Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Modifikasi Claroline dengan Metode Pembelajaran Computer-Supported Collaborative Learning (CSCL) Berbasis Konstruktivisme Gitakarma, Made Santo; Tjahyanti, Luh Putu Ary Sri
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.55 KB)

Abstract

Claroline merupakan salah satu sistem eLearning untuk manajemen pelatihan (Course Management System). Pembelajaran kolaboratif dengan sistem eLearning dapat dilakukandengan memanfaatkan Claroline. Metode pembelajaran kolaboratif berbantuan komputer atauweb sering disebut sebagai Computer-Supported Collaborative Learning (CSCL). Metode inibertujuan sebagai wadah untuk mendukung suatu kelompok pelajar dalam belajar bersamasecara efektif dengan cara berbagi informasi dan mendiskusikan masalah yang diberikan.Konsep konstruktivisme dapat diterapkan dalam sistem ini dengan memberikan perlakuan(treatment) topik yang sesuai kemudian dilakukan Pretest dan Posttest. Pretest untuk mengukurpengetahuan awal (prior knowledge) pelajar yang diklasifikasikan ke dalam level belajar (level 1hingga 4) dan Posttest untuk mengukur tingkat pencapaian hasil belajar. Pengujian dilakukan diJurusan Teknik Informatika AMIKOM Mataram untuk topik Software Requirements padaperkuliahan Rekayasa Perangkat Lunak. Hasil pengujian pada 30 mahasiswa didapatkan nilairata-rata Pretest sebesar 4,68 dan nilai rata-rata Posttest sebesar 8,12. Hasil evaluasi sistemdengan Kuesioner Pemakaian (Usability Questionnaire) menyatakan sebagian besar penggunaSCK setuju adanya sistem ini dengan rata-rata setuju sebesar 84,42 %. Dan hasil uji reliabilitasinstrumen Kuesioner Pemakaian didapatkan koefisien reliabilitas (Cronbach) sebesar 0,57.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Kreatif Siswa TKJ SMK Negeri 2 Seririt Melalui Pelatihan Robot Bioloid Tjahyanti, Luh Putu Ary Sri; Adiarta, Agus; Gitakarma, Made Santo
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.123 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v8i1.16041

Abstract

With the development of robotics technology in almost every area of human life, education and teaching the concept of robotics is expected to be included in the education curriculum in secondary schools. Technology Vocational Schools are expected to build robotics technology and practice it. One of the Technology Vocational Schools in Buleleng Regency, Bali, namely SMK Negeri 2 Seririt became a partner for the development of the Workshop and Entrepreneurship in Engineering (PKR) subject through the application of robotics training. This training uses Bioloid robots to improve creative critical thinking skills to students in the Computer and Network Engineering (TKJ) SMK Negeri 2 Seririt. The results obtained include students being very enthusiastic in participating in training, students increased understanding in assembling and programming robots as well as students' creative skills and critical thinking skills increased up to 72%.
IbM PENGAJARAN BAHASA BALI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KALIBUKBUK DAN SEKOLAH DASAR NEGERI 3 ANTURAN, SINGARAJA Dewi, Kadek Yati Fitria; Tjahyanti, Luh Putu Ary Sri
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol 10 No 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IbM pengajaran Bahasa Bali ini bertujuan untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk materi dan media ajar Bahasa Bali di Sekolah Dasar Negeri 3 Kalibukbuk, Singaraja dan Sekolah Dasar Negeri 3 Anturan, Singaraja. Hal ini dilatarbelakangi oleh persoalan akan lemahnya kemampuan siswa dalam menggunakan Bahasa Bali yang baik dan benar yang akan berimplikasi pada punahnya Bahasa Bali tersebut. Untuk mengatasi hal itu, LPPM Universitas Panji Sakti dan program IbM Pengajaran Bahasa Bali dimintai bantuan untuk bekerjasama menyelesaikan permasalahan tersebut. Target luaran dari program ini meliputi: (i) Buku ajar Bahasa Bali untuk siswa sekolah dasar kelas 1; (ii) Media ajar mata pelajaran Bahasa Bali untuk siswa sekolah dasar kelas 1; (iii) Nilai tes Bahasa Bali siswa rata-rata > 75 dan (iv) Sebuah publikasi ilmiah tentang penanganan masalah peningkatan ketrampilan siswa kelas 1 dalam mempelajari dan menggunakan Bahasa Bali yang baik dan benar. Adapun metode pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan materi ajar meliputi : (a) Uji coba materi ajar; (b) evaluasi kegiatan; (c) revisi; (d) pelaporan. Sedangkan metode pelaksanaan yang berkaitan dengan pengembangan media ajar meliputi: (a) rapat kerja tim pelaksana untuk menyusun pedoman pelatihan, materi pelatihan, surat-surat terkait, pedoman penilaian kinerja pelatihan, dan hal-hal teknis lainnya, (b) persiapan tempat dan peralatan serta bahan-bahan pelatihan, (c) pelaksanaan pelatihan pemanfaatan komputer dan TIK dalam pengembangan media ajar, (d) pendampingan perancangan media ajar berbasis komputer dan TIK, (e) penilaian/evaluasi kinerja pelatihan, serta (f) pelaporan kegiatan. Dengan adanya materi dan media ajar yang dihasilkan melalui program ini, diharapkan kemampuan siswa dalam Bahasa Bali akan meningkat sehingga secara tidak langsung kelestarian Bahasa Bali sebagai salah satu bahasa daerah tetap terjaga.
PENERAPAN KONSEP KONSTRUKTIFISME PADA SISTEM E-LEARNING YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOLABORATIF Tjahyanti, Luh Putu Ary Sri; Siahaan, Daniel Oranova; Sarwosri, Sarwosri
Rekayasa Vol 4, No 2: Oktober 2011
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.694 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v4i2.2334

