Gustopo, Dayal
Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Problematik Industri Jasa Warnet Dengan Menggunakan Metode SERVQUAL Nugroho, Alfi; Gustopo, Dayal; Hutabarat, Julianus
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 2 No 1: Februari 2016
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Warnet (warung internet)adalah sebuah tempat yang menyediakan akses infrastruktur internet dengan berbagai koneksi dan komputer sebagai perangkat akses sehingga pengguna bisa mengakses internet dan memperoleh layanan di bidang teknologi informasi. Tujuan penelitian ini adalah mencari faktor kualitas layanan yang ada pada bisnis warnet dan mengetahui dimensi kualitas layanan yang paling berpengaruh pada industri jasa warnet.Metode yang digunakan dalam analisa adalah analisa deskriptif pelayanan, uji T dan analisa regresi. Dengan obyek penelitian warnet di kota Malang. Dari hasil penelitian di ketahui jika Konstruk Servqual Parasuraman, yang awalnya 22 item yang terdiri dari 5 dimensi pembentuknya, pada studi kasus di warnet tereduksi menjadi 9 item, Kesenjangan (Gap) pada jasa internet yang diukur berdasarkan konsep servqual menghasilkan ukuran dari kualitas layanan pada jasa Warnet. Pada penelitian ini kesenjangan yang terjadi pada pada dimensi kualitas layanan secara berurutan dari nilai terbesar hingga ke nilai terkecil adalah Assurance (-1,1115), Empathy (-1,0732), Responsiveness (-0,7834), Tangible (-0,1847) dan Reliability (0,0191). bermakna kualitas layanan yang di terima konsumen untuk Reliability di kategorikan sangat berkualitas, sedangkan dimensi yang lain memiliki nilai gap lebih kecil dari nol berarti di kategorikan tidak berkualitas.
Perencanaan Kontrol Kecelakaan Kerja Menuju Zero Accident Pada Industri Pabrik Gula NBH Rahadian, Danar; Nursanti, Ellysa; Gustopo, Dayal
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 1 No 2: Agustus 2015
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada suatu tempat kerja penyebab terjadinya angka kecelakaan kerja disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor lingkungan sebanyak 15% dan faktor manusia 85%. Latar belakang terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor manusia disebabkan oleh kelalaian pekerja yang bekerja tidak sesuai dengan standard operational procedur (SOP) dan kurang memahami mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia mengatur K3 melalui Undang-Undang dan Permenaker. Penelitian ini merencanakan model kontrol yang tepat untuk mengurangi angka kecelakaan kerja menuju zero accident. Model kontrol yang digunakan adalah continuous improvement dengan sistem Plan-Do-Check-Action (PDCA) mulai tahun 2011 sampai dengan 2015 pada stasiun kerja boiler yaitu pekerjaan cleaning boiler. Pada Pabrik Gula NBH kecelakaan kerja yang sering terjadi adalah kaki terperosok/terpeleset dan mata terkena debu/kotoran. Continuous improvement yang dilakukan menitikberatkan pada APD. Tiap-tiap pekerja diharapkan disiplin dalam penggunaan APD, mengetahui cara memakai APD yang benar, dan kesadaran pekerja mengenai pentingnya menggunakan APD dalam bekerja. Disamping itu juga pengembangan pengetahuan pekerja mengenai APD dan K3.  Hasil penelitian angka kecelakaan kerja menurun secara signifikan.
Implementasi Penggunaan Ergonomic Body Protector Serabut Kelapa Terhadap Efek Pengedara Motor Ruwana, Iftitah; Gustopo, Dayal; Subardi, Anang
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 3 No 2: Agustus 2017
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat ini pengendara kendaraan bermotor sebagaian mengabaikan safety equipment dan pemakaian pelindung atau body protector sangat minim disaat berkendaraan. Produk pelindung sebenarnya sudah banyak tersedia dipasaran, namun harganya mahal, desain kurang ergonomis, bahan terbuat dari serat sintetis sehingga tidak ramah lingkungan. Fungsi protector yang kurang kuat dan kurang nyaman saat dipakai sehingga pengguna motor lebih sering memakai jaket biasa saat berkendara. Berdasarkan masalah tersebut pengunaan   produk ergonomic body protector serabut kelapa dapat mempengerahui pengendara motor secara fisik dan dapat memberikan kenyamanan pada saat berkendaraan. Karakteristik fisik serabut kelapa yaitu mempunyai kekuatan tarik, elastisitas, biodegradable, dan insulasi yang baik terhadap suhu. Ergonomi body protector serabut kelapa meliputi kualitas bahan dan disain produk yang sesuai kebutuhan pengendara motor. Kualitas produk protector meliputi mouisture kekuatan tarik, impac dan kekerasan. Rancangan disain produk dilakukan dengan pengukuruan antropometri pada orang dewasa. Penggunaan ergonomic body protector mempunyai efek terhadap pengendara motor yaitu dengan memberikan rasa hangat dan kenyamanan pada pengendara motor.
