Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EKSPLORASI MANFAAT LIMBAH CANGKANG TELUR UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.Merril) PADA TANAH ULTISOL Bimasri, John; Murniati, Nely
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 12, No 1 (2017): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v12i1.616

Abstract

Guna pencapaian ketahanan dan kedaulatan pangan, pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi pertanian. Berdasarkan tingkat kebutuhan pangan nasional hingga tahun 2025 dibutuhkan 4,7 juta lahan baru. Untuk mencapai produksi kedelai dibutuhkan perluasan areal tanam 2 juta hektar. Pada hal disisi lain lahan yang tersedia sebagian merupakan lahan sub optimal dan termasuk lahan yang sudah terdegradasi atau terlantar. Berbagai kendala yang terdapat pada lahan tersebut dapat diatasi dengan penerapan teknologi, salah satu dengan manfaatkan limbah cangkang telur yang digunakan sebagai pupuk dan penetral tanah yang asam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat cangkang telur dalam meningkatkan produksi tanaman kedelai pada tanah Ultisol. Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam pemanfaatan cangkang telur untuk budidaya tanaman kedelai di lahan sub optimal. Penelitian menggunakan metode Eksperimen dengan Rancangan Acak kelompok faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dengan 3 kali ulangan,dengan Perlakuan Varietas tanaman kedelai dan dosis limbah cangkang telur. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Pemberian cangkang telur dapat peningkatan nilai derajat keasaman (pH) sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah, terutama pada lahan-lahan marjinal, 2) Pemberian limbah cangkang telur dengan dosis 1,2 kg perpetak setara 2000 kg dolomit mampu menaikkan pH tanah dari 4,15 menjadi 5,40 dan memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai terutama pada jumlah cabang, berat biji kering pertanaman dan perpetak dan 3) Cangkang telur merupakan limbah, jika dimanfaatkan dalam budidaya tanaman maka dapat mengurangi masalah lingkungan dan meningkatkan hasil produksi.
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN DARI PETERNAKAN KAMBING DI DESA P2 PURWODADI KABUPATEN MUSI RAWAS Bimasri, john
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v8i1.13738

Abstract

ABSTRAKTernak kambing merupakan ternak yang sangat potensial untuk di budidayakan di wilayah pedesaan. Jumlah ternak yang mengalami peningkatan dan tanpa pengolahan limbah yang baik akan menimbulkan dampak pencemaran lingkungan. Penelitin ini  bertujuan untuk menganalisis sebaran ternak kambing dan bentuk pencemaran yang terjadi di Desa Purwodadi.  Penelitian dilakukan di Desa P2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas yang dilaksanakan dari bulan September sampai November 2023.  Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah: 1) jumlah peternak, 2) jumlah ternak kambing, 3) Perbandingan kambing jantan dan betina, 4) bentuk kandang, 5) interval waktu pembersihan kandang, dan 6) persepsi masyarakat terhadap pencemaran dari ternak kambing.  Data hasil penelitian dianalisis secara tabulasi, lalu dijelaskan secara deskriptif.  Hasil  penelitian menunjukkan bahwa jumlah peternak yang beternak kambing di desa Purwodadi sebanyak 19 orang, yang memelihara kambing sebanyak 118 ekor yang terdiri kambing jantan sebanyak 57 ekor atau 48,31%,  dan kambing betina betina sebanyak 61 ekor atau sebesar 51,69%.  Tipe kandang  yang dimiliki peternak berupa kandang semi permanen 16 peternak atau 84,21% dan sederhana sebanyak 3 atau 15,79%.  Interval waktu pembersihan kandang yang dilakukan oleh peternak paling banyak adalah 2 bulan sekali atau 32%.  Sedangkan pencemaran yang ditimbulkan berupa pencemaran suara, bau, dan pencemaran air.  Kesimpulan dari pelaksanaan penelitian ini adalah bahwa ternak kambing yang dilakukan petani di Desa Purwodadi masih dilakukan secara tradisional, sehingga banyak menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat. Kata Kunci :  Kambing; Kotoran;  Limbah;  Pencemaran; Peternakan.
DAMPAK PENGGUNAAN INSEKTISIDA DALAM BUDIDAYA TANAMAN PADI SAWAH TERHADAP KESEHATAN PETANI: Dampak pestisida terhadap kesehatan petani Bimasri, John; Brando, Marlon; Wartono
Agriculture Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agrotek.v19i2.7614

