Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Sosioreligius Pada Tradisi Mamaca Masyarakat Madura Pesisiran Imron Amrullah; Imayah
Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.559 KB) | DOI: 10.25139/fn.v5i2.5864

Abstract

Penelitian ini mengkaji masyarakat Madura yang memiliki kekayaan budaya berupa sastra lisan yaitu, tradisi mamaca. Pada zaman sekarang tradisi sastra lisan di Madura dalam perkembangannya cukup mengkhawatirkan, termasuk tradisi mamaca. Tradisi ini berjalan di tengah kemajuan teknologi canggih yang menjadi salah satu hal paling digemari oleh generasi milenial. Sehingga, tradisi yang seharusnya menjadi identitas diri semakin terhapus ditinggal generasi penerus. Penelitian ini menggunakan teori sosioreligius Muhammad Iqbal untuk menganalisis data yang bersumber dari tembang yang dibaca dalam proses tradisi mamaca yang berlangsung di desa Soroan kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sedangkan metode yang digunakan dalam pelaksanaannya berupa observasi, perekaman, wawancara, serta pencatatan. Temuan dalam penelitian ini berupa Ajaran Ketuhanan yang berupa doa, wasilah, karamah, dan rendah hati yang terdapat dalam Tradisi Mamaca pada Masyarakat Madura Pesisiran.
Peranan Fungsi Direktif dalam Sastra Anak Digital Ditinjau Melalui Lomba Cipta Karya Anak LMCA Tahun 2015 Nensy Megawati Simanjuntak; Imayah Imayah
Kode : Jurnal Bahasa Vol 12, No 2 (2023): Kode: Edisi Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v12i2.47297

Abstract

astra merupakan salah satu kekayaan yang memiliki nilai yang tidak terhingga. Salah satu dari genre sastra yang menarik perhatian ilmuwan adalah sastra anak. Genre sastra anak berkembang dengan pesat dan memiliki beragam konsep dan konteks di dalamnya. Penelitian ini berfokus pada sastra anak yang karyanya ditulis atau diciptakan oleh sang anak. Sebuah sastra anak yang pengarangnya anak memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri di dalam mengemas ceritanya. Anak-anak yang memiliki ragam imajinasi menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran ke dalam sebuah tulisan literasi yang bergenre sastra yang pada akhirnya disebut dengan sebutan sastra anak. Peneltiian ini bertujuan untuk memaparkan fungsi direktif yang dituangkan oleh penulis cilik ke dalam karyanya yang memiliki beragam konteks dan setiap konteks memiliki kegunaan dan tujuannya masing-masing. Penelitian ini menemukan bahwa fungsi direktif yang dituangkan oleh penulis cilik adalah fungsi yang ingin mengubah suasana cerita ke dalam suasana lain yang meminta lawan bicara untuk memberikan respon dan tanggapan atas fungsi direktif yang dibuatnya.
Human Relations in the Novel Hari Mulai Terang by Arafat Nur Siti Rukiyah; Nova Dwi Mulyani; Feri Ariyanto; Sri Utami; Imayah
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v6i1.6025

Abstract

Literary texts are artistic products that write down the activities, behavior and social attitudes of society. Because of this, literature is seen as a photocopy of the reality of life. The aim of this research is to describe human relations in the literary novel Hari Mulai Terang by Arafat Nur. Human relations are human relations with social life including nature, God and oneself. Descriptive qualitative methods were used in this research with listening, reading and note-taking techniques. The analysis uses data content analysis which shows human relations. The results of the findings and analysis include: (a) human relations with themselves; (b) human relations with fellow humans; (c) human relations with nature; and (iv) human relationship with God. These findings encourage the existence of a social circle of figures who live in the local environment.
Perjuangan Tokoh Nasional Pra Kemerdekaan dalam Novel Biografi Indonesia (Kajian New Historicism) Imayah Imayah; Imron Amrullah
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 11, No 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v11i1.21479

