Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PERANAN WANITA DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA NELAYAN DI KELURAHAN TUMUMPA II KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Karangan, Frans P.; Durand, Swenekhe S.; Sondakh, Srie J.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 9 (2017): (April 2017)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.9.2017.16985

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran, kegiatan ekonomi produktif dan kegiatan sosial wanita dalam keluarga nelayan di Kelurahan Tumumpa II Kecamatan Tuminting Kota Manado. Peran wanita dalam meningkatkan perekonomian keluarga nelayan di Kelurahan Tumumpa II Kota Manado sangatlah nyata. Baik secara langsung maupun tidak langsung wanita nelayan atau istri nelayan di Kelurahan Tumumpa II telah ikut andil dalam menopang perekonomian keluarga. Peran istri dalam menopang ekonomi keluarga adalah 88,6% dari wanita responden dengan berbagai macam usaha sedangkan ada sekitaran 11,4 % dari wanita responden yang memilih untuk tidak bekerja tetapi mengurus dan mengolah pendapatan keluarga saja. Istri nelayan yang ada di Kelurahan Tumumpa II juga masih aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan berupa pelatihan keterampilan ataupun penyuluhan-penyuluhan yang diadakan oleh ibu-ibu PKK di Kelurahan Tumumpa II, arisan, rukun ibadah dan pengajian ibu-ibu.Kata kunci: Peranan Wanita, Perekonomian dan Keluarga Nelayan.
KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN DI DESA BULAWAN II, KECAMATAN KOTABUNAN, KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Mokoagow, Djirhan; Sondakh, Srie J.; Wasak, Martha P.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24396

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi nelayan di Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dimana penelitian bersifat deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan suatu kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala, kelompok tertentu berkenaan dengan masalah unit yang diteliti dalam masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah nelayan penangkap ikan di Desa Bulawan II, Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Berdasarkan pengamatan awal jumlah populasi nelayan yang ada di Desa Bulawan II sebanyak 23 orang. Sampel yang diambil sebesar 20% atau sebanyak 20 orang dengan menggunakan metode pengambilan secara acak sederhana atau simple random sampling. Keberadaan nelayan di Desa Bulawan II sampai saat ini belum banyak diberitakan baik berupa tulisan-tulisan ilmiah maupun penelitian-penelitian, bacaan-bacaan berbentuk artikel dan lain sebagainya, sehingga perlu adanya penelitian yang mengungkapkan tentang keadaan kondisi sosial ekonomi nelayan.
PERANAN PEREMPUAN PADA PENGELOLA EKOWISATA BAHARI Usia, Ayu; Andaki, Jardie A.; Sondakh, Srie J.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 5, No 10 (2017): Oktober 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.5.10.2017.18829

Abstract

AbstractThis study aims to 1). Identify forms of marine ecotourism management conducted in Bahoi Village, West Likupang District, North Minahasa District, 2). Determine the various roles of women in marine ecotourism management in Bahoi Village, West Likupang District, North Minahasa District. This research was conducted in Bahoi Village, Likupang Barat District, North Minahasa District, North Sulawesi Province. The method used in this research is qualitative descriptive. The data collected in this descriptive qualitative research is data that is generally in the form of words images, and most are not numeric. The data referred to is including interview transcripts, field observation notes, documentation of photographs, and other documents. Includes a description of the situation of the research area in it (Dewi, 2015).The results of the study as follows: 1). The forms of marine ecotourism management in Bahoi Village are done well by by men and women according to their respective ability and skill specifications, namely the role of men in the supervision and care of coastal ecosystems, while women play a role in supporting activities of marine ecotourism management, 2). The role of women in the management of marine ecotourism, namely as managers of home stay, culinary tours, websites and marketing, and managers handycraft.Keywords: management, marine ecotourism, women role, family economy AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk 1). Mengidentifikasi bentuk-bentuk pengelolaan ekowisata bahari yang dilakukan di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara, 2). menentukan berbagai peranan perempuan pada pengelola ekowisata bahari di Desa Bahoi Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bahoi, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian kualitatif deskriptif ini ialah data yang umumnya berbentuk kata-kata, gambar, dan sebagian besar bukan berbentuk angka.Data tersebut yang dimaksud adalah meliputi transkip wawancara, catatan observasi di lapangan, dokumentasi foto-foto, serta dokumen lainnya. Termasuk deskripsi mengenai situasi wilayah penelitian di dalamnya (Dewi, 2015)Ada pun hasil penilitian sebagai berikut :1). Bentuk-bentuk pengelolaan ekowisata bahari di Desa Bahoi dilakukan baik oleh laki-laki dan perempuan menurut spefisikasi kemampuan dan keterampilan masing-masing, yaitu peran laki-laki pada pengawasan dan perawatan ekosistem wilayah pesisir, sedangkan perempuan berperan pada kegiatan penunjang pengelolaan ekowisata bahari, 2). Peranan perempuan pada pengelolaan ekowisata bahari, yaitu sebagai pengelola home stay, wisata kuliner, website dan marketing, serta pengelola handycraft.Kata kunci: pengelolaan, ekowisata bahari, peran perempuan, ekonomi keluarga
KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA NELAYAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA BULAWAN INDUK KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATEN BOLAANG MOGONDOW TIMUR Moha, Indra; Sondakh, Srie J.; Kotambunan, Olvie V.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.1.2019.24397

