Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Analisis Kelayakan Usaha Padi Sawah Di Desa Tapadaka Timur Kecamatan Dumoga Tenggara Kabupaten Bolaang Mongondow Maasi, Jenneke
Journal Agriculture Sciences Vol 4 No 1 (2016): Journal Agriculture Sciences
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Indonesia Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.1 KB)

Abstract

Tanaman padi adalah tanaman penghasil beras yang merupakan bahan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Akan tetapi, tanaman padibelum dikelola secara optimal, sehingga produksinya rendah. Padahal petani dalam melakukan usahataninya mengharapkan agar setiap rupiah yang dikeluarkannya akan menghasilkan pendapatan yang sebanding. Untuk itu diperlukan analisis pendapatan usahatani sebagai suatu upaya untuk peningkatan produksi yang akan meningkatkan pendapatan petani.Pendapatan bersih yang diperoleh responden dari usahatani padi sawah ratarata sebesar Rp. 814.714 dengan rincian rata-rata penerimaan Rp. 5.485.714 danrata-rata total biaya sebesar Rp. 4.671.000. Usahatani padi sawah layak diusahakan karena hasil analisis R/C ratio adalah 1,17, yang artinya setiap Rp. 1 yangdikeluarkan untuk biaya produksi maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,17.
STRATEGI PEMASARAN JAGUNG PADA KELOMPOK TANI MEKAR DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Maasi, Jenneke W. M.; Pombode, Imran
Journal Agriculture Sciences Vol 7 No 4 (2019): Journal Agriculture Sciences
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Indonesia Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.018 KB)

