Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENYELESAIAN DAN UPAYA MENEKAN JUMLAH PEMBIAYAAN BERMASALAH (NON PERFORMING FINANCING/NPF) PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG KUDUS Maghfiroh, Alfi; Suparnyo, Suparnyo; Achmad H, Dwiyana
Jurnal Suara Keadilan Vol 18, No 2 (2017): Jurnal Suara Keadilan Vol. 18 No. 2 2017
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.238 KB) | DOI: 10.24176/sk.v18i2.3204

Abstract

Penelitian yang berjudul “Penyelesaian dan Upaya Menekan Jumlah Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing/NPF) pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kudus” ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab pembiayaan bermasalah, upaya untuk meminimalisasi/menekan pembiayaan bermasalah dan penyelesaian pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Kudus. Metode pendekatan yang digunakan yaitu yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data dengan data primer dan data sekunder. Setelah data diperoleh, disusun dan dianalisis secara sistematis. Hasil penelitian diperoleh bahwa faktor penyebab pembiayaan bermasalah pada BSM Kantor Cabang Kudus karena ekonomi makro (inflasi), kegagalan bisnis, dan internal nasabah. Upaya untuk menekan/meminimalisasi pembiayaan bermasalah dengan pendekatan analisis pembiayaan, prinsip analasis pembiayaan terdiri 5C dan prinsip syariah. Penyelesaian pembiayaan bermasalah dilakukan melalui penagihan, restrukturisasi, dan pengambilalihan agunan.
LAW ASPECT IN TREATING ILLEGAL MINING CASE OF MINERAL C IN PATI REGENCY S Suyoto; Dwiyana Achmad Hartanto
Jurnal Dinamika Hukum Vol 18, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Law, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jdh.2018.18.2.1602

Abstract

The research entitled "Law Aspect in Handling Illegal Mining Case of Mineral C in Pati Regency" is motivated by the increasing illegal mining of mineral C. It causes environmental damage, air pollution, licensing violation and tax. The research focus is limited to: (1) What are the influencing factors of illegal mining of mineral C in Sourthern Kendeng and Northern Kendeng mountains in Pati regency? (2) How to treat illegal mining case of mineral C in illegal areas of Southern Kendeng Mountain Area and Northern Kendeng Mountains in Pati Regency ? It applies sociological juridical approach. The results of the research showed: (1) Factors affecting illegal mining of mineral C in illegal areas of Southern Kendeng Mountain and Northern Kendeng Mountains include legal culture, legal structure and legal substance; (2) The treatment of illegal mining cases in the Southern Kendeng Mountains Area and the Northern Kendeng Mountains are conducted both penal and non penal.Keywords: Treatment, Mineral C, Illegal, Pati Regency
National Legal Reforms about Unofficial Marriage Dwiyana Achmad Hartanto
Jurnal Cita Hukum Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jch.v5i1.4691

Abstract

The legal consequences of Constitutional Court Decision Number 46/PUU-VIII/2010 perspective of national law reform are a progressive development of the law. The ruling granted part of the petition for judicial review of Article 2 (2) and Article 43 (1) of Law Number 1 in 1974 concerning Procurement of Articles 28B (1) and (2), and Article 28 D (1) of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia. The review of Article 2 (2) of the Marriage Law is not granted because the Constitutional Court is of the opinion that marriage registration is not a marriage restriction, but an orderly form of administration. Material review Article 43 (1) of the Marriage Law is granted by the Constitutional Court so that the child is a legal child. The Constitutional Court's decision on the unofficial marriage has positive and negative implications. One of the positive implications is the recognition of the child's relationship status with his biological father as long as it can prove the relationship and have a negative impact because it creates a sense of calm for the offender unofficial marriage (nikah sirri) and increase the quantity.  Akibat hukum putusan MK No.46/PUU-VIII/2010 perspektif pembaharuan hukum nasional merupakan pembangunan hukum progresif. Putusan tersebut mengabulkan sebagian permohonan pengujian materiil pasal 2 (2) dan pasal 43 (1) UUP terhadap pasal 28B (1) dan (2), serta  pasal 28D (1) UUD NRI tahun 1945. Pengujian materiil pasal 2 (2) UUP tidak dikabulkan karena Mahkamah Konstitusi berpendapat pencatatan perkawinan bukan pembatasan perkawinan, melainkan bentuk tertib administrasi. Pengujian materiil pasal 43 (1) UUP dikabulkan MK, sehingga anak tersebut berstatus  anak sah. Fenomena nikah sirri menurut penulis, putusan MK mempunyai implikasi positif dan negatif. Berdampak positif adanya pengakuan status hubungan anak dengan ayah biologisnya sepanjang dapat membuktikan hubungan tersebut dan berdampak negatif karena menimbulkan rasa tenang bagi pelaku nikah sirri dan bertambah kuantitasnya. DOI: 10.15408/jch.v5i1.4691
KEDUDUKAN TANAH BENGKOK SEBAGAI HAK ASAL USUL PASCA UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA Dwiyana Achmad Hartanto
Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Mahkamah : Kajian Ilmu Hukum Dan Hukum Islam
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.754 KB)

