soma pajeko capture fisheries agribusiness in Bulawan II Village, Kotabunan District, Bolaang Mongondow Regency East. This research was conducted for 6 months, namely from August to November, with stages including consultation, field observations, writing final reports, and examinations of research results.The method in this study is a census using structured questions in the form of questionnaires, while the data collected is primary data and secondary data. The analysis in this research is quantitative and qualitative analysis.Research and discussion results: 1) Agribusiness of soma pajeko capture fisheries in Bulawan II Village, Kotabunan Subdistrict, Bolaang Mongondow Regency, East consisting of: production / capture (collecting catches); handling catches (sorting and packaging); and marketing (obtained fish is sold directly to buyers who will bring it to the company); and 2) the total cost for the Soma Pajeko capture fisheries business in Bulawan II Village, Kotabunan District, Bolaang Mongondow Timur Regency is Rp. 258,400,000 with income of Rp. 537,600,000, and a profit of Rp. 279,200,000./year.Keywords: Agribusiness, Soma Pajeko, Bulawaan Village AbstrakKeberadaan alat penangkapan ikan diSulawesi Utara berkembang pesat dengan berbagai macam alat tangkap yang beredar diseluruh desa nelayan di Sulawesi Utara, termasuk Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Salah satunya Purse seineatau pukat cincin merupakan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di desa Bulawan II dimana alat ini termasuk dalam golongan alat yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui agrobisnis perikanan tangkap soma pajeko di Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini dilakukan selama  6 bulan yaitu sejak bulan Agustus–November dengan tahapan-tahapan antara lain konsultasi, observasi lapangan, penulisan laporan akhir, hingga ujian  hasil penelitian. Metode dalam penelitian ini adalah sensus dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yaitu berupa kuisioner, sedangkan data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Analisis dalam penelitian  ini yaitu analisis kuantitatif dan  kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan: 1) Agrobisnis perikanan tangkap soma pajeko di Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur  terdiri atas :produksi/penangkapan (memungut hasil tangkapan); penanganan hasil tangkapan (sortir dan pengemasan); dan pemasaran (ikan yang diperoleh dijual langsung ke pembeli yang akan membawa ke perusahaan); dan 2) total biaya untuk usaha perikanan tangkap soma pajeko di Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan  Kabupaten  Bolaang Mongondow Timur sebesar Rp. 258.400.000,- dengan pendapatan sebesar Rp. 537.600.000, serta keuntungan sebesar Rp. 279.200.000. /tahun.Kata kunci : Agrobisnis, Soma Pajeko, Desa Bulawaan
KARAKTERISTIK ISTRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI DESA BULAWAN INDUK KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Onibala, Gabriel; Sondakh, Srie J.; Durand, Swenekhe S.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28132

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to determine the characteristics of the wife in an effort to increase the income of traditional fishermen households in Bulawan Induk Village, Kotabunan District, Bolaang Mongondow Regency, East Sulawesi Province. Data collection was carried out on fishermen's wives and the contribution of traditional fishermen family income in Bulawan Induk Village, Kotabunan Subdistrict, Bolaang Mongondow Regency, North Sulawesi Province, by observation, interview and questionnaire. The data obtained were processed and analyzed descriptively. Descriptive analysis is intended to provide a discussion or interpretation of the data to obtain conclusions. Descriptive data analysis will provide a description of the information with sentences associated with existing theories, through simple calculations such as; addition, average and percentage. Research and discussion can be concluded, as follows: 1) the characteristics of the fishermen's wife, in this case the fisherman's wife, chooses to work because it helps support the family economy. most fishermen wives work at the age range of 51-60 because at this age the respondents of fishermen wives are wiser in taking initiatives to do work. However, education is not a major factor for work because in the work carried out by the fishermen's wives only attitudes and skills are needed in doing the work of the respondents of the fishermen's wives; 2) contributions can be seen from the various types of work done by fishermen's wives that is equal to 36.29% of the total family income of fishermen.Keywords: characteristics, fishermen's wife, contributions, Bulawan Induk AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik istri dalam upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga nelayan tradisional di Desa Bulawan Induk Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara. Pengumpulan data dilakukan pada istri nelayan yangberkontribusi pend padaapatan keluarga nelayan tradisional dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Data dianalisis secara deskriptif dengan memberikan bahasan atau penafsiran terhadap data-data untuk memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian menyatakan sebagai berikut : 1) karakteristik istri nelayan dalam hal ini istri nelayan tersebut, memilih bekerja karena untuk membantu menopang perekonomian keluarga. istri nelayan kebanyakan bekerja pada kisaran umur 51-60 karena pada umur dewasa ini responden istri nelayan lebih bijak dalam mengambil inisiatif untuk melakukan suatu pekerjaan. Namun pendidikan tidak menjadi faktor utama untuk bekerja karena dalam pekerjaan yang dilakukan oleh istri nelayan hanya diperlukan sikap dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan responden istri nelayan; 2) kontribusi dapat dilihat dari berbagai jenis pekerjann yang dilakukan istri nelayan yaitu sebesar 36,29% dari total pendapatan keluarga nelayan.Kata kunci : karakteristik, istri nelayan, kontribusi, Bulawan Induk
PERANAN ANGGOTA KELUARGA NELAYAN TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI DI BAHOWO KELURAHAN TONGKAINA KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO Vindi, Alessandro C.; Durand, Swenekhe S.; Kotambunan, Olvie V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28146