Abstract

Jagung merupakan salah satu tanaman yang cukup penting bagi kehidupan manusia khususnya di Indonesia. Hal ini dikarenakan jagung adalah komiditi tanaman pangan kedua setelah padi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor internal yang terdapat pada kelompok tani mekar untuk kekuatan antara lain: Aksesibilitas yang baik, Jenis jagung yang dibudidayakan, Kelemahan yang dimiliki pelaku usaha: Persaingan harga antar petani Kurangnya Inovasi. Faktor eksternal yang terdapat pada kelompok tani mekar untuk peluang antara lain: Memanfaatkan Teknologi dalam pemasaran, Dukungan Pemerintah Kecamatan Mapanget, dan Dukungan Dinas Pertanian Kota Manado. Faktor ancaman antara lain: Harga jagung terus menurun dan Harga pupuk terus naik. Bentuk strategi pemasaran jagung kelompok tani mekar di kecamatan mapanget menggunakan Strategi S O (Strength and Opportunities). Adapun Strategi SO yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Penggunaan internet  untuk pemasaran dapat membantu peningkatan penjualan jagung serta di tunjang dengan kemudahan akses penjualan jagung ke pasar maupun industri pengolahan jagung. Serta Dukungan pemerintah kecamatan mapanget dan dinas pertanian kota manado akan kebutuhan bibit unggul dan pupuk sangat membantu kelompok tani mekar
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADI SAWAH DI DESA TAPADAKA TIMUR KECAMATAN DUMOGA TENGGARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Jenneke Maasi
Journal Agriculture Sciences Vol 4 No 1 (2016): Journal Agriculture Sciences
Publisher : Fakultas Pertanian UNPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman padi adalah tanaman penghasil beras yang merupakan bahan makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Akan tetapi, tanaman padi belum dikelola secara optimal, sehingga produksinya rendah. Padahal petani dalam melakukan usahataninya mengharapkan agar setiap rupiah yang dikeluarkannya akan menghasilkan pendapatan yang sebanding. Untuk itu diperlukan analisis pendapatan usahatani sebagai suatu upaya untuk peningkatan produksi yang akan meningkatkan pendapatan petani. Pendapatan bersih yang diperoleh responden dari usahatani padi sawah ratarata sebesar Rp. 814.714 dengan rincian rata-rata penerimaan Rp. 5.485.714 dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 4.671.000. Usahatani padi sawah layak diusahakan karena hasil analisis R/C ratio adalah 1,17, yang artinya setiap Rp. 1 yang dikeluarkan untuk biaya produksi maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,17.
STRUKTUR PASAR KOMODITI PALA DI DESA MANGARAN KECAMATAN KABARUAN KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Lanny Kessek; Jenneke Maasi
Journal Agriculture Sciences Vol 7 No 2 (2019): Journal Agriculture Sciences
Publisher : Fakultas Pertanian UNPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman Pala Kabupaten Kepulauan Talaud di Desa Mangaran Kecamatan Kabaruan diusahakan oleh petani-petani kecil atau perkebunan rakyat. Kendati pala merupakan komoditas unggulan rumah tangga di kabupaten Kepulauan Talaud khususnya di desa Mangaran, namun dalam kenyataannya secara garis besar masih memiliki kekurangan dan memerlukan suatu perbaikan-perbaikan, misalnya tentang pasar. Untuk itu diperlukan penelitian tentang struktur pasar sehingga dapat diketahui hubungan antara para penjual dan para pembeli yang dapat dilihat dari jumlah lembaga pemasaran yang terlibat, pangsa pasar, konsentrasi pasar, dan kondisi keluar masuk pasar. Struktur pasar produk pala di desa Mangaran kecamatan Kabaruan kabupaten Kepulauan Talaud adalah pasar monopoli dari pihak eksportir sebagai penjual dan pasar oligopsoni diferensiasi dari pihak eksportir sebagai pembeli. Sedangkan pedagang pengumpul desa memliki struktur pasar oligopoli murni sebagai penjual dan sebagai pembeli memiliki struktur pasar oligopsoni murni. Pihak petani yang menjual pala dalam bentuk biji basah memiliki struktur pasar oligopoli murni, sedangkan petani yang menjual pala dalam bentuk biji kering memiliki struktur pasar persaingan sempurna. Sifat produk dari petani dan pedagang pengumpul desa adalah homogen, sedangkan eksportir memiliki sifat produk diferensiasi.
STRATEGI PEMASARAN JAGUNG PADA KELOMPOK TANI MEKAR DI KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Jenneke Maasi; Imran Pombode
Journal Agriculture Sciences Vol 7 No 4 (2019): Journal Agriculture Sciences