Abstract

Pesticides are one of the main agricultural tools that if used unwisely will cause environmental pollution and health problems. The study was conducted to analyze the impact of insecticide use on rice cultivation on farmers health problems. The study was conducted in Tugumulyo District, Musi Rawas Regency, South Sumatra Province, located in Srikaton Village, Trikoyo Village, and Tegalrejo. From January to April 2024, using the Survey Method. Respondents were determined using the Simple Random Sampling method as much as 5% of the population of each research location. The data collected were in the form of types and active ingredients of insecticides, types of pests, farmer perceptions, and types of diseases suffered by farmers. The data obtained were analyzed using statistical analysis and then explained descriptively. The results showed that 47.1% of farmers used Winder 25 WP insecticide with the active ingredient Imidacloprid. There were 5 types of pests that attacked, namely brown planthoppers, bondol birds, rats, bedbugs, and stink bugs. As many as 88.7% of the community were exposed to insecticides and 52% suffered from health problems. The high environmental and health impacts that occur because the level of understanding of the impacts of insecticide use is still very low, and public knowledge of the technical use of safe insecticides is still very low, which is 16.1%. In addition, the high level of public trust in the efficacy of insecticides in killing pests also greatly influences. The conclusion of the study is the low understanding of farmers about the dangers of insecticide exposure. The environmental impacts caused are in the form of air pollution, and health problems suffered by farmers are nausea, headaches, skin, eye and nose irritation.
ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS BIBIT MANGGA TERHADAP GENANGAN Safriyani, Etty; Murniati, Nely; Bimasri, John; Holidi; Aminullah
Agriculture Vol. 19 No. 2 (2024): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/agrotek.v19i2.7681

Abstract

ABSTRAK Lahan rawa berpotensi untuk pengembangan tanaman mangga, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan mangga unggul yang adaptif pada kondisi tergenang. Penelitian bertujuan untuk menganalisis adaptasi marfologi dan fisiologi beberapa varietas tanaman mangga pada kondisi tergenang. Penelitian dilaksanakan di Desa Lesung Batu Muda, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, dengan ketinggian 52 mdpl, dari bulan Januari sampai Mei 2021, Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok non faktorial 6 perlakuan dan 3 ulangan serta perlakuan control tanpa genangan. Perlakuan yang dicobakan 6 varietas bibit tanaman manga, yaitu : Mangga Golek (M1), Mangga Arummanis (M2), Mangga Bacang (M3), Mangga Kweni (M4), Mangga Alpukat (M5), dan Mangga Indramayu (M6). Lahan berukuran 5 m x 7 m dibersihkan dan di pagar dengan waring setinggi 1.5 m. Bak penggenangan dibuat sebanyak 3buah dengan panjang 400 cm, lebar 75 cm dan tinggi 70 cm dan dilapisi dengan plastik hitam, dengan jarak antar bak 100 cm. Bibit yang digunakan berumur 3 bulan, sehat, bebas hama dan penyakit, tinggi 37 cm, dengan daun 6 helai, ditanam dalam polybag berukuran 7 x 23 cm dengan media tanah Ultisol seberat 2 kg/polybag. Polybag bibit disusun dalam bak dan digenangi air setinggi 2 cm diatas permukaan media selama 60 hari. Parameter yang diamati terdiri dari : penambahan tinggi tanaman, penambahan jumlah daun, kandungan klorofil daun, volume akar, morfologi akar, dan penampang melintang akar. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan statistic sederhana yaitu rata-rata tertinggi dan terendah. Semua varietas yang teliti toleran terdahap kondisi tergenang. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kemampuan adaptasi bibit mangga pada kondisi tergenang dengan tingkat keasaman tinggi. Kata kunci: aerenkim, arumanis, marfologi, rawa lebak
Pemanfaatan Air Lindi Limbah Organik Rumah Tangga Sebagai Nutrisi Tanaman Dengan Sistem Hidroponik Bimasri, John; Murniati, Nely; Warah, Warah
Jurnal Kewirausahaan & Inovasi Vol. 2 No. 2 (2025): Februari
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jkwi.v2i2.374