Abstract

Pembelajaran kolaboratif dengan sistem eLearning disebut juga pembelajaran kolaboratif berbantuan komputer atau Computer-Supported Collaborative Learning (CSCL). Sistem ini bertujuan sebagai wadah untuk mendukung suatu kelompok pelajar dalam belajar bersama secara efektif dengan cara berbagi informasi dan mendiskusikan masalah yang diberikan. Konsep konstruktifisme dapat diterapkan dalam sistem ini dengan memberikan perlakuan (treatment) topik yang sesuai kemudian dilakukan Pre test untuk mengukur pengetahuan awal (prior knowledge) pelajar dan Post test untuk mengukur tingkat pencapaian hasil belajar. Pengujian dilakukan di Jurusan Teknik Informatika AMIKOM Mataram untuk topik Software Requirement pada perkuliahan Rekayasa Perangkat Lunak. Hasil pengujian pada 30 mahasiswa didapatkan nilai rata-rata Pre test sebesar 4,68 dan nilai rata-rata Post test sebesar 8,12. Hasil evaluasi sistem dengan Kuesioner Pemakaian (Usability Questionnaire) menyatakan sebagian besar pengguna SCK setuju adanya sistem ini dengan rata-rata yang setuju sebesar 84,42%. Dan hasil uji reliabilitas instrumen Kuesioner Pemakaian didapatkan koefisien reliabilitas (Cronbach) sebesar 0,57. Kata kunci: pembelajaran kolaboratif, konstruktifisme, CSCL, eLearning, usability questionnaire, cronbach. AbstractCollaborative learning with eLearning system called as Computer-Supported Collaborative Learning (CSCL). The system is intended as a forum to support a group of students in learning together effectively by sharing information and discussing the problems given. The concept of constructivism can be applied in these systems by providing treatment appropriate topic then performed Pre test to measure prior knowledge of the students and Post test to measure student achievement of learning outcomes levels. Tests conducted at Department of Informatics Engineering, AMIKOM Mataram to the topic Software Requirements on Software Engineering lectures. The results of testing on 30 students obtained an average value of Pretest 4.68 and average value of post test 8.12. The results of the evaluation system with the use of questionnaires (Usability Questionnaire) said most users agree of the use of SCK systems with the agreed average 84.42%. And reliability test results obtained on Usage Questionnaire instrument reliability coefficient (Cronbach) of 0.57. Key words: Collaborative learning, constructivism, CSCL, eLearning, usability questionnaire, cronbach.
IbM PENGAJARAN BAHASA BALI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 KALIBUKBUK DAN SEKOLAH DASAR NEGERI 3 ANTURAN, SINGARAJA Kadek Yati Fitria Dewi; Luh Putu Ary Sri Tjahyanti
Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS Vol. 10 No. 1 (2019): Ngayah: Majalah Aplikasi IPTEKS
Publisher : Forum Layanan IPTEKS Bagi Masyarakat (FLipMAS) Wilayah Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IbM pengajaran Bahasa Bali ini bertujuan untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk materi dan media ajar Bahasa Bali di Sekolah Dasar Negeri 3 Kalibukbuk, Singaraja dan Sekolah Dasar Negeri 3 Anturan, Singaraja. Hal ini dilatarbelakangi oleh persoalan akan lemahnya kemampuan siswa dalam menggunakan Bahasa Bali yang baik dan benar yang akan berimplikasi pada punahnya Bahasa Bali tersebut. Untuk mengatasi hal itu, LPPM Universitas Panji Sakti dan program IbM Pengajaran Bahasa Bali dimintai bantuan untuk bekerjasama menyelesaikan permasalahan tersebut. Target luaran dari program ini meliputi: (i) Buku ajar Bahasa Bali untuk siswa sekolah dasar kelas 1; (ii) Media ajar mata pelajaran Bahasa Bali untuk siswa sekolah dasar kelas 1; (iii) Nilai tes Bahasa Bali siswa rata-rata > 75 dan (iv) Sebuah publikasi ilmiah tentang penanganan masalah peningkatan ketrampilan siswa kelas 1 dalam mempelajari dan menggunakan Bahasa Bali yang baik dan benar. Adapun metode pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan materi ajar meliputi : (a) Uji coba materi ajar; (b) evaluasi kegiatan; (c) revisi; (d) pelaporan. Sedangkan metode pelaksanaan yang berkaitan dengan pengembangan media ajar meliputi: (a) rapat kerja tim pelaksana untuk menyusun pedoman pelatihan, materi pelatihan, surat-surat terkait, pedoman penilaian kinerja pelatihan, dan hal-hal teknis lainnya, (b) persiapan tempat dan peralatan serta bahan-bahan pelatihan, (c) pelaksanaan pelatihan pemanfaatan komputer dan TIK dalam pengembangan media ajar, (d) pendampingan perancangan media ajar berbasis komputer dan TIK, (e) penilaian/evaluasi kinerja pelatihan, serta (f) pelaporan kegiatan. Dengan adanya materi dan media ajar yang dihasilkan melalui program ini, diharapkan kemampuan siswa dalam Bahasa Bali akan meningkat sehingga secara tidak langsung kelestarian Bahasa Bali sebagai salah satu bahasa daerah tetap terjaga.
Modifikasi Claroline dengan Metode Pembelajaran Computer-Supported Collaborative Learning (CSCL) Berbasis Konstruktivisme Made Santo Gitakarma; Luh Putu Ary Sri Tjahyanti
Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI Vol. 1 No. 1 (2012)
Publisher : Prodi Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/janapati.v1i1.9764

