Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Path Loss Propagation Evaluation and Modelling based ECC-Model in Lowland Area on 1800 MHz Frequency Bengawan Alfaresi; Taufik Barlian; Feby Ardianto; Muhammad Hurairah
Journal of Robotics and Control (JRC) Vol 1, No 5 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jrc.1534

Abstract

Propagation modeling is the most important part of mobile wireless network planning. Wireless network planning requires an accurate calculation of the path, which depends on different environmental conditions. It requires accurate path loss modeling of the characteristics of a specific region. The study aimed to obtain a path loss propagation model by modifying the ECC model and using linear, logarithmic regression in lowland areas. The measurement used drive test method, located in the Jakabaring area that represented the lowland area. This research used four existing path loss models, namely Okumura-Hatta, COST-Hatta, Ericsson Model, and ECC Model. It was found that the Okumura-Hatta model had the largest RMSE value, 34.90, followed by the Ericsson model, 27.07, while the ECC model had the smallest RMSE value, 8.43. The ECC model required to be modified using logarithmic, linear regression to obtain the proposed model. The results of the evaluation showed that the proposed model improved with RMSE 4.93, MAPE 2.71, and MAD 3.91, whereas the values of the existing ECC Model before modification were 8.43 for RMSE, 4.72 for MAPE and 7.09 for MAD. The proposed model provided an accurate prediction of the path loss propagation in a lowland environment. The results of the study can be used for planning engineers to plan, design, and implement the wireless communication networks in lowland area conditions.
SISTEM MONITORING BEBAN LISTRIK BERBASIS ARDUINO NODEMCU ESP8266 Anggher Dea Pangestu; Feby Ardianto; Bengawan Alfaresi
Jurnal Ampere Vol 4, No 1 (2019): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.738 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v4i1.2745

Abstract

Penggunaan daya listrik di rumah tangga selama ini hanya dapat dilihat melalui alat ukur kWh meter yang didistribusikan oleh PLN. Penggunaan alat tersebut tidak memberikan informasi tentang berapa besar daya listrik yang digunakan secara real-time. kWh meter hanya menunjukkan jumlah daya kumulatif yang terpakai. Oleh karena itu, diperlukan alat yang dapat memperlihatkan penggunaan daya listrik secara real-time, sehingga memudahkan penggunauntuk memantau konsumsi energi listrik. Tujuan penelitian adalah memonitoring beban listrik rumah tangga menggunakan arduino NodeMCU ESP8266 secara real-time. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 tahapan, yaitu : 1). Pemilihan peralatan software dan hardware, 2). Perancangan sistem, 3). Pembuatan program, dan 4). Pengujian alat. Hasil dari pengujian alat menggunakan beban induktif berupa lampu LED 15 Watt sebanyak 2 buah dan beban resistif berupa setrika listrik yang diset pada titik panas maksimum, alat bekerja dengan baik dan mampu membaca besaran arus dan daya yang digunakan pada saat pengkondisian ON terhadap beban induktif dan beban resistif, tingkat akurasi alat dalam membaca berkisar 96% sampai dengan 98%. 
ANALISA MODEL PROPAGASI OKUMURA-HATA DAN COST-HATA PADA KOMUNIKASI JARINGAN WIRELESS 4G LTE Bengawan Alfaresi; Muhamad Vierly Eltha Satya; Feby Ardianto
Jurnal Ampere Vol 5, No 1 (2020): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v5i1.4158

Abstract

Propagasi radio memilki peranan yang sangat penting dalam perkembangan jaringan telekomunikasi. Sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim ke penerima mengalami redaman yang mengurangi kuat sinyal pada sisi penerima. Redaman yang terjadi pada saat perambatan gelombang di sebabkan oleh Large Scale Fading yang disebabkan oleh pengaruh benda dan bangunan yang ada disekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakteristik path loss propagasi terhadap beberapa parameter yang ada pada sisi pengiriman maupun penerima serta membandingkan model propagasi large scale yang digunakan saat ini dalam jaringan LTE (Long Term Evolution). Simulasi dilakukan dengan dengan menggunakan Model propagasi Okumura-Hata dan Cost-231 Hata serta menganalisa pengaruh path loss berdasarkan perubahan frekuensi, ketinggian BTS dan juga perbedaan karakteristik wilayah yaitu urban, sub-urban dan rural. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada pemodelan Okumura-Hata dan Cost-Hata mempunyai profil path loss yang hampir saya yaitu penggunaan frekuensi yang semakin tinggi, path loss yang dihasilkan semakin besar. Begitu juga dengan ketinggian antenna pemancar, semakin tinggi antenna pengirim maka path loss yang dihasilkan semakin kecil. Dari sisi karakteritik wilayah meunjukkan bahwa path loss yang dihasilkan pada daerah urban lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sub-urban maupun rural area dikarenakan wilayah urban memiliki struktur bangunan yang lebih tinggi dan padat.
METODE ROLL-UP FORCE DOWN UNTUK ANALISIS PERAMALAN BEBAN KONSUMEN PADA TRANSFORMATOR GARDU INDUK M. Hekin Lazidi; Feby Ardianto; Bengawan Alfaresi
Jurnal Ampere Vol 4, No 1 (2019): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.485 KB) | DOI: 10.31851/ampere.v4i1.2746