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan keadaan sosial ekonomi keluarga nelayan di Desa Bulawan Induk terhadap tingkat pendidikan anak. Metode digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah orang tua dari keluarga nelayan yang memiliki anak sedang sekolah. Pengambilan sampel menggunakan teknik puroposive sampling, yaitu mengambil 25 orang atau 20% dari 121 populasi yang ada di lokasi penelitian. Desa Bulawan Induk Kecamatan Kotabunan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur memiliki jumlah penduduk kurang lebih 1.167 jiwa, laki-laki 613 jiwa dan perempuan 554 jiwa dengan 309 Kepala Keluarga. Desa Bulawan Induk terdapat beragam suku antara lain: suku Mongondow, Gorontalo, Sanger dan Minahasa. Kondisi sosial nelayan di Desa Bulawan Induk sangat berpengaruh dilihat dari segi pendidikan paling banyak berpendidikan SD, terdapat 2 agama responden yaitu Islam dan Kristen Protestan, umur nelayan berada pada kisaran umur produktif sebanyak 8 orang, sebagian besar responden tanggungan keluarga rata – rata 1 – 5 orang per kepala keluarga dan kodisi rumah sebagian besar (44%) responden memiliki jenis rumah dari papan/triplex.
ANALISIS FINANSIAL USAHA PENANGKAPAN IKAN JULUNG-JULUNG (Hemiramphus brasiliensis) DI DESA KINABUHUTAN, KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA PROVINSI SULAWESI UTARA Manolang, Ratih; Suhaeni, Siti; Sondakh, Srie J.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28134