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to know the social situation of the fishing community in Bahowo and to know the role of the fishermen's family in improving the economy in Bahowo, Tongkaina Village, Bunaken District, Manado City. The method used in this study is the census method. The data collected consists of primary data and secondary data. Data were then analyzed descriptively quantitative and descriptive qualitative. Quantitative descriptive analysis is data processing using simple mathematical calculations such as addition, subtraction, multiplication, average numbers and so on. Whereas qualitative descriptive analysis is data processing which is done through logical considerations with the writer's systematic language. Based on research by the fishing community Bahowo is not new if the husband and wife both feel responsible for the economic survival of the household. The husband is fully responsible for meeting the needs of his family, including in providing family income because he is the head of the family. In fact the wives and other family members also helped according to their abilities. Other businesses of fishermen respondents in Bahowo are as head of the environment and gardening.Keywords: role, fishing families, economic improvement, Bahowo AbstrakTujuan penelitian yaitu mengetahui keadaan sosial masyarakat nelayan di Bahowo dan mengetahui peranan keluarga nelayan dalam peningkatan ekonomi di Bahowo Kelurahan Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Manado.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus.Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder.Data selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.Analisis deskriptif kuantitatif merupakan pengolahan data dengan menggunakan perhitungan matematis sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, angka rata-rata dan sebagainya.Sedangkan analisis deskriptif kualitatif adalah pengolahan data yang dilakukan melalui pertimbangan-pertimbangan logika dengan bahasa-bahasa penulis yang sistematis.Berdasarkan penelitian masyarakat nelayan Bahowo bukanlah hal baru apabila suami dan istri sama-sama merasa bertanggung jawab terhadap kelangsungan ekonomi rumah tangganya. Suami yang bertanggung jawab penuh dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, termasuk juga dalam memberikan pendapatan keluarga karena ia berstatus sebagai kepala keluarga. Kenyataannya para isteri dan anggota keluarga lainnya juga ikut membantu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Usaha lain nelayan responden di Bahowo adalah sebagai kepala lingkungan dan berkebun.Kata kunci: peran, keluarga nelayan, peningkatan ekonomi, Bahowo
PENGEMBANGAN USAHA PANCING ULUR DI DESA BOLANGITANG KECAMATAN BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Tegila, Garry; Manoppo, Victoria E.N.; Sondakh, Srie J.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28137