Publisher : Fakultas Pertanian UNPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung merupakan salah satu tanaman yang cukup penting bagi kehidupan manusia khususnya di Indonesia. Hal ini dikarenakan jagung adalah komiditi tanaman pangan kedua setelah padi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa faktor internal yang terdapat pada kelompok tani mekar untuk kekuatan antara lain: Aksesibilitas yang baik, Jenis jagung yang dibudidayakan, Kelemahan yang dimiliki pelaku usaha: Persaingan harga antar petani Kurangnya Inovasi. Faktor eksternal yang terdapat pada kelompok tani mekar untuk peluang antara lain: Memanfaatkan Teknologi dalam pemasaran, Dukungan Pemerintah Kecamatan Mapanget, dan Dukungan Dinas Pertanian Kota Manado. Faktor ancaman antara lain: Harga jagung terus menurun dan Harga pupuk terus naik. Bentuk strategi pemasaran jagung kelompok tani mekar di kecamatan mapanget menggunakan Strategi S O (Strength and Opportunities). Adapun Strategi SO yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Penggunaan internet untuk pemasaran dapat membantu peningkatan penjualan jagung serta di tunjang dengan kemudahan akses penjualan jagung ke pasar maupun industri pengolahan jagung. Serta Dukungan pemerintah kecamatan mapanget dan dinas pertanian kota manado akan kebutuhan bibit unggul dan pupuk sangat membantu kelompok tani mekar
PROSPEK PENGEMBANGAN LABU SIAM ( Sechium edule (jacq.) sw. ) DI KECAMATAN TOMOHON TIMUR KOTA TOMOHON Jenneke Maasi; Nolddy Uhing
Journal Agriculture Sciences Vol 8 No 3 (2022): Journal Agriculture Sciences
Publisher : Fakultas Pertanian UNPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang didalam penelitian ini adalah Indonesia merupakan negara agraris artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup dan bekerja pada sektor pertanian Terutama pada bidang hortikultura salah satunya adalah Labu Siam dalam bahasa latin ( sechium edule (jacq.) sw.) Dalam penamaan lokal, labu siam disebut labu jipang di Aceh, gambas atau waluh siam di Jawa (Sunda), waluh jipang di Jawa Tengah, manisah di Jawa Timur, dan ketimun jepang di Sulawesi Utara. Salah satu wilayah di Indonesia yang mebudidayakan tanaman Labu siam adalah di Sulawesi utara tepatnya di kota tomohon. Kota Tomohon Suhu di Kota Tomohon pada waktu siang mampu mencapai 300C dan 18-220C pada malam hari. Dengan suhu seperti ini penulis rasa sangat cocok untuk mengembangkan budidaya Labu oleh Karena itu penulis tertarik untuk mengetahui prospek pengembangkan Labu siam di kota tomohon. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui proses produksi Labu siam (2) mengetahui prospek pengembangan Labu siam di Kecamatan Tomohon Timur. Kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan penelitian1. Disimpulkan bahwa proses produksi labu siam sangat mudah mulai dari penanaman sampai pemanenan tidak terlalu di butuhkan banyak tenaga proses perawatan pun bisa di bilang cukup mudah. Dengan waktu panen di lakukan setiap minggu sangat menguntungkan bagi petani karena akan mendapatkan pemasukan mingguan.2. dari hasil yang didapatkan dari analisis SWOT terhadap prospek pengembangan labu siam di Kecamatan Tomohon Timur. Dapat di simpulkan bahwa prospek pengembangan labu siam di Kecamatan Tomohon Timur memiliki sifat agresif hal ini sangat menguntungan bagi petani karena berdasarkan nilai IFAS sebesar 2,32 dan EFAS sebesar 2,48 menunjukan bahwa petani labu siam di Kecamatan Tomohon Timur memiliki kekuatan dan peluang untuk mengembangakan usaha tani labu siam.
PENDAPATAN USAHA TANI CABE RAWIT DI DESA RURUKAN 1 KECAMATAN TOMOHON TIMUR Delila Moriolkosu; Jenneke Maasi
Journal Agriculture Sciences Vol 8 No 4 (2022): Journal Agriculture Sciences
Publisher : Fakultas Pertanian UNPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usaha tani cabe rawit di desa rurukan 1 kecamatan tomohon timur Populasi petani yang melakukan usaha tani cabe rawit di desa rurukan 1 kecamatan tomohon timur berjumlah 30 orang penetuan sampel dalam penelitian ini di lakukan dengan cara sensus, dimana Hasil penelitian menunjukan pendapatan usaha tani cabai rawit yang diperoleh petani rata-rata di desa rurukan 1 kecamatan tomohon timur rata-rata per musim tanam sebesar Rp. 59.399.088. Hasil analisi menunjukan R/C rasio usaha tani cabe rawit di peroleh sebesar 11,0 artinya setiap pengeluaran Rp 1,00 petani semua popolasi dijadikan sampel dan metode yang digunakan kuantatif berdasarkan analisis pendapatan dan kelayakan ( R/C rasio).Menerima Rp 11,0 dengan demikian usaha tani cabe rawit layak di usahakan.
Promotion of Bening Skincare Interest on Social Media Frans Sudirjo; Mutmainah Mutmainah; Ramadhani Hamzah; Yuliana Yuliana; Jenneke Widya M. Maasi
Jurnal Mirai Management Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v8i2.4933

