Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu atau Wali Terkait Pencegahan Diare dengan Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pagesangan Rahmah, Nurul; Azmi, Fahriana; Hidayati, Diani Sri; Prajitno, Sugianto Sri
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 19 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14435067

Abstract

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Terkait Pencegahan Diare dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pagesangan. Diare merupakan keadaan seseorang mengalami buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, yang diiringi dengan buang air besar lebih dari tiga kali dalam satu hari. Pengetahuan ibu tentang diare merupakan faktor predisposisi yang memengaruhi sikap dan sikap ibu untuk melaksanakan pencegahan atau antisipasi dengan ASI eksklusif, cuci tangan dan lain-lain. Tujuan untuk memahami tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan kejadian diare yang dialami balita di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan. Jenis penelitian kuantitatif analitik observasional menggunakan metode studi cross sectional. Data diambil dengan cara simple random sampling. Data menggunakan total sampel 135 orang yang masuk kualifikasi inklusi dan eksklusi. Analisis bivariat menunjukkan adanya korelasi antara pengetahuan ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan masalah diare yang dialami balita (p=0,00), sikap ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan masalah diare yang dialami balita (p=0,00), dan perilaku ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan masalah diare dialami balita (p=0,034). Berdasakan keluaran tersebut terdapat hubungan antara tingkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu atau wali terkait pencegahan diare dengan kejadian diare yang dialami oleh balita di wilayah kerja Puskesmas Pagesangan.
Peran Pemberian Mpasi Dini, Pengetahuan Ibu, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia 3 – 60 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Narmada Dewi, Ni Putu Ulan Sintya; Surasmaji, Lalu Irawan; Hidayati, Diani Sri; Wiatma, Deny Sutrisna
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 7 (2025): Volume 5 Nomor 7 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i7.18842

Abstract

ABSTRACT Diarrhea is a cause of death in children under 5 years of age. Diarrhea is a potential Extraordinary Event (KLB) disease. Untreated diarrhea can cause dehydration and death. The high mortality rate due to diarrhea can be influenced by the provision of early complementary feeding, maternal knowledge, and personal hygiene. These risk factors can affect the child's digestive system and immunity because they are not yet fully formed. The aim was to determine the relationship between the provision of early complementary feeding, maternal knowledge, and personal hygiene with the incidence of diarrhea in children aged 3-60 months in the Narmada Health Center work area. Quantitative research with an observational approach using a cross-sectional design. The sampling technique used simple random sampling. The study was conducted in the Narmada Health Center work area, West Lombok in September 2024. The research sample was 84 respondents. The data obtained were analyzed using the Chi-square test with a significance value of p <0.05. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the provision of early MPASI and diarrhea with a p-value of 0.003, there was a significant relationship between maternal knowledge and diarrhea with a p-value of 0.004 and there was a significant relationship between personal hygiene and diarrhea with a p-value of 0.009. There was a significant relationship between the provision of early MPASI and the incidence of diarrhea, there was a significant relationship between maternal knowledge and the incidence of diarrhea, and there was a significant relationship between personal hygiene and the incidence of diarrhea in children aged 3-60 months in the Narmada Health Center work area. Keywords: Diarrhea, Early MPASI, Maternal Knowledge, Personal Hygiene  ABSTRAK Diare merupakan penyebab kematian pada anak kurang dari 5 tahun. Diare termasuk penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB). Diare yang tidak ditangani dapat menyebabkan dehidrasi hingga kematian. Tingginya angka kematian akibat diare dapat dipengaruhi oleh pemberian MPASI dini, pengetahuan ibu, dan personal hygiene. Faktor risiko tersebut dapat mempengaruhi sistem pencernaan dan imunitas anak karena belum terbentuk dengan sempurna. Tujuan untuk mengetahui hubungan pemberian MPASI dini, pengetahuan ibu, dan personal hygiene dengan kejadian diare pada anak usia  3 – 60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Narmada. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Narmada, Lombok Barat pada bulan September 2024. Sampel penelitian sebanyak 84 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Chi-square dengan nilai signifikasi p < 0.05. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan signifikan pemberian MPASI dini dengan diare dengan p-value 0,003, ada hubungan signifikan pengetahuan ibu dengan diare  dengan p-value 0,004  dan ada hubungan signifikan personal hygiee  dengan diare  dengan p-value 0,009. Terdapat hubungan signifikan pemberian MPASI dini dengan kejadian diare, terdapat hubungan signifikan pengetahuan ibu dengan kejadian diare, dan terdapat hubungan signifikan personal hygiene dengan kejadian diare  pada anak usia 3 – 60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Narmada.  Kata Kunci: Diare, MPASI Dini, Pengetahuan Ibu, Personal Hygiene
Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) dan Daun Kelor (Moringa Oleifera L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus Dermana, Kadek Diah Ari Wulan; Hidayati, Diani Sri; Herlinawati, Herlinawati; Hermawati, Resna
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 8 (2025): Volume 5 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i8.18983

Abstract

ABSTRACT Infectious diseases are still the cause of high morbidity and mortality rates in the world, including in Indonesia. Infectious diseases can be caused by Staphylococcus aureus bacteria. Synthetic antibiotics are used to treat these bacterial infections. Improper use of antibiotics can cause resistance, making it difficult to treat Staphylococcus aureus bacteria. There are several ways to overcome this, namely by using natural ingredients such as Averrhoa bilimbi L and Moringa oleifera L which are known as antimicrobials. This research used a true experimental completely randomized design (CRD) using the Cup-plate diffusion technique/welling diffusion method with 5 treatment groups and 2 controls (clindamycin 10ug for positive control and sterile distilled water on negative control). In a ratio of 1:0, bilimbi leaf (Averrhoa bilimbi L) extract and Moringa leaf (Moringa oleifera L) extract have an inhibitory zone diameter of 15 mm. Meanwhile, in the ratios of 0:1, 1:1, 1:2 and 2:1, no inhibition zone was formed against the growth of Staphylococcus aureus bacteria. The results of data analysis using the unpaired T test showed a significant difference in value (p 0.0007). This research showed that the combination of bilimbi leaf (Averrhoa bilimbi L) extract and Moringa leaf (Moringa oleifera L) extract had no antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria. Keywords: Antibacterial, Averrhoa Bilimbi L, Moringa Oleifera L, Growth, Staphylococcus Aureus  ABSTRAK Penyakit infeksi masih menjadi penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia termasuk di Indonesia. Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Penggunaan antibiotik secara tidak tepat dapat menimbulkan resistensi sehingga menyulitkan dalam mengobati Staphylococcus aureus. Terdapat upaya untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan penggunaan bahan alami seperti Averrhoa bilimbi L dan Moringa oleifera L yang dikenal sebagai antimikroba. Penelitian ini menggunakan True experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan metode difusi Cup-plate technique/sumuran dengan 5 kelompok perlakuan dan 2 kontrol (kontrol positif Klindamisin 10 ug, kontrol negatif akuades steril). Hasil perbandingan 1:0 ekstrak Daun Belimbing Wuluh dan Daun Kelor memiliki diameter zona hambat sebesar 15 mm. Sedangkan pada perbandingan 0:1, 1:1, 1:2 dan 2:1 tidak terbentuk zona hambat terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Hasil analisis data menggunakan uji T tidak berpasangan menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai (p 0,0007).  Kombinasi ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan daun kelor (Moringa oleifera L) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus.  Kata Kunci: Antibakteri, Averrhoa bilimbi L, Moringa oleifera L, Pertumbuhan, Staphylococcus aureus