Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Diversity of Rodentia and Scandentia Species in the Batutegi Protected Forest, Tanggamus Lampung Sitopu, Romekardo; Nurcahyani, Nuning; Dania Pratami, Gina; Kanedi, M
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v9i2.199

Abstract

Mamalia kecil seperti Rodentia dan Scandentia adalah salah satu satwa liar yang sering dianggap sebagai hama perusak, sehingga kurang dijaga kelestariannya. Keberadaan Rodentia dan Scandentia dalam ekosistem sangat penting antara lain sebagai sarana penyebaran biji tumbuh-tumbuhan, dan sebagai kontrol terhadap serangga. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Hutan Lindung Batutegi Tanggamus Lampung mulai bulan Mei sampai Juni 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, perilaku, dan, faktor lingkungan yang mempengaruhi keberadaan jenis Rodentia dan Scandentia di kawasan Hutan Lindung Batutegi Tanggamus Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik purposive sampling yaitu dengan mencari lokasi ditemukannya Rodentia dan Scandentia, data yang diperoleh ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar serta dihitung indeks keanekaragamannya dengan menggunakan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener dan indeks kemerataan. Berdasarkan hasil penelitian, nilai indeks keanekaragaman jenis di blok inti adalah H’= 2,772 termasuk dalam kategori sedang yang terdiri dari sebanyak 26 jenis yang ditemukan. Nilai indeks keanekaragaman jenis di blok pemanfaatan adalah H’= 1,596 yang terdiri dari 15 jenis yang ditemukan. Nilai indeks tersebut tergolong dalam kategori sedang, dimana nilai indeks tersebut tidak lebih dari H’= 3. Nilai indeks kemerataan pada blok inti adalah E= 0,851 tergolong dalam kategori tinggi dengan komunitas stabil, sedangkan pada blok pemanfaatan adalah E= 0,59 tergolong dalam kategori sedang dengan komunitas labil. Hal tersebut dipengaruhi oleh sumber pakan, habitat, dan faktor adanya aktivitas manusia. Aktivitas perilaku satwa yang ditemukan lebih banyak terdapat pada waktu pagi hari dari suku Sciuridae, Tupaiidae pada waktu sore hari, dan suku Muridae dan Hystricidae pada waktu malam hari (nokturnal).   Kata kunci: hutan lindung Batutegi, indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, purposive sampling, Rodentia, Scandentia, Small mammals such as Rodentia and Scandentia are one of the wild animals that are often considered as destructive pests, so that their sustainability is not maintained. The existence of Rodentia and Scandentia in the ecosystem is very important, among others, as a means of dispersal of plant seeds, and as a control against insects. This research was conducted in the Batutegi Tanggamus Protected Forest area, Lampung from May to June 2021. This study aims to determine the diversity, behavior, andenvironmental factors that influence the presence of Rodentia and Scandentia species in the Batutegi Tanggamus Protected Forest area, Lampung. The method used in this study is a survey method with purposive sampling technique, namely by finding the location where Rodentia and Scandentia were found, the data obtained are displayed in tables and figures and the diversity index is calculated using the Shannon-Wiener diversity index and evenness index. Based on the results of the study, the value of the species diversity index in the core block was H'= 2.772 which was included in the medium category which consisted of as many as 26 species were found. The value of the species diversity index in the utilization block is H'= 1,596 which consists of 15 species found. The index value belongs to the medium category, where the index value is not more than H'= 3. The evenness index value in the core block is E= 0.851 belonging to the high category with a stable community. Meanwhile, in the utilization block, E= 0.59 belongs to the medium category with unstable community. This is influenced by food sources, habitats, and human activities. Animal behavior activities were found to be mostly found in the morning from the Sciuridae tribe, Tupaiidae in the afternoon, and the Muridae and Hystricidae tribes at night (nocturnal).   Keywords: Batutegi protected forest, diversity index, evenness index, purposive sampling, Rodentia, Scandentia.
Growth of Hornbill Feed Seeds at Way Canguk Research Station, Bukit Barisan Selatan National Park Irawan, Dimaz; Nurcahyani, Nuning; ., Priyambodo; Kanedi, M; Utoyo, Laji
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v9i1.207