Abstract

AbstractThis study examines the feasibility analysis of the Julung-Julung (Hemiramphus brasiliensis) fishing business in the village of Kinabuhutan, Likupang Barat District, North Minahasa Regency, North Sulawesi Province. The basic method used in this research is the survey method. The survey method is a critical observation or investigation to obtain good information on a particular problem in a particular area or location that is patterned to obtain the information needed. Survey is a research conducted by collecting data, investigating and interpreting data in general as available in the field (Creswell, 2009).Based on the results of the analysis conducted it can be concluded that: The fishing effort Julung-Julung (H. Brasiliensi) in the village of Kualuhutan is profitable, with a net profit per season (4 months) for Respondent 1 amounting to Rp.143, 809, 000 and for Respondent 2 is equal to Rp.121, 442, 800. The Julung-Julung fishing business in Kinabuhutan Village is feasible because it has a profit; the value of the rate of profit is positive at 92% and 93%; Its profitability is> 100%, namely 114% and 142%; BCR value> 1, namely 1.92% and 1.93%; sales results (Rp.300, 000, 000 and Rp.252, 000, 000) and catches (600, 000 and 504, 000) above the sales BEP (Sales BEP Rp.10, 252, 000 and Rp.6, 984, 400) and BEP units (BEP Unit 20.504) tail and 13, 969 tail) and Payback Period is less than one year 10 months 13 days and 8 months 12 days.Keywords: julung-julung, Kinabuhutan, profits, business feasibility AbstrakPenelitian ini mengkaji tentang analisis kelayakan usaha penangkapan ikan Julung-Julung (Hemiramphus brasiliensis) di Desa Kinabuhutan, Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara.Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.Metode survei adalah suatu pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu yang dipolakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Survei adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menyidik dan menafsir data secara umum sebagaimana yang tersedia di lapangan (Creswell, 2009).Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Usaha penangkapan ikan Julung-Julung (H. brasiliensi) di Desa Kinabuhutan menguntungkan, dengan keuntungan bersih per musim (4 bulan) untuk Responden 1 adalah sebesar Rp.143.809.000 dan untuk Responden 2 adalah sebesar Rp.121.442.800. Usaha penangkapan ikan Julung-Julung di Desa Kinabuhutan ini layak dijalankan karena mendapatkan keuntungan; nilai profit ratenya positif yaitu 92% dan 93%; Rentabilitasnya > 100% yaitu 114% dan 142%; nilai BCR > 1 yaitu 1, 92% dan 1, 93%; hasil penjualan (Rp.300.000.000 dan Rp.252.000.000) dan hasil tangkapan (600.000 ekor dan 504.000 ekor) diatas BEP penjualan (BEP Penjualan Rp.10.252.000 dan Rp.6.984.400) maupun BEP satuan (BEP Satuan 20.504 ekor dan 13.969 ekor) dan Payback Periodnya kurang dari satu tahun 10 bulan 13 hari dan 8 bulan 12 hari.Kata kunci : julung-julung, Kinabuhutan, keuntungan, kelayakan usaha
FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN NILAI TUKAR PEMBUDIDAYA IKAN (NTPI) DI DESA WARUKAPAS KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA Saktiawan, Michael E.; Sondakh, Srie J.; Andaki, Jardie A.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28144

Abstract

AbstractThe purpose of this study, namely: 1) Knowing how the socio-economic factors of freshwater fish farmers in the Warukapas Village, North Minahasa Regency; and 2) analyzing the Farmers Exchange Rate (NTPi) of freshwater fish farmers in the Warukapas Village of North Minahasa Regency.Data collected through two sources, namely primary data and secondary data. Primary data is data obtained through observation, direct interviews and questionnaires. Respondents were selected by purposive sampling of 15 respondents. Secondary data is data obtained through data in the Warukapas Village, Dimembe District, North Minahasa Regency.Based on the results and discussion of this study, it can be concluded: 1) Freshwater fish farmers in Warukapas Village have been doing business for 10 - 25 years with ownership of ponds 10-15, at the age of most of more than 40 years, the level of general education of high school, with dependents quite large family of 4-6 people. The average investment for a fish farming business besides procuring land for farmers requires an investment of Rp. 3,088,667, with a fixed cost of Rp. 557,986 and variable costs Rp. 4,578,333 per month. The income per month of this business is Rp. 13,055,556. As for the cost of the farmer's household, Rp. 2,962,359 per month; and 2) The total income of fish cultivator businesses can cover the subsistence needs (basic needs) of the fish cultivator family, with NTPi of 164, while the fish cultivator income can cover the costs of the fish cultivator business with an NTPi of 260. Suggestions that can be submitted based on research, namely: 1 ) the need for NTPi calculations for one year of observation; and 2) fish cultivator businesses need processing of catches to increase product added value.Keywords: fish farmers, NTPi, INTPi, consumption, subsistence AbstrakTujuan penelitian ini, yaitu : 1) Mengetahui bagaimana faktor sosial ekonomi pembudidaya ikan air tawar di Desa Warukapas Kabupaten Minahasa Utara; dan 2) menganalisis Nilai Tukar Pembudidaya (NTPi) pembudidaya ikan air tawar di Desa Warukapas Kabupaten Minahasa Utara.Data yang dikumpulkan melalui dua sumber yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi, wawancara langsung dan melakukan pengisian kuesioner. Responden dipilih secara purposive sampling sejumlah 15 responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang ada di Desa Warukapas Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara.Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini, dapat disimpulkan : 1) pembudidaya ikan air tawar di Desa Warukapas telah melakukan usaha selama 10 – 25 tahun dengan kepemilikan kolam 10 – 15, pada umur sebagian besar lebih dari 40 tahun, tingkat pendidikan umum SMA, dengan tanggungan keluarga cukup besar 4 – 6 orang. Rata-rata investasi usaha budidaya ikan selain pengadaan lahan untuk pembudidaya, dibutuhkan investasi sebesar Rp. 3.088.667, dengan biaya tetap sebesar Rp. 557.986 dan biaya tidak tetap Rp. 4.578.333 per bulan. Pendapatan per bulan usaha ini ialah Rp. 13.055.556. Sedangkan untuk biaya rumah tangga pembudidaya sebesar Rp. 2.962.359 per bulan; dan 2) Pendapatan total usaha pembudidaya ikan dapat menutupi kebutuhan subsisten (kebutuhan dasar) keluarga pembudidaya ikan, dengan NTPi sebesar 164, sedangkan pendapatan pembudidaya ikan dapat menutupi biaya usaha pembudidaya ikan dengan NTPi sebesar 260. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian, yaitu: 1) perlu adanya perhitungan NTPi untuk satu tahun pengamatan; dan 2) usaha pembudidaya ikan perlu pengolahan hasil tangkapan untuk meningkatkan nilai tambah produk.Kata kunci: pembudidaya ikan, NTPi, INTPi, konsumsi, subsisten
AGROBISNIS PERIKANAN SOMA PAJEKO DI DESA BULAWAN II KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATENBOLAANG MONGONDOW TIMUR Kansil, Trifaldo W.; Sondakh, Srie J.; Tambani, Grace O.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28141

