Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PASANG SURUT TERHADAP PROFIL ALIRAN MUARA SUNGAI KRUENG BARO Kurniati Kurniati; Abdullah Irwansyah; Irham Irham; Rosalina Rosalina
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v10i2.973

Abstract

Krueng Baro merupakan salah satu sungai yang berada di wilayah Aceh, khususnya Kabupaten Aceh Pidie. Sungai Krueng Baro merupakan sungai yang banyak digunakan untuk keperluan pertanian. Sebagai sungai yang berpotensi dan melintasi kota serta pemukiman penduduk, maka perlu diketahui bentuk profil alirannya. Profil aliran ini digunakan untuk membantu menyelesaikan persoalan design di lapangan. Pada daerah muara, profil aliran yang terjadi sangat dipengaruhi adanya pasang surut. Pasang surut yang terjadi dapat menyebabkan tinggi air maksimum dan juga menyebabkan turunnya permukaan air. Profil aliran dihitung dengan menggunakan metode tahapan langsung. Pengolahan data pasang surut ini mencapai  ketinggian rata-rata (Ho) adalah 1,5 m. Hasil data perhitungan dengan tahapan langsung, menunjukkan profil aliran mengikuti aliran dengan polynomial orde 6 dengan R mendekati 0,997. Garis Energi yang terbentuk dipengaruhi oleh pasang surut yang terjadi. Aliran akan menjadi normal ketika, aliran sungai tidak mendapat gaya dorong dari aliran pasang surut sejauh jarak 15 km dari garis pantai.Hasil perhitungan profil aliran ini menghasilkan pengempangan aliran air yang perlu perlindungan tanggul sungai disekitar daerah muara Krueng Baro, serta dapat dimanfaatkan untuk pengisi air pada bangunan sadap terdekat yaitu BAU 15.
APLIKASI SOFTWARE SWMM UNTUK STUDI PERMASALAHAN BANJIR PADA KAWASAN POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Ibrahim Ibrahim; Abdullah Irwansyah; Syarifah Keumala Intan
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v10i1.969

Abstract

Drainase berfungsi untuk memutus kelebihan air permukaan sehingga tidak mengganggu aktivitas manusia dan merusak infrastuktur lainnya. Kawasan Kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe dan sekitarnya terdapat permasalahan drainase ini terutama banjir. Banjir ini terjadi hampir setiap tahunnya sehingga menggangu aktivitas perkantoran dan menyebabkan kerusakan dan ketidaknyaman. Untuk menjawab permasalahan ini perlu dilakukan analisa untuk mendapatkan sumber permasalahan dan solusi yang dapat dilakukan dalam rangka menyelesaikan permasalahan banjir pada Kawasan Politeknik Negeri Lhokseumawe. Penelitian ini bertujuan untuk meninventarisasi sistem/saluran drainase yang sudah ada/existing; mendapatkan peta topografi kawasan Penelitian; menganalisa kapasitas  saluran dengan menggunakan software SWMM (Storm   Water Management Model); dan merekomendasi sistem dan dimensi saluran. Berdasarkan hasil running model yang telah dilakukan, dihasilkan bahwa pada pias dari j29 (depan Jurusan Teknik Sipil) sampai dengan o5 (saluran di pintu masuk utama) terjadi permasalahan yaitu adalah luapan pada dua lokasi yaitu pada lokasi depan Mesjid dan lokasi depan kantin). Untuk mengatasi masalah ini salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memperbesar dimensi saluran pada lokasi tersebut. Berdasarkan hasil model SWMM dimensi yang sesuai untuk lokasi pertama adalah dengan ukuran 50 x 50 cm dan lokasi kedua adalah dengan ukuran 60 x 80 cm.
PENGARUH PEMBANGUNAN JETTY MUARA KR.MEUREDU TERHADAP PERUBAHAN GARIS PANTAI DISEKITARNYA Ibrahim Ibrahim; Abdullah Irwansyah
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v6i1.941

Abstract

Kawasan pantai di sekitar Muara Kr. Meuredu  mempunyai panjang garis pantai dengan segala sumber daya alamnya yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan masyarakat. Pada kawanan tersebut terdapat kawasan parawisata, tambak, perkebunan, pemukiman penduduk serta muara-muara sungai yang berfungsi  sebagai pengeluaran/pembuangan debit sungai dan juga mempunyai nilai ekonomis untuk kegiatan manusia.  Muara sungai Kr. Meuredu saat ini sudah terdapat konstruksi Jetty yang berfungsi menjaga muara agar dapat berfungsi seperti yang diharapkan.  Akibat dari pembangunan jetty ini maka akan terjadi sedimentasi dan erosi di pantai sekitar muara Kr. Meuredu yang dapat merusak areal seperti tambak, pemukiman dan daerah daratan sekitar pantai lainnya. Berdasarkan kondisi tersebut maka ingin meneliti lebih lanjut tentang perilaku pantai ini yang berhubungan dengan erosi dan sedimentasi akibat adanya jetty tersebut.  Secara garis besar penelitian ini melakukan pemodelan matematika dengan menggunakan software GENESIS dimana input data yang diperlukan adalah data gelombang, topografi, data sedimentasi serta kondisi garis pantai terdahulu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sebelum adanya bangunan, perubahan garis pantai yang terjadi tidak terlalu mencolok dimana garis pantai yang tererosi dan sedimentasi lebih kurang 0.5 m pertahun dimana perubahan laju transport sediment sebesar 10.000 m3/tahunnya yang bergerak dari barat ke timur. Sedangkan pada saat adanya bangunan pelindung muara (Jetty), perubahan garis pantai sangat mencolok dimana terjadi sedimentasi pada bagian up stream (Kiri Muara) dan erosi pada bagian kanan dari muara. Sedimentasi dan erosi yang terjadi adalah berkisar 4-5 meter pertahun.
ANALISA PROFIL MUKA AIR BANJIR SUNGAI KRUENG PASE KABUPATEN ACEH UTARA Ibrahim Ibrahim; Abdullah Irwansyah; Muhammad Reza
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v9i2.618

