Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pertanian Agros

PENGARUH DOSIS BIO URIN DAN DOSIS AMPAS KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L) Parmila, I Putu; Suardika, Putu; Prabawa, Putu Shantiawan; Suarsana, Made
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2420

Abstract

Bio Urin dan Ampas Kopi telah dapat digunakan sebagai perlakuan. Kedua kombinasi perlakuan ini akan dicobakan pada tanaman bayam merah untuk meningkatkan produksi secara kwantitas dan kwalitas karena bayam merah merupakan kelompok sayuran yang mempunyai manfaat yang sangat baik bagi kesehatan manusia dan mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan dapat dibudidayakan di lahan pekarangan sebagai salah satu program peningkatan pangan dan gizi keluarga. Karena mengandung vitamin yang lengkap dan juga bermanfaat untuk obat herbal dan mengandung vitamin B1 B2, A, C, mengandung carotenes, kalsium, kalium, protein zinc. Percobaan ini dilaksanakan di desa Sambangan Kecamatan Sukasada Kabupaten Buleleng pada ketinggian 200 meter dpl dengan suhu rerata 32-35 0C, curah hujan rerata 150 mm bulan-1 mulai bulan Juli 2021- September 2022. Penelitian bertujuan untuk mengetahui interaksi dan pengaruh tunggal masing masing antara dosis ampas kopi dan bio urin terhadap pertumbuhan dan hasil bayam merah. Metoda penelitian dengan Rancanagan Acak Kelompok 3 ulangan. Perlakukan terdiri dua faktor: (1) B0 = Tanpa Bio Urin/0 pot-1, B1 = 50 ml Bio Urin. pot-1, B2 = 100 ml bio urin. pot-1, B3 = 150, Bio Urin. pot-1 dan (2) K0 = Tanpa Ampas kopi/ 0.pot-1 K1 = 20 g ampas kopi .pot-1, K2 = 40 g ampas kopi .pot-1 K3 = 60 g ampas kopi. pot-. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan dosis bio urin berpengaruh nyata terhadap variabel hasil, yaitu: berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering oven akar dan berat kering oven total pertanaman kecuali terhadap berat segar daun dan berat kering oven daun. Dosis ampas kopi berpengaruh tidak nyata pada taraf uji F 5% terhadap variabel pertumbuhan dan hasil, yaitu tinggi tanaman pada semua umur pengamatan, kecuali terhadap diameter batang umur 14 hst.  Interaksi kombinasi perlakuan dosis bio urin dan dosis ampas kopi berpengaruh sangat nyata pada taraf  uji F 1% terhadap  vaiabel berat segar akar dan berpengaruh nyata taraf  uji F 5% pada semua variabel hasil,  yaitu berat segar tajuk, berat segar akar, berat kering oven akar dan  berat kering oven total pertanaman,  kecuali berpengaruh tidak nyata uji F 5%  terhadap variabel berat segar daun dan berat kering oven daun, yaitu pada perlakuan  0 g bio urin dan 0 g ampas kopi ,yaitu 60.700 g dan berpengaruh nyata  terhadap berat segar tajuk tanaman, yaitu dosis bio urin 100 ml  dan dosis ampas kopi 60 g,  yaitu 148,633 g, dosis berat kering akar dosis bio urin 0 ml dan dosis mmpas kopi 0 g yaitu 9,067 g dan berat kering total pada dosis bio urin 0 ml dan dosis ampas kopi 0 g,  yaitu 27,967 g.
PENGARUH PANJANG DEFOLIASI SULUR TERHADAP PERTUMBUHAN GENERATIV TANAMAN PANILI (Vanilla planifolia Andrews) Parmila, I Putu; Prabawa, Putu Shantiawan; Suarsana, Made
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 1 (2022): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i1.1498

Abstract

Salah satu penerapan perlakuan tanaman panili dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan secara generatif dan produktif adalah dengan defoliasi (pemangkasan pucuk), pertumbuhan panili cenderung mempunyai sulur tunggal, jika tidak dilakukan defoliasi. Teknik budidaya ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah sulur, agar mendapat pertumbuhan yang ideal, baik bentuk maupun keindahan untuk menyeimbangkan pertumbuhan generative dan vegetative, dengan tujuan memberikan ruang tumbuh yang lebih ideal untuk iklim mikro tanaman. Penelitian dilaksanakan di Desa Gesing Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng dari Agustus sampai Nopember 2021. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang defoliasi terbaik terhadap pertumbuhan vegetatif panili. Metode Penelitian yang digunakan adalah Rancanagan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Perlakukan terdiri dari satu faktor, terdiri atas D0 = Tanpa Defoliasi, D1 = Defoliasi 5 cm, D2 = Defoliasi 10 cm, D3 = Defoliasi 15 cm, dan D4 = Defoliasi 20 cm dari pucuk tanaman. Hasil: ada pengaruh sangat nyata pada perlakuan panjang defoliasi terhadap panjang tunas pada pengamatan 2 dan 4 msd dan jumlah daun, 6,8,10, 12 msd. berpengaruh nyata terhadap luas daun pada pengamatan 14 msd dan berpengaruh tidak nyata pada variabel diameter tunas pada semua umur yang diamati. Hasil panjang tunas tertinngi pada kontrol dengan panjang tunas 63,122 cm , nilai tertinggi pada pengamatan jumlah daun pada perlakuan tanpa defoliasi dengan jumlah daun 15.000 helai, luas daun tetinggi pada perlakuan defoliasi 10 cm, yaitu 44.295 cm2 dan perpengaruh tidak nyata pada parameter diameter tunas. Kata kunci: Defoliasi, panili, pertumbuhan generatif