Abstract

AbstractThe existence of fishing gear in North Sulawesi is growing rapidly with a variety of fishing gear circulating throughout the fishing villages in North Sulawesi, including Bulawan II Village, Kotabunan District, Bolaang Mongondow Regency East. One of them is Purse seine or trawl ring which is a fishing gear used by fishermen in the village of Bulawan II where this tool is included in the class of environmentally friendly tools.The purpose of this study was to determine the soma pajeko capture fisheries agribusiness in Bulawan II Village, Kotabunan District, Bolaang Mongondow Regency East. This research was conducted for 6 months, namely from August to November, with stages including consultation, field observations, writing final reports, and examinations of research results.The method in this study is a census using structured questions in the form of questionnaires, while the data collected is primary data and secondary data. The analysis in this research is quantitative and qualitative analysis.Research and discussion results: 1) Agribusiness of soma pajeko capture fisheries in Bulawan II Village, Kotabunan Subdistrict, Bolaang Mongondow Regency, East consisting of: production / capture (collecting catches); handling catches (sorting and packaging); and marketing (obtained fish is sold directly to buyers who will bring it to the company); and 2) the total cost for the Soma Pajeko capture fisheries business in Bulawan II Village, Kotabunan District, Bolaang Mongondow Timur Regency is Rp. 258,400,000 with income of Rp. 537,600,000, and a profit of Rp. 279,200,000./year.Keywords: Agribusiness, Soma Pajeko, Bulawaan Village AbstrakKeberadaan alat penangkapan ikan diSulawesi Utara berkembang pesat dengan berbagai macam alat tangkap yang beredar diseluruh desa nelayan di Sulawesi Utara, termasuk Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Salah satunya Purse seineatau pukat cincin merupakan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di desa Bulawan II dimana alat ini termasuk dalam golongan alat yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui agrobisnis perikanan tangkap soma pajeko di Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Penelitian ini dilakukan selama  6 bulan yaitu sejak bulan Agustus–November dengan tahapan-tahapan antara lain konsultasi, observasi lapangan, penulisan laporan akhir, hingga ujian  hasil penelitian. Metode dalam penelitian ini adalah sensus dengan menggunakan pertanyaan terstruktur yaitu berupa kuisioner, sedangkan data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Analisis dalam penelitian  ini yaitu analisis kuantitatif dan  kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan: 1) Agrobisnis perikanan tangkap soma pajeko di Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur  terdiri atas :produksi/penangkapan (memungut hasil tangkapan); penanganan hasil tangkapan (sortir dan pengemasan); dan pemasaran (ikan yang diperoleh dijual langsung ke pembeli yang akan membawa ke perusahaan); dan 2) total biaya untuk usaha perikanan tangkap soma pajeko di Desa Bulawan II Kecamatan Kotabunan  Kabupaten  Bolaang Mongondow Timur sebesar Rp. 258.400.000,- dengan pendapatan sebesar Rp. 537.600.000, serta keuntungan sebesar Rp. 279.200.000. /tahun.Kata kunci : Agrobisnis, Soma Pajeko, Desa Bulawaan
KARAKTERISTIK ISTRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA NELAYAN TRADISIONAL DI DESA BULAWAN INDUK KECAMATAN KOTABUNAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR Onibala, Gabriel; Sondakh, Srie J.; Durand, Swenekhe S.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28132