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perjuangan tokoh-tokoh nasional di era pra kemerdekaan Indonesia dalam aspek pendidikan, ekonomi dan politik. Sumber Data dalam penelitian adalah novel “Sang Mujtahid Islam Nusantara” dan novel “Penakluk Badai” karya Aguk Irawan. Sumber data yang diambil berupa kutipan teks yang ada dalam novel karya Aguk Irawan tentang perjuangan di bidang pendidikan, ekonomi dan politik. Penelitian ini dikaji dengan pendekatan new historicism yang mengarahkan pada peristiwa sejarah yaitu yang melatarbelakangi adanya sebuah teks sastra dengan mengacu pada teks non sastra. Bentuk penelitian menggunakan kualitatif deskriptif yaitu data deskriptif dilakukan dengan cara pendeskripsian fakta-fakta yang kemudian disusul dengan kesimpulan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumetasi. Teknik analisis data meliputi: (1) Teknik pembacaan paralel yaitu teks sastra dan teks non sastra; (2) analisis yang digunakan meliputi penyajian data dan pembahasan; (3) penyajian dari hasil simpulan analisis yang mengenai perjuangan tokoh telah disejajarkan dengan teks non sastra yang memiliki kesamaan pokok bahasan. Hasil penelitian ini mendeskrispikan perjuangan-perjuangan yang meliputi; (1) perjuangan di aspek pendidikan yang ditandai dengan diadakannya metode pembelajaran baru dengan menggunakan ilmu pengetahuan disamping mengajarkan ilmu agama yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa indonesia karena dengan ilmu yang dimiliki akan menyadarkan betapa pentingnya makna kemerdekaan; (2) perjuangan di aspek ekonomi menghasilkan rakyat yang sejahtera khususnya dibidang pertanian; (3) perjuangan di aspek politik yaitu  menumbuhkan semangat dan kegigihan dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia melalui organisasi-organisasi yang dibentuk.
Perjuangan Tokoh Nasional Pra Kemerdekaan dalam Novel Biografi Indonesia (Kajian New Historicism) Imayah, Imayah; Amrullah, Imron
Metafora: Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Vol 11, No 1 (2024): April
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/mtf.v11i1.21479

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perjuangan tokoh-tokoh nasional di era pra kemerdekaan Indonesia dalam aspek pendidikan, ekonomi dan politik. Sumber Data dalam penelitian adalah novel “Sang Mujtahid Islam Nusantara” dan novel “Penakluk Badai” karya Aguk Irawan. Sumber data yang diambil berupa kutipan teks yang ada dalam novel karya Aguk Irawan tentang perjuangan di bidang pendidikan, ekonomi dan politik. Penelitian ini dikaji dengan pendekatan new historicism yang mengarahkan pada peristiwa sejarah yaitu yang melatarbelakangi adanya sebuah teks sastra dengan mengacu pada teks non sastra. Bentuk penelitian menggunakan kualitatif deskriptif yaitu data deskriptif dilakukan dengan cara pendeskripsian fakta-fakta yang kemudian disusul dengan kesimpulan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumetasi. Teknik analisis data meliputi: (1) Teknik pembacaan paralel yaitu teks sastra dan teks non sastra; (2) analisis yang digunakan meliputi penyajian data dan pembahasan; (3) penyajian dari hasil simpulan analisis yang mengenai perjuangan tokoh telah disejajarkan dengan teks non sastra yang memiliki kesamaan pokok bahasan. Hasil penelitian ini mendeskrispikan perjuangan-perjuangan yang meliputi; (1) perjuangan di aspek pendidikan yang ditandai dengan diadakannya metode pembelajaran baru dengan menggunakan ilmu pengetahuan disamping mengajarkan ilmu agama yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa indonesia karena dengan ilmu yang dimiliki akan menyadarkan betapa pentingnya makna kemerdekaan; (2) perjuangan di aspek ekonomi menghasilkan rakyat yang sejahtera khususnya dibidang pertanian; (3) perjuangan di aspek politik yaitu  menumbuhkan semangat dan kegigihan dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia melalui organisasi-organisasi yang dibentuk.
THE FUNCTIONS AND THE SYMBOLIC MEANING OF PENTI TRADITION FOR THE COMMUNITY OF PERAK VILLAGE, CIBAL DISTRICT, MANGGARAI REGENCY-NTT Abon, Felisitas Alsiana; Sucipto; Imayah
REVIEW OF MULTIDISCIPLINARY EDUCATION, CULTURE AND PEDAGOGY Vol. 1 No. 4 (2022): AUGUST
Publisher : Transpublika Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55047/romeo.v1i4.431

Abstract

This study aims to explain the function of the penti tradition in the Manggarai community of Perak village and describe the symbolic meaning of the penti tradition in the Manggarai village of Perak. This type of qualitative descriptive research. The data sources used are primary data sources and secondary data sources. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The data analysis method used is data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. The data validity method used is source triangulation. The results obtained from the function of the penti tradition are asking for soil fertility before Mori Jari Dedek (God the Creator) and the penti ceremony as social solidarity. While the meaning of the penti tradition symbols are barong wae (spring source), takung pa'ang (respect to the village gatekeeper), compang takung (a place to store offerings), teing hang one mbaru gendang (giving offerings to ancestors), and penti (thanksgiving).
Aktualisasi Kurikulum Merdeka di SMP Tanwirul Sidoarjo Sebagai Pondasi Proses Belajar Mengajar Tahun Ajaran 2024-2025 Simanjuntak, Nensy Megawati; Padmasari, Arumtyas Puspitaning; Imayah, Imayah
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 6 No 2 (2025): Edisi Agustus 2025
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v5i3.2243