Abstract

Kegiatan manusia dalam menggunakan listrik dari waktu ke waktu akan mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan penduduk, pertumbuhan perumahan dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah diyakini sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi meningkatnya konsumsi energi listrik. Salah satu komponen penyalur tersebut adalah gardu induk. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pemasok tegangan listrik perlu mengevalusi transformator yang ada pada gardu induk untuk melayani kebutuhan beban listrik konsumen. Tujuan penelitian mengevaluasi transformator pada gardu induk dengan memprediksi beban konsumen, dan berapa besar total bisnis (target) manajemen yang dapat ditanggung transformator dengan kapasitas terpasang sehingga diharapkan tidak terjadi pemadaman energi listrik dikarenakan kapasitas transformator gardu induk tidak mampu menanggung besarnya permintaan konsumen. Metode tahapan 1.) Analisa data awal 2.) trend moment 3.) Roll-up 4.) Force-down 5.) Analisa hasil. Hasil perhitungan menunjukan pada bulan-ke 12, nilai roll-up forecast sebesar Rp 780.787.158.836 disisi lain total bisnis manajemen ditetapkan  sebesar Rp1.000.000.000.000. Untuk total bisnis manajamen  yang telah ditetapkan diperkirakan pada bulan ke-40 target tersebut tercapai dengan hasil roll up sebesar Rp 1.006.802.944.527
Perancangan Miniatur Pintu Air Otomatis Berbasis Sensor Water Level dan Arduino Uno pada Sistem Irigasi Persawahan Muhaimin Muhaimin; Bengawan Alfaresi; Feby Ardianto
Jurnal Serambi Engineering Vol 6, No 3 (2021): Juli 2021
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v6i3.3125

Abstract

The arrangement of the floodgates for rice irrigation canals is currently still using the manual method. This is very burdensome for farmers because it requires time and energy. Therefore, we need a sluice in the irrigation canal that can be done automatically. The purpose of this research is to design a miniature sluice system that can automate the sluice gate in opening and closing the sluice gate based on the water level limit of the channel. The method used in this study is the use of Arduino Uno as data storage, a servo motor that functions as a floodgate controller, a water level sensor to open the floodgate and an ultrasonic sensor that functions to determine the water level. The results of the tool testing in the research of the miniature automatic sluice gate that has been designed, namely the automatic sluice gate will open when the water sensor at the top is exposed to water. The ultrasonic sensor will measure the distance between the sensor and the water surface to make a decision to close the floodgate. If the sensor distance with the water surface is still 14 m, then the floodgate will open 1800, if the sensor distance with the water surface is 4 cm and 14 cm, then the floodgate will open 900 and if the distance between the sensor and the water surface is 4 cm, then the floodgate will be closed.
PENERAPAN APLIKASI GOOGLE FORM, AUTOCRAT DAN QR CODE UNTUK PEMBUATAN SURAT KETERANGAN BERBASIS ONLINE Eko Ariyanto; Feby Ardianto
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 28, No 2 (2022): APRIL-JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v28i2.31758

