Basri, Acce
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBANDINGAN DAYA BUNUH DAUN PALA (Myristica fragrans) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L) SEBAGAI LARVASIDA ALAMI TERHADAP LARVA Aedes aegypti INSTAR III DI KOTA TERNATE Mustafa, Mustafa; Basri, Acce
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 1: JUNE 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.888 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v9i1.575

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyebab Demam Berdarah Dengue. Salah satu cara pengendalian vektor adalah pada jentik atau larva. Selama ini pengendalian vektor yang masih sering digunakan dengan cara kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan daya bunuh perasan daun pala (Myristica fragrans Houtt) dan daun sirih (Piper betle L) sebagai larvasida pada larva Aedes aegypti. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksperimental sederhana dengan rancangan post test only group control design. Besar sampel yang digunakan adalah 700 ekor larva    Aedes aegypti  instar III. Kosentrasi yang digunakan adalah 10%, 15%, dan 20%. Setiap kosentrasi diisi 25 ekor larva Aedes aegypti, larva diamati setiap 6 jam selama 24 jam dengan 4 kali percobaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata kematian larva pada kosentrasi 10% perasan daun pala sebanyak 52% sedangkan perasan daun sirih yaitu 72%, untuk kosentrasi 15% yaitu pada perasan daun pala 68% dan perasan daun sirih 92% dan pada kosentrasi 20% yaitu pada perasan daun pala adalah 92% sedangkan perasan daun sirih mencapai 100%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perasan daun sirih lebih efektif sebagai larvasida dibandingkan perasan daun pala. 
Perbandingan Efektifitas Perasan Daun Kemangi (Ocimum Sanctum) Dan Daun Sirih (Piper Betle) Sebagai Larvasida Pada Larva Aedes Aegypti Instar III Basri, Acce; Farasda, Nina
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 2: DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.256 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v9i2.971

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan suatu ancaman bagi manusia karena merupakan vektor utama penyebab Deman Berdarah Dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas perasan daun Kemangi (ocimum sanctum)dan daun sirih (piper betle L) sebagai larvasida pada larva Aedes aegypti instar III. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Eksperimental sederhana. Besar sampel yang digunakan adalah 700 ekor larva Aedes aegypti instar III. Tempat penelitian dilakukan dilaboratorium vektor Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekes Kemenkes Ternate .Kosentrasi yang digunakan adalah 1%, 3%, 5%. Setiap konsentrasi diisi 25 ekor larva Aedes aegypti, larva diamati setiap 1 jam selama 6 jam dengan 4 kali percobaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata kematian dengan menggunakan perasan daun sirih pada konsentrasi 1%  sebanyak 16%, konsentrasi 3% sebanyak 28%, untuk konsentrasi 5% sebanyak 40%. Sedangkan untuk perasan daun kemangi pada konsentrasi 1% sebanyak 12%, kosentrassi 3% sebanyak 12%, untuk kosentrasi 5% sebanyak 24%. Kesimpulan Pada  penelitian ini telah didapatkan hasil bahwa perasan daun sirih lebih efektif daripada daun kemangi. Disaran Untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perasan daun kemangi yang berperan sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti dan melakukan pengukuran suhu ruangan, pH larutan serta kelembaban ruang. 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terjadi Ulkus Diabetik pada Penderita Diabetes Melitus di Diabetes Center Kota Ternate Husen, Samad Hi; Basri, Acce
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 11 No. 1: JUNE 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.609 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v11i1.1522

Abstract

Kejadian ulkus diabetik terjadi 90% hingga 95% pada penderita dengan obesitas, dimana salah satu penyebab melonjaknya kejadian diabetes melitus tipe II  yang tidak tergantung insulin yang terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin, dan diabetes melitus sangat terkait dengan obesitas, karena makin banyak jaringan lemak,  jaringan tubuh dan otot akan makin resisten terhadap kerja insulin, terutama pada daerah yang mengalami penekanan dan terbentuknya keratin keras yang memudahkan terjadinya ulkus diabetik. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya komplikasi pada penderita diabetes melitus perlu adanya pengendalian yang baik. Data dari Rekam Medik (RM) Diabetes Center Kota Ternate jumlah penderita Diabetes Melitus (DM)  Tipe II dimana pada tahun 2015 yang rawat jalan  sebanyak 134 kasus dan rawat jalan sebanyak 172 kasus, pada tahun 2016 yang rawat jalan sebanyak 151 kasus  dan tahun 2017 yang rawat jalan 119 kasus, dari semua kasus Diabetes Melitus (DM) dengan angka kejadian ulkus diabetik pada tahun 2018 sebanyak 30 kasus dan kematian sebanyak 2 orang. Hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya angka kesakitan dan komplikasi dari penyakit Diabetes Melitus (DM) Tipe II di Diabetes Center Kota Ternate. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadi Ulkus Diabetik Pada Penderita Diabetes Melitus Di Diabetes Center Kota Ternate