Abstract

The research was done because of the separate law regulating the village, namely Law No. 6 of 2014 concerning Desa (Village Law). Provisions in the Village Law requires a paradigm shift toward the village, where to place the village as a subject not related objects rural development within the framework of the Unitary Republic of Indonesia. One of the things that is being debated is related to the management of a crooked land. Prior to the enactment of Law No. 6 of 2014 on the village, the village crooked land is an asset which was partly used to provide compensation / income for the village head and the village because of his position. This right is referred to as the origin of the rights inherent for the job. With the Act the village, the village head and village get pengasilan fixed and allowances budgeted in APB village a source of funding is the revenue villages and ADD. Their fixed income and this additional polemical for the continuity of the village administration, because of the Law of the village is considered removing government authority crooked village to work the land as compensation for his position.
Implementasi Nilai Filosofis Pancasila Dan Agama Islam Dalam Menangkal Paham Radikalisme Di Indonesia Dwiyana Achmad Hartanto
Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya Vol 2 No 2 (2017): Fikri : Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.699 KB) | DOI: 10.25217/jf.v2i2.157

Abstract

The research titled "Implementation of Philosophical Value of Pancasila and Islam Religion in Counteracting Radicalism in Indonesia" is motivated by the growing understanding of radicalism in Indonesia in various layers of society, which has the potential to undermine the sovereignty of the Unitary State of the Republic of Indonesia. This study aims to (1) Analyze the importance of philosophical values ​​in Pancasila and Islam, 2) To know the implementation of the philosophical value of Pancasila and Islam in preventing the idea of ​​radicalism in Indonesia. Approach method used is normative juridical approach method. The results show that it is very important to understand the philosophical values ​​in Pancasila and Islam, because with these values ​​can be a guide in running the life of society, nation and state. Implementation of philosophical value of Pancasila and Islamic religion in serve as a tool or means in counteracting the idea of ​​radicalism in Indonesia.
PENYELESAIAN DAN UPAYA MENEKAN JUMLAH PEMBIAYAAN BERMASALAH (NON PERFORMING FINANCING/NPF) PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG KUDUS Alfi Maghfiroh; Suparnyo Suparnyo; Dwiyana Achmad H
Jurnal Suara Keadilan Vol 18, No 2 (2017): Jurnal Suara Keadilan Vol. 18 No. 2 2017
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/sk.v18i2.3204

Abstract

Penelitian yang berjudul “Penyelesaian dan Upaya Menekan Jumlah Pembiayaan Bermasalah (Non Performing Financing/NPF) pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kudus” ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab pembiayaan bermasalah, upaya untuk meminimalisasi/menekan pembiayaan bermasalah dan penyelesaian pembiayaan bermasalah pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Kantor Cabang Kudus. Metode pendekatan yang digunakan yaitu yuridis sosiologis. Teknik pengumpulan data dengan data primer dan data sekunder. Setelah data diperoleh, disusun dan dianalisis secara sistematis. Hasil penelitian diperoleh bahwa faktor penyebab pembiayaan bermasalah pada BSM Kantor Cabang Kudus karena ekonomi makro (inflasi), kegagalan bisnis, dan internal nasabah. Upaya untuk menekan/meminimalisasi pembiayaan bermasalah dengan pendekatan analisis pembiayaan, prinsip analasis pembiayaan terdiri 5C dan prinsip syariah. Penyelesaian pembiayaan bermasalah dilakukan melalui penagihan, restrukturisasi, dan pengambilalihan agunan.
Kontribusi Hukum Islam Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Di Indonesia (Studi Pidana Cambuk Di Nanggroe Aceh Darussalam) Dwiyana Achmad Hartanto
Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Vol. 2 No. 2 (2016): Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/alahkam.v2i2.147

