Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

SAKINAH DALAM PERSPEKTIF AL- QUR’AN Armin Tedy
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Vol 7, No 2 (2018): Desember
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.996 KB) | DOI: 10.29300/jpkth.v7i2.1598

Abstract

Sakinah adalah ketenangan atau kemantapan yang Allah berikan kepada hati orang- orang mukmin yang senantiasa istiqomah di jalan ketaqwaan. Yang tidak hanya diartikan sempit dalam masyarakat yang mengartikan sakinah hanya sebatas dalam mahligai rumahtangga (keluarga sakinah) tetapi lebih luas dari itu, ia bisa masuk kedalam seluruh keadaan setiap insan. Sakinah dari segi Psikologis, Sakinah  muara dari keridhaan Tuhan karena ketulusan dan keikhlasan yang ada dalam diri kaum muslimin terhadap apa- apa yang Allah syariatkan. Sehingga tulisan ini mencoba melihat sakinah dalam berbagai pendapat ahli tafsir yang dimuat dalam sakinah dalam Perspektif al- Qur’an.
KRITIK IBNU RUSYD TERHADAP TIGA KERANCUAN BERFIKIR AL- GHAZALI Armin Tedy
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Vol 5, No 1 (2016): Juni
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.354 KB) | DOI: 10.29300/jpkth.v5i1.1117

Abstract

Dalam tulisan ini, penulis mengupas tentang kritik  Ibnu Rusyd terhadap tiga kerancuan filsafat Al-Ghazali, Kritikan terhadap  filsafat  Al-Ghazali tentang  alam adalah qadim (ada tanpa permulaan). Pertama Jawaban Ibnu Rusyd alam qadim yaitu  Tuhan menciptakan alam sudah ada sesuatu disamping Tuhan. Dari sesuatu yang telah ada dan diciptakan Tuhan, itulah Tuhan menciptakan alam. Untuk memperkuat bantahannya Ibn Rusyd mengemukakan beberapa ayat dalam al-Qur’an.  Kedua  Allah tidak mengetahui segi-segi juz’iyyat .  Ketiga tentang kebangkitan jasmani (dari kubur) serta kehidupannya sesudah mati hal tersebut dianggap menyesatkan umat. Dalam rangka menjawab semua kritikan Al-ghazali tersebut Inu Rusyd mengarang Tahaafut al-Tahaafut untuk menentang pemikiran-pemikiran Al-Ghazali dan membela pendapat-pendapat para filosof yang dikritik hujjat al-Islam itu tujuan agar filsafat dapat diterima oleh orang muslim maupun non muslim.
TAREKAT MU’TABAROH DI INDONESIA (Studi Tarekat Shiddiqiyyah dan Ajarannya) Armin Tedy
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Vol 6, No 1 (2017): Juni
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.703 KB) | DOI: 10.29300/jpkth.v1i6.1224

Abstract

Sufisme dan Tarekat merupakan wacana dan praktik keagamaan yang cukup popular di Indonesia. Bahkan akhir-akhir ini kecenderungan sufistik telah menjangkau kehidupan masyarakat kelas menengah sampai masyarakat kelas atas (elite) dengan angka pertumbuhan yang cukup signifikan terutama di daerah perkotaan. Tampaknya gejala gaya hidup ala sufistik mulai digandrungi sebagian orang yang selama ini dianggap bertentangan dengan kondisi dan gaya hidup mereka (perkotaan). Gejala ini bisa jadi sebagai bentuk pemenuhan unsur spiritual yang belum juga terpenuhi oleh ibadah rutin.Memang seluk-beluk tarekat tidak bisa dijabarkan dengan mudah karena setiap tarekat-tarekat tersebut memiliki filsafat dan cara pelaksanaan amal ibadah masing-masing. Oleh karena itu, penulis mencoba menguraikan serta menjelaskan tentang tarekat secara umum dan mencoba masuk pada tarekat Shiddiqiyyah.
PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MOHAMMAD NATSIR Armin Tedy
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Vol 5, No 2 (2016): Desember
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.065 KB) | DOI: 10.29300/jpkth.v5i2.1131

Abstract

Mohammad Natsir merupakan tokoh yang mempunyai reputasi Nasional maupun Internasiona, memiliki wawasan yang luas tentang ajaran Islam. Partai politik Islam menurut M. Natsir merupakan sarana menyampaikan aspirasi dalam pemerintahan. Tujuan dari partai politik Islam menurut Natsir adalah untuk ibadah dan menjadi hamba Allah yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia, yang ber-asas-kan al-Qur’an dan sunnah. Tiga alasan yang dijadikan M. Natsir mengusung agar Islam dijadikan sebagai dasar negara (ideologi): watak holistik (kesempunaan) Islam, keunggulan Islam atas semua ideologi dunia dan kenyataan bahwa Islam anutan mayoritas warga negara Indonesia. Adapun Kontribusi Muhammad Natsir terhadap perkembangan politik Islam di Indonesia : pertama menanamkan tauhid dalam diri manusia yang ada dalam Partai Islam yang marak bermunculan saat ini, kedua memerdekakan para politikus dari berbagai macam intervensi penguasa dan hanya takut kepada Allah SWT. Ketiga  tidak terlalu berambisi untuk memiliki jabatan dalam pemerintahan.
TUHAN DAN MANUSIA Armin Tedy
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Vol 6, No 2 (2017): Desember
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.123 KB) | DOI: 10.29300/jpkth.v2i6.1233