Abstract

AbstrackThis study aims to determine, analyze and discuss about the development of the business of fishing line, with the time to carry out research starting from consultation, field observations, preparation of Research Work Plans, data collection, data analysis, writing final reports, until the exam, approximately 5 months, namely from August-December 2019.The method used in this study is the method of consensus, while the data collected are primary data and secondary data. While the analysis uses SWOT which is further explained through quantitative descriptive and qualitative descriptive analysis.Based on the SWOT analysis, there are 4 alternative models of business development of fishing rods in the village of Bolangitang that can be done for fishermen, namely: 1) developing information and technology in the fishing rod business because there is no resistance from the community, 2) developing fish processing techniques and utilizing fish catching, 3) cooperation between the government and fishermen, 4) Need government supervision to increase fuel prices. Supervision at this time is very necessary because the fuel price increase is too high greatly affecting fishing activities. The increase in fuel in the District of West Bolangitang occurred in agents because of a shortage of fuel supplies at gas stations.Keywords: Development, Ulur Fishing Line, SWOT Analysis, Bolangitang Village AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisa serta membahas tentang pengembangan usaha pancing ulur, dengan waktu melaksanakan penelitian dimulai dari konsultasi, observasi lapangan, penyusunan Rencana Kerja Penelitian, pengumpulan data, analisis data, penulisan laporan akhir, sampai pada ujian, kurang lebih 5 bulan, yaitu dari bulan Agustus-Desember 2019.Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metodesensus, sedangkan data yang dikumpulkan berupa dataprimer dan data sekunder. Sedangkan analisis menggunakan SWOT yang selanjutnya di jelaskan melalui analisa deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.Berdasarkan analisis SWOT terdapat 4 alternatif model pengembangan usaha pancing ulur di Desa Bolangitang yang dapat dilakukan bagi nelayan pancing ulur, yaitu: 1) mengembangkan informasi dan teknologi dalam usaha pancing ulur karena tidak adanya penolakan dari masyarakat, 2) mengembangkan tentang tekhnik pengolahan ikan dan memanfaatkan penampungan ikan, 3) kerjasama antar pemerintah dengan para nelayan pancing ulur, 4) Perlu pengawasan pemerintah untuk kenaikan harga BBM. Pengawasan saat ini sangatlah diperlukan karena kenaikan BBM yang terlalu tinggi sangat mempengaruhi aktivitas penangkapan. Kenaikan BBM di Kecamatan Bolangitang Barat terjadi di agen-agen karena kekurangan pasokan BBM di SPBU.Kata Kunci: Pengembangan, Pancing Ulur, Analisis SWOT, Desa Bolangitang
ANALISIS FINANSIAL USAHA PERAHU LAMPU DI KELURAHAN PAPUSUNGAN KECAMATAN LEMBEH SELATAN KOTA BITUNG PROVINSI SULAWESI UTARA Gea, Fotarius; Manoppo, Victoria E.N.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28151

Abstract

AbstractThe purpose of this study, namely: 1) To find out and describe how the profile of light boat fishermen, 2) To find out, analyze and explain the financial situation of the light boat business. Research methods using the census method. Primary data collection is data obtained directly from respondents in the Papusungan Village, District of Lembeh Selatan, Bitung City, through filling out questionnaires by asking questions to respondents and using a recording device, as well as using documentation tools such as photo cameras, videos. The analysis used in this study is the financial analysis which is further explained through quantitative descriptive qualitative descriptive analysis. Based on the results of the study showed that the financial analysis of the light boat business in Papusungan Village had an average investment of Rp. 43.431.500,-., Fixed Cost Rp. 9.753.500,-., Variable Cost Rp. 194.550.000,- Rp. 255.450.000,-., Total Profit Rp. 245.696.500, BCR 1,8 and Payback Period 0,17/year or 2 months 12 days.Keywords: Financial analysis, Light boat business, Papusungan Village AbstrakTujuan dari penelitian ini, yaitu : 1) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana profil nelayan perahu lampu. 2) Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan keadaan finansial usaha perahu lampu. Metode penelitian menggunakan metode sensus. Pengumpulan data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang ada di Kelurahan Papusungan Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung melalui pengisian kuisioner dengan cara tanya jawab kepada responden dan menggunakan alat perekam, serta menggunakan alat dokumentasi seperti kamera foto, video. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis finansial yang selanjutnya di jelaskan melalui analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis finansial, usaha perahu lampu di Kelurahan Papusungan memiliki rata-rata Investasi Rp. 43.431.500,- Biaya Tetap Rp.9.753.500,- Biaya Tidak Tetap Rp.194.550.000,-. Operating Profit Rp. 255.450.000,-.Total Profit Rp.245.696.500, BCR 1,8 dan Payback Period 0,17/Tahun atau 2 bulan 12 hari.Kata Kunci : Analisis Finansial, Usaha Perahu Lampu, Kelurahan Papusungan
KAJIAN SOSIAL EKONOMI USAHA PERIKANAN TANGKAP BAGAN DI DESA PARIGIKECAMATAN TALIABU TIMUR KABUPATEN PULAU TALIABU PROVINSI MALUKU UTARA Buton, Hardin; Manoppo, Victoria E.N.; Tambani, Grace O.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28142