Abstract

Pidana cambuk yang berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ditetapkan melalui Qonun (peraturan setingkat Perda) merupakan jenis pidana baru di Indonesia, karena pidana tersebut menyelisihi KUHP. Pidana cambuk merupakan salah satu bentuk pidana badan (corporal punishment). Pidana cambuk perspektif pembaharuan hukum pidana merupakan bentuk alternatif pemidanaan, sebagai implementasi penggalian hukum yang hidup di masyarakat yang bersumber dari hukum Islam khususnya. Melihat efektifitas pemberlakuan pidana cambuk di Nanggroe Aceh Darussalam, dimungkinkan adanya pengaturan pidana cambuk sebagai bentuk pidana badan di Indonesia yang akan datang. Bentuk pidana ini dapat dimungkinkan sebagai salah satu pidana pokok atau minimal sebagai pidana pengganti. Dalam konteks hukum pidana, pidana cambuk merupakan sarana penal, yaitu bagian dari criminal policy, yang bertujuan untuk mewujudkan social welfare dan social defence. Dengan pemberlakuan pidana cambuk ini dapat dikatakan terdapat kontribusi hukum Islam dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal dengan menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari hasil penelaahan kepustakaan. Spesifikasi penelitian adalah penelitian deskriptif (dilihat dari sifat penelitian) dan penelitian preskriptif (dilihat dari bentuk penelitian), dengan analitis kualitatif normatif.
PELAKSANAAN PERATURAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 3 TAHUN 2017 UNTUK MELINDUNGI HAK PEREMPUAN DI PENGADILAN AGAMA KUDUS Muh. Wahyu Himawan; Suparnyo Suparnyo; Dwiyana Achmad Hartanto
Jurnal Suara Keadilan Vol 23, No 1 (2022): Jurnal Suara Keadilan Vol. 23 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/sk.v23i1.8556

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan pemenuhan hak-hak perempuan dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Kudus berdasarkan Perma Nomor 3 Tahun 2017. Serta untuk mengetahui dan menjelaskan kendala-kendala dalam pelaksanaan pemenuhan hak-hak perempuan dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Kudus.Hasil penelitian diketahui bahwa Pelaksanaan Pemenuhan hak-hak perempuan dalam perkara perceraian di Pengadilan Agama Kudus berdasarkan PERMA No. 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan belum terlaksana dengan baik. Hakim belum menerapkan hak ex officio dalam memberikan perlindungan terhadap perempuan pasca perceraian. Kendala-kendala yang dihadapi ialah adanya ancaman atau intimidasi dari pihak suami, kurangnya informasi kepada perempuan untuk dapat mengetahui hak-hak hukum mereka atau bagaiamana cara mereka mendapatkan hak-haknya, serta keterbatasan akses ke pendamping atau penasehat hukum dalam kasus perkara perceraian.
Kontribusi Hukum Islam Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Di Indonesia (Studi Pidana Cambuk Di Nanggroe Aceh Darussalam) Dwiyana Achmad Hartanto
Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum Vol. 2 No. 2 (2016): Al-Ahkam: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum
Publisher : Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/alahkam.v2i2.147

Abstract

Pidana cambuk yang berlaku di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ditetapkan melalui Qonun (peraturan setingkat Perda) merupakan jenis pidana baru di Indonesia, karena pidana tersebut menyelisihi KUHP. Pidana cambuk merupakan salah satu bentuk pidana badan (corporal punishment). Pidana cambuk perspektif pembaharuan hukum pidana merupakan bentuk alternatif pemidanaan, sebagai implementasi penggalian hukum yang hidup di masyarakat yang bersumber dari hukum Islam khususnya. Melihat efektifitas pemberlakuan pidana cambuk di Nanggroe Aceh Darussalam, dimungkinkan adanya pengaturan pidana cambuk sebagai bentuk pidana badan di Indonesia yang akan datang. Bentuk pidana ini dapat dimungkinkan sebagai salah satu pidana pokok atau minimal sebagai pidana pengganti. Dalam konteks hukum pidana, pidana cambuk merupakan sarana penal, yaitu bagian dari criminal policy, yang bertujuan untuk mewujudkan social welfare dan social defence. Dengan pemberlakuan pidana cambuk ini dapat dikatakan terdapat kontribusi hukum Islam dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal dengan menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari hasil penelaahan kepustakaan. Spesifikasi penelitian adalah penelitian deskriptif (dilihat dari sifat penelitian) dan penelitian preskriptif (dilihat dari bentuk penelitian), dengan analitis kualitatif normatif.