Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KEEKONOMIAN PENERAPAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PADA SISTEM KETENAGALISTRIKAN NIAS; THE ECONOMIC ANALYSIS OF SOLAR SYSTEM POWER PLANT IMPLEMENTATION IN NIAS ELECTRICAL SYSTEM Nafis, Subhan; Aman, Mohamad; Hadiyono, Adjar
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 14, No 2 (2015): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biaya pokok produksi (BPP) pada sistem ketenagalistrikan area Nias cukup tinggi dikarenakan sebagian besar pembangkitnya mengunakan PLTD. Salah satu solusi untuk menekan BPP sekaligus mengurangi emisi karbon dari sektor pembangkit listrik adalah dengan menggantikan jam operasi PembangkitListrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis keekonomi penggantian jam operasional PLTD dengan PLTS berdasarkan analisis terhadap sistem Gunung Sitoli, Teluk Dalam, dan Pulau Tello. Kapasitas PLTS dibatasi 20% dari bebanpuncak siang hari sistem-sistem di area Nias guna menjaga stabilitas sistem. Berdasarkan potensi energi matahari, biaya pengembangan sistem PLTS dan konsumsi bahan bakar PLTD, biaya energi PLTS lebih rendah dari biaya bahan bakar untuk PLTD. Jika PLTS sebagian dapat mengantikan operasi PLTD, maka konsumsi bahan bakar yang dapat dihemat kurang lebih senilai Rp. 1,26 milyar per tahun. Secara ekonomis penerapan PLTS sebagai pengganti jam operasional PLTD layak diterapkan pada sistem ketenagalistrikan Nias. The Cost of Production in Nias system is considerably high as the system mainly operates Diesel Power Plants. A possible solution to decrease the production cost and reduce the carbon emission from the power plant sector is to replace the operating hours of the Diesel power plants with Solar power plant (PV). The purpose of this paper is to analyze the economic value of this replacement based on the analysis of the system in Sitoli Mountain, Dalam Gulf and Tello Island. The total capacity of PV is limited only by 20% of the daytime peak load of the systems in Nias in order to maintain the system’s stability. Based on the solar energy potential, the cost of system development in PV and the fuel consumption in Diesel Power Plants, the cost of energy in PV is lower than the fuel cost in Diesel Power Plants. If the PV can partially replace the Diesel Power Plants operation, the fuel consumption can be saved for about Rp. 1,26 billion per year. Economically, the utilization of solar power as the  replacement for Diesel Power Plants operating hours is  reasonable in Nias electrical power system.
ANALISIS PEMBANGKITAN LISTRIK UNTUK EKONOMI PRODUKTIF DI PULAU TERLUAR (Studi Kasus Sentra Pengolahan Ikan di P.Morotai) Hadiyono, Adjar; Setiadanu, Guntur Tri; Firmansyah, Arfie Ikhsan
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 17, No 2 (2018): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendala pengembangan daerah kepulauan salah satunya adalah tidak tersedianya infrastruktur energi listrik. Dengan pemanfaatan potensi energi setempat berupa sinar matahari diharapkan dapat menjadi listrik untuk meningkatkan pemanfaatan potensi ekonomi produktif daerah kepulauan yang sebagian besar berupa perikanan tangkap. Tulisan ini membahas kelayakan ekonomis pemanfaatan EBT-PV untuk mensuplai kegiatan ekonomi produktif berupa pengolahan hasil perikanan tangkap menjadi ikan beku dan fillet ikan. Diskenariokan penyediaan energi listrik berasal dari PLTS dengan baterai, hibrid PLTS genset dengan kapasitas PLTS 20, 40 dan 60% dari beban puncak dan genset. Hasil pembahasan untuk sentral pengolahan perikanan kapasitas 5 ton ikan bahan baku perhari dibutuhkan daya sebesar 77 kW dan kebutuhan energi sebesar 1.292 kWh/hari. Dari analisis harga energi didapatkan bahwa pembangkit listrik PLTS hybrid genset PV60% beban puncak mempunyai harga energi terendah yaitu Rp 2.715,67/kWh. Analisis kelayakan investasi menunjukan bahwa sentral pengolahan perikanan dengan pembangkit dari PLTS mengunakan sistem pembangkitan PLTS hybrid genset PV60% layak  dimana IRR sebesar 33,57%, NPV sebesar 11,731 milyar rupiah dan payback period selama 2 tahun 1 bulan.
MICRO-GRID PLTS UNTUK MENJAGA KUALITAS DAYA DI INDUSTRI Irawati, Rina; Zuhaidi, Zuhaidi; Hadiyono, Adjar
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 10, No 1 (2011): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buruknya kualitas daya listrik dapat menyebabkan mal fungsi dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik. Untuk menjaga kualitas daya pada suatu sistem tenaga listrik bisa digunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang terhubung ke jaringan (Micro-Grid). Tujuan dari penggunaan PLTS ini adalah untuk menjaga kualitas daya listrik yang disalurkan pada beban-beban penting dan sensitif, sehingga saat terjadi gangguan pada jaringan listrik dari PLN suplai daya untuk beban-beban penting tersebut tetap terjaga kualitasnya. Prinsip kerja sistem PLTS ini adalah pada saat terjadi gangguan pada grid utama, Hight Speed Circuit Breaker (HSCB) bekerja dengan sangat cepat memisahkan sistem Micro- Grid dari jaringan utama dan beban keseluruhan. Sehingga beban-beban penting hanya disuplai dari Micro-Grid. Sistem PLTS menjaga kualitas daya keluaran PV (berfluktuatif tergantung intensitas matahari) dengan mengatur input dan output batere. Pada saat kondisi grid utama pulih dari gangguan, sistem memerintahkan HSCB untuk menutup kembali dengan terlebih dahulu mensinkronkan antara sistem Micro-Grid dengan jaringan utama, sehingga kualitas daya sistem tetap terjaga.