Analisis Kualitas Pelayanan di Puskesmas X Menggunakan Metode Servqual dan Saran Perbaikannya Wido Herawan, I Gede Asta; Hutabarat, Julianus; Gustopo, Dayal
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 3 No 1: Februari 2017
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Puskesmas X merupakan puskesmas yang cukup mudah untuk dijangkau masyarakat. Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas X kepada pasien belum maksimal karena masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum memenuhi kualitas sesuai yang diharapkan oleh masyarakat. Hal ini mengakibatkan terjadi kesenjangan antara persepsi dan ekspetasi pasien terhadap pelayanan Puskesmas X. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui persepsi dan ekspetasi pasien terhadap kualitas pelayanan dan mengetahui dimensi Servqual yang paling berpengaruh terhadap kualitas pelayanan Puskesmas X. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis mean gap untuk mengetahui kualitas pelayanan dan analisis regresi untuk mencari dimensi Servqual yang paling berpengaruh terhadap kualitas pelayanan Puskesmas X. Hasil perhitungan mean gap didapatkan seluruh nilainya negatif, hal ini menunjukkan adanya kesenjangan pada seluruh dimensi Servqual yang digunakan. Hasil regresi menunjukkan dimensi yang paling berpengaruh terhadap kualitas pelayanan Puskesmas X adalah assurance (p = 0,000), kemudian responsiveness (p = 0,000), tangible (p = 0,001), empathy (p = 0,002) dan reliability (p = 0,014). Maka dapat disimpulkan terjadi kesenjangan antara persepsi dan ekspetasi pasien terhadap kualitas pelayanan Puskesmas X. Sedangkan dimensi yang paling berpengaruh terhadap kualitas pelayanan adalah assurance.
Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Economic Order Quantity Dalam Upaya Meningkatkan Efisiensi (Studi Kasus Pada PT. Pancaran Mulia Sejati) Sutarti, S; Sutriyono, Dr.; Gustopo, Dayal
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 2 No 2: Agustus 2016
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap perusahaan memiliki perencanaan persediaan dan sistem kontrol. Dalam kasus yang melibatkan produk fisik yang diperlukan adalah peramalan permintaan untuk mengetahui berapa banyak untuk memesan dan kapan harus memesan. PT. Pancaran Mulia Sejati yang bergerak di bidang produksi minuman juice dalam proses produksinya mengalami kendala yaitu tidak menentunya bahan baku dari supplier berupa buah segar sehingga menyebabkan biaya persediaan meningkat setiap tahunnya. Biaya persediaan selalu meningkat selama ini sedangkan permintaan relatif stabil maka dipandang perlu untuk dilakukan analisis pengendalian persediaan yang berkaitan dengan efisiensi proses produksi perusahaan, utamanya efisiensi penggunaan modal. Penggunaan metode EOQ dapat membantu suatu perusahaan dalam menentukan jumlah unit yang dipesan agar tercapai biaya pemesanan dan biaya persediaan seminimal mungkin. Dengan menggunakan perhitungan yang ekonomis tentunya suatu perusahaan dapat menentukan secara teratur bagaimana dan berapa jumlah material yang harus disediakan. Dari hasil perhitungan biaya persediaan menurut cara yang diterapkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp 62.490.462, sedangkan hasil perhitungan biaya persediaan menurut EOQ untuk tahun 2016 sebesar Rp 61.440.125, terdapat efisiensi sebesar 2%. Hasilnya menyatakan bahwa metode EOQ mampu mereduksi biaya pesan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka biaya persediaan menurut cara yang dijalankan perusahaan belum mencapai titik minimal. Melalui pendekatan metode EOQ perusahaan produsen juice mampu memperoleh penghematan atau efisiensi penggunaan modal sebesar Rp 1.050.337.