Abstract

AbstractThe purpose of this study aims to explain and discuss the socio-economic study of bagan capture fisheries in Parigi Village, Taliabu Timur District, Pulau Taliabu Regency, North Maluku Province.The research method used is the number of chart fishermen in Parigi Village, only 10 people, the research will use the census method. So all the fisherman chart members are investigated one by one. This census is intended where all fishermen in Parigi Village have the same opportunity to become respondents where a questionnaire will be filled in as a systematic structured guide and interview. Data collection is carried out directly in the field by collecting both primary and secondary data. The analytical method used is quantitative descriptive analysis and qualitative descriptive.Socially this business really helps them with the existence of a semi-permanent home. They can send their children to high school and even some can continue their studies. There are family dependents who have 9 dependents, but in terms of meeting the needs of life can still be overcome by the head of the family. The age of the fishermen varies, but their age is still relatively productive and still strong to stay at sea overnight or at night to get good results.Economically, this business does require an initial funding of almost Rp. 30,000,000 and apparently there are capable fishermen. This business gives good results because there is definitely a buyer for marketing. As a suggestion that this chart business should have attention or government intervention to shoot the number of fishermen who are trying and increase production capacity through additional capital for investment.Keywords: Socio-Economic Study, Chart Business, Deskrptif, Parigi Village. AbstrakTujuan penelitian bertujuan untuk menjelaskan dan membahas tentang kajian sosial ekonomi usaha perikanan tangkap bagan di Desa Parigi Kecamatan Taliabu Timur Kabupaten Pulau Taliabu Provinsi Maluku Utara.Metode penelitian yang digunakan adalah jumlah nelayan bagan di Desa Parigi hanya 10 orang maka penelitian akan menggunakan metode sensus. Jadi semua anggota nelayan bagan diselidiki satu persatu. Sensus ini dimaksudkan dimana semua nelayan Desa Parigi mendapat kesempatan yang sama untuk dijadikan responden dimana akan dilaksanakan pengisian kuisioner sebagai panduan dan wawancara terstruktur secara sistematis. Pengumpulan data dilakukan secara langsung di lapangan dengan pengambilan data baik data primer maupun data sekunder.Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.Secara sosial usaha ini sangat membantu mereka dengan adaya keberadaan rumah yang semi permanen.Mereka dapat menyekolahkan anak sampai di SMA bahkan ada yang bisa melanjutkan kuliah.Tanggungan keluarga memang ada yang memiliki tanggungan 9 orang namun dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup masih bisa teratasi oleh kepala keluarga.Umur nelayan bervariasi namun umur mereka masih tergolong produktif dan masih kuat untuk bertahan dilaut selama semalam ataupun beberpa malam demi mendapatkan hasil yang baik.Secara ekonomi, usaha ini memang memerlukan dana awal hampir Rp. 30.000.000 dan ternyata ada nelayan yang mampu. Usaha ini memberikan hasil yang baik karena pemasaran sudah pasti ada pembelinya.Sebagai saran bahwa usaha bagan ini sebaiknya ada perhatian atau campur tangan pemerintah untuk penembahan jumlah nelayan yang berusaha dan peningkatan kapasitas produksi melalui penambahan permodalan untuk investasi.Kata kunci: Kajian Sosial Ekonomi, Usaha Bagan, Deskrptif, Desa Parigi
AGROBISNIS PERIKANAN TANGKAP SERO DI DESA JAYAKARSA KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Arnoldus, Pangalila J.B.; Andaki, Jardie A.; Rantung, Steelma V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28133