Abstract

Organic solid waste produces leachate and can pollute the environment. Leachate in agriculture can act as fertilizer, because it contains elements that plants need, such as nitrogen and phosphorus. Plant cultivation technology continues to develop, one of which is hydroponics. The obstacle faced in cultivating plants hydroponically is nutritional requirements. Leachate can be used as an AB-mix nutrient mixture to reduce production costs for hydroponic plant cultivation. Activities were carried out in Hamlet 6, Tambah Asri Village, Tugu Mulyo District, Musi Rawas Regency from July to August 2023 using counseling, demonstration and mentoring methods. The counseling was attended by 45 participants, mothers and young women in Dusun Enam, then as many as 8 groups consisting of 5 to 6 people carried out hydroponic cultivation with nutrients using leachate from household organic waste combined with AB-mix. The results of carrying out this activity can be concluded that household organic solid waste can be processed into leachate for fertilizer, and reduce environmental pollution. Leachate water provides nutrients for plants hydroponically, thereby reducing cultivation costs.
Pemberian Biosilika Sekam Padi pada Tanah Entisol untuk Budidaya Tanaman Jagung Bimasri, John; murniati, Mely; Wartono; Andri
RADIKULA: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3 No 1 (2024): RADIKULA - Juni 2024
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/radikula.v3i1.4257

Abstract

Jagung (Zea Mays L) merupakan tanaman akumulator silika.  Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh biosilika dari  abu sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan  Maret  sampai Juni 2021 di Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau dengan ketinggian tempat 103 meter diatas permukaan laut (mdpl), menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Biosilika  yang  dicobakan: 0 ton/ha,  0,25 ton/ha, 0,50 ton/ha, 0,75 ton/ ha, 1 ton/ha, 1,25 ton/ ha.   Pengamatan berupa: tinggi tanaman, diameter batang, diameter tongkol, panjang tongkol tanpa kelobot, berat tongkol tanpa kelobot, dan  hasil tanaman  per hektar.  Data dianalisis menggunakan analisis keragaman (Anova). Pemberian biosilika dalam bentuk abu mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil per hektar tanaman jagung.  Biosilika sebanyak 0,75 sampai 1,25 ton/ha, meningkatkan berat tongkol tanpa kelobot 14,92%, dan hasil tanaman jagung  0,9 - 1,59 ton/ha atau 8,29 - 14,64%.
APPLICATION OF CHICKEN EGG SHELL POWDER ON VARIETIES OF PEANUT (Arachis hypogaea L) Murniati, Nely; Apriyanti, Apriyanti; Bimasri, John; Sutejo, Sutejo
SINTA Journal (Science, Technology, and Agricultural) Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda (PDM) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/sinta.6.1.%p