Abstract

This study sought to ascertain the impact of eWOM, expenses, and online media on consumer interest in purchasing Bening skin care.This testing method makes use of numbers.Important information is the information source for this study.Providing respondents with a poll in the form of questions with Likert scale responses is important information employed.Likert scale with five options available.With a student focus, Maranatha University serves as the population source.Purposive testing was employed in this study's testing procedure with a total sample size of 92 respondents.Fractional results reveal that while cost and ewomen greatly influence purchase interest in Bening skin care, online media promotion does not fundamentally affect such interest.The findings maintain that pricing, eWOM, and Webbased media advertising have a significant impact on consumers' intentions to purchase Bening skin care. Keywords : E-wom; Price; Buying interest; Social media promotion
ANALISIS USAHA PEDAGANG BUAH JERUK LEMON CUI (STUDI KASUS PEDAGANG BUAH JERUK DI PASAR BERSEHATI KOTA MANADO) Ssalam, Nita; M. Maasi, Jenneke Widya
Jurnal Sosiologi Pertanian dan Agribisnis Vol 5 No 1 (2023): Januari : Jurnal Sosiologi Pertanian dan Agribisnis
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/juspa.v5i1.540

Abstract

Buah-buahan termasuk salah satu komoditas pertanian yang penting peranannya dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah buah jeruk yang dikenal di Kota Manado dengan nama Lemon Cui karena merupakan sumber gizi dan vitamin juga berpotensi sebagai sumber pendapatan masyarakat tani dan negara.Di pasar Kota Manado yang bernama Bersehati terdapat berbagai macam pedagang, termasuk mereka yang berjualan buah jeruk lemon Cui. Pendapatan merupakan suatu tujuan utama dari perusahaan dengan adanya pendapatan maka operasional perusahaan kedepan akan berjalan dengan baik atau dengan kata lain bahwa pendapatan merupakan suatu alat untuk kelangsungan hidup pedagang atau perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pedagang buah jeruk (lemon cui), pola penyediaan buah, penjualan, dan keuntungan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi pedagang dan pihak yang membutuhkan untuk mendapatkan informasi yang jelas tentang usaha ini. Metode Penelitian ini menggunakan data primer melalui teknik wawancara dan mengisi kuisioner. Lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling dilakukan secara sengaja oleh pedagang buah jeruk lemon cui di pasar bersehati Kota Manado. Variabel yg diukur adalah karakteristik pedagang, modal tetap, jumlah pembelian buah jeruk, biaya , penerimaan pedagang dan keuntungan. Hasil penelitian didapatkan umur, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga sangat mempengaruhi pedagang buah jeruk lemon cui . Responden yg produktif adalah umur 26 – 40 sebanyak 5 orang. Semakin tinggi tingkat pendidikan akan mempengaruhi nilai dan cara berpikir pandang pedagang jeruk sedangkan responden pedagang buah jeruk lemon cui dipasar Bersehati Manado mempunyai tanggungan dalam keluarga dengan variasi antar satu sampai lebih dari lima orang. Nilai Penyusutan untuk modal tetap untuk pedagang jeruk sebesar Rp 199.831 per bulan. Rata-rata presentase terbesar dari biaya usaha pedagang buah jeruk lemon cui adalah biaya retribusi pasar yaitu 54,7%. Jumlah penjualan rat-rata setiap pedagang jeruk lemon cui sebesar 40 kg per bulan, dengan harga jual Rp 15.000/kg sedangkan rata-rata penerimaan setiap pedagang sebesar Rp 4.200.000 per bulan. Keuntungan yang diperoleh pedagang buah jeruk lemon cui sebesar Rp 1.904.336 per bulan dan R/C Ratio diatas 1 menandakan usaha menguntungkan. Keuntungan yang diperoleh pedagang buah jeruk lemon cui di kompleks pasar Bersehati Kota Manado yaitu sebesar Rp 1.904.336 per bulan dan R/C Rationya diatas 1 yang menandakan usaha menguntungkan. Keuntungan yang diperoleh tebilang cukup disebabkan karena harga jual yang tinggi serta besarnya volume penjualan.
Interaction of Islamic Economics and Government Transformation Technology in Indonesian Muslim Society Indriana, Indriana; Arman, Arman; Yussof, Ishak; Maasi, Jenneke Widya
Jurnal Ilmiah Al-Syir'ah Vol 21, No 2 (2023)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jis.v21i2.2660

Abstract

The interaction of Islamic economics and government transformation Technology in Indonesian Muslim society can create justice, prosperity for all parties, and blessings both in this world and the hereafter, to know the interaction of Islamic economics and government transformation Technology in Indonesian Muslim society. The research method uses a quantitative survey approach to ensure accuracy and relevance in this research. The type of data used is primary data using a sampling technique via snowball sampling using an online survey. With locations in 16 provinces in Indonesia: South Sulawesi, West Java, East Java, DKI Jakarta, Nanggroe Aceh Darussalam, North Sumatra, Gorontalo, South Sumatra, East Kalimantan, North Maluku, West Kalimantan, Riau, West Papua, Bali, Papua, and East Nusa Tenggara, it can see that the largest is DKI Jakarta and the lowest is West Papua, with several 1200 informants in each province, 75 informants with a period of 2 years. The technique used to collect study data on published material in the interaction between Islamic economics and government transformation technology is that Islamic economics is based on Islamic ethical principles such as the prohibition of usury (interest), justice, and fair distribution. In Indonesian Muslim society, these principles can be used as a guide in business and finance, and advances in technology, especially the internet and digital platforms, have provided greater access for society to participate in the economy and governance, with Islamic economics encouraging entrepreneurship. Interaction between Islamic economics and technology has great potential to shape Indonesia's economic, social, and governmental future in a way that is more in line with social justice.