cover
Contact Name
Muh. Altin Massinai
Contact Email
geocelebes@sci.unhas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
geocelebes@sci.unhas.ac.id
Editorial Address
Departemen Geofisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - Universitas Hasanuddin, Gedung MIPA, Kampus Unhas Tamalanrea - Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar - Sulawesi Selatan 90245
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Geocelebes
Published by Universitas Hasanuddin
Core Subject : Science,
Jurnal Geocelebes adalah jurnal peer-review yang dipublikasikan oleh Departemen Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun pada bulan April dan Oktober. Jurnal ini diperuntukkan sebagai sarana publikasi ilmiah di bidang geofisika baik teoritik maupun terapan. Artikel yang dimuat merupakan hasil penelitian yang orisinal, tinjauan (review) tentang kemajuan terkini dari suatu topik tertentu, studi kasus aplikasi geofisika atau pun resensi tentang perangkat lunak yang berkaitan dengan geofisika. Fokus dan cakupan topik yang dimuat dalam Jurnal Geocelebes: Geofisika eksplorasi Seismologi Vulkanologi Geofisika lingkungan Hidrometeorologi Oseanografi Dinamika pantai dan lautan Geoinformatika Mitigasi bencana geologi
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2: October 2019" : 8 Documents clear
PEMODELAN BAWAH PERMUKAAN BANTAR KARET, JAWA BARAT MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI Jamaluddin Jamaluddin; Maria Maria; Hamriani Ryka; Rohima Sera Afifah
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 2: October 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i2.6689

Abstract

Gravity method is one of the geophysical methods that is often used to obtain information about the subsurface through differences density of the rocks around it. Gravity anomaly data used in this study is primary data that has been processed data. Data processing is obtained by reducing gravity observation data until complete bouguer anomaly values. The results of the interpretation of the gravity anomaly show that the types of rocks in subsurface of the study area are peridotite, tuff, riolite and basalt. The rock with the highest density is peridotite with a density value of 3.15 gr/cm3. This is due to the intrusion process to forming peridotite and there are two zones boundaries which have very significant density differences.
KAJIAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR RUAS JALAN MELUHU-LASOLO, SULAWESI TENGGARA Emi Prasetyawati Umar; Jamaluddin Jamaluddin; Muhardi Mustafa; Muhammad Adam Marnas; Intan Noviantari Manyoe; Aryadi Nurfalaq; Ivan Taslim
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 2: October 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i2.6946

Abstract

Bencana alam geologi setiap saat bisa datang seketika menghancurkan. Bencana ini akan menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan fasilitas penduduk ketika tidak dikontrol dengan tepat waktu dan dilakukan mitigasi. Upaya awal dilakukan didalam mengantisipasi terjadinya bencana geologi yaitu persiapan, inventarisasi jenis bencana dan menentukan lokasi-lokasi yang lebih berbahaya. Daerah studi memiliki banyak fitur yang harus ditandai sebagai tanah longsor karena daerah tersebut memiliki lereng yang terjal, tingkat pelapukan batuan yang tinggi, batuan yang retak-retak dan mudah lepas, termasuk jalur sesar/patahan/gawir, lereng terpotong jalan dan adanya rutinitas getaran kendaraan yang penuh muatan. Sedangkan akibatnya telah merusak saluran drainase dan mengancam jiwa manusia maupun kendaraan yang rutin melewati jalan. Beberapa hal yang harus dilakukan secara mandiri oleh masyarakat adalah peningkatan kewaspadaan saat musim hujan dan tindakan penutupan rekahan di permukaan tanah, serta konservasi tanah (stabilisasi dan perlindungan lereng). Meningkatnya vegetasi, konstruksi dinding penahan dan struktur lain yang dapat mengurangi resiko tanah longsor di sepanjang tepi jalan sehingga dapat membantu dalam pencegahan tanah longsor di daerah tersebut.
DISTRIBUSI PENGALIRAN PRESIPITASI BERDASARKAN TOPOGRAFI Rahmi Rizqi Amalia; Sakka Sakka; Dadang Ahmad Suriamihardja
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 2: October 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i2.7088