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to find out how Sero Capture Fisheries Agribusiness in Jayakarsa Village, West Likupang District, North Minahasa Regency. This research was carried out in Jayakarsa Village, Likupang Barat District, North Minahasa Regency, North Sulawesi Province for approximately 5 months, from August to December 2019.The method used in this study is the census method using structured questions in the form of questionnaires containing questions that will be given to respondents to measure variables, relate between existing variables and can be in the form of experiences and opinions of respondents. Data collected through 2 sources, namely primary data and secondary data. Data analysis of the results of this study is quantitative and qualitative analysis and simple financial analysis.The results of the research and discussion can be concluded: 1) Ago business in sero capture fisheries in Jayakarsa Village, West Likupang District, North Minahasa Regency consists of: pre-production (building sero fishing gear); production (preparing everything before the sero fisherman goes down to the sea including checking the completeness of the equipment to get to the location); production / capture (collect catches); handling catches (sorting and packaging); and marketing (the fish obtained are sold directly to buyers who have been waiting at the pier, selling to consumers in the Jayakarsa Village and consumers of neighboring villages); and 2) The total cost for sero capture fisheries in Jayakarsa Village, Likupang Barat District, North Minahasa Regency is Rp. 8,552,000, - with revenues of Rp. 28,080,000, - and a profit of Rp. 19,528,000 per year.Keywords: fisheries agribusiness, sero, income, profit, marketing AbstrakTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Agrobisnis Perikanan Tangkap Sero di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara kurang lebih 5 bulan, yaitu dari bulan Agustus-Desember 2019.Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode sensus dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yaitu berupa kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan diantara variabel yang ada serta dapat berupa pengalaman dan pendapat dari responden. Data yang dikumpulkan melalui 2 sumber yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data hasil penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif serta analisis keuangan secara sederhana.Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Agrobisnis perikanan tangkap sero di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara terdiri atas: pra-produksi (membangun alat tangkap sero); produksi (menyiapkan segala sesuatu sebelum nelayan sero turun ke laut meliputi pemeriksaan kelengkapan alat untuk menuju lokasi); produksi/penangkapan (memungut hasil tangkapan); penanganan hasil tangkapan (sortir dan pengemasan); dan pemasaran (ikan yang diperoleh dijual langsung ke pembeli yang sudah menunggu di Dermaga, menjual ke konsumen Desa Jayakarsa dan konsumen desa tetangga); dan 2) Biaya Total untuk usaha perikanan tangkap sero di Desa Jayakarsa Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara sebesar Rp. 8.552.000,- dengan pendapatan sebesar Rp. 28.080.000,- serta keuntungan sebesar Rp. 19.528.000,- per-tahun.Kata kunci : Agrobisnis perikanan, sero, pendapatan, keuntungan, pemasaran
PERAN GENDER PADA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA NELAYAN DI DESA BULAWAN INDUK KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Husuna, Fetris; Sondakh, Srie J.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28147

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to identify various gender roles in improving the welfare of fishermen families and to study the division of roles of men and women in improving family welfare in Bulawan Induk Village, Kotabunan District, East Bolaang Mongondow Regency. This study used a survey method, while the sampling technique used was purposive sampling in 102 populations of fishermen with husband and wife status, so that 15% of the total population of Bulawan Induk was selected. The data needed in this study are primary data and secondary data using structured questions in the form of questionnaires, containing questions to measure various variables, including experience and income of respondents. Then the analysis in this research is quantitative and qualitative analysis. Research and discussion results: All sea activities are carried out by men. The involvement of women in the preparation of food supplies and selling fish. The rest of the role of women is also dominant in domestic work and there is still a division of gender work based on the appropriateness of women's and men's work.Keywords: Gender Role, Increased Welfare, Fishermen Families, Bulawan Induk Village.AbstrakTujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi berbagai peran genderpada peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan dan mengkaji tentang pembagian peran laki-laki dan perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di Desa Bulawan Induk Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.Penelitian ini menggunakan metode survey, sedangkan pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling pada 102 populasi nelayan yang berstatus suami istri, sehingga dipilih 15% dari jumlah populasi yang ada di Desa Bulawan Induk. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunderdengan menggunakan pertanyaan terstruktur yaitu berupa kuesioner, berisi pertanyaan-pertanyaan yang untuk mengukur berbagai variabel-variabel, diantaranya pengalaman dan pendapatan dari responden. Kemudian analisis dalam penelitian  ini yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif.Hasil penelitian dan pembahasan: Aktivitasmelaut semuanya dilakukan oleh laki-laki. Keterlibatan perempuan pada persiapan bekal makan dan menjual ikan. Selebihnya peran perempuan juga dominan pada pekerjaan domestik dan masih ada juga pembagian kerja gender berdasarkan kepantasan pekerjaan perempuan dan laki-laki.Kata kunci : Peran Gender, Peningkatan Kesejahteraan, Keluarga Nelayan, Desa Bulawan Induk
AKTIVITAS KELUARGA NELAYAN BAJO DESA KINABUHUTAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARAPROVINSI SULAWESI UTARA Moldjo, Sri Y.; Aling, Djuwita R.R.; Jusuf, Nurdin
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28138