Abstract

Dalam tulisan ini Penamaan Tuhan sebagai Rabb,Malik dan ilaah, yang mana Tuhan itu sendiri  adalah sesuatu yang tedapat dalam pikiran (mind) manusia.Dalam struktur manusia, hati merupakan kamar kecil yang terdapat di dalamnya yaitu hati nurani atau suara hati atau merupakan satu titik kecil atau kotak kecil yang tersembunyi secara kuat dan rapih di dalam hati, hati nurani merupakan garis manusia dengan Tuhan atau yang menghubungkan manusia dengan TuhanSedangkan Manusia adalah suatu makhluk pilihan Tuhan, sebagai khalifah-Nya di muka bumi, serta sebagai makhluk yang semi-samawi dan semi-duniawi, yang didalam dirinya ditanamkan sifat mengakui Tuhan, bebas, terpercaya, rasa tanggung jawab terhadap dirinya maupun alam semesta; serta karunia keunggulan atas alam semesta, langit, dan bumi, yang memeiliki pengungkapan- pengungkapan sebagai Al- Basyar, An- nas, al- insan dan Bani Adam.
SEJARAH NEGARA TUHAN Armin Tedy
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 3, No 2 (2018): DESEMBER
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.167 KB) | DOI: 10.29300/ttjksi.v3i2.1564

Abstract

Dalam tulisan ini menjelaskan bagaimana sebuah negara yang digariskan oleh Allah SWT. Salah satu pemikir Islam Klasik, yakni Ibnu Taimiyah, menurut beliau Negara harus ada sebagai sarana untuk merealisasikan kewajiban- kewajiban agama. Dalam hal ini Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa kesejahteraan umat manusia tidak dapat diwujudkan secara sempurna kecuali dengan hidup bermasyarakat dan bernegara, maka dalam setiap kelompok hidup manusia dibutuhkan sebuah Negara, karena disamping untuk menjalankan kewajiban- kewajiban, agama juga sebagai sarana untuk mensejahterakan masyarakat. Sehingga ia berpendapat bahwa menegakkan Negara adalah perintah agama. Oleh karena itu, setiap Negara harus memiliki suatu sistem pemerintahan tertentu untuk menjalankan tugas- tugas dari Negara tersebut. Banyak konsep yang ditawarkan tetapi Ibnu Taimiyah lebih mendasarkan kepada negara hukum yang bersumber hukum ilahi (negara syari’ah) yang penulis istilahkan dengan Negara Tuhan.
TOKO BAITUL PANGAN: PROMOTING THE MOSQUE ECONOMY THROUGH COLLABORATION STRATEGY Ihsan Rahmat; Armin Tedy
Al-Maslahah : Jurnal Ilmu Syariah Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Syariah (Syari'ah Faculty )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.024 KB) | DOI: 10.24260/al-maslahah.v14i2.1193

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk membahas praktik terbaik pemberdayaan ekonomi masjid. Disfungsi masjid merupakan masalah utama dalam studi manajemen masjid dan telah menjadi konsentrasi di Kementerian Agama Republik Indonesia. Toko Baitul Pangan atau Tobatan dianggap eksis di tengah sumber daya yang terbatas melalui strategi kolaboratif. Logika kualitatif digunakan untuk mendukung penelitian ini. Kami menemukan sejarah, manajemen Islam, dan proses membangun kolaborasi. Tobatan lahir melalui perspektif orang dalam. Ini memberikan pengetahuan baru dalam studi masjid yang harus dikembangkan berdasarkan kebutuhan lokal. Selanjutnya, kemampuan Takmir untuk berinovasi menjadi kunci utama dalam mengatur manajemen Tobatan. Mulai dari rekrutmen, keuangan, hingga rantai suplai kolaborasi. Skema Tobatan telah dijelaskan dalam kekuatan nilai-nilai Islam (ta'awun, ifa al-'Aqd, al-'adl, amanah, iman). Selanjutnya, terdapat tiga tahap dalam membangun kolaborasi, yakni penilaian, negosiasi, dan implementasi. Studi ini merekomendasikan pentingnya mempromosikan nilai-nilai Islam dan mengidentifikasi kebutuhan masjid daripada mengikuti tren masa lalu.
Literasi Moderasi Beragama Armin Tedy
Al Maktabah : Jurnal Kajian Ilmu dan Perpustakaan Vol 7, No 2 (2022): Desember
Publisher : Pusat Perpustakaan IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mkt.v7i2.8621