Abstract

Claroline merupakan salah satu sistem eLearning untuk manajemen pelatihan (Course Management System). Pembelajaran kolaboratif dengan sistem eLearning dapat dilakukandengan memanfaatkan Claroline. Metode pembelajaran kolaboratif berbantuan komputer atauweb sering disebut sebagai Computer-Supported Collaborative Learning (CSCL). Metode inibertujuan sebagai wadah untuk mendukung suatu kelompok pelajar dalam belajar bersamasecara efektif dengan cara berbagi informasi dan mendiskusikan masalah yang diberikan.Konsep konstruktivisme dapat diterapkan dalam sistem ini dengan memberikan perlakuan(treatment) topik yang sesuai kemudian dilakukan Pretest dan Posttest. Pretest untuk mengukurpengetahuan awal (prior knowledge) pelajar yang diklasifikasikan ke dalam level belajar (level 1hingga 4) dan Posttest untuk mengukur tingkat pencapaian hasil belajar. Pengujian dilakukan diJurusan Teknik Informatika AMIKOM Mataram untuk topik Software Requirements padaperkuliahan Rekayasa Perangkat Lunak. Hasil pengujian pada 30 mahasiswa didapatkan nilairata-rata Pretest sebesar 4,68 dan nilai rata-rata Posttest sebesar 8,12. Hasil evaluasi sistemdengan Kuesioner Pemakaian (Usability Questionnaire) menyatakan sebagian besar penggunaSCK setuju adanya sistem ini dengan rata-rata setuju sebesar 84,42 %. Dan hasil uji reliabilitasinstrumen Kuesioner Pemakaian didapatkan koefisien reliabilitas (Cronbach) sebesar 0,57.
ARSITEKTUR E-LEARNING PRIBADI DALAM STANDAR PENDIDIKAN Luh Putu Ary Sri Tjahyanti
Daiwi Widya Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.401 KB) | DOI: 10.37637/dw.v4i2.4

