Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ameloblastoma Cahyawati, Triana Dyah
Jurnal Kedokteran Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ameloblastoma merupakan suatu neoplasma epitelial jinak dan berkisar 10% dari keseluruhan tumor odontogenik. Ameloblastoma ditandai dengan pola pertumbuhan yang lambat dan dapat tumbuh menjadi ukuran yang sangat besar dan menyebabkan deformitas fasial yang berat. Tumor ini paling sering terjadi pada usia dekade ketiga dan keempat, dan paling sering terjadi di mandibula posterior, terutama pada regio gigi molar ketiga, serta berhubungan dengan kista folikular atau gigi yang impacted. Ameloblastoma dapat dibagi menjadi 3 kelompok secara klinis dan radiologis, yaitu : solid atau multikistik, unikistik dan periferal, dengan tipe solid merupakan jenis yang terbanyak (86%). Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis ameloblastoma yaitu foto polos, CT scan dan MRI. Gambaran radiografi ameloblastoma dapat bervariasi. Sebagian menampakkan gambaran lesi lusen batas tegas, unilokular, well-corticated, yang sering berhubungan dengan corona gigi impacted atau tidak erupsi, sehingga tidak bisa dibedakan dengan keratosis odontogenik dan kista dentigerus pada radiografi. Sebagian ameloblastoma yang lain multilokular dengan septa internal dan honey combatau soap bubbles appearance yang seringkali serupa dengan keratosis odontogenik yang besar.1,2,3 Meskipun demikian, hanya temuan histopatologis yang dapat membantu menentukan keganasan tumor dan adanya perubahan karsinomatosa.
Difference In Knowledge About Stunting Among Families with Stunted Children and Non-Stunted Children in Labuhan Haji Village, East Lombok Sesariana, Mayumi Agestia; Djannah, Fathul; Cahyawati, Triana Dyah; Restuningdyah, Novia Andansari Putri
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 4 (2025): in Progress
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i4.8520

Abstract

Stunting is a condition characterized by a child's height or length being below the predicted range for their age, defined by a z-score of ≤2 SD in accordance with WHO child growth criteria. Stunted children suffer from growth retardation caused by malnutrition resulting from inadequate dietary practices or frequent illnesses. SSGI data indicates that East Lombok Regency holds the third highest stunting rates in the NTB province. The knowledge possessed by caregivers correlates with the prevalence of stunting. This study seeks to ascertain the disparity in knowledge between households with stunted children and those with non-stunted children in Labuhan Haji Village, East Lombok. This study is an analytical observational research employing a cross-sectional methodology. 120 participants were chosen using sequential sampling for the data collection. Families with and without stunted children's knowledge of stunting was compared using the Kruskal-Wallis H test on SPSS. The study's findings indicate that families in Labuhan Haji Village, East Lombok, with stunted children and those without do not significantly differ in their understanding of stunting.