Zuhaidi, Zuhaidi
P3TKEBTKE

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HIBRIDA UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI PULAU PRAMUKA Irawati, Rina; Zuhaidi, Zuhaidi
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 11, No 2 (2012): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) adalah integrasi sistem pembangkit listrik berbasis energi fosil (tak terbarukan) dengan pembangkit listrik berbasis terbarukan. Tujuan utamanya untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan mengurangi emisi terutama CO2. Secara menyeluruh, integrasi pada sistem PLTH ini merupakan sistem yang multi variabel sehingga digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER versi 2.81. Perangkat lunak ini mengoptimasi berdasarkan nilai Net Present Cost (NPC) terendah. Pada penelitian analisa PLTH untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik di Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, diintegrasikan PLTD, PLTB dan PLTS. Hasil simulasi dan optimasi berbantuan HOMER menunjukkan bahwa secara keseluruhan PLTH yang optimum untuk diterapkan di Pulau Pramuka adalah integrasi antara PLTS dan PLTD. Pada kondisi yang optimum ini, kontribusi PLTS sebesar 20% dan PLTD 80% dengan nilai bersih sekarang (net present cost, NPC) sebesar $4.839.968, biaya pembangkitan listrik (cost of electricity, COE) sebesar $0,408 per kWh, konsumsi BBM pertahun 398.554 liter, emisi CO2 yang dihasilkan sistem sebesar 1.049.525 kg/tahun atau berkurang sebesar 4,35%, kelebihan energinya selama setahun sebesar 160.800 kWh. Hybrid Power System is a system integration of fossil fuel-based electricity generation with renewable electricity generation. The main objective is to conserve fuel and reduce emissions, especially CO2. The overall system is a multi-variable system that requires the support of software, in this case is the HOMER version 2.81 which optimizes on the basis of the lowest Net Present Cost (NPC). On research in Pulau Pramuka Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta, diesel power plant, wind power plant and solar photovoltaic (PV) are integrated. Simulation and optimization results show that the optimum overall system to be implemented in Pulau Pramuka is a solar PV and diesel hybrids, but the use of wind power plant is not optimal. In this condition, the contribution of solar PV is about 16% and 84% of diesel with a net present value (net present cost, NPC) of $4,839,968. The cost of generating electricity (cost of electricity, COE) is $0.408 per kWh, the fuel consumption per year is 398,554 liters, the resulting CO2 emissions is 1,049,525 kg/year or 4.35% less, and the excess energy during the year is amounting to 160 800 kWh.
METODA PENENTUAN NILAI FREKUENSI DAN NILAI KAPASITOR MINIMUM GENERATOR INDUKSI PHASA TIGA BERPENGUATAN SENDIRI Zuhaidi, Zuhaidi; Irawati, Rina; Azri, Azri
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 10, No 1 (2011): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan pembangkit energi non-konvensional membuat generator induksi mendapat prioritas karena biaya yang lebih murah, brushless rotor dan juga tak memerlukan sumber DC. Untuk menjadikan generator induksi ber-eksitasi sendiri, dibutuhkan kapasitor sebagai sumber eksitasi, yang besarnya dapat ditentukan dengan metoda impedansi loop. Penentuan nilai kapasitor dengan menggunakan metoda impedansi loop akan menghasilkan dua buah persamaan real dan imajiner. Selanjutnya dapat ditentukan nilai frekuensi dan nilai kapasitor minimum yang diperlukan untuk masing-masing nilai reaktansi magnetisasi jenuh dan reaktansi megnetisasi maksimum. Pengujian dilakukan pada kecepatan 0.8, 0.9, 1 pu dan tahanan beban 1.25, 1,838, ∞ pu. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa frekuensi berbanding lurus dengan tahanan beban dan kecepatan putar generator sedangkan nilai kapasitor berbanding terbalik dengan tahanan beban dan kecepatanputar generator.
MICRO-GRID PLTS UNTUK MENJAGA KUALITAS DAYA DI INDUSTRI Irawati, Rina; Zuhaidi, Zuhaidi; Hadiyono, Adjar
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 10, No 1 (2011): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buruknya kualitas daya listrik dapat menyebabkan mal fungsi dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik. Untuk menjaga kualitas daya pada suatu sistem tenaga listrik bisa digunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terhubung ke jaringan (Micro-Grid). Tujuan dari penggunaan PLTS ini adalah untuk menjaga kualitas daya listrik yang disalurkan pada beban-beban penting dan sensitif, sehingga saat terjadi gangguan pada jaringan listrik dari PLN suplai daya untuk beban-beban penting tersebut tetap terjaga kualitasnya. Prinsip kerja sistem PLTS ini adalah pada saat terjadi gangguan pada grid utama, Hight Speed Circuit Breaker (HSCB) bekerja dengan sangat cepat memisahkan sistem Micro- Grid dari jaringan utama dan beban keseluruhan. Sehingga beban-beban penting hanya disuplai dari Micro-Grid. Sistem PLTS menjaga kualitas daya keluaran PV (berfluktuatif tergantung intensitas matahari) dengan mengatur input dan output batere. Pada saat kondisi grid utama pulih dari gangguan, sistem memerintahkan HSCB untuk menutup kembali dengan terlebih dahulu mensinkronkan antara sistem Micro-Grid dengan jaringan utama, sehingga kualitas daya sistem tetap terjaga.
Analisa Kondisi Sistem Pembangkitan Smart Grid PLTS Gubernur Bali saat Hari Kerja (Weekday) dan Hari Libur (Weekend) Zuhaidi, Zuhaidi
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 18, No 1 (2019): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Smart grid didefinisikan sebagai sistem yang self-healing dilengkapi dengan teknik untuk melakukan optimasi sistem secara dinamis melalui pengukuran secara real time untuk mengurangi rugi-rugi jaringan, menjaga stabilitas tegangan, meningkatkan reliabiliti dan meningkatkan aset manajemen. Warning yang terekam di sistem pada saat hari libur mengindikasikan terjadi kenaikan tegangan maksimum baterai ( BattVtgMax ) dan gangguan disisi proteksi akibat kenaikan reverse power (GnRevPwrProt) ke jaringan PLN. Penggunaan energy meter sebagai feedback untuk pembatasan keluaran PLTS saat hari libur mampu mengatasi warning dan error pada sistem dan sehingga sistem masih mampu bekerja paralel dengan PLN. Data feedback yang didapatkan dari kurva grafik energy balance sistem memperlihatkan ketika libur dan cuaca cerah nilai battery charging dijaga lebih rendah dari ketika hari kerja yaitu 17,50 kWh dibanding 27,10 kWh saat hari kerja, dan ketika cuaca mendung 16,60 kWh dibanding 29 kWh saat hari kerja. Nilai grid feed in masih mampu di jaga oleh sistem sampai dengan 84,46 kWh saat cuaca cerah dan 78,61 kWh saat cuaca mendung.