Abstract

Penelitian ini menduga bahwa distribusi curah hujan berinteraksi langsung dengan bentuk topografi, sehingga dapat memperkirakan arah aliran dan besar debit aliran di sungai. Bentuk topografi dapat menunjukkan arah aliran dari dataran tinggi ke dataran rendah. Adapun tujuan penelitian ini adalah memetakan kontur distribusi curah hujan, kontur topografi, arah aliran permukaan, dan menghitung debit aliran permukaan di lokasi penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data curah hujan dan hari hujan yang berasal dari BMKG, data topografi DEM SRTM yang berasal dari LAPAN, data shapefile batas DAS, sungai dan peta penggunaan lahan yang berasal dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Hasil dari pemetaan kontur curah hujan pada tahun 2012 hingga 2017 menunjukkan nilai terendah 327 mm/tahun hingga nilai tertinggi 5346 mm/tahun, hasil pemetaan kontur topografi menunjukkan nilai terendah 745 meter dan nilai tertinggi 4279 meter, hasil dari pemetaan arah aliran menunjukkan bahwa aliran akan bergerak terus menuju sungai-sungai besar beserta cabangnya, dan hasil dari perhitungan debit maksimum terjadi pada bulan Januari yang terletak pada DAS Sungai Jeneberang dengan nilai 1,77 liter/detik dan nilai debit minimum terjadi pada bulan Agustus yang terletak pada DAS Binangapapa dengan nilai 0,07 liter/detik.
IDENTIFIKASI BATUAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH LONGSOR KELURAHAN KAMBO KOTA PALOPO MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE Aryadi Nurfalaq; Andi Jumardi
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 2: October 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i2.7095

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batuan bawah permukaan daerah longsor di Kelurahan Kambo berdasarkan data resistivitasnya. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan penelitian yaitu pembuatan peta kemiringan lereng menggunakan citra SRTM, Survey lapangan untuk pemetaan daerah titik longsor dan survey geolistrik konfigurasi dipole-dipole untuk mengetahui batuan bawah permukaan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa lokasi penelitian memiliki kemiringan lereng landai-curam. Di beberapa titik terdapat longsoran berupa longsor rayapan dan translasi. Batuan bawah permukaan terdiri dari batuan nilai resistivitas 9,5 – 105 Ohm.m berada pada permukaan hingga kedalaman 10 m. Lapisan ini merupakan lapisan batuan berupa lempung hasil pelapukan batuan basal, kenampakan lapangan berwarna cokelat. Lapisan di bawahnya merupakan lapisan batuan yang lebih keras yang memiliki nilai tahanan jenis 105 – 2571 Ohm.m. Batas antara kedua lapisan ini merupakan bidang gelincir longsor dengan nilai resistivitas 233 Ohm.m.
INTERPRETASI STRUKTUR PERLAPISAN TANAH MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS Erfan Syamsuddin; Syamsuddin Syamsuddin; Arum Wahyuni; Jumatriani Jumatriani; St. Syakirah; Illa Illa
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 2: October 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i2.7117

Abstract

Metode geolistrik resistivitas merupakan salah satu metode geofisika dengan uji tidak merusak (non-destructive test) sifat fisik asli tanah atau batuan. Penginjeksian arus listrik pada permukaan tanah merupakan ciri dari metode ini, yang kemudian diikuti dengan pembacaan beda potensial melalui sepasang elektroda lainnya. Konfigurasi elektroda arus dan potensial dikondisikan berdasarkan konfigurasi Werner-Schlumberger. Akuisisi data diperoleh dari 3 lokasi yang berbeda untuk memperoleh pemahaman tentang struktur bawah permukaan yang lebih baik. Interpretasi terhadap material lapisan tanah dilakukan dengan memanfaatkan penampang resistivitas setelah dilakukan pengolahan data menggunakan software Res2dinv. Hasil yang diperoleh adalah variasi nilai resistivitas dan interpretasi lapisan tanah untuk masing masing lokasi pengambilan data.
PENDUGAAN BAWAH PERMUKAAN FORMASI WALANNAE MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS Debby Rahayu; Agung Hasan; Nurita Dwi Puspitasari; Muhammad Fawzy Ismullah Massinai
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 2: October 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i2.7490