Abstract

Rangkong merupakan jenis burung pemakan buah (frugivory). Buah yang dikonsumsi rangkong dikategorikandalam buah yang kecil dengan jumlah yang banyakdan jenis buah yang memiliki batu (stone seeds), yaitu jenis fikus dan non fikus. Peran rangkong di hutan sangatlah penting yaitu sebagai penebar bijimelalui sisa makanan dan kotoran rangkong karena sistem pencernaannya yang tidak merusak biji  sehingga mencerminkan hutan yang sehat dan menandakan masih adanya pohon-pohon besar di wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan di Stasiun Penelitian Way Canguk (SPWC) TNBBS Lampung dengan metode observasi  langsung melalui pengamatan laju pertumbuhan biji pakan rangkong secara generatif (semai) pada lokasi yang berbeda. Data disajikandalam bentuk tabel dan diagram kemudian dianalisis secara  deskriptif. Hasil penelitian menunjukan diperolehnya biji sebanyak 581 buah dari 12 famili dan 26 spesies serta 7 jenis yang belum teridentifikasi. Nasib biji setelah dimuntahkan tumbuh sebanyak 39% dari keseluruhan biji yang diperoleh dan 61% biji  tidak  mengalami pertumbuhan diduga karena adanya predator biji dan rusaknya biji serta faktor naungan yang dapat menghambat pertumbuhan biji. Biji dari buah fikus yang berasal dari defekasi tidak mengalami pertumbuhan. Nilai laju pertumbuhan semai di alam  lebih cepat dibandingkan dengan semai yang berada di media terkontrol atau disekitar kamp SPWC.     The hornbill is a type of frugivory bird. The fruit consumed by the hornbill is categorized into small fruit with a large number and the type of fruit that has stone seeds, namely ficus and non-ficus types. The role of hornbill in the forest is very important, namely as seed dispersal through food waste and hornbill droppings because their digestive system does not damage the seeds so that it reflects a healthy forest and indicates the presence of large trees in the area. This research was conducted at the Way Canguk Research Station (SPWC) TNBBS Lampung with direct observation by observing the growth rate of generative hornbill feed seeds (seedlings) at different locations. The data is presented in the form of tables and diagrams and then analyzed descriptively. The results showed that 581 seeds were obtained from 12 families and 26 species and 7 species that had not been identified. The fate of seeds after vomiting grew as much as 39% of the total seeds obtained and 61% of seeds did not experience growth, presumably due to seed predators and seed damage and shading factors that could inhibit seed growth. Seeds of ficus fruit from defecation did not grow. The value of the growth rate of seedlings in nature was faster than those in controlled media or around the SPWC camp.      
Jumlah dan Kemelimpahan Telur Aedes sp. di Ovitrap dan Kerentanan Aedes aegypti Terhadap Abate Widyastuti, Elyza; Rosa, Emantis; Pratami, Gina Dania; Kanedi, M
Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi Vol. 8 No. 1 (2023): BIOMA: JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v8i1.374

Abstract

Demam Berdarah Dengue ialah masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue melalui perantara nyamuk Aedes aegypti. Berbagai upaya pengendalian sudah dilakukan namun belum memberikan hasil yang memuaskan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan menggunakan ovitrap untuk mengetahui jumlah dan kemelimpahan telur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga April 2021, di tiga Lingkungan (LK) Kelurahan Way Halim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jumlah dan kemelimpahan telur nyamuk Aedes sp. pada ovitrap dan kerentanan larva nyamuk Ae.aegypti terhadap abate. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa jumlah telur yang terperangkap pada ovitrap baik di dalam mapun di luar rumah tertinggi adalah di LK II sebesar 558 butir Aedes sp, sedangkan Indeks kemelimpahan telur Aedes.sp di luar rumah lebih tinggi dari di dalam rumah yaitu sebanyak 1024 butir. Hasil uji kerentanan larva Ae.aegypti terhadap Abate setelah 24 jam terpapar menunjukkan bahwa 99% larva Ae. aegypti mengalami kematian, keadaaan ini dikategorikan dengan status rentan.