Abstract

Tentu setiap individu itu unik. Dengan demikian, proses pembelajaran di setiap pembelajar juga berbeda. Di sisi lain, pendidikan mewajibkan setiap peserta didik untuk mencapai standar kompetensi tertentu. Standar dibuat untuk memastikan semua peserta didik memenuhi hasil belajar yang ditetapkan. Untuk membantu peserta didik mencapai kompetensi yang ditargetkan berdasarkan kecepatan dan cara belajar mereka sendiri, kami mengusulkan arsitektur e-learning yang dipersonalisasi yang sesuai dengan standar. Studi ini mengeksplorasi berbagai teori dan praktik terbaik e-learning dan dihadapkan pada berbagai cara belajar karena keragaman budaya di Indonesia. Analisis menunjukkan komponen yang biasa berperan penting dalam personalisasi, antara lain : struktur pembelajaranterpadu, model pembelajar, skenario pembelajaran yang dipersonalisasi, pemilihan konten yang dipersonalisasi, dan penilaian berbasis portofolio. Lima komponen ini saling terkait untuk menyusun sistem e-learning yang dipersonalisasi. Arsitektur yang diusulkan memfasilitasi berbagai cara pembelajaran serta selaras dengan hasil belajar yang diharapkan. Sistem prototipe arsitektur yang diusulkan akan dibangun di masa depan untuk menunjukkan kontribusinya.
EFEKTIVITAS KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR Rofi’ud Darojatin Nisaa; Luh Putu Ary Sri Tjahyanti
Daiwi Widya Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.743 KB) | DOI: 10.37637/dw.v1i3.125

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas konseling behavioral teknik token economy dalam meningkatkan disiplin belajar siswa, pengaruh dihentikannya penerapan konseling behavioral teknik token economy (follow-up) dan perbedaan efektifitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan penerapan token economy. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sukasada. Sampel dalam penelitian ini adalah 4 orang siswa yang mengalami disiplin belajar rendah yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Rancangan penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Instrumen yang dipergunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi peningkatan disiplin belajar setelah diberikan konseling behavioral dengan teknik token economy, (2) terjadi penurunan disiplin belajar setelah konseling behavioral dengan teknik token economy diakhiri (follow-up) namun dapat teratasi dengan mengubah motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik, (3) kelompok eksperimen yang diberi konseling behavioral dengan teknik token economylebih efektif dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya diberi perlakuan sesuai dengan layanan di sekolah.
ANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM PROSES PEMBELAJARAN Luh Putu Ary Sri Tjahyanti
Daiwi Widya Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.815 KB)

Abstract

Media sosial merupakan media komunikasi berbasis online yang memungkinkan penggunanya dapat saling berbagi informasi baik dalam bentuk gambar, foto maupun video. Perkembangan media sosial membuat kinerja menjadi lebih cepat, tepat, akurat sehingga dapat meningkatkan produktivitas yang dihasilkan. Salah satu pengguna media sosial sekarang adalah pelajar, karena dengan menggunakan media sosial pelajar dapat dengan mudah berkomunikasi jarak dekat maupun jarak jauh tanpa harus bertatap muka atau bertemu. Media sosial bagi para pelajar merupakan hal yang penting tidak hanya sebagai tempat memperoleh informasi yang menarik tetapi juga sudah menjadi lifestyle atau gaya hidup. Pemanfaatan media sosial sebagai media belajar telah menunjang sebuah teori klasik mengenai teori pembelajaran sosial. Teori ini mengatakan bahwa proses belajar sosial berfokus pada bagaimana seorang individu belajar dengan menjadikan orang lain sebagai subjek belajarnya (Bandura, 2001). Dalam dunia pendidikan media mempunyai peranan penting terhadap prestasi belajar siswa. Dengan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran, siswa dimudahkan dalam belajarnya sehingga dapat menerima pelajaran dengan baik. Media juga mampu membuat siswa menjadi semakin termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
HUBUNGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Ni Luh Putu Ary Sri Tjahyanti
Daiwi Widya Vol 7, No 5 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.611 KB) | DOI: 10.37637/dw.v7i5.670

Abstract

Perkembangan teknologi informasi berimplikasi pada bidang bimbingan dan konseling. Bimbingan dan Konseling, yang merupakan bagian dari dunia persekolahan haruslah juga mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas-tugas layanan bimbingan. Banyak perangkat lunak yang telah dirilis untuk itu dan dapat dimanfaatkan dalam memberikan layanan kepada peserta didik. Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), yang dapat dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat zaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konseling dengan cara-cara yang lebih menarik,interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan asas-asas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling. Konselor Sekolah sebagai subjek yang terkait langsung dengan dampak harus mengantisipasi dengan pengetahuan dan keterampilan penggunaan komputer. Keterampilan dan penguasaan pengetahuan sangat dibutuhkan oleh konselor sekolah agar dapat menggunakan layanan bimbingan dan konseling berbasis teknologi. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi komputer dalam menunjang profesionalitas kerja konselor, maka konselor perlu mengetahui potensi apa yang terkandung pada teknologikomputer, setidaknya ada 8 (delapan) potensi teknologi komputer berbasis internet.