Meningkatkan Mutu Kain Tenun Ikat Tradisional Di Desa/Kelurahan Roworena Secara Berkesinambungan Di Kabupaten Ende Dengan Pendekatan Metode TQM M, Firmansyah; Lomi, Abraham; Gustopo, Dayal
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 3 No 1: Februari 2017
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tenun ikat khas Ende adalah salah satu dari sekian banyak produk budaya tradisional khas Indonesia yang dibuat secara tradisional dan bernilai seni tinggi dan indah. Di kabupaten Ende terdapat salah satu desa / kelurahan, yaitu Desa Roworena, desa yang sebagian masyarakatnya menggantungkan penghasilan hidup mereka dengan menenun. Adanya Permasalahan yang terjadi pada industri kelompok tenun ikat adalah adanya penurunan mutu atau kecacatan pada kain tenun ikat yang disebabkan oleh berbagai faktor yang menyebabkan menurunnya keuntungan produk kain tenun ikat yang didapatkan pada kelompok industri kain tenun ikat itu sendiri. Dengan teori  pendukung  dalam  penelitian  ini  adalah  teori  tentang  kualitas,  pengendalian  kualitas, metode Fishbone (Tulang Ikan) dan Quality Control Circle (QCC) atau Gugus Kendali Mutu (GKM). Dari hasil penelitian di dapatkan 11 proses pembuatan kain tenun ikat yang belum berjalan dengan baik. Upaya peningkatan mutu kain tenun ikat dilakukan melalui perbaikan 11 tahapan proses pembuatan kain tenun ikat, di mana Dilakukan pengendalian kualitas berupa pengawasan pada setiap proses penenunan kain tenun ikat agar mendapatkan kualitas produk kain tenun ikat yang berkualitas.  Selanjutnya dapat disimpulkan, Kelompok penenun kain tenun ikat melakukan pengendalian kualitas terhadap semua hal yang berkaitan dengan proses produksi. dari bahan baku yang digunakan dari proses bahan baku disiapkan seperti kapas, dan bahan pewarna sampai dengan proses penjahitan / penyatuan kain tenun ikat. Dari semua proses pembuatan kain tenun ikat itu perlu di kontrol dan dilakukan perbaikan secara terus menerus apabila terdapat kecacatan produk
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah PT. Mandala Multi Finance Cabang Banjarmasin Rahim, Taufik; Lomi, Abraham; Gustopo, Dayal
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 2 No 2: Agustus 2016
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan yang terjadi pada perusahaan seperti; karyawan dalam melakukan layanan terlalu lambat dan suka mengulur waktu. Penelitian ini bertujuan untuk memberi masukan dalam meningkatkan kepuasan nasabah dari sisi penilaian kualitas layanan. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini seperti; mean gap, mann whitney, dan uji regresi berganda. Hasil uji mean gap dan statistik mann whitney yang paling dominan memiliki kesenjangan (-0,29) dan perbedaan (0,001) yaitu dimensi responseveness. Hasil pengujian regresi berganda dimensi responsiveness persepsi terbukti berpengaruh sebesar (0,001) terhadap kualitas layanan, sedangkan untuk hasil kualitas layanan ada satu dimensi emphaty (0,001) yang berpenga-ruh signifikan terhadap kepuasan. Dapat disimpulkan bahwa dimensi responsiveness dipersepsikan belum terlalu maksimal yang diekspektasikan nasabah, untuk mengatasi masalah tersebut dengan cara peningkatan kualitas waktu jam kerja karyawan tanpa ada tekanan oleh atasan. Kualitas layanan dimensi emphaty harus diperbaiki agar nasabah lebih merasa puas, dengan cara memperkuat hubungan baik dengan nasabah agar mendafatkan informasi tentang keluhan ataupun harapan yang diinginkan secara berkesinambungan. Kata
Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Perawat Rumah Sakit Islam Dinoyo Malang Ramadhan, Syahrul; Gustopo, Dayal; Vitasari, Prima
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 1 No 2: Agustus 2015
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan terhadap 89 responden perawat pada RSI Dinoyo Malang. Variabel bebas terdiri atas kompensasi dan motivasi, dan variabel terikat adalah kinerja perawat.Pembuktian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda menggunakan software SPSS versi 20.Kompensasi (r2=0,256) dan motivasi kerja (r2=0,320) berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kompensasi dan motivasi adalah faktor penentu kinerja perawat.  Peranan motivasi kerja adalah lebih kuat dibandingkan dengan kompensasi. 
Pengaruh Umur dan Jenis Kelamin Terhadap Desain Tempat Kerja Pada Karyawan Perguruan Tinggi Vitasari, P.; Gustopo, Dayal
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 3 No 2: Agustus 2017
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain workplace berpengaruh pada penurunan kualitas pekerjaan, terutama diantara pekerja di industri. Hal ini juga berakibat tidak hanya pada menurunnya motivasi pekerja tapi juga kepuasan, hubungan social, performansi, dan kesehatan. Beberapa hasil penelitian mengungkapkan bahwa bekerja dalam kondisi tempat kerja yang aman dan sehat akan menunjang para karyawan bekerja secara total. Sehingga diperlukan inovasi untuk meningkatkan performansi karyawan. Inovasi ini berupa model untuk desain workplace yang disesuaikan dengan konsep green ergonomics guna meningkatkan human performance para karyawan. Di mana langkah awalnya berupa evaluasi desain workplace yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengukuran pengaruh umur dan jenis kelamin terhadap desain tempat kerja pada karyawan Fakultas Teknologi Industri kampus 2 ITN Malang dengan menggunakan kuesioner. Sebanyak tiga puluh sembilan karyawan dilibatkan dalam pengumpulan data. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan analisis menggunakan statistic descriptive dan uji t SPSS 17 untuk mengetahui pengaruh pada variabel umur dan jenis kelamin. Hasil analisis pengaruh antara jenis kelamin dan umur terhadap workplace design, diperoleh koefisien t value sebesar 70,5% dengan tingkat signifikan .000. dapat diartikan bahwa gender dan age memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap workplace design. Hasil lain diperoleh dari analisis uji t (one sample t-test) untuk melihat pengaruh umur terhadap workplace design diperoleh koefisien t value sebesar 19.1% dengan tingkat signifikan .000 perempuan lebih menyukai soft color untuk ruang kerjanya sebanyak 60%. Sedangkan laki-laki hanya merespon 40% terhadap pemilihan soft color.  Sebaliknya, untuk ruang kerjanya laki-laki lebih dominan menyukai warna terang sejumlah 57%, sedangkan perempuan yang menyukai warna terang hanya sebesar 43%.