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to determine the characteristics of the wife in an effort to increase the income of traditional fishermen households in Bulawan Induk Village, Kotabunan District, Bolaang Mongondow Regency, East Sulawesi Province. Data collection was carried out on fishermen's wives and the contribution of traditional fishermen family income in Bulawan Induk Village, Kotabunan Subdistrict, Bolaang Mongondow Regency, North Sulawesi Province, by observation, interview and questionnaire. The data obtained were processed and analyzed descriptively. Descriptive analysis is intended to provide a discussion or interpretation of the data to obtain conclusions. Descriptive data analysis will provide a description of the information with sentences associated with existing theories, through simple calculations such as; addition, average and percentage. Research and discussion can be concluded, as follows: 1) the characteristics of the fishermen's wife, in this case the fisherman's wife, chooses to work because it helps support the family economy. most fishermen wives work at the age range of 51-60 because at this age the respondents of fishermen wives are wiser in taking initiatives to do work. However, education is not a major factor for work because in the work carried out by the fishermen's wives only attitudes and skills are needed in doing the work of the respondents of the fishermen's wives; 2) contributions can be seen from the various types of work done by fishermen's wives that is equal to 36.29% of the total family income of fishermen.Keywords: characteristics, fishermen's wife, contributions, Bulawan Induk AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik istri dalam upaya meningkatkan pendapatan rumah tangga nelayan tradisional di Desa Bulawan Induk Kecamatan Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Provinsi Sulawesi Utara. Pengumpulan data dilakukan pada istri nelayan yangberkontribusi pend padaapatan keluarga nelayan tradisional dengan cara observasi, wawancara, dan kuisioner. Data dianalisis secara deskriptif dengan memberikan bahasan atau penafsiran terhadap data-data untuk memperoleh kesimpulan. Hasil penelitian menyatakan sebagai berikut : 1) karakteristik istri nelayan dalam hal ini istri nelayan tersebut, memilih bekerja karena untuk membantu menopang perekonomian keluarga. istri nelayan kebanyakan bekerja pada kisaran umur 51-60 karena pada umur dewasa ini responden istri nelayan lebih bijak dalam mengambil inisiatif untuk melakukan suatu pekerjaan. Namun pendidikan tidak menjadi faktor utama untuk bekerja karena dalam pekerjaan yang dilakukan oleh istri nelayan hanya diperlukan sikap dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan responden istri nelayan; 2) kontribusi dapat dilihat dari berbagai jenis pekerjann yang dilakukan istri nelayan yaitu sebesar 36,29% dari total pendapatan keluarga nelayan.Kata kunci : karakteristik, istri nelayan, kontribusi, Bulawan Induk
PENGEMBANGAN USAHA PANCING ULUR DI DESA BOLANGITANG KECAMATAN BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Tegila, Garry; Manoppo, Victoria E.N.; Sondakh, Srie J.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.7.2.2019.28137