Abstract

Utilization of organic waste as an alternative fertilizer is one of the efforts to improve sustainability in agriculture. Egg shells, as household waste rich in calcium carbonate (CaCO₃), have great potential to be used as soil ameliorant and a source of nutrients for plants. The purpose of the study was to examine the benefits of chicken egg shell waste in peanut cultivation. The study was conducted in Watervang Village, Lubuklinggau City at an altitude of 113.59 meters above sea level, from March to June 2024, using a factorial Randomized Block Design experimental method consisting of 3 group. Treatment of chicken egg shell powder doses: 0.2, 0.6, and 1.0 tons-ha, and peanut varieties consisting of giraffe variety, bison variety and talam1 variety. The study consisted of 27 units, each unit consisting of 3 sample plants. The parameters observed consisted of the number of branches, flowering age, number of pods per plant, weight of pods per plant, weight of seeds per plant, weight of 100 seeds and soil pH. Data were analyzed by Analysis of Variance (Anova), the effect of treatment was analyzed by Honestly Significant Difference Test (HSD), to determine the level of accuracy, the Coefficient of Diversity test was carried out. The results of the study of the application of chicken egg shell powder at a dose of 1.0 tons-ha. The results of the study of the application of egg shell powder at a dose of 1.0 tons-ha showed an increase in peanut production. The use of the Talam 1 variety was able to provide better growth and production. Between the application of chicken egg shell doses and varieties did not show any significant interaction. Keywords: egg shells;  peanuts; soil pH; varieties. 
Aplikasi Penggunaan Feses Kambing Terhadap Produksi Vigna Sinensis L Guna Pengurangan Pupuk Anorganik Wartono, Wartono; Bimasri, John; Wati, Dewi Gislia
Jurnal Daur Lingkungan Vol 7, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/daurling.v7i1.280

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian pupuk kotoran kambing pada tanaman kacang panjang untuk mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan pupuk kimia. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial dengan dua perlakuan dan tiga kelompok. Perlakuan yang dicoba adalah sebagai berikut: Faktor 1 Dosis Kotoran Kambing (K) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: K1 = 20 ton/ha setara dengan 8 kg gram per petak, K2 = 30 ton/ha setara dengan 12 kg gram per petak, K3 = 40 ton/ha setara dengan 16 kg gram per petak. Faktor 2 Ragam (V) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : V1 = Katrina, V2 = Sabrina, V3 = Kanton Tavi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kotoran kambing dengan dosis 40 ton/ha atau setara 16 kg per petak (K3) memberikan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang yang terbaik. Varietas Canton Tavi (V3) mampu tumbuh dan berproduksi lebih baik dibandingkan varietas lainnya. dan Interaksi antara pemberian pupuk kotoran kambing dengan varietas kacang panjang Kanton Tavi yang diberi pupuk kotoran kambing sebanyak 40 ton/ha setara 16 kg per petak (K3V3) menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik dibandingkan interaksi perlakuan lainnya.Kata kunci : Dosis, Ragam, Kotoran Kambing, Anorganik, LingkunganABSTRACTThis research aims to determine the effectiveness of applying goat manure fertilizer to long bean plants to reduce the environmental impact of using chemical fertilizers. This research used an experimental method with a factorial randomized block design (RAK) arranged with two treatments and three groups. The treatments tried were as follows: Factor 1 Goat Manure Dosage (K) consisting of 3 levels, namely: K1 = 20 tonnes/ha equivalent to 8 kg grams per plot, K2 = 30 tonnes/ha equivalent to 12 kg grams per plot, K3 = 40 tons/ha, equivalent to 16 kg grams per plot. Factor 2 Variety (V) consists of 3 levels of treatment, namely: V1 = Katrina, V2 = Sabrina, V3 = Canton Tavi. The research results showed that the application of goat manure fertilizer at a dose of 40 tons/ha or the equivalent of 16 kg per plot (K3) provided the best growth and production of long bean plants. The Canton Tavi variety (V3) was able to grow and produce better than other varieties. and The interaction between the application of goat manure fertilizer and the Kanton Tavi long bean variety which was given goat manure fertilizer of 40 tonnes/ha equivalent to 16 kg per plot (K3V3) resulted in better growth and production compared to other treatment interactions.
Peningkatan Produksi Padi Gogo Dayang Rindu di Tanah Ultisol dengan Pupuk Nitrogen Bimasri, john
AGROSAINTIFIKA Vol. 7 No. 1 (2024): November
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Padi Dayang Rindu merupakan varietas padi lokal di Kabupaten Musi Rawas merupakan padi gogo yang tergolong aromatik, biasa ditanam di tanah ultisol dengan kesuburan yang rendah. Penelitian dilaksanakan di Desa Sumber Sari, Kecamatan Sumber Harta, Kabupaten Musi Rawas, pada ketinggian 45 meter di atas permukaan laut dari bulan Oktober 2023 sampai dengan Maret 2024, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 level perlakuan dan 4 kelompok. Perlakuan terdiri dari: 0 kg/ha atau tanpa nitrogen (N0); 100 kg urea/ha setara 0,75 gram/polybag (N1); 200 kg urea/ha setara 1,5 gram urea/polybag (N2); 300 kg urea/ha setara 2,25 gram urea/polybag (N3); 400 kg urea/ha setara 3 gram urea/polybag (N4). Media tanam berupa tanah ultisol sebanyak 15 kg/polybag. Parameter yang diamati berupa tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, berat gabah per rumpun, berat gabah 1.000 butir, kadar klorofil daun, dan aroma. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian pupuk nitrogen sebanyak 138 kg/ha setara dengan 300 kg urea/ha atau setara dengan 2,25 g urea/polybag menghasilkan jumlah anakan terbanyak (25,33 anakan/rumpun), dan berat gabah perumput tertinggi (66,86 g). Perlakuan pemupukan nitrogen berbanding lurus terhadap produksi, tetapi berbanding terbalik terhadap aroma gabah. Semakin tinggi dosis pupuk nitrogen yang diberikan, maka produksi yang dihasilkan meningkat, tetapi aroma harum pada gabah padi Dayang Rindu semakin berkurang.
DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN DARI PETERNAKAN KAMBING DI DESA P2 PURWODADI KABUPATEN MUSI RAWAS Bimasri, john
Jurnal Peternakan (Jurnal of Animal Science) Vol 8, No 1 (2023): JURNAL PETERNAKAN (JURNAL OF ANIMAL SCIENCE)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jac.v8i1.13738