Abstract

AbstractThis study examines the general condition of the fishing community in the village of Kinabuhutan and knows the family activities of the Bajo fishermen in the village of Kinabuhutan. The method used is a case study method or approach. This research intensively focused on one particular object that studied it as a case, by taking the case against Bajo Fishermen, Kinabuhutan Village, West Likupang District, North Minahasa Regency.Total population of Kinabuhutan village are 1,086 people, the number of supporters based on the level of education as many as 285 people, work as many as 401. The family activities of Bajo fishermen in Kinabuhutan Village ranging from waking up to going back to sleep. Traditional fishermen catch in the village of Kinabuhutan on fishing based on the type of fishing gear they have, carried out during the day and night. Before going to sea things they prepare are ranging from equipment to collect fish, gasoline, and food supplies. Ten (10) respondents said that the location of the capture was not too far away, the location was only about 1 mile to 3 miles from the coast to the waters around Talise Island, Gangga Island and Bangka Island. Traditional fishermen who catch their reef fish operate from 06.00 to 16.00, depending on the weather and income.The ownership of fishing gear owned by traditional fishermen in Kinabuhutan Village is classified as the use of gill nets and fishing rods, noru, as well as the pelang boats that most of the fishermen use pelang and light boats with 6-8 meters boat size with 5.5 PK engine size - 6.5 PK.Keyword: activity, family, fisherman, Bajo AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang keadaan umum masyarakat nelayan di Desa Kinabuhutan dan mengetahui Aktivitas keluarga nelayan Bajo di Desa Kinabuhutan. Metode yang digunakan adalah metode atau pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus, dengan mengambil kasus terhadap Nelayan Bajo Desa Kinabuhutan Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara.Total penduduk Desa Kinabuhutan sebesar 1.086 jiwa, jumlah pendukuk berdasarkan tingkat pendidikan sebanyak 285 jiwa, pekerjaan sebanyak 401. Aktivitas keluarga nelayan Bajo di Desa Kinabuhutan mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.Bagi nelayan Bajo Operasi penangkapan nelayan tradisional di Desa Kinabuhutan pada penangkapan ikan berdasarkan pada jenis alat tangkap yang dimilikinya,dilakukan pada siang dan malam hari.Sebelum melaut hal-hal yang mereka persiapkan yaitu mulai dari perlengkapan untuk menampung ikan,bensin,dan bekal makanan. Sepuluh (10) orang responden mengatakan bahwa lokasi penangkapan tidak terlalu jauh, jarak lokasi hanya sekitar 1 mil sampai 3 mil dari pesisir pantai ke perairan sekitar pulau Talise, pulau Gangga dan pulau Bangka. Nelayan tradisional yang menangkap ikan karang mereka beroperasi mulai dari jam 06.00 wita sampai jam 16.00 wita,tergantung cuaca dan hasil pendapatan.Pemilikan alat tangkap yang dimiliki oleh nelayan tradisional di Desa Kinabuhutan diklasifikasikan atas penggunaan alat tangkap jaring  insang dan pancing noru, serta perahu pelang yang sebagian besar nelayan menggunakan perahu pelang dan perahu lampu dengan ukuran perahu 6-8 meter dengan ukuran mesin 5,5 PK - 6,5 PK.Kata kunci: aktivitas, keluarga, nelayan, Bajo
ANALISIS RANTAI PASOK PRODUK PERIKANAN TANGKAP BAGAN APUNG DI TATELI WERU (BULOH) KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Wahiu, Rally Y.; Andaki, Jardie A.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28143