Abstract

Penyelidikan mengenai bawah permukaan semakin digalakkan demi menjamin pembangunan yang berkelanjutan di permukaan tanah. Pembangunan intensif dilaksanakan di Desa Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, yang merupakan salah satu daerah andalan pariwisata di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, studi identifikasi kondisi bawah permukaan semestinya sedini mungkin dilaksanakan. Penyelidikan ini bertujuan untuk menentukan jenis dan sebaran lapisan bawah permukaan menggunakan metode geolistrik resistivitas secara sederhana sebagai data awal penyelidikan berikutnya yang lebih terperinci. Metoda ini menggunakan prinsip aliran arus listrik yang mengalir di dalam tanah melalui batuan–batuan. Pada penelitian geolistrik resistivitas ini menggunakan konfigurasi Wenner - Schlumberger. Pada penelitian ini terdapat sebuah lintasan pengukuran resistivitas mapping dengan jumlah elektroda sebanyak 30 dan spasi tiap elektroda 5 m. Hasil yang didapatkan berupa penampang resistivitas yang memperlihatkan adanya 3 lapisan yaitu low resistivity (< 6,44 Ωm), medium resistivity (16,6 – 285 Ωm) dan high resistivity 285 – 1892 Ωm. Lapisan ini berturut turut diduga merupakan lapisan lempung-pasir yang memungkinkan mengandung air tanah/ Ground water, lapisan alluvium dan lapisan batugamping terumbu.
ESTIMASI SUMBERDAYA BATUBARA MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR POINT, INVERSE DISTANCE WEIGHTING, DAN KRIGING PADA DAERAH MUARA BUNGO, SUMATERA SELATAN Ardi Kurnianto; Ajimas Pascaning Setiahadiwibowo; Wrego Seno Giamboro
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 2: October 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i2.7580

Abstract

Perhitungan cadangan batubara penting dalam eksplorasi untuk menentukan kelayakan ekonomi dari penambangan. Hasil perhitungan cadangan penambangan kemudian digunakan untuk mengevaluasi apakah kegiatan penambangan yang direncanakan layak atau tidak. Studi ini berlokasi di wilayah Muarabungo di cekungan Sumatra Selatan. Secara fisiografis Cekungan Sumatra Selatan adalah Cekungan Tersier. Dalam penelitian ini digunakan Metode Nearest Neigbour Point, Metode Inverse Distance Weighting dan Metode Kriging untuk mengetahui sumber daya batubara. Hasil perhitungan cadangan batubara pada Metode Nearest Neigbour Point diperoleh volume batubara 458.240 m3, dengan tonase 960.929,28 ton, volume overburden 3.735.200 m3, dan rasio nilai pengupasan 1:3,887. Dalam metode pembobotan jarak terbalik Inverse Distance Weighting 967.386 ton, overburden 3.826.800 m3, dan stripping ratio 1:3.955. Sedangkan dalam Metode Kriging, volume batubara adalah 446.760 m3, dengan tonase 967.386 ton, overburden 3.908.600 m3, dan stripping ratio 1: 4.166.
Pengukuran Penampang Stratigrafi dan Interpretasi Data Resistivitas 1D dan 2D untuk Identifikasi Akuifer Airtanah Daerah Sambutan, Samarinda Ilir, Kota Samarinda Muhammad Amin Syam; Hamzah Umar; Heryanto Heryanto; Lutfi Abdul Salam; Adam Mulya Giffari
JURNAL GEOCELEBES Vol. 3 No. 2: October 2019
Publisher : Departemen Geofisika, FMIPA - Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/geocelebes.v3i2.7669

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengindentifikasi lapisan akuifer dengan menggunakan metode pengukuran penampang stratigrafi dan metode resistivitas 1D dan 2D. Dari hasil pengukuran stratigrafi berdasarkan data singkapan batuan di permukaan diperoleh dua jenis lapisan yang dapat menjadi lapisan akuifer yaitu pasir dan batupasir sedang-kasar. Dari hasil pengukuran dan korelasi data resistivitas 1D atau VES dan stratigrafi terukur, lapisan akuifer ditemukan 2 jenis akuifer yakni akuifer bebas berupa pasir dengan tebal 0,163 m pada VES 1 dan 0,13 m pada VES 2. Akuifer tertekan berupa batupasir sedang-kasar dengan tebal 6,71 m dan kedalaman 22,96-29,67 m pada VES 1 dan tebal 6,1 m serta kedalaman 22,79 -28,89 m pada VES 2. Dari hasil pengukuran resistivitas 2D diinterpretasi adanya lapisan akuifer pada kedalaman 19 meter dengan nilai resistivitas 40 &ndash; 90 Ωm.

Page 1 of 1 | Total Record : 8