Abstract

ABSTRAKTernak kambing merupakan ternak yang sangat potensial untuk di budidayakan di wilayah pedesaan. Jumlah ternak yang mengalami peningkatan dan tanpa pengolahan limbah yang baik akan menimbulkan dampak pencemaran lingkungan. Penelitin ini  bertujuan untuk menganalisis sebaran ternak kambing dan bentuk pencemaran yang terjadi di Desa Purwodadi.  Penelitian dilakukan di Desa P2 Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas yang dilaksanakan dari bulan September sampai November 2023.  Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah: 1) jumlah peternak, 2) jumlah ternak kambing, 3) Perbandingan kambing jantan dan betina, 4) bentuk kandang, 5) interval waktu pembersihan kandang, dan 6) persepsi masyarakat terhadap pencemaran dari ternak kambing.  Data hasil penelitian dianalisis secara tabulasi, lalu dijelaskan secara deskriptif.  Hasil  penelitian menunjukkan bahwa jumlah peternak yang beternak kambing di desa Purwodadi sebanyak 19 orang, yang memelihara kambing sebanyak 118 ekor yang terdiri kambing jantan sebanyak 57 ekor atau 48,31%,  dan kambing betina betina sebanyak 61 ekor atau sebesar 51,69%.  Tipe kandang  yang dimiliki peternak berupa kandang semi permanen 16 peternak atau 84,21% dan sederhana sebanyak 3 atau 15,79%.  Interval waktu pembersihan kandang yang dilakukan oleh peternak paling banyak adalah 2 bulan sekali atau 32%.  Sedangkan pencemaran yang ditimbulkan berupa pencemaran suara, bau, dan pencemaran air.  Kesimpulan dari pelaksanaan penelitian ini adalah bahwa ternak kambing yang dilakukan petani di Desa Purwodadi masih dilakukan secara tradisional, sehingga banyak menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang dirasakan oleh masyarakat. Kata Kunci :  Kambing; Kotoran;  Limbah;  Pencemaran; Peternakan.