Abstract

Excess water capacity in river areas will cause flood hazards that mostly occur in downstream areas that are flood areas at high risk as a result of natural processes and the effects of human actions. In the case of floods, water runoff undermines the embankments and drowns agricultural / settlement areas upstream, and is aggravated by considerable sedimentation. Based on the existing problems, the analysis of the discharge and the water level (water profile) becomes very important to get a precise picture of locations prone to the overflow of the river Kr. This pase. Discharge and water profile analysis using HEC RAS software for various return periods. From the results of the research is expected to get a clear picture of the location that is vulnerable to overflow so that in handling the river will be on target. Based on the calculation using HEC RAS software, at point P 581 the water level condition at 2.3 years discharge the difference of the height of the embankment and the water level is 50 cm to 60 cm, while in the discharge condition 25 years the elevation of the face almost passes through the dike's height with a selisish of about 10 -15 cm. This condition is an unsafe category because for rivers whose debit is greater than 15 m3/s the minimum wavelength is 1.00 m. So that with good conditions at 2.3 years discharge and 25 years of discharge is very potential to occur overflow.Keywords: discharge, waterlevel, flood
PELATIHAN PENINGKATAN KETRAMPILAN METAL CUTTING PROCESS METODE PLASMA BAGI PEKERJA BENGKEL LAS DI MEUNASAH MESJID KECAMATAN BLANG MANGAT KOTA LHOKSEUMAWE Syukran .; Ajannifar .; Musbar .; Abdullah Irwansyah
Jurnal Vokasi Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Vokasi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.103 KB) | DOI: 10.30811/vokasi.v3i1.996

Abstract

Bengkel Kesayangan Tehnik dan Bengkel Adek Abang merupakan 2 unit usaha bengkel las yang berada di gampong Mesjid Punteuet, Kecamatan Blang Mangat Pemkot Lhokseumawe. Bengkel las Kesayangan Tehnik berdiri sejak tahun 1995, Sedangkan bengkel las Adek Abang berdiri sejak tahun 2012. Jarak kedua bengkel tersebut dengan kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe sekitar 3 km. Salah satu pekerjaan yang sering dilakukan oleh bengkel tersebut adalah pemotongan pelat mengikuti profil yang ditentukan untuk keperluan fabrikasi. Kondisi selama ini pomotongan selalu dilakukan menggunakan proses oxy-acyteline. Kelemahan proses ini adalah konsumsi oxygen dan acyteline yang besar sehingga tidak efektif dan kurang menguntungkan. Teknologi plasma cutting process merupakan solusi yang tepat mengatasi permasalahan tersebut. Plasma Cutting paling ekonomis dan mudah untuk memotong berbagai logam berat dan tebal dengan bentuk lebih akurat. Plasma Cutting dapat memotong lebih halus,lebih cepat dan efisien dari Oxy-Acetylene. Berdasarkan hal tersebut maka pelatihan ini dilakukan untuk sebagai wujud transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada para teknisi  bengkel las dengan tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup mereka. Pelatihan ini direncanakan dilaksanakan selama 6 hari kerja. Materi pelatihan meliputi teori plasma cutting process dan praktek. Output atau luaran pelatihan yang diharapkan teknisi bengkel las tersebut mendapatkan skill atau ketrampilan yang baik tentang plasma cutting process sehingga bermamfaat dalam pekerjaan fabrikasi mereka sehari-hari. Hasil evaluasi yang dilakukan, terlihat seluruh peserta sudah memahami secara benar semua materi evaluasi yang mencakup prinsip dasar plasma cutting serta keselamatan kerja plasma cutting. Melalui metode pelatihan ini yang meliputi 30% teori dan 70% praktek, peserta mampu memahami semua materi secara benar dan mampu melakukan praktek secara mandiri terhadap objek pelatihan secara benar dan tepat waktu. Jumlah peserta yang mengikuti program pelatihan ini berjumlah 8 orang di mana para peserta semua adalah pekerja pada kedua bengkel tersebut. Selama kegiatan pelatihan ini berlangsung, tingkat kehadiran dan keseriusan mereka sangat tinggi. Dari keseluruhan masa pelatihan, tingkat kehadiran dan kedisiplinan rata-rata mencapai 96%. Berdasarkan hasil evaluasi Teori dan Praktek, maka keseluruhan peserta dapat dikategorikan lulus dengan memperoleh nilai rata-rata 83,7. Nilai tersebut dapat dijadikan indikator kesuksesan pelatihan ini dalam mencapai sasaran pelatihan. Kata Kunci: Pemotongan logam, Plasma cutting, oxygen, acyteline