Abstract

Pelatihan surat keterangan berbasis online ini merupakan respon dari perkembangan Era revolusi industri 4.0 yang menghantarkan manusia ke teknologi informasi digital. Di Era Revolusi Industri 4.0, pemerintahan desa seperti Ketua Rukun Tetangga (RT) dituntut untuk menyesuaikan diri terhadap perkembangan teknologi informasi dalam mengelola administrasi surat elektronik. Tujuan pelatihan ini memberikan pengetahuan secara aplikasi kepada perangkat desa/RT dalam pembuatan Surat Keterangan Berbasis Online. Metode pelaksanan pelatihan ini dilakukan dengan 3 tahapan yaitu (1) pengukuran tingkat pemahaman; (2) pelatihan; dan (3) pengukuran tingkat pemahaman peserta pelatihan. Hasil dari pengukuran tingkat pemahaman sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan menunjukan tingkat pemahaman dalam penguasaan dalam pembuatan surat keterangan berbasis online dengan menggunakan aplikasi google, bit.ly, autocrat dan QR-Code. Dan masih perlu dilakukan pelatihan lanjutan dalam penggunaan aplikasi autocrat agar perangkat desa (ketua RT) mampu menguasai teknologi aplikasi dalam pembuatan surat keterangan berbasis online.
RANCANG BANGUN SISTEM SMARTHOME BERBASIS INTERNET OF THINGS DENGAN NODE MCU DAN GOOGLE ASSISTANT DI SMARTPHONE ANDROID muhamad suryanto; Feby Ardianto; Bengawan Alfaresi
TESLA: Jurnal Teknik Elektro Vol 23, No 1 (2021): TESLA: Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tesla.v23i1.9139

Abstract

The amusement rides, has a height limit for riding a rides. The regulation was made for security and safety when riding a rides. In dangerous amusement rides, height regulation is made with a minimum height with a high enough number, the height limit can be above 130 cm. The limit makes many visitors can’t ride rides because they have less height. But even though the regulation has been made, there are still many visitors who still want to ride the amusement rides even though its height is insufficient. Therefore, it would be more effective if an automatic door was made that could detect the height of the visitor's and the door would open if the visitor's had a sufficient height. This door is placed in the position before the queue, so in addition to the automatic door, there is also a system of counting the number of visitors who are in the queue. The number of queues will be displayed on the seven segment screen and if the queue is full it will be informed on the LCD. The height limit on this door is made with a minimum height of 130 cm so that the door is open. This door height and automatic queuing system uses the Arduino Mega microcontroller and the FC-51 infrared obstacle sensor to detect visitors. Besides this door is equipped with LEDs and loudspeakers as a provider of information about the visitors of the amusement rides is allowed to enter or not due to the height of the visitor's ABSTRAK:Sebuah wahana bermain, memiliki peraturan batas tinggi badan untuk menaiki wahana. Peraturan tersebut dibuat demi keamanan dan keselamatan saat menaiki suatu wahana. Dalam wahana yang berbahaya, peraturan batas tinggi badan dibuat dengan tinggi minimal dengan angka yang cukup tinggi, batas tinggi bisa berupa diatas 130 cm. Batas tersebut membuat banyak pengunjung wahana tidak bisa menaiki wahana karena memiliki tinggi yang kurang. Walaupun peraturan tersebut sudah dibuat, masih banyak pengunjung wahana yang tetap ingin menaiki wahana walaupun tinggi nya kurang mencukupi. Oleh karena itu, akan lebih efektif jika dibuat sebuat pintu otomatis yang dapat mendeteksi tinggi badan pengunjung wahana dan pintu akan terbuka jika pengunjung wahana memiliki tinggi yang cukup. Pintu ini diletakan pada posisi sebelum antrian, maka selain pintu otomatis, juga ada sistem penghitung jumlah pengunjung yang berada didalam antrian. Jumlah antrian akan ditampilkan di layar seven segment dan jika antrian penuh akan diinformasikan pada LCD. Batas tinggi badan pada pintu ini dibuat dengan tinggi minimal 130 cm agar pintu terbuka. Sistem pintu pengukur tinggi dan antrian otomatis ini menggunakan mikrokontoler Arduino Mega serta sensor infrared obstacle FC-51 untuk mendeteksi adanya pengunjung. Selain itu pintu ini dilengkapi dengan LED dan loudspeaker sebagai pemberi informasi tentang pengunjung wahana diperbolehkan untuk masuk atau tidak dikarenakan tinggi badan pengunjung wahana
Setting Kerja Waktu Relay Arus Lebih pada Penyulang Kikim di Gardu Induk Sungai Juaro Sarinah Agi Dia Savitri; Feby Ardianto; Bengawan Alfaresi
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 13 No. 2 (2019)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v13n2.2109