Abstract

AbstrackThis study aims to determine, analyze and discuss about the development of the business of fishing line, with the time to carry out research starting from consultation, field observations, preparation of Research Work Plans, data collection, data analysis, writing final reports, until the exam, approximately 5 months, namely from August-December 2019.The method used in this study is the method of consensus, while the data collected are primary data and secondary data. While the analysis uses SWOT which is further explained through quantitative descriptive and qualitative descriptive analysis.Based on the SWOT analysis, there are 4 alternative models of business development of fishing rods in the village of Bolangitang that can be done for fishermen, namely: 1) developing information and technology in the fishing rod business because there is no resistance from the community, 2) developing fish processing techniques and utilizing fish catching, 3) cooperation between the government and fishermen, 4) Need government supervision to increase fuel prices. Supervision at this time is very necessary because the fuel price increase is too high greatly affecting fishing activities. The increase in fuel in the District of West Bolangitang occurred in agents because of a shortage of fuel supplies at gas stations.Keywords: Development, Ulur Fishing Line, SWOT Analysis, Bolangitang Village AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisa serta membahas tentang pengembangan usaha pancing ulur, dengan waktu melaksanakan penelitian dimulai dari konsultasi, observasi lapangan, penyusunan Rencana Kerja Penelitian, pengumpulan data, analisis data, penulisan laporan akhir, sampai pada ujian, kurang lebih 5 bulan, yaitu dari bulan Agustus-Desember 2019.Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metodesensus, sedangkan data yang dikumpulkan berupa dataprimer dan data sekunder. Sedangkan analisis menggunakan SWOT yang selanjutnya di jelaskan melalui analisa deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif.Berdasarkan analisis SWOT terdapat 4 alternatif model pengembangan usaha pancing ulur di Desa Bolangitang yang dapat dilakukan bagi nelayan pancing ulur, yaitu: 1) mengembangkan informasi dan teknologi dalam usaha pancing ulur karena tidak adanya penolakan dari masyarakat, 2) mengembangkan tentang tekhnik pengolahan ikan dan memanfaatkan penampungan ikan, 3) kerjasama antar pemerintah dengan para nelayan pancing ulur, 4) Perlu pengawasan pemerintah untuk kenaikan harga BBM. Pengawasan saat ini sangatlah diperlukan karena kenaikan BBM yang terlalu tinggi sangat mempengaruhi aktivitas penangkapan. Kenaikan BBM di Kecamatan Bolangitang Barat terjadi di agen-agen karena kekurangan pasokan BBM di SPBU.Kata Kunci: Pengembangan, Pancing Ulur, Analisis SWOT, Desa Bolangitang
ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN LAYANG DI DESA KEMA III KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA Wahiu, Marla; Suhaeni, Siti; Sondakh, Srie J.
AKULTURASI: Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan Vol 6, No 11 (2018): April (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/akulturasi.6.11.2018.25023

Abstract

AbstrakTujuan dari peneltian ini, yaitu: (1) Mengetahui saluran pemasaran ikan Layang di Desa Kema III. (2) Menganalisis perhitungan nilai tambah dan selisih margin pemasaran antar pelaku rantai nilai ikan Layang di Desa Kema III. (3) Menganalisis rantai nilai pada setiap saluran pemasaran ikan Layang di Desa Kema III.Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan dan memaparkan hasil analisis yang diperoleh dengan menggunakan kalimat yang mudah dimengerti. Deskriptif kuantitatif digunakan dalam penghitungan nilai tambah, biaya produksi, harga jual dan margin disetiap simpul pada mata rantai nilai.Hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1) Di Desa Kema III terdapat 3 saluran pemasaran, dan yang efektif adalah saluran pemasaran yang ke 3 karena merupakan saluran yang terpendek, yaitu nelayan menjual langsung ke UPI. 2) Margin pemasaran yang terkecil dari ketiga saluran pemasaran yang ada di Desa Kema III adalah saluran pemasaran yang ke 3 yaitu 0 karena yang diterima produsen sama dengan yang dibayarkan konsumen. 3) Rantai nilai yang diciptakan dari ketiga saluran pemasaran yang ada diperoleh nilai tambah yang terkecil pada saluran 2 yaitu sebesar Rp. 7.671/Kg dan yang terbesar pada saluran 1 yaitu Rp. 10.069,- per kg. Namun yang paling efektif dan efisien yaitu pada saluran ke tiga karena Farmer’s share (FS) lebih besar dari marjin pemasaran (MP) dengan proporsi marjin pemasaran sepenuhnya untuk UPI. Sedikitnya pelaku usaha yang terlibat akan membuat biaya transportasi dapat dikurangi sehingga marjin untuk UPI dan nilai FS memiliki nilai tertinggi dibandingkan rantai pemasaran lainnya.Kata Kunci: pemasaran, pedagang perantara, rantai nilai