Abstract

Pendidikan adalah salah satu pondasi yang wajib ditempuh dan dilakukan oleh seorang manusia dalam hdiupnya. Dalam keberlangsungan pendidikan, kurikulum dibutuhkan untuk merepresentasikan visi dan misi yang diusung dalam pendidikan tersebut. Salah satu kurikulum yang saat ini dan sedang digunakan oleh berbegai sekolah di Indonesia dalah kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka sesuai dengan namanya merupakan satu set perangkat pendidikan yang memberikan kebebasan kepada pendidik dan peserta didik untuk mengekspresikan ide, metode, tata cara, proses mempelajari sebuah bidang studi tertentu. Kurikulum merdeka memberikan ruang gerak yang tiada batas kepada pendidik dan peserta didik, asalkan gerak-gerik tersebut terarah dan berdampak positif. Perlunya aktualisasi kurikulum merdeka kepada semua lembaga pendidikan akan menambah pengetahuan, kematangan pemahaman, dan kesiapan masing-masing lembaga pendidikan untuk mengimplemntasikan kurikulum merdeka tersebut. Aktualisasi adalah proses individu untuk mengembangkan potensi diri secara maksimal untuk mencapai tujuan hidup yang bermakna. Tulisan ini memaparkan proses aktualisasi yang dilakukan oleh para pendidik terhadap pendidik lain, khususnya di dalam aktivititas pengabdian masyarakat yang secara spesifik dilakukan di SMP Tanwirul Sidoarjo. Persamaan persepsi dan persamaan pengetahuan terhadap kurikulum merdeka akan mengembangkan kemampuan aktualisasi di SMP Tanwirul Sidoarjo. Semakin besar kemampuan aktualisasi yang dimiliki oleh seorang pendidik maka akan semakin besar pula kemampuan peserta didik di dalam memahami pembelajaran yang disajikan pendidik dengan menggunakan konsep yang diusung oleh kurikulum merdeka.
Kearifan Lokal dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini Amrullah, Imron; Imayah
Kode : Jurnal Bahasa Vol. 13 No. 4 (2024): Kode: Edisi Desember 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v13i4.65859

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang kearifan lokal masyarakat Bali yang memegang teguh kepercayaan nenek moyangnya. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang digunakan ketika penelitian berlangsung dan juga memanfaatkan antropologi sastra sebagai pendekatan penelitian. Hasil penelitian ini mendeskripsikan kearifan lokal yang meliputi:(1) Aspek kasta sosial yang ditandai dengan penggunaan nama dalam setiap kasta berbeda-beda. Semakin tinggi kasta yang disandang, maka semakin bagus bahasa yang digunakan;(2) Aspek adat istiadat yang ditandai dengan adanya upacara melaspas yang dilaksanakan dalam rangka upacara pembersihan dan penyucian pura yang baru dibangun untuk dipersembahkan kepada dewa tari, dan upacara ngaben, yaitu pembakaran jasad yang telah meninggal dengan tujuan menyucikan dan mengembalikan roh kepada Sang Hyang Widi. Kesimpulan penelitian yaitu bahwa kearifan lokal pada novel karya Oka Rusmini ditemukan dalam dua aspek, yakni kasta sosial dan upacara adat. Keduanya memiliki peran penting sebagai pelestarian lingkungan Bali yang berdampak pada pengenalan identitas Bali dan memperkuat solidaritas masyarakat Bali.
Human Relations in the Novel Hari Mulai Terang by Arafat Nur Siti Rukiyah; Nova Dwi Mulyani; Feri Ariyanto; Sri Utami; Imayah
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v6i1.6025

Abstract

Literary texts are artistic products that write down the activities, behavior and social attitudes of society. Because of this, literature is seen as a photocopy of the reality of life. The aim of this research is to describe human relations in the literary novel Hari Mulai Terang by Arafat Nur. Human relations are human relations with social life including nature, God and oneself. Descriptive qualitative methods were used in this research with listening, reading and note-taking techniques. The analysis uses data content analysis which shows human relations. The results of the findings and analysis include: (a) human relations with themselves; (b) human relations with fellow humans; (c) human relations with nature; and (iv) human relationship with God. These findings encourage the existence of a social circle of figures who live in the local environment.