Abstract

AbstractSupply chain is a network of independent and interconnected organizations that work together cooperatively and mutually beneficial in controlling, managing and improving the flow of material and information from suppliers to consumen.Fisheries are all the activities related to management and utilization of fish resources and the environment starting from pre-production, production, processing to marketing, which are carried out in a fisheries business system. Fishing is an activity to obtain fish in waters that are not in a state cultivated by any ways , including the activities that used boat to load, transport, cool, handle, process, or preserve fishes.The types of lift net fishering  in Indonesia, There are 1.bamboo platform lift net 2. Boat lift nets  3. Raft lift nets or Floating lift nets. The types of lift nets at the study of location  is the Raft Chart or Floating lift net.The purpose of this research are to Analyze the supply chain as a result of the fishery lift net in Tateli Weru (Buloh) Mandolang District of Minahasa District and 2.To Find out who are involved in the fishing chain as a result of the fishery catchment in Tateli Weru (Buloh) Mandolang District Minahasa district.The results and discussion of this research that the Supply chain product fishermen in Tateli Weru (Buloh) Mandolang District, Minahasa Regency are 1. Fishermen who have floating lift net 2. Animal Feed Factory, 3. Small traders or petibo, 4. Fishing vessels, 5. Consumen.The mechanism of product is about the  financial and information resources in  supply chain of floating fisheries products at Tateli Weru (Buloh), there are : 1. Channel I: lift net floating fishermen - animal feed mills - consumen I, 2. Channel II: lift net Floating fishermen ,Fishing Vessels and 3. Channels III: lift net Floating fishermen - small traders or petibos - Consumers II. The cyclus of Product  from upstream to downstream, and the financial from downstream to upstream and information  flows in two ways.Keywords: Supply chain, lift net, Floating Bag Fishermen, Product Flow, Financial Flow, Information Flow. AbstrakRantai pasok adalah suatu jaringan dari organisasi-organisasi independen dan saling terhubung yang bekerjasama secara kooperatif dan saling menguntungkan dalam mengontrol, mengatur dan memperbaiki aliran material dan informasi dari pemasok sampai pemakai.Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan diperairan yang tidak dalam keaadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannyaJenis alat tangkap bagan di indonesia yaitu;1. Bagan Tancap, 2. Bagan Perahu dan 3. Bagan Rakit atau Bagan Apung. Jenis Bagan di lokasi penelitian yaitu Bagan Rakit atau Bagan Apung.Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis rantai pasok hasil tangkapan nelayan bagan apungdi Tateli Weru (Buloh) Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa dan 2. Mengetahui siapa saja yang terlibat dalam rantai pasok hasil tangkapan nelayan bagan apungdi Tateli Weru (Buloh) Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa.Hasil dan pembahasan dari penelitian ini yaitu: Pelaku rantai pasok produk perikanan tangkap di Tateli Weru (Buloh) Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa adalah 1. Nelayan pemilik bagan apung, 2. Pabrik Pakan Ternak, 3. Pedagang kecil atau petibo, 4. Kapal pancing, 5. Konsumen.Mekanisme aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi pada rantai pasok produk perikanan tangkap bagan apung di Tateli Weru (Buloh) yaitu: 1. Saluran I: Nelayan bagan apung – pabrik pakan ternak – konsumen I, 2. Saluran II: Nelayan bagan apung – Kapal Pancing dan 3. Saluran III: Nelayan bagan apung – pedagang kecil atau petibo – Konsumen II. Aliran produk mengalir dari hulu ke hilir, aliran keuangan mengalir dari hilir ke hulu dan aliran informasi mengalir dua arah.Kata kunci : Rantai pasok, Jaring angkat, Nelayan Bagan Apung, Aliran produk, Aliran Keuangan, Aliran Informasi

Page 2 of 2 | Total Record : 20