Abstract

Fanatisme agama yang tinggi, menjadikan kekerasan sebagai alat radikalisasi dalam mengaktualisasikan ideologi agama. Radikalisme yang mengarah pada terorisme menjadi masalah penting bagi umat islam saat ini. Hal ini diakibatkan karena tidak adanya pondasi berpikir dan berperilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Radikalisme semakin meluas di Indonesia menjadikan agama sebagai alat propaganda untuk perubahan sosial atau reformasi politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Sehingga Moderasi beragama begitu urgen dalam mengcunter faham Radikalisme dan Fanatisme agama yang tinggi yang tidak hanya merebak ditengah masyarakat, tetapi sudah mulai masuk kedalam dunia pendidikan, yang menjadikan kekerasan sebagai alat dalam mengaktualisasikan fahamnya. Sedangkan era globalisasi cukup menjadi penghambat besar dalam mengoptimalisasikan implementasi moderasi dalam pendidikan karena pengaruh arus teknologi yang tidak mampu dikendalikan. Sehingga pendidikan berbasis moderasi beragama sangat urgen dalam diintegrasi revolusi industri 4.0 dan society 5.0 
Filsafat Mistik dalam Tarekat Armin Tedy
El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Vol 11, No 2 (2022): Desember
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/jpkth.v11i2.8671

Abstract

This paper aims to discuss various mystical philosophy concepts in tarekat. The tarekat tend to practice esoteric rituals which aim to cleanse the heart in order to draw closer to God. Congregation cannot be separated from the world of mysticism which is commonly called mysticism or in philosophy known as mystical philosophy, so it is very hot to discuss, especially when discussing the mysticism of famous Sufi figures. This research uses a literature study or research library. With some mystical philosophy Al-Ghazali his views on ma'rifah, Abu Yazid Al Busthami his views on al-fana, al-baqa and ittihad, Rabi'ah Al-Adwiyah his views on al-hubb al-ilahi/muhabbah, Al-Hallaj his views about hulul and nur muhammad
OASE PEMIKIRAN M. IQBAL TENTANG MANUSIA Armin Tedy
Manthiq Vol 7, No 2 (2022): November
Publisher : Sekolah Pasca Sarjana IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mtq.v7i2.9919

Abstract

Abstract: This study tries to describe the oasis of M. Iqbal's thoughts about the concept of the main human being (human being), the stages and ways to reach the main human being. To reveal this problem in depth and thoroughly, the researcher used library research with the Qualitative Descriptive research method, which explained in depth about the object of the problem under study. From the results of this study it was found that; The main human according to Iqbal is someone who is aware of his transcendent (faiq) and eternal, which is not created and divine. Insan Kamil according to Iqbal is also a true believer who, in himself, has strength, insight, action and wisdom. As for the stages to reach Insan Kamil according to M. Iqbal; First; ObeySecondIslamic Shari'a,  ; self-control ; Divine Caliphate (Niyabat Divine) or. Representative of God where thought and action, instinct and reason become one. Meanwhile, according to M. Iqbal, how to reach the main human being includes; physically healthy and strong and skilled, intelligent and clever and High Quality Spiritual. Keywords: M. Iqbal, Human Concept, Insan Kamil Abstrak: Pada penelitian ini berusaha mendeskripsikan oase pemikiran M. Iqbal tentang konsep manusia utama (insan kamil), tahapan- tahapan dan cara untuk mencapai manusia utama. Untuk mengungkap persoalan tersebut secara mendalam dan menyeluruh,  peneliti mengunakan Penelitian Kepustakaan (library research) dengan metode penelitian Deskriptif Kualitatif yaitu  menjelaskan secara mendalam tentang objek permasalahan yang diteliti. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa; Manusia utama menurut Iqbal adalah seorang  yang sadar tentang keakuaannya yang transcendent (faiq) dan abadi, yang tak  diciptakan dan bersifat Ilahi. Insan kamil menurut Iqbal juga seorang mukmin  sejati yang dalam, dirinya terdapat kekuatan, wawasan, perbuatan dan  kebijaksanaan. Adapun tahapan- tahapan untuk mencapai Insan Kamil menurut M. Iqbal; Pertama; Taat terhadap Syari‟at Islam, Kedua; Pengendalian diri Ketiga;  Kekhalifahan Tuhan (Niyabat Ilahi) atau. Perwakilan Tuhan di mana  pemikiran dan tindakan, insting dan penalaran menjadi satu. Sedangkan cara mencapai manusia utama menurut M. Iqbal  meliputi; jasmani yang sehat serta kuat dan berketrampilan, cerdas serta pandai dan Rohani yang Berkualitas Tinggi.Kata Kunci : M. Iqbal, Konsep Manusia, Insan Kamil