Abstract

Intisari Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada operasi sistem tenaga listrik dapat mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen, sehingga menimbulkan arus hubung singkat yang cukup besar, untuk menghindari akibat gangguan tersebut diperlukan perlindungan jaringan dengan memasang suatu relay proteksi. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan simulasi menggunakan software ETAP dan perhitungan arus hubung singkat serta setting waktu kerja relay arus lebih. Metode yang digunakan untuk menganalisis gangguan hubung singkat yaitu 1) identifikasi data, 2) simulasi, 3) perhitungan, 4) hasil dan analisis serta 5) kesimpulan. Hasil penelitian, simulasi software ETAP arus gangguan hubung singkat maksimum pada jarak 25 persen dengan arus gangguan tiga fasa sebesar 2877.341 A, dua fasa sebesar 2672.708 A, dan satu fasa sebesar 2491.835 A. Gangguan minimum pada jarak 100 persen dengan arus gangguan tiga fasa sebesar 502.032 A, dua fasa sebesar 434.671 A, dan satu fasa sebesar 347.035 A. Sedangkan untuk hasil simulasi waktu kerja relay arus lebih sisi incoming sebesar 1 detik dan sisi outgoing sebesar 0.55 detik, hasil perhitungan waktu kerja relay arus lebih sisi incoming sebesar 0.99 detik dan sisi outgoing sebesar 0.54 detik. Kata kunci Gangguan Hubung Singkat, relay arus lebih, ETAP Power Station 12.6.0. Abstract — Interferences that often happen in an operation system of electric power can cause in disruption of distribution the electric power to consumers, so it causes quite large shor-circuit current. To avoid the impact of that inrerferences,setting relay portection to protect the network is needed. The purpose of the reserch is doing a simulation using ETAPsoftware, calculating the short-circuit current, and setting the working time of excess-current relay. The method that used to analyze the interferences of short-circuit current are : 1) data identifying, 2) Simulation, 3) calculation, 4) result and analysis and, 5) conclution. The results of the research show that the maximum interferences of short -circuit current at 25% of distance with three phase Interferences is 2877,341 A, two -phase is 2672,708 A, and one-phase is 2491,835 A. The minimum Interferences at 100 percents distance with three phase Interferences is 502,032 A, two -phase is 434,671 A, and one-phase is 347,035 A. And the result of the simulation time of excess-current relay on incoming side is 1 second and on feeder side is 0.55 second, the results of the calculation working time of excess-current relay on the incoming side are 0.99 second and on the feeder, a side is 0.54 second Keywords— short circuit, over current relay, ETAP power station 12.6.0
DESAIN DAN PERANCANGAN MINIATUR ALAT PENYARING SAMPAH OTOMATIS BERBASIS PLC Bengawan Alfaresi; Afandi A; Feby ardianto
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v16n2.2227

Abstract

Penyelesaian masalah sampah yang menumpuk pada aliran selokan diperkotaan merupakan masalah yang sering terjadi dan membuat suatu bencana yang sulit teratasi dengan baik. Peningkatan masyarakat membuang sampah di selokan lngkungan sekitar membuat terjadinya penumpukan sampah pada selokan yang tidak diimbangi dengan pengambilan dan pengolahan sampah. Tujuan pada penelitian adalah membuat dan merancang prototipe alat pemungut sampah selokan menggunakan PLC yang dioperasikan secara otomatis untuk mengurangi tenaga manusia dan lebih mengefisienkan waktu dalam pemungutan sampah diselokan yang terus menumpuk. Metode yang diterapkan pada penelitian ini yaitu mengunakan metode pencakaran sampah. Alat pemungutan sampah ini mulai bekerja dari pemungutan sampah yang dibawa oleh konveyor 1 yang selanjutnya dijatuhkan ke konveyor 2 dan sampah yang terbawa konveyor 2 akan di jatuhkan ke wadah sampah. Alat pemungutan sampah ini di operasikan oleh push button pada box panel. Hasil dari penelitian kecepatan pemungutan sampah pada konveyor 1 bisa dibagi menjadi 3 kategori yaitu cepat, sedang dan lambat. Untuk kategori cepat dengan dengan 250 Rpm bisa memungut 75 sampah apung dengan waktu 37,8 detik, persentase kegagalan mencapai 6,7 persen. Untuk kategori sedang dengan 125 Rpm bisa memungut 75 sampah apung dengan waktu 48,6 detik dengan persetase kegagalan pungut 8 persen dan terakhir untuk kategori kecepatan lambat bisa memungut 75 sampah apung dengan waktu 78,8 detik dengan persentase kegagalan pungut 9,3 persen. Kesimpulan dari penelitian ini semakin cepat putaran maka tingkat kegagalan semakin kecil yaitu 6.7 persen dan waktu yang dibutuhkan akan semakin cepat dengan waktu 